Anda di halaman 1dari 3

Metabolisme Protein

Estrogen menyebabkan:
1. Meningkatkan pembentukan globulin oleh hati
2. Meningkatnya pembentukan angiotensinogen
3. Meningkatnya faktor-faktor pembekuan : fibrinogen, faktor II, VII, IX, X, XII, XIII

Hiperplasia dan Kanker Hati


Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan timbulnya hiperplasia nodularis
fokal hepatika dan pembentukan tumor yang biasanya jinak, walaupun tidak selalu. Dapat
terbentuk nodulus-nodulus hati jinak yang memperlihatkan proliferasi ekstensif pembuluh
darah besar dan kecil yang berdinding tipis, yang apabila pecah dapat menyebabkan
perdarahan, hemoperitoneum, dan syok.
Pada palpasi, hati dapat membesar, dan pada pencitraan memperlihatkan lesi desak
ruang. Apabila lesi ditemukan sebelum pecah, dianjurkan penghentian kontrasepsi oral dan
dilakukan reseksi lesi.

Cervix
Masih belum jelas apakah ada keterkaitan resiko kanker cervix dengan pemakaian
kontrasepsi oral.

Kanker Payudara
Tidak terdapat bukti bahwa kontrasepsi oral, termasuk estrogen atau progesteron dosis
tinggi meningkatkan resiko kanker payudara, bahkan pada pemakaian jangka panjang.

Gizi
Serupa dengan kehamilan normal, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dapat
mengalami penurunan kadar asam askorbat, asam folat, vitamin B12, B6 (piridoksin), niasin,
riboflavin, dan seng dalam plasma.

Efek Kardiovaskular
1. Trombo-embolisme
Akibat terjadinya akselerasi agregasi trombosit, aktivitas antitrombin plasma
dan aktivator plasminogen plasma menurun. Semuanya itu dapat menyebabkan
peningkatan resiko trombosis pembuluh darah dan meningkatkan resiko terjadinya
stroke. Namun terdapat faktor klinis lain uang meningkatkan resiko trombosis ini
yaitu hipertensi, merokok, kegemukan, diabetes, dan gaya hidup yang tidak banyak
aktivitas fisik.
2. Hipertensi
Estrogen dapat meningkatkan angiotensinogen (substrat renin) plasma. Tetapi
walaupun sebagian besar wanita mengalami perubahan ini, rata-rata tidak mengalami
hipertensi.

Nyeri Kepala Migren


Sebagian besar dokter menghindari penggunaan kontrasepsi ini pada wanita yang
memiliki migren tidak saja karena kemungkinan migren akan semaikn parah, namun
gejalanya tidak dapat dibedakan dengan ancaman stroke atau stroke ringan.
Efek pada Reproduksi

Amenorea pasca pil


Dalam 3 bulan setelah penghentian kontrasepsi, 90 persen wanita yang sebelumnya
berovulasi secara teratur akan kembali mengalaminya.
Cacat bawaan
Tidak ada keterkaitan antara malformasi dengan penggunaan kontrasepsi selama awal
kehamilan. Namun wanita yang beranggapan dirinya sedang hamil sebaiknya

menghentikan kontrasepsi oral sampai dapat dipastikan ia hamil atau tidak.


Laktasi
Estrogen dapat mengurangi jumlah ASI, oleh karena itu bagi wanita yang memberikan
ASI eksklusif dapat memilih kontrasepsi oral khusus progestin sampai 6 bulan

pertama.
Efek lain
- Mukorea cervix
- Vaginitis atau vulvo-vaginitis : karena mukus mengiritasi vagina dan vulva

Hiperpigmentasi : di wajah atau dahi (kloasma), areola mammae, perineum


Akne : jika menggunakan progestin berpotensi androgenik lemah, efek androgenik

secara keseluruhan akan berkurang dan akne mungkin membaik.


Pertambahan berat badan: akibat retensi cairan dan peningkatan nafsu makan
Depresi : jika menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen dengan dosis
tinggi (50 mikrogram atau lebih)

Pemakaian Pasca Partum


Memulai kontrasepsi oral sebaiknya dalam waktu 6 minggu pasca partum, karena wanita
yang tidak menyusui dan abortus dapat mengalami ovulasi sebelum 6-7 minggu setelah
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai