Anda di halaman 1dari 47

TUGAS SOAL I-LAB

SISTEM PERSAMAAN LINIER &METODE


ELIMINASI GAUSS
DISUSUN OLEH:

RADEN LASER BRASILIA


RATIH HANDAYANI
REZA TIAR KUSUMA
RUTVI DESISKA NATALICA

RADEN LASER BRASILIA

1. Jika ax + by = p dan cx + dy = q
A X B

 ab  x  =  p
 cd  y =  q

AX = B , maka X = A-1 . B jawaban yang benar adalah….

a.  x  = 1 =  d -b   p 
 y ad - bc  -c a   q 

 pb  ap
Dx  qd Dy  cq
b. X = ————— = —————— ; y = ———— = ——————
D  ab D  ab
 cd  cd 
c.  x  = 1 =  b -d   p 
 y ad - bc  -c a   q 

d. a & b benar (*)

2. Persamaan linear adalah ….

a. Sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya merupakan konstanta, atau perkalian
konstanta dengan variabel tunggal. (*)
b. Sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya merupakan konstanta, atau perkalian
konstanta dengan variabel double
c. Sebuah variabel, yang tiap sukunya merupakan konstanta, atau perkalian konstanta
dengan
d. Salah semua

3. Bentuk umum untuk persamaan linear adalah…


a. y = mx
b. (*)
c. y = b
d. y = mb

4. Contoh sistem persamaan linear dua variabel:


a. ,
b. ,
c.
d. Benar semua (*)
5. Dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien, x dan n merupakan variabel
dan b adalah konstanta

a. A1x1 + a2x2 + ….. + a


b. A1x2 + a2x1 + ….. + b
c. A1x3 + a2x3 + ….. + a
d. (*)

6. Persamaan linier simultan adalah…

a. Suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara bersama-sama menyajikan banyak


variabel bebas. (*)
b. Suatu persamaan yang secara bersama menyajikan banyak angka.
c. Suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara bersama-sama menyajikan banyak
variabel bebas.
d. Suatu persamaan yang secara bersama menyajikan banyak data.

7. Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n variabel bebas dapat
dituliskan sebagai berikut:

a.

b.
c.

d.

(*)

8. Persamaan linier simultan di atas dapat dinyatakan sebagai bentuk matrik yaitu

atau dapat dituliskan dengan…

a. A x = B. (*)

b. A x

c. A x B

d. AB
9. Pada soal berikut Matrik A dinamakan dengan Matrik Koefisien dari persamaan linier
simultan, atau ada yang menamakan dengan matrik Jacobian. Vektor x dinamakan
dengan vektor variabel (atau vektor keadaan) dan vektor B dinamakan dengan ….

a. Vector konstanta. (*)

b. Vector variable

c. A & b salah

d. A & b benar

10. Diketahui panas beberapa titik pada plat baja yaitu pada sisi luar. Bila ditentukan bahwa
aliran panas bergerak secara laminar dan panas pada sebuah titik adalah rata-rata panans
dari 4 titik tetangganya, maka dapat dihitung panas pada titik T1 dan T2 sebagai berikut:

Persamaan panas pada titik T1 dan T2 dapat dihitung dengan:

Persamaan linier simultan dari permasalahan di atas adalah:

a. 4T1 – T2 = 50 b. 4T1 – T2 = 50

–T1 + 4T2 = 150. (*) -T1-4T2 = 150


c. 4T1 – T2 = 50 d. 4T1 – T2 = 50

–T1 + 4T2 = 15

11. Solusi Sistem Persamaan Linear

a. -1(*) b. -2 c. 1 d. 2

12. Sistem persamaan linier dalam dimensi 2 mempunyai beberapa alternatif penyelesaian,
yaitu:

a. Mempunyai penyelesaian tunggal

b. Mempunyai banyak penyelesaian

c. Tidak mempunyai penyelesaian

d. Semua jawaban benar.(*)

13. Persamaan-persamaan linier dapat diungkapkan dalam bentuk matriks

[A] adalah matriks berorde (m,n)

[x] adalah matriks berorde (n,1)

Sedangkan b adalah matrix berorde:….


a. [b] adalah matriks berorde (b,2)

b. [b] adalah matriks berorde (b,1)

c. [b] adalah matriks berorde (m,2)

d. [b] adalah matriks berorde (m,1)(*)

14. Bentukumum untuk persamaan linear adalah…


a. y = mx
b. (*)
c. y = b
d. y = mb

15. Jika ax + by = p dan cx + dy = q

A X B

 ab  x  =  p
 cd  y =  q

AX = B , maka X = A-1 . B jawaban yang benar adalah….

a.  x  = 1 =  d -b   p 
 y ad - bc  -c a   q 

 pb  ap
Dx  qd Dy  cq
b. x
————— = —————— ; y = ———— = ——————
=
D  ab D  ab
 cd  cd 
c.  x  = 1 =  b -d   p 
 y ad - bc  -c a   q 

d. a & b benar (*)

16. Metode Eliminasi Gauss adalah…

a. merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menambahkan


atau mengali jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable bebas
b. merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu melebihkankan
jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai

c. merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu melebihkankan


jumlah variable

d. merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan


atau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable
bebas.(*)

17. Selesaikan sistem persamaan linear simultan dengan Metode Eliminasi Gauss

Maka jawaban yang di peroleh adalah…

a.
b. .(*)

c.

d.

18. Selesaikan persamaan linier simultan dengan Metode Eliminasi Gauss Jordan

maka penyelesaian persamaan linier simultan tersebut adalah:


a. x1 = 2 dan x2 = 1. (*)

b. x1 = 2

c. x2 = 1

d. x2=1 dan x1 = 2

19. Metode interasi Gauss-Seidel adalah…

a. metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang berubah. (*)

b. metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang tetap

c. merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss hanya saja augmented matrik, pada
sebelah kiri diubah menjadi matrik diagonal

d. merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss hanya saja augmented matrik, pada
sebelah kiri diubah menjadi matrik vertikal

20. Selesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan Metode Iterasi Gauss-Seidel

Berikan nilai awal : x1 = 0 dan x2 = 0

Maka diperoleh penyelesaian:….

a. X1 = 97 / 32 dan x2 = 127 / 64. (*)

b. X1 = 97 / 32 dan x2 = 127 / 50

c. X1 = 97 / 32 dan x2 = 127 / 46

d. X1 = 97 / 32 dan x2 = 127 / 60
21. Interpolasi Polynomial dan Polynomial Taylor Salah satu teknik interpolasi yang sering
digunakan dalam menghampiri suatufungsi yang kontinyu adalah dengan interpolasi
polinomial yang dirumuskan dengan :…

a.

b.

c.

d. .(*)

22. Jadi, metode Eliminasi Gauss terdiri dari dua tahap:

1. triangulasi: mengubah matriks A menjadi matriks segitiga(matriks B dengan


begitu juga berubah) dan

2. substitusi mundur

apakah pengertian dari subtitusi mundur…..

a. menghitung x mengikuti urutan terbalik, dari yang terakhir ( xn ) sampai yang pertama (
x1 ) n x 1 (*)

b. mengubah matriks B menjadi matriks segitiga(matriks B dengan begitu juga berubah)

c. mengubah matriks A menjadi matriks lingkaran

d. salah semua

23. Cara eliminasi ini merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu
menghilangkan atau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari
suatu variable bebas adalah metode eliminasi:….

a. Metode Eliminasi Gauss (*)


b. Interpolasi nominal

c. System persamaan linear

d. Metode Eliminasi Gauss-Seidel

24. Persamaan x1 + x2 = 1

penyelesaian persamaan garis adalah

a. titik x1=1 dan x2=0

titik x1=0 dan x2=1(*)

b. titik x1=0 dan x2=1

titik x1=1 dan x2=0

c. titik x1=1 dan x2=0

titik x1=0 dan x2=0

d. titik x1=1 dan x2=0

titik x1=1 dan x2=1

25. Metode penyelesaian SPL dengan menggunakan metode Eliminasi Gauss ada 3 yaitu :…
a. Membentuk matriks lengkap SPL

b. Mengubah matriks lengkap menjadi matriks eselon dengan sejumlah OBE

c. 3. Mendapat jawaban SPL

d. Semua jawaban benar.(*)

