Mikrognatia digambarkan sebagai hipoplasia mandibular yang disebabkan
penyusutan dagu. Mikrognatia adalah kecilnya ukuran salah satu atau semua bagian mandibula. Mikrognatia harus dibedakan dari retrognatia. Retrognatia memiliki ukuran mandibula normal, namun posisinya yang mengalami kemunduran ke belakang yang berhubungan dengan dasar tulang tengkorak. Insidensi dari janin dengan mikrognatia yakni sebanyak 1 : 1000 kelahiran. Etiologi hipoplasia mandibular masih belum jelas. Hal ini mungkin terjadi akibat hasil dari malformasi posisi, abnormalitas pertumbuhan intrinsik, atau oleh sebuah kelainan jaringan ikat. Tanda klinis ini disebabkan oleh rahang kecil yang belum tumbuh. Saat membuka bibir, biasanya pada neonatus ada ketidak-selarasan dari tepi alveolar, sementara pada pasien yang lebih tua ada ketidak-selarasan gigi. Dagu kecil atau, pada pasien dewasa, sering tumbuh tetapi mungkin memiliki tampakan dagu yang mengalami penyusutan. Diagnosis untuk mikrognatia dapat ditegakkan berdasarkan temuan tandatanda klinis mikrognatia, serta beberapa pencitraan diagnostik. Sementara untuk penatalaksanaanya dibagi menjadi 2 tahap, prenatal dan postnatal. Berikut ini akan dibahas lebih jauh mengenai mikrognatia, mulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis serta penatalaksanaannya.