Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

Latar Belakang
Dalam beberapa dewasa ini, perhatian terhadap janin yang
mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal
ini disebabkan masih tingginya angka kematian perinatal neonatal karena
masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah. Sejak
tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematur baby dengan low birth
weight baby ( berat badan lahir rendah ) = BBLR. Karena disadari tidak
semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu bayi
bukan bayi prematur.
Menurut data angka kejadian BBLR di rumah sakit Dr.Cipto
Mangunkusumo pada tahun 1986 adalah 24%. Melihat dari kejadian
terdahulu BBLR sudah seharusnya menjadi perhatian yang mutlak terhadap
para ibu yang mengalami kehamilan yang beresiko karena dilihat dari
frekuensi BBLR di negara maju berkisar antara 3,6 10,8 %, di negara
berkembang berkisar antara 10-43%. Dapat dibandingkan dengan rasio
antara negara maju dan berkembang adalah 1:4.
Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih
besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama, kalaupun bayi
menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik
maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin
rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya
dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti astiksia, aspirasi pneumonia,
perdarahan hitrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadangkadang dijumpai kerusaka pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ
yang rendah dan gangguan lainnya.

A.

Definisi
Bayi Berat Lahir rendah adalah bayi yang beratnya kurang atau

sama dengan 2500 gram saat lahir. Tujuh persen dari kelahiran termasuk
golongan ini. Kebanyakan persoalan terjadi pada bayi yang beratnya kurang
dari 1500 gram dengan angka kematian yang tinggi dan membutuhkan
perawatan dan tindakan medik yang khusus. Kelompok ini disebut bayi
berat lahir sangat rendah.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 42
mg dan berat badan lahir 2500 4000 gram (Askep anak dalam konteks
keluarga halaman 70, Pusdiknakes Jakarta)
Usia kehamilan digolongkan menjadi
a. kurang bulan

<37 minggu

b. cukup bulan

<37-41 minggu

c. lebih bulan

> 4 minggu

Penilaian yang tepat dapat dicapai dengan pemeriksaan klinik bayi


baru lahir dengan mengamati :
a. karakteristik luar (kulit, putting susu, telinga, genitalia, kaki)
b. postur dan tonus otot
c. reflek premature
Bayi berat lahir rendah mungkin :
a. kurang bulan, terlalu cepat lahir
b. kecil untuk masa kehamilan : lahir terlalu kecil
BBLR dapt dibagi menjadi 2 golongan :
1.

Prematur murni.
Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan BB sesuai dengan berat badan
untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai
untuk masa kehamilan (NKB- SMK).

2.

Dismaturitas
Bayi lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa gestasi itu,
berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan merupakan
bayi yang kecil untuk masa kehamilannya. (KMK).

B. Etiologi
Masa gestasi kurang dari 37 mgg atau 259 hari . Penyebab antara lain :
1. Faktor ibu.
a. Penyakit.
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan , misalnya
toksemia grafidarum, trauma fisis dan psikologis, penyakit lain ialah
nefritis akut atau tindakan operatif dapat merupakan faktor etiologi
prematuritas.
b. Usia.
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20
tahun dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat.
Kejadian terendah ialah pada usia ibu antara 26 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi.
Keadaan ini sangat berperan untuk timbulnya prematuritas, dan
kejadian tertinggi terdapat pada sosial ekonomi yang rendah, hal ini
disebabkan karena keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan ANC
yang kurang. Demikian pula keadaan prematuritas pada bayi yang lahir
dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah
2. Faktor janin
Hidramnion, Kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir
bayi BBLR.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan diantaranya tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan
zat-zat tertentu.
C. Klasifikasi
1. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR): bayi yang lahir dengan BB kurang
dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi.
2. Berat badan lahir sangat rendah sekali atau bayi berat badan lahir ekstrem
rendah: bayi yang lahir dengan BB kurang dari 1000 gram.

3. Berat badan lahir sangat rendah: bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 1500 gram.
4. Berat badan lahir rendah sedang: bayi yang lahir dengan BB antara 1501
2500 gram
5. Bayi kecil untuk kelahiran atau kecil untuk usia gestasi: bayi yang lahir
dengan BB berada di bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan
intrauterin.
6. Retardasi

pertumbuhan

Retardation/IUGR):

intrauterine

ditemukan

pada

(Intrauterine
bayi

yang

Growth

pertumbuhan

intrauterinenya mengalami retardasi (terkadang digunakan sebagai istilah


yang lebih deskriptif untuk bayi kecil untuk masa gestasi).
Bayi besar untuk usia gestasi: bayi yang BB-nya berada di atas presentil
ke-90 pada kurva perumbuhan intrauterine.
D. Patofisiologi
Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin
tinggi risiko gizinya. Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah
gizi;
1. Menurunnya simpanan zat gizi, cadangan makanan di dalam tubuh sedikit.
Hampir semua lemak, glikogen, dan mineral seperti zat besi, kalsium,
fosfor, dan seng dideposit selama 8 minggu terakhir kehamilan.
2. Meningkatnya kebutuhan energi dan nutrien untuk pretumbuhan
dibandingkan BBLC.
3. Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan. Koordinasi
antara reflek hisap dan menelan, dengan penutupan epiglotis untuk
mencegah aspirasi pneoumonia belum berkembang denan baik sampai
kehamilan 32 34 minggu. Penundaan pengosongan lambung atau
buruknya motilitas usus sering terjadi pada bayi preterm.
4. Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi preterm
mempunyia lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk
mencerna dan mengabsorbsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm.

Produksi amilase pankreas dan lipase, yaitu enzim yang terlibat dalam
pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun. Begitu pula kadar
laktose (enzim yang diperlukan untuk mencerna susu) juga sampai sekitar
kehamilan 34 minggu.
5. Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan
kalori yang meningkat. Masalah pernafasan juga akan mengganggu
makanan secara oral. Potensial untuk kehilangn panas akibat permukaan
tubuh dibanding dengan BB dan sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit.
Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan akan kalori.
E. Pathways

F. Manifestasi Klinik
a. Bayi Prematur

BB < 2500 gram

PB < 45 cm

LD < 30 cm

LK < 33 cm

Kepala > badan

Kulit tipis transparan,

Ubun-ubun dan sutura lebar

Genetalia imature

Rambut halus, tipis, teranyam

Elastisitas daun telinga kurang

Tangis lemah

Tonus otot leher lemah


b. Bayi KMK, di bagi dalam stadium :

Bayi dismatur dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta dapat dibagi
dalam 3 Stadium yaitu :
1.

Stadium pertama
Bayi nampak kurus dan relatif lebih panjang, kulit longgar kering seperti
perkamen , belum terdapat noda mekonium.

2.

Stadium kedua.
Stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit, plasenta
dan umbilikus.

3.

Stadium ketiga.
Ditemukan stadium 2 ditambah kulit berwarna kuning, demikian pila pada
kuku dan tali pusat.
Manifestasi klinik bayi premature :
1. Reflek moro (memeluk) (+), reflek menghisap, menelan, batuk belum
sempurna

2. Bila lapar, menangis, gelisah, aktivitas bertambah, bila dalam 3 hari hal ini
tidak tampak bayi menderita infeksi atau perdarahan intrakarnial.
3. Napas belum teratur
4. Pembuluh darah kulit diperut terlihat banyak
5. Jaringan mamae belum sempurna, puting susu belum terbentuk dengan
baik.
G.

Penatalaksanaan BBLR

Semua bayi berat lahir rendah akan memerlukan :


1. Suhu yang tinggi dan stabil untuk mempertahankan suhu tubuh

Pertahankan dalam suhu 36,5 37 o C.

luas permukaan tubuh > BB, peningkatan kehilangan cairan dan


panas tubuh melalui kulit.

Tipisnya lemak cokelat ( brown fat ) kedua skapula

Lemak sub kutis tipis

Letakkan pada tempat yang hangat atau lampu, kering, dalam


inkubator.

2. Nutrisi

Reflek menghisap dan menelan (-)

Kapasitas lambung sedikit dan enzim pencernaan (lipase ) kurang

Berikan ASI atau PASI dengan dot atau sendok sedikit demi sedikit
60 cc/ kg BB/hari pad hari pertama, dinaikkan setiap hari sampai
200 cc/kg BB sehari pada minggu kedua.

Cadangan glikogen dalam hati sangat sedikit hipoglikemia

Perhatikan cara memberikan ASI /PASI dengan benar

Lakukan pijat bayi

3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi :

Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksi

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

Jangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran napas


atau gunakan masker.

4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan bernapas

Cegah terjadinya kedinginan dan infeksi

Beri ASI/PASI sedikit demi sedikit dan sesering mungkin

Bila terjadi sesak lakukan:


o Bersihkan jalan napas
o Jaga suhu tubuh bayi
o Berikan oksigen jika tampak tanda-tanda sianosis

H.

Masalah yang sering muncul


Masalah yangs erring dihadapi BBLR ialah maturitas organ organ

tubuh karena lahir kurang bulan. Beberapa gangguan akibat belum


matangnya organ tubuh antara lain:
1.

Sistem pengaturan suhu yang belum matang menyebabkan BBLR


memerlukan perawatan dalam incubator

2.

Sistem imunologi yang belum berkembang dengan baik menyebabkan


bayi sangat rentan dengan infeksi

3.

Imaturitas system syaraf pusat menyebabkan mudahnya terjadi


perdarahan peribentruker

4.

Imaturitas paru memudahkan terjadinya penyakit membran hialin

5.

Imaturitas

metabolisme

bilirubin

menyebabkan

terjadinya

hiperbilirubinemia
6.

Imaturitas saluran pencernaan mempermudah terjadinya sindrom


malabsorbsi

I.

Faktor Resiko

1.

Ibu berusia < 18 tahun atau >35 tahun

2.

Anemia

3.

Malnutrisi

4.

Anak kembar

J.

Komplikasi

Komplikasi prematuritas
1. Sindroma aspirasi mekonium (kesulitan bernafas).
2. Hipoglikemi simtomatik.
3. Asfiksis neonatorum
4. Penyakit membran hialin.
5. Hiperbilirubinemia
K.

Pengkajian Asuhan Keperawatan

1) Aktivitas atau istirahat


Bayi munkin sadar 2-3 jam beberapa hari pertama rata- rata tidur sehari 20
jam.
2) Pernapasan
Takipneu sementara dapat dilihat khususnya setelah persalinan SC atau
persalinan bokong pada napas diafragmatik dan abdominal dengan
gerakan sinkron dari dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang
mengganggu pernapasan, mengorok dan poernapasan cuping hidung
3) Makanan dan cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram, kurang dari 2500 gram
menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi harus
diperhatikan. Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus. Beri minum
dengan tetes asi atau sonde karena reflek menelan BBLR belum sempurna.
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/BB/hari.
4) Berat badan
Kurang dari 2500 gram
5) Suhu
BBLR mudah terjadi hipotermi oleh karena itu suhu tubuh BBLR harus
selalu dijaga dan dipantau.
6) Intergumen

Pada BBLR biasanya terdapat tanda-tanda kulittampak mengkilat dan


bening.
L.

Diagnosa yang mungkin sering muncul


a. Pola napas tidak efektif b.d imaturitas organ pernapasan
b. Resiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b.d BBLR, usia
kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin/panas.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan higesti/digesti/absorbsi.
d. Ketidakefektifan polaminum bayi b.d prematuritas
e. Hipotermi b.d paparan lingkungan dingin

M.

Rencana Keperawatan

No Dx
1.
Dx I : Pola

NOC
Tujuan dan kriteria

NIC
Airway Management :

napas tidak

hasil :

-Buka jalan napas

efektif b.d

a. Respiratory status : gunakan teknik chin lift

imaturitas orga

ventilation

pernapasan

b. Respiratory status : perlu.

atau jaw thrust bila

airway patency

-Keluarkan sekret

c. Vital sign status

dengan batuk atau

Kriteria hasil :

suction

- Mendemonstrasikan -Auskultasi suara napas,


betuk efektif dan suara catat adanya suara
napas

yang

bersih, tambahan

tidak ada sianosis dan -Monitor respirasi dan


disapneu

status O2

- Menunjukkan jalan

Oxygen Therapy

napas yang paten

-Pertahankan jalan

- Tanda-tanda vital

napas yang paten

10

Paraf

dalam rentang normal

-Pertahankan posisi
pasien
-Observasi adanya
tanda-tanda
hipoventilasi
Vital sign monitoring :
-Monitor TD, nadi dan
RR
-Monitor suhu, warna
dan kelembaban kulit

2.

Dx II : Resiko

tujuan

dan

kriteria - temperature regulation

ketidakseimbang hasil :

- monitor suhu minimal

an temperatur

- Hydration

tiap 2 jam

tubuh,

- Adberence Behavior

- rencanakan

berhubungan

- Immune Status

monitoring suhu secara

dengan BBLR,

- Infection Status

continue

usia kehamilan

- Risk Control

- monitor TD, nadi dan

kurang, paparan

- Risk Detection

RR

lingkungan

- Monitor warna dan

dingin dan panas

suhu kulit
- Monitor tanda-tanda
hipertermi dan
hipotermi

3.

Dx III :

Tujuan dan kriteria

Nutrititon managenent

Ketidakseimban

hasil :

- berikan substansi gula

gan nutrisi

- nutrition status

- berikan makanan yang

kurang dari

- weight control

terpilih (sudah

kebutuhan tubuh

Kriteria hasil :

dikonsultasikan dengan

b.d

-Adanya peningkatan

ahli gizi )

11

ketidakmampua

BB sesuai dengan

- monitor jumlah nutrisi

n higesti/

tujuan.

dan kandungan kalori

digesti/ absorbsi

-BB ideal sesuai

- berikan informasi

dengan tinggi badan

tentang kebutuhan

-mampu

nutrisi

mengidentifikasikan

- kaji kemampuan pola

status nutrisi

minum bayi

-tidak ada tanda-tanda

berhubungan dengan

malnutrisi

prematuritas.