26. Operasi Baris Elementer (OBE) ada 3 yaitu:..

a. Kalikan persamaan dengan konstanta ≠ 0

b. Pertukarkan kedua persamaan

c. Tambahkan kelipatan satu persamaan ke persamaan lainnya

d. Semua jawaban benar.(*)

27. Matriks awal dari soal diatas adalah…

a.

b.

c.

d.
28. Matriks lengkap SPL dari soal diatas adalah…

a.

b.

c.

d.
29. Dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien, x dan n merupakan variabel
dan b adalah konstanta

a. A1x1 + a2x2 + ….. + a


b. A1x2 + a2x1 + ….. + b
c. A1x3 + a2x3 + ….. + a
d. (*)

30. Operasi Baris Elementer (OBE) ada 3 yaitu:..

a. Kalikan persamaan dengan konstanta ≠ 0

b. Pertukarkan kedua persamaan

c. Tambahkan kelipatan satu persamaan ke persamaan lainnya

d. Semua jawaban benar.(*)


gauss

1. USES WinCrt;

VAR
I: Integer;
X: Real;

BEGIN
WriteLn;
X := 1.0E-4 / 3.0;
FOR I := 1 TO 18 DO
BEGIN
Write( I:5, X);
X := 0.1 * X;
WriteLn(' ', X);
X := 0.1 * X
END;
Writeln;
Writeln(' Press Enter to end');
REPEAT UNTIL KeyPressed;
DoneWinCrt
END.

2. Procedure gauss (n: integer;

a: matriz;
b: vetor);
Var
x: vetor;
k,w,e,l :integer;
c,aux,m,soma :real;
Begin
w:=1; {w is a variable for fixed column}
for k:=1 to n do {k is the number of iterations}
begin
e:=k; {e is the adress of the pivot}
c:=a[k,w];
if k<n
then
begin
for i:=1 to n do {searching for the pivot}
begin
if k+1 <= n
then
begin
if abs(a[i+1,w]) > c
then
begin
c:=a[k+i,w];
e:=k+i;
end;
end;
end;
for j:=1 to n do {changing lines}
begin
aux:=a[k,j];
a[k,j]:=a[e,j];
a[e,j]:=aux;
end;
if c <> 0
then
begin
for i:=1 to n do {gaussian elimination}
begin
if i > k then
begin
m:=a[i,w]/a[k,w];
for j:=1 to n do
begin
a[i,j]:=a[i,j]-m*a[k,j];
end;
b[i]:=b[i]-m*b[k];
end;
end;
end;
end;
w:=w+1;
end;
if a[n,n] <> 0 {calculating x}
then
begin
x[n]:=b[n]/a[n,n];
for l:=n-1 downto 1 do
begin
soma:=0;
for j:=n downto l+1 do
begin
soma:=soma+x[j]*a[l,j];
end;
x[l]:=(b[l]-soma)/a[l,l];
end;
end
else
begin
writeln('Error');
end;
end;

3. Bagian untuk input nilai persamaan :


writeln('Sistem Persamaan Linear 2 x 2');
writeln('Perhatian : Program ini mengambil kunci iterasi 1 pada x1 y1');
writeln;
writeln('Untuk persamaan yang pertama : ');
writeln;
write('Masukan Nilai x1 : ');readln(x11);
write('Masukan Nilai x2 : ');readln(x21);
write('Masukan Nilai y1 : ');readln(y11);
writeln;
writeln('Untuk persamaan yang kedua : ');
writeln;
write('Masukan Nilai x1 : ');readln(x12);
write('Masukan Nilai x2 : ');readln(x22);
write('Masukan Nilai y2 : ');readln(y22);
Bagian perhitungan :
{iterasi 1}
key1:=1/x11; y1x2:=(x21/x11)*-1; y1:=(y11/x11)*-1;
y2x1:=x12/x11; y2x2:=x22*((x12-x21)/x11); y2:=y22*((x12-y11)/x11);
{iterasi 2}
x1y1:=key1*((y1x2-y2x1)/y2x2); x2y1:=y1x2/y2x2; i2y1:=y1*((y1x2-y2)/y2x2);
x1y2:=(y2x1/y2x2)*-1; key2:=1/y2x2; i2y2:=(y2/y2x2)*-1;
Penampil Hasil :
writeln;
writeln('Hasil iterasi 1');
writeln('| | y1 | x2 | |');
writeln('| x1 | ',key1:1:2,' | ',y1x2:1:2,' | ',y1:1:2,' |');
writeln('| y2 | ',y2x1:1:2,' | ',y2x2:1:2,' | ',y2:1:2,' |');
writeln;
writeln('Hasil iterasi 2');
writeln('| | y1 | y2 | |');
writeln('| x1 | ',x1y1:1:2,' | ',x2y1:1:2,' | ',i2y1:1:2,' |');
writeln('| x2 | ',x1y2:1:2,' | ',key2:1:2,' | ',i2y2:1:2,' |');
writeln;
writeln;
writeln('HP:{',i2y1:1:2,',',i2y2:1:2,'}');

4. PROCEDURE Linfit(X, Y: Ary;


VAR Y_Calc: Ary;
VAR A, B : Real;
N: Integer);
{ generate a straight line for X-Y }

VAR
I: Integer;

BEGIN { Linfit }
A := 2.0;
B := 5.0;
FOR I := 1 TO N DO
Y_Calc[I] := A + B * X[I]
END; { Linfit }

5. cls
input "berapa ukuran matrik= ";n
for j=1 to n
for i=j to n
print "a(";i;" ,";j;") = " ;: input a(i,j)

next
next
for i=1 to n
print "c(";i;")=" ;: input c(i)
next i

x(1)=c(1) / a(1,1)
for i=2 to n
jumlah =0
for j=1 to i-1
jumlah= jumlah + a(i,j)*x(j)
next
x(i)= (c(i)-jumlah)/ a(i,i)
next
'ini cetakan hasilnya
for i=1 to n
print "x(";i;")=" ; x(i);",";
next
end

6. Begin
Read(x);
If ( x > 0 ) then
Writeln (‘x bilangan positif’);
Else
Writeln (‘x bukan bilangan positif’);
Writeln (x);
End.

7. Read (x);
If (x > 0) then
Writeln (‘x bilangan positif’);
Else if (x < 0) then
Writeln (‘x bilangan negatif’);
Else
Writeln (‘x adalah nol’);
Writeln (x);
End.

8. Uses crt;

Var

Real : a, b, a, D, X1, X2;

Begin

Writeln (‘masukkan nilai a !’);

Readln (a);

Writeln (‘masukkan nilai b !’);

Readln (b);

Writeln (‘masukkan nilai c !’);

Readln (c);

D := ( sqr (b) – ( 4*a*c );

If D > 0 then

Begin

X1 := ((-b) + sqrt (D) / 2 * A );

X 2 := ((-b) – sqrt (D) / 2 * A );

Writeln (‘X1 = ‘,X1);

Writeln (‘X2 = ‘,X2);

End;

Else

Writeln (‘Persamaan tidak memiliki akar nyata’);

Writeln (‘ax2 + ‘b’x +’c’ = 0’);

End.
9. Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode Gauss Eliminasi

Begin

Read (n);

For i := 1 to n do

Begin

For j := 1 to n + 1 do

Read (A[i,j]);

End;

For k := 1 to n – 1 do

Begin

For i := 1 to n do

Begin

C := A [i,k] / A [i,k];

For j := 1 to n + 1 do

A [i,j] = A [i,j] – A [i,j] * C;

End;

End;

For i := n downto 1 do

Begin

Z := 0;

For r := i + 1 to n do

Begin

Z := Z (A[i,r] * x [r];

End;

X [i] := (A[i,n+1) – Z) / A [i ,i];

Writeln (‘x[‘i’] =’[i]);

End;

End.
10. ELIMINASI GAUSS

Const

Max : 25;

Type

Matrik = record

Row, col : byte;

Element : array [1..max, 1..max] of real;

End;

Vektor = record

Row : byte;

Element : array [1..max] of real;

End;

Var x, b : vektor;

A : matrik;

n : integer;

Error : boolean;

11. Procedure masukkandata;

Var i,j : byte;

Begin

Write (‘jumlah persamaan’);

Readln (n);

A.row := n;

A.col := n ;

b. row := n;

for i := 1 to n do

begin

writeln (‘persamaan ke ‘,i );

for j := 1 to n do

begin

write (‘A[‘, i, ‘, ‘, j, ‘]= ‘);


readln (A.element [i,j]);

end;

end;

RATIH HANDAYANI

PRETEST :
1. Secara umum, sistem persamaan linier dinyatakan sebagai berikut:

P n= a n1+a n2 2+………+a nnn=b n(1)

Yang dinyatakan sebagai konstanta adalah……

a. n1

b. a dan b

c. Pn

d. n2

2. Metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaaan linier


yaitu..,kecuali..

a. Metode Simpson

b. Metode Gauss

c. Metode Jacobi

d. Metode Cholesky
3. Tiga operasi yang mempertahankan penyelesaian sistem persamaan linier
adalah..,kecuali..

a. Mengalikan suatu persamaan dengan konstanta nol

b. Menukar posisi dua persamaan sebarang

c. Menukar dua posisi satu persamaan sebarang

d. Menambahkan kelipatan suatu persamaan ke persamaan lainnya.

4. Jika diketahui rumus mencari titik potong gradient ,manakah yang


merupakan gradien dari persamaan diatas…

a. x

b. y

c. m

d. c

5. Operasi untuk mengubah nilai elemen matrik berdasarkan baris nya tanpa mengubah
matriknya disebut…

a. OBP

b. OKA

c. OAB

d. OBE

POSTEST :
1. Tahap ketiga proses penyelesaian persamaan linier simultan dengan algoritma metode
eliminasi Gauss-Jordan,yaitu…

a. Masukkan matrik A, dan vector B beserta ukuranny

b. Untuk baris ke i dimana i=1 sampai dengan n

c. Buat argument matrik [A/B] namakan dengan n

d. Jalankan nilai diagonal nya menjadi 1.

2. Metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang berubah
disebut metode..
a. Gauss-Seidel

b. Gauss-Jordan

c. Gauss-Newton

d. Gauss-Cholesky

3. Jika system persamaan linier :

10xi + 2x2 - 5x3 =1

4xi + 5x2 + x3 = 28

2xi + 7x2 + 10x3 = 74

Maka matrik koefisiennya adalah…

a. [A]=

b. [A]=

c. [A]=

d. [A]=

4. Dalam menyusun system persamaan linier menggunakan Gauss-Seidel terdapat ‘masalah


pivoting’ . Masalah ini adalah…

a. Meletakkan nilai terbesar dari koefisien untuk tiap Xi diagonal utama

b. Meletakkan nilai terkecil dari koefisien untuk tiap Xi diagonal utama

c. Meletakkan nilai terkecil dari koefisien untuk tiap ni diagonal utama

d. Meletakkan nilai terbesar dari koefisien untuk tiap Xi diagonal utama


5. 5x + 2y + z = 15

2x + y - 2z = 1

6x + 2y - 5z = 2

Bentuk Sistem Persamaan Linier nya adalah…

a. 5 2 1 15

2 1 -2 1

6 -2 - 5 2

b. 5 1 15 2

2 -2 1 1

6 -5 2 2

c. 5 2 1 15

2 1 -2 1

6 2 -5 2

d. 5 1 5 2

2 1 -2 1

6 2 -5 2

ACTIVITY :
1. Jika diketahui persamaan

x+y+2z = 9
2x+4y-3z = 1

3x+6y-5z = 0

Dari persamaan linier diatas maka nilai untuk x adalah…..(selesaikan dengan eliminasi
Gauss)

a. x=1

b. x=2

c. x=3

d. x=4

2. Dari persamaan sebelumnya berapakah nilai y nya….

a. y=1

b. y=2

c. y=3

d. y=4

3. Dari persamaan sebelumnya berapa nilai z nya….

a. z=1

b. z=2

c. z=3

d. z=4

4. Jalankan program pascal berikut ini…


Output:

Program ini di Browse……yaaaaaaaaa..


