Yopi
Yopi
Yopi Edya P.
10.2009.080
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat penyakit sekarang
(sejak kapan,demamnya seperti
apa, periode panas, pernah makan
ditempat yang kurang bersih,sudah
minum obt/berobat sebelumnya,
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Pemeriksaan TTV
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah tepi
Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan
adanya penurunan kadar hemoglobin,
trombositopenia, kenaikan LED, aneosinofilia,
limfopenia, leukopenia, leukosit normal,
hingga leukositosis.
Uji widal
Tujuan uji Widal adalah untuk menentukan
adanya algutinin dalam serum penderita
typhoid yaitu algutinin O (dari tubuh kuman),
algutinin H (flagela kuman) dan algutinin Vi
(simpai kuman).
Titer O yang tinggi (160) menunjukkan adanya
infeksi akut
Titer H yang tinggi (160) menunjukkan telah
mendapat imunisasi atau pernah terinfeksi
Pem.lab
Uji tubex
Tes tubex merupakan tes aglutinasi
kompetitif semi kuantitatif.
Spesifisitas ditingkatkan dengan
menggunakan antigen O9 yang spesifik
Kultur darah
Uji kultur merupakan gold standard
untuk pemeriksaan Demam Tifoid.
Interpretasi hasil : jika hasil positif
maka diagnosis pasti untuk Demam
Tifoid/ Paratifoid. Sebalikanya jika
hasil negati, belum tentu bukan
Demam Tifoid/ Paratifoid, karena hasil
biakan negatif palsu
Diagnosis
Dari gejala klinik dan hasil pemeriksaan lab maka
diagnosa kasus tersebut adl demam tifoid
Gejala penyakit demam (panasnya naik turun,
meningkat pada sore malam hari), sakit
kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual,
muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100 kali
permenit, anemia ringan, perut kembung dan
merasa