-tidak terjadi
penurunan BB yang
berarti
4.

Dx IV :

Tujuan dan kriteria

- fasilitas kontak ibu

Ketidakefektifan hasil :

dengan bayi seawal

pola minum bayi -breast feeding

mungkin (maksimal 2

b.d premeturitas

establishment : hisant

jam setelah lahir)

- knowledge : breast

- sediakan kenyamanan

feeding

dan privasi selama

- Breast feeding

menyusui

maintenance

- monitor kemampuan

Kriteria hasil :

bayi untuk menggapai

- klien dapat menyusui puting


dengan efektif

- dorong ibu untuk tidak

- bayi menandakan

membatasi bayi

kepuasan menyusu

menyusu

- Ibu menunjukkan

- instruksikan

harga diri yang positif

perawatan puting untuk

dengan menyusui

mencegah lecet
- diskusikan
pengguanan pompa ASI

12

kalau tidak mampu


menyusu
- dorong ibu untuk
minum jika sudah
5.

Dx V :

Tujuan dan kriteria

merasa haus
Temperatur regulation:

Hiportemi b.d

hasil :

- monitor suhu minimal

paparan

- thermoregulation

tiap 2 jam

lingkungan

- thermoregulation

- monitor TD, nadi dan

dingin

noenate.

RR

Kriteria hasil :

- monitor tanda-tanda

- suhu tubuh dalam

hepertermi dan

rentang normal

hipotemi

- nadi dan RR dalam

- selimuti pasien untuk

rentang normal

mencegah hilangnya
kehangatan tubuh

6.

Dx VI : resiko

Tujuan dan kriteria

Infection control :

infeksi b.d

hasil :

- bersihkan lingkungan

ketidakseimbang - immune status

setelah dipakai pasien

an sistem

- knowledge :

lain.

kekebalan tubuh

Infection control

- pertahankan teknik

- risk control

isolasi

Kriteria hasil :

- batasi pengunjung bila

- klien bebas dari

perlu

tanda dan gejala

- instruksikan pada

infeksi

pengunjung untuk

- menunjukkan

mencuci tangan

kemampuan untuk

sebelum dan setelah

mencegah timbulnya

meninggalkan pasien

infeksi

- gunakan sabun

13

- jumlah leukosit

antibiotika saat cuci

dalam batas normal.

tangan

Menunjukkan perilaku

- cuci tangan sebelum

hidup sehat

dan setelah melakukan


tindakan keperawatan
Infection protection :
- monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal
- monitor hitung
granulosit WBC
- monitor kerentanan
terhadap infeksi
- batasi pengunjung
- laporkan kecurigaan
infeksi.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

14

Dengan BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)

I. PENGKAJIAN
Nama pengkaji

: Bayu Andika

Tempat praktek

: Ruang perinatal RSUD Banjar

Tanggal pengkajian

: 12 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB

Identitas Pasien

Nama

: By. Ny. TS

Tempat/tanggal lahir

: Banjar, 11Agustus 2012 jam 17.10 WIB

Nama ayah/ibu

: Tn. S / Ny.T S

Pekerjaan ayah

: Petani

Pendidikan ayah

: SMP

Pekerjaan ibu

: IRT

Pendidikan ibu

: SMA

Alamat/no. telepon

: Cerme Ds 6 Panjatan , Banjar

Kultur

: Jawa

Agama

: Islam

II. KELUHAN UTAMA


Bayi perempuan lahir dari ibu usia 34 tahun P1A0, spontan, cukup bulan,
ditolong dokter di RSUD Banjar, langsung menangis, Gemelli I, A/S 6/8,
ketuban hijau jernih, KPD (-), BBL 1950 gram,
III. RIWAYAT KELAHIRAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal
Jumlah kunjungan

: rutin tiap bulan 1x

Bidan/dokter

: Bidan

Penkes yang didapat

: Dianjurkan untuk banyak makan buah dan


sayur,

HPHT

: 11 Mei 2011
15

Kenaikan BB selama hamil

: 13 kg

Komplikasi kehamilan

: tidak ada

Komplikasi obat

: tidak ada

Obat-obatan yang didapat

: vitamin

Riwayat hospitalisasi

:-

Golongan darah ibu

:B

Pemeriksaan kehamilan/maternal sceening


(-) Rubella

(-) Hepatitis

(-) CMV

(-) GO

(-) herpes

(-) HIV

(-) lain-lain sebutkan: 2. Natal


Awal Persalinan

: Tgl 10 agustus 2012, Pukul 16.30

Lama persalinan

: 13 jam 20 menit

Komplikasi persalinan

:-

Terapi yang diberikan

:-

Cara melahirkan

: ( ) pervaginan
(

) lain-lain sebutkan

) Rumah

) Caesar

Tempat melahirkan
(

) Rumah bersalin

( ) rumah

sakit
3. Postnatal
Usaha napas

) dengan bantuan

( ) tanpa bantuan

Kebutuhan Resusitasi

Jenis dan lamanya dari 1 menit dan 5 menit : -

Skor Apgar

: 6/8

Obat-obatan yang diberikan pada neonatus: Vit.K


Interaksi orang tua dan bayi

( ) ada

) tidak ada

Ibu menjenguk pada siang hari selama 4 jam, ayah hanya melihat lewat
kaca
16

Trauma lahir

) ada

( ) tidak ada

Keluarnya urin/BAB

( ) ada

) tidak ada

Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: Gerak tidak aktif


IV. RIWAYAT KELUARGA
Dalam keluarga tidak ada yang sakit DM, bayi kembar, cacat bawaan,
hipertensi sejak kehamilam ke empat, kelahiran prematur ada anak ke empat.

GENOGRAM :

36th

34th

Keterangan :
:Perempuan
: Laki-laki

: Pasien

V. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung yang dapat dihubungi: Ayah dan ibu
2. Hubungan orang tua dengan bayi
17

21 hari

Ibu

Ayah

Menyentuh
Memeluk
Berbicara
Berkunjung
Kontak mata

3. Anak yang lain


Jenis Kelamin Anak
Perempuan
Perempuan
Kelahiran ini

Riwayat Persalinan
-

Riwayat Imunisasi
-

1. Lingkungan Rumah
Rumah yang dihuni adalah rumah semi permanen, lantai tanah , cukup
bersih, udara bersih, cukup sinar matahari, lingkungan rumah cukup
bersih, keluarga tidak mempunyai masalah dengan lingkungan atau
tetangga.
2. Problema social yang penting
(-) Kurangnya system pendukung social
(-) Perbedaan bahasa
(-) Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan)
(-) Lingkungan rumah yang kurang memadai
() keuangan
(-) Lain, lain, sebutkan

VI. KEADAAN KESEHTAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis

: BBLR,

2. Tindakan Operasi

:-

3. Status nutrisi

: BB bayi saat ini 1880 mg. Bayi minum

ASI/PASI 8 x 25 cc.
o Sudah dapat netek.

18

o Kalori 106 kkal


4. Status cairan

: Kebutuhan cairan 100 cc/kgBB/hari : 190

cc/hari
5. Obat-obatan

: Thermoregulasi

6. Aktivitas

: Bayi aktif bergerak

7. Tindakan Keperawatan yang telah dilakukan


Perawatan kebersihan diri
Pemberian nutrisi (ASI/PASI) secara bertahap sesuai dengan kemampuan
bayi, Menimbang BB, mengobservasi vital sign, memberikan terapi,
mengatur posisi bayi secara bergantian, menjaga keseimbangan suhu tubuh
bayi, mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi (feses/urin)
8. Hasil Laboratorium
11- feb- 2006
AL

13.600 gr/dL

Ca

2,25 mmol/L

Glu

0 mg/Dl

Na

137 mmol/L

5,47 mmol/L

Cl

108 mmol/L

Hb

14,0 gr/dl

AT

168.000

GD

9. Lain-lain: -

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

: CM

Tanda vital

: Nadi : 120x/mnt
RR

: 40x/mnt

Suhu : 35,70C
TD

19

Saat lahir
1950
42
31

1. berat badan (gram)


2. Panjang badan
3. Lingkar Kepala

Saat ini
1880
42
31

Beri tanda (cek) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan
semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu.
1. Reflek
() Moro

() Menggenggam

() Menghisap

2. Tonus / aktivitas
a. (-) Aktif

() Tenang

(-) letargi

(-) Kejang

b. () Menangis keras

(-) Lemah

(-) Melengking

(-) Sulit menangis

3. Kepala / Leher
a. Fontanel anterior
() Lunak

(-) Tegas

(-) Datar

(-) Menonjol

(-) Cekung

b. Sutura Sagitalis
() Tepat

(-) Terpisah

(-) Menjauh

c. Gambaran wajah
() Simetris

(-) Asimetris

d. Molding
(-) Caput succudaneum

(-) Chepalohematome

4. mata
() Bersih

(-) Sekresi,

5. THT
a. Telinga
() Normal

(-) abnormal

b. Hidung
() Bilateral

(-) Obstruksi

(-) Cuping hidung

c. Palatum
() Normal

(-) abnormal

20

6. Abdomen
a. () Lunak

(-) Tegas

(-) Datar

(-) kembung

b. Lingkar perut

: 33 cm

c. Liver

: () kurang dari 2 cm

(-) Lebih dari 2 cm

a. dinding dada

: () Simetris

(-) Asimetris

b. Retraksi

: () Derajad 1

c. Klavikula

: () Normal

(-) Abnormal

: () Sama Kanan kiri

(-) Tidak sama kanan

7. Toraks
(-) Derajad 2

(-) Derajad 3

8. Paru-paru
a. suara napas
kiri
() bersih

(-) Ronkhii

(-) Rales

(-) Sekret

b. Bunyi napas
() terdengar di semua lapang paru

(-) Tidak terdengar

(-) Menurun

c. Respirasi
() Spontan

jumlah : 40 x/mnt

(-) Sungkup/boxhead,

jumlah : - x/mnt

(-) ventilasi assisted CPAP


9. Jantung
a. () Bunyi Normal Sinus Rytm (NSR) : 113 x/mnt
(-) Murmur

(-) lain-lain, sebutkan

10. Ekstremitas
() semua ekstremitas gerak

(-) ROM terbatas

(-) tidak dapat

dikaji
b. Ekstremitas atas dan bawah
11. Umbilikus

: normal

12. Genital

: Paten

13. Anus

: paten

14. Spina

: normal

: () simetris

15. Kulit
Warna

: pink, keriput, sedikit lapisan lemak

21

(-) Asimetris

16. Suhu
a. Lingkungan

: suhu inkubator 33,2 0 C

b. Suhu kulit

: 35,70C

Komentar:
Terjadi penurunan berat badan, suhu tubuh belum stabil.
VIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN / REFLEK
PRIMITIF
1. Kemandirian dan bergaul
Bayi menangis bila haus, BAB/BAK ngompol
2. Motorik halus
Bayi mampu mengeluarkan tangan dari bedongan
3. Kognitif dan bahasa
Bisa mengikuti arah datangnya rangsang
4. Motorik kasar
Saat tidur telentang bisa menggerakkan kaki dan tangan
Kesimpulan perkembangan
-

Menangis bila tidak nyaman

Mengeluarkan suara

Menggerakkan tangan dan tungkai ketika telentang

IX. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


Bayi perempuan dengan diagnosa medis BBLR, Gemelli I dengan BBL 1950
gram, KU: CM, Suhu: 35,70C, Nadi: 120 x/mnt, RR: 40 x/mnt.
Pengobatan: Thermoregulasi
- ASI/PASI 8 x 25 cc
- Kebutuhan cairan: 100 cc/kgBB/hr
Masalah Keperawatan :

22

1. Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar ( dingin )


2. Ketidakseimbangan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

b.d

ketidakmampuan higesti/ digesti/ absorbsi


3. Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh
X. ANALISA DATA
DATA
TGL : 11-08-12

MASALAH
Hiportemi

PENYEBAB
paparan lingkungan
sekitar (dingin)

warmer
TGL : 11-08-12

Ketidakseimbangan

.ketidakmampuan higesti/

DS: -

nutrisi kurang dari

digesti/ absorbsi

DS: DO :
- Suhu tubuh: 35,70C (S:
lingk: 36,30C)
- Akral dingin
- Lemak subkutan sedikit
- Anak berada dlm

DO: - BBL waktu lahir kebutuhan tubuh


1950 gram
- BB sekarang 1880 gr
- Terjadi penurunan BB
TGL : 11-08-12

Resiko infeksi

DS : -

ketidakseimbangan
sistem kekebalan tubuh

DO :
- BB : 19002 kg
- AL : 17100 ui
- Suhu : 35,70C
- Umur kehamilam 32
minggu
XI. INTERVENSI

23

Dx
NOC
I Tujuan dan kriteria hasil :

NIC
Temperatur regulation:

- thermoregulation

- monitor suhu minimal tiap 2 jam

- thermoregulation noenate.

- monitor TD, nadi dan RR

Kriteria hasil :

- monitor tanda-tanda hepertermi dan

- suhu tubuh dalam rentang

hipotemi

normal

- selimuti pasien untuk mencegah

- nadi dan RR dalam rentang

hilangnya kehangatan tubuh

normal
II

Tujuan dan kriteria hasil :

Nutrititon managenent

- nutrition status

- berikan substansi gula

- weight control

- berikan makanan yang terpilih (sudah

Kriteria hasil :

dikonsultasikan dengan ahli gizi )

-Adanya peningkatan BB sesuai

- monitor jumlah nutrisi dan kandungan

dengan tujuan.

kalori

-BB ideal sesuai dengan tinggi

- berikan informasi tentang kebutuhan

badan

nutrisi

-mampu mengidentifikasikan

- kaji kemampuan pola minum bayi

status nutrisi

berhubungan dengan prematuritas.