5. Jalankan program pascal ini…….
Output nya:

Program ini di browse………….yaaaaaaaa


REZA TIAR KUSUMA

Pre-test:
1. a1,1X1 +a1,2X2+…+a1,nXn = b1
a2,1X1 +a2,2X2+…+a2,nXn = b2
a3,1X1 +a3,2X2+…+a3,nXn = b3
Suatu set persamaan-persamaan aljabar yang variable-variabelnya berpangkat tunggal
dengan notasi seperti di atas disebut sebagai:
a. Sistem persamaan matriks
b. Sistem persamaan linier
c. a & b benar
d. a & b salah
Jawaban: b
2. [A] . [X] = [b] merupakan:
a. Skalar
b. Adjunction
c. Sistem persamaan linier
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban: c
3. Menurut konvensi: indeks pertama dari elemen aij menyatakan:
a. Baris
b. Kolom
c. Sisi
d. Luas
Jawaban: a
4. Sedangkan indeks kedua dari elemen aij menyatakan:
a. Baris
b. Kolom
c. Sisi
d. Luas
Jawaban: b
5. Agar solusi Sistem Persamaan Linier dapat diperoleh, maka persyaratan (theorema)
berikut harus dipenuhi, kecuali:
a. AX = b mempunyai jawab unik X Є V untuk setiap b Є V
b. AX = b hanya mempunyai satu solusi X Є V untuk setiap b Є V
c. Jika Ax = 0, berarti x = 0
d. Determinan (A) = 0
Jawaban: d

Activity Test:

Program berikut untuk nomor 6 s/d 8:

const

x = 2;

y = 2;

type

matriks2x2 = array[1..x, 1..x] of integer;

matriks2x4 = array[1..x, 1..y] of integer;

var

a: matriks2x2;

b: matriks2x4;

i,j,k,r: integer;

begin

clrscr;

for i := 1 to x do begin

for j := 1 to x do begin

write (‘a[‘, i, ’,’ , j, ‘] =’);

end;

end;
for i := 1 to x do begin

for j := 1 to y do begin

if (j<(x+1)) then begin

b[i,j] := a[i,j];

end else if (j = i +a) then begin

b[i,j] := 1;

B[i,j] := 0;

end;

end;

end;

for i := 1 to x do begin

for j:= 1 to y do begin

b[i,j] := b[i,j] / B ;

end;

if (i= x) then begin

for i := x downto 2 do begin

for k := i-1 downto 1 do begin

r := b[k,i];

for j := 1 to y do begin

b[k,j] := b[k,j] – r * b[i,j];

for k := i + 1 to do begin
r := b[k,i];

for j := i to y do begin

b[k,j] := b[k,j] – r + b[k,j][i,j];

end;

end;

end;

end;

for i := 1 to x do begin

for j := x+1 to y do begin

readln(b[i,j]);

end;

readln;

end;

end;

6. Berdasarkan program di atas maka B merujuk pada:


a. 2x
b. b[i,j]
c. end else begin
d. elseif
Jawaban: b

7. Berdasarkan program di atas maka A merujuk pada:


a. 2x
b. b[i,j]
c. end else begin
d. elseif
Jawaban: c

8. Berdasarkan program di atas maka C merujuk pada:


a. 2x
b. b[i,j]
c. end else begin
d. elseif
Jawaban: c

Program berikut untuk soal nomor 9 s/d 10:

const

JmlPers = 3;

type

Matrik = array[1..JmlPers+1, 1..JmlPers+1] of real;

var

Koefs : matrik;

procedure Identitas;

begin

Writeln(' eliminasi by reza ');

Writeln('---------------------------');

Writeln;

end;

procedure Judul;

begin

Writeln('Bentuk persamaan : a1 x + b1 y + c1 z = k1');

Writeln(' a2 x + b2 y + c2 z = k2');

Writeln(' a3 x + b3 y + c3 z = k3');

Writeln;

end;

procedure BacaData;
var

I, J : integer;

begin

for I := 1 to JmlPers do begin

for J := 1 to JmlPers + 1 do begin

if J = JmlPers + 1 then begin

Write('Masukkan konstanta k',I,' : ');

Readln(Koefs[I,J]);

end else begin

Write('Masukkan nilai ',chr(96+J),I,' : ');

Readln(Koefs[I,J]);

end;

end;

Writeln;

end;

end;

function Det3x3(var Mat : matrik) : real;

var

Det3, H : real;

I, J, K, L : integer;

Det2 : array[1..4] of real;

begin

K := 0;

Det3 := 0;

for L := 1 to 4 do Det2[L] := 0;
for I := 1 to 3 do begin

for L := 2 to 3 do begin

if I <> J then begin

K := K + 1;

Det2[K] := Mat[L,J];

end;

end;

end;

H := Mat[1,I];

if I mod 2 = 0 then H := -H;

Det3 := Det3 + (Det2[1]*Det2[4] - Det2[2]*Det2[3]) * H;

for L := 1 to 4 do Det2[L] := 0;

K := 0;

end;

Det3x3 := Det3;

end;

procedure EliminasiMatrik;

var

MatElim : matrik;

I, J : integer;

A, B : real;

begin

MatElim := Koefs;

for J := 1 to JmlPers do begin


for I := 1 to JmlPers do

MatElim[I,J] := Koefs[I,JmlPers+1];

A := Det3x3(MatElim);

B := Det3x3(Koefs);

Koefs[JmlPers+1,J] := A/B;

MatElim := Koefs;

end;

end;

procedure TampilkanHasil;

var

I : integer;

begin

ClrScr;

Identitas;

Writeln('Program Reza Penyelesaian Persamaan Linier');

Writeln;

Writeln('Bentuk persamaan : ');

for I := 1 to JmlPers do begin

Write(Koefs[I,1]:5:2,'x + ',Koefs[I,2]:5:2,'y + ');

Writeln(Koefs[I,3]:5:2,'z = ',Koefs[I,4]:5:2);

end;

Writeln;

Writeln('Penyelesaian persamaan :');

Writeln(chr(119+I):5,' = ',Koefs[JmlPers+1,I]:5:2);
end;

begin

ClrScr;

Identitas;

Judul;

BacaData;

EliminasiMatrik;

TampilkanHasil;

Writeln;

Write('Tekan Enter...');

Readln;

end.

9. Berdasarkan program di atas, maka A merujuk pada:


a. for I := 1 to JmlPers do
b. for J := 1 to 3 do begin
c. for I := 1 to 3 do begin
d. for J := 1 to JmlPers do
Jawaban: b

10. Berdasarkan program di atas, maka B merujuk pada:


a. for I := 1 to JmlPers do
b. for J := 1 to 3 do begin
c. for I := 1 to 3 do begin
d. for J := 1 to JmlPers do
Jawaban: a

Post-test:

11. Yang termasuk ke dalam metode langsung dalam metode-metode solusi numerik
diantaranya, kecuali:
a. Eliminasi Gauss
b. Eliminasi Gauss-Jordan
c. Metode Gauss-Seidel
d. Solusi system TRIDIAGONAL
Jawaban: c

12. Merupakan operasi eliminasi dan substitusi variable-variabelnya sedemikian rupa


sehingga dapat terbentuk matriks segitiga atas, dan akhirnya solusinya diselesaikan
menggunakan substitusi balik. Adalah prinsip dari metode:
a. Eliminasi Gauss
b. Eliminasi Gauss-Jordan
c. Metode Gauss-Seidel
d. Solusi system TRIDIAGONAL
Jawaban: a

13. Merupakan solusi sistem persamaan linier dengan bentuk matrik pita pada matriks A.
Adalah prinsip dari metode:
a. Eliminasi Gauss
b. Eliminasi Gauss-Jordan
c. Metode Gauss-Seidel
d. Solusi system TRIDIAGONAL
Jawaban: d

14. Metode Tak Langsung (Metode iteratif) dari metode-metode solusi numeric diantaranya,
kecuali:
a. Metode Jacobi
b. Metode Successive Over Relaxation (SOR)
c. Metode Gauss-Seidel
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban: d

15. Merupakan perbaikan secara langsung dari metode Gauss-Seidel dengan cara
menggunakan faktor pembobot pada setiap tahap/proses iterasi. Adalah prinsip dari
metode:
a. Metode Gauss-Seidel
b. Metode Jacobi
c. Metode Successive Over Relaxation (SOR)
d. Metode Tarik-Ulur
Jawaban: c
RUTVI DESISKA NATALICA

Soal pretes….
1. Solusi persamaan linear dibawah ini benar, kecuali……

a. Ax = b adalah nilai-nilai dari x1, x2, b. a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = b1


…, xn Э memenuhi persamaan ke -1 a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = b2
s/d ke –m : : :
am1x1 + am2x2 + … + amnxn = bm

c. Xi+1= Xi - f(X1)/ f’(X1) d. 3x1 + 2x2 = 16


Utk i = 1, 2, 3, … -x1 + 3x2 = 13
f’(Xi): turunan pertama f(X) pada x =
xi.

2. Bentuk umum dari persamaan linear……

a. Y=MX+B b. A³x+4x-2a

c. Xi+1= Xi - f(X1)/ f’(X1) d. F(x)=x²-R


Utk i = 1, 2, 3, …
f’(Xi): turunan pertama f(X) pada x =
xi.

3. Masalah-masalah apa saja yang mungkin bias terjadi pada metode eliminasi…..
a. Pertukaran baris-baris b. Kesalahan dalam pembulataan
c. Pembagian dengan 1 d. Proses eliminasi
4. Susun kembali SPL Э |akk| selalu yang terbesar dalam kolom ke k, akk disebut elemen….

a. interpolasi b. polinomial
c. pivot d. homogen
5. Semua pernyataan dibawah ini salah, kecuali…….
a. Semua matriks pasti memiliki b. Jika matriks A(2x3), B(3x4)
invers dan C(4x2) maka hasil perkalian
dari B.C berukuran (3x2)
c. Harga determinan suatu matriks d. Semua matriks bersifat komutatif
sama dengan nol apabila ada dua terhadap operasi perkalian
baris/kolom nilainya berkelipatan
Jawab:

1. C

2. A

3. B

4. C

5. D

Soal activity….
1. Sistem persamaan linear di bawah ini disebut….

x-2y+3z=0

-2y+4y-6z=0
a. Trivial b. Non trivial
c. Trivial dan non trivial d. unik
2. Solusi dari system persamaan linear berikut adalah:

x+2y=-1

2x+3y=-1
a. x=-3 dan y=1 b. x=-1 dan y=-1
c. x=1 dan y=-1 d. x=4 dan y=1
3. Persamaan linear : x+2y-4z+y=0

2x+3y+7z+3w=0

6y+2z-w=0

-x+2y+z-5z=1
a. Homogen b. Differensial
c. Heterogen d. Non homogen
4. Bentuk umum dari persamaan linear dua variable….

a. A+By-C=0 b. A-B+C=0
c. Ax-By+C=0 d. A+Bx+C=0
5. Perinsip dari metode eliminasi gauss…..

a. Merupakan operasi eliminasi dan b. Merupakan operasi subtitusi dan


substitusi variable-variabelnya perhitungan matriks perkalian
sedemikian rupa sehingga dapat
terbentuk matriks segitiga atas, dan
akhirnya solusinya diselesaikan
menggunakan teknik substitusi balik (
backsubstitution ).

c. Semua matrik linear bersifat d. Merupakan perkalian suatu


komutatif persamaan dengan konstanta tak nol

Jawab:

1. B

2. C

3. D

4. C

5. A
Soal posttest….
1. Metode iterasi gauss-jordan merupakan pengembangan dari metode…

a. Metode alfa dan betha b. Eliminasi gauss


c. Metode iterasi gauss-seidel d. Metode echelon baris
2. Algoritma metode eliminasi gauss-jordan dibawah ini benar, kecuali….

a. Masukkan matrik A, dan vektor B b. Menukar posisi dua baris sembarang


beserta ukurannya n
c. Buat augmented matrik [A|B] d. Untuk baris ke i dimana i=1 s/d n
namakan dengan A
3. Teknik yang digunakan dalam metode eliminasi gauss-jordan…..

a. OEB b. BEO
c. OBE d. EOB
4. Rumus dari metode eliminasi gauss-seidel….

a. ∑xi=bi².Ai,j b. F(x)=x²-R

d. Xi=1/Ai,i(Bi=∑j≠i.Ai,jXi)
c.
5. Jika sistem persamaan linear mempunyai penyelesaain sebagai berikut :

x = 1, y = 2, z = 3.
Maka disebut matriks…..

a. Echelon baris tereduksi b. Linear 2 variabel


c. Homogen d. Echelon baris

Jawab:

1. B 2. B 3. C 4. D 5. A

Anda mungkin juga menyukai