-tidak ada tanda-tanda malnutrisi


-tidak terjadi penurunan BB
yang berarti
III Tujuan dan kriteria hasil :

Infection control :

- immune status

- bersihkan lingkungan setelah dipakai

- knowledge : Infection control

pasien lain.

- risk control

- pertahankan teknik isolasi

Kriteria hasil :

- batasi pengunjung bila perlu

- klien bebas dari tanda dan

- instruksikan pada pengunjung untuk

gejala infeksi

mencuci tangan sebelum dan setelah

- menunjukkan kemampuan

meninggalkan pasien
24

untuk mencegah timbulnya

- gunakan sabun antibiotika saat cuci

infeksi

tangan

- jumlah leukosit dalam batas

- cuci tangan sebelum dan setelah

normal.

melakukan tindakan keperawatan

Menunjukkan perilaku hidup

Infection protection :

sehat

- monitor tanda dan gejala infeksi


sistemik dan lokal
- monitor hitung granulosit WBC
- monitor kerentanan terhadap infeksi
- batasi pengunjung
- laporkan kecurigaan infeksi.

XII. IMPLEMENTASI
NO
DX:
I.1

TANGGAL

IMPLEMENTASI

Tgl: 11-08-12
( Pagi )
jam 8.30

- Menimbang BB bayi sebelum diteteki

jam 9.00

- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu


- Melakukan fisioterapi oral
- Memonitor residu
- Memasukkan susu per NGT

jam 12.00
- Mengamati turgor kulit
- Memonitor balance cairan

25

PARAF

jam 13.00
I.2

- Memonitor vital sign

Tgl: 12-08-12 - Menimbang bayi sebelum diteteki


(Pagi/malam)

- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu

jam 8.00

- Memonitor residu

jam 9.00

- Memasukkan susu per NGT

Jam 21.00

- Mengamati turgor kulit

Jam 24.00

- Memonitor residu
- Memasukkan susu per NGT

Jam3.00
- Memberikan susu per oral
- Memonitor vital sign
I.3

Jam 6.00
Tgl : 14-0812
( sore )

- Mengamati turgor kulit

Jam: 14.00

- Memonitor vital sign


- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu

Jam16.00
- Memonitor residu
- Memasukkan susu per NGT
Jam 19.00
- Memonitor balance cairan
- Memonitor vital sign
II.1

Jam 20.00
Tgl:11-08-12

- Memandikan bayi

(pagi)

-Memberikan pakaian yang hangat untuk

Jam 08.00

bayi

Jam 11.00

- Menempatkan bayi pada warmer


- Memakaikan penutup kepala
26

- Mengukur suhu aksila


- Mengobservasi sianosis
- Mengobservasi adanya keringat
Jam 13.00

- Mengganti pakaian/ pampers segera jika


pakaian basah
- Memonitor tanda vital

II.2

Tgl: 12-4-05

- Mengobservasi sianosis
- Memandikan bayi

(Pagi/malam)

-Memberikan pakaian yang hangat untuk

jam 8.00

bayi

jam 9.00

- Menempatkan bayi pada warmer

jam 10.00

- Mengobservasi sianosis

Jam 21.00

- Mengukur suhu aksila


- Mengobservasi adanya keringat

Jam 24.00

- Mengganti pakaian / pampers segera jika


pakaian basah

Jam 3.00

- Memonitor tanda vital


- Mengobservasi sianosis

II.3

Jam 6.00
Tgl : 14-4-05

- Mengukur suhu aksila


- Memberikan pakaian yang hangat untuk

( sore )

bayi

Jam 14.00

- Mengganti pakaian segera jika pakaian


basah
- Menempatkan bayi pada warmer
- Mengukur suhu aksila

Jam 20.00

- Mengobservasi sianosis

III.1 Tgl :11-4-05

- Mengobservasi adanya keringat


- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

(Pagi)

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda

Jam 8.00

vital
- Melakukan dressing infus dan NGT

Jam 9.00

- memberikan injeksi:
27

* Tiofilin 4x 2,5 mg
Jam 12.00

* ferlin 1x 0,1 cc
- Membersihkan BAB dan ganti pampers

Jam 13.00
III.2 Tgl : 12-4-05

- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

(Pagi/Malam)

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda

Jam: 08.00

vital
- Melakukan dressing infus dan NGT

Jam: 9.00

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda


vital

Jam : 21.00

- memberikan injeksi:
* Tiofilin 4x 2,5 mg

Jam 24.00

* ferlin 1x 0,1 cc
- Mengganti pampers / popok

Jam 3.00
III.3 Tgl : 14-4-05

- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

( sore )

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda

Jam: 14.00

vital.
- memberikan injeksi:

Jam : 20.00

* Tiofilin 4x 2,5 mg

XIII. CATATAN PERKEMBANGAN


NO.
1.

DX
Ketidakseimbangan nutrisi

Jam 14.00

EVALUASI

kurang dari kebutuhan

S : Ibu mengatakan bayi menghisapnya tidak

tubuh b.d

kuat

ketidakmampuan ingesti,

O : Asi masuk 10 cc+ PASI:20cc perNGT,

28

digesti dan absorpsi

Residu (+), turgor kulit baik, HR : 140x/mnt


BB:1802kg, cairan masuk : 240cc/hari.kalori
156 kcal/kgBB, protein :196
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
ingesti, digesti dan absorpsi belum teratasi
P :- Fluit management
- Fluit monitoring

2.

- Management nutrisi
Jam : 07.00
S:
O : Asi masuk 10 cc+ PASI:25cc perNGT,
Residu (-), turgor kulit baik, HR : 140x/mnt
BB:1815/kg, cairan masuk : 240cc/hari.kalori
116 kcal/kgBB, protein :196
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
ingesti, digesti dan absorpsi teratasi sebagian
P :- Fluit management
- Fluit monitoring

3.

- Management nutrisi
Jam : 21.00
S:
O : Asi masuk 15 cc+ PASI:25cc perNGT,
Residu (-), turgor kulit baik, HR : 142x/mnt
BB:1850kg, cairan masuk : 240 cc/hari,
kalori 156 kcal/kgBB, protein :196
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
ingesti, digesti dan absorpsi teratasi sebagian
P :- Fluit management

29

- Fluit monitoring
4.

Hiportemi

b.d

- Management nutrisi
paparan Jam.14.00

lingkungan sekitar (dingin) S : O : bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm,


suhu : 35,70C, tidak ada sianotis, akral hangat,
HR : 120x/mnt
A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar
( dingin ) teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- monitor suhu tubuh
Jam.14.00

5.

S:O :- bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm,


suhu : 370C, tidak ada sianotis, HR :
142x/mnt
A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar
( dingin ) teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- monitor suhu tubuh
Jam.21.00

6.

S:O :- bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm,


suhu : 37,50C, tidak ada sianotis, HR :
140x/mnt
A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar
( dingin ) teratasi
P : lanjutkan intervensi
7.

Resiko

infeksi

b.d

- monitor suhu tubuh


Jam:14.00

ketidakseimbangan sistem S : kekebalan tubuh

O : Pampers kering dan bersih, S : 36,50C,

30

HR : 140x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam,


infus terpasang tidak ada plebitis/ kemerahan
disekitar infus tidak ada.
A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan
sistem kekebalan tubuh
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda vital
- Monitor angka leukosit
- monitor suhu tubuh
Jam:07.00
S:O : Pampers kering dan bersih, S : 370C, HR :
142x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam,
terpasang NGT, infus terpasang tidak ada
plebitis/ kemerahan disekitar infus tidak ada.
A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan
sistem kekebalan tubuh
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda vital
- Monitor angka leukosit
8.

- monitor suhu tubuh


Jam:21.00
S:O : Pampers kering dan bersih, S : 37,50C,
HR : 140x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam,
terpasang NGT, infus terpasang tidak ada
plebitis/ kemerahan disekitar infus tidak ada.
A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan
sistem kekebalan tubuh

31

teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda vital
- Monitor angka leukosit
- monitor suhu tubuh

DAFTAR PUSTAKA
Gordon

M.et.all.2001.

NURSING

DIAGNOSIS

DEFINITION

&

CLATIFICATION 2001- 2002. Nanda. Philadelphia.


Greeberg 15, 1998. NURSING CARE PLANNING GUIDES, FOR CHILDREN.
Bathimore USA.
Nelson KA,JAFFE.Ms.1989. MATERNAL INFANT HEALT CARE PLANNING
SECORD. Edition Sptinghouse Laporation, Pennsyvaria.
------------,1994. ILMU KESEHATAN ANAK, Jilid I , ECG. Jakarta.
Sujono A, 1998. PENATALAKSANAAN NEONATRUS RESTI, Naus &
Canarff,ECG. Jakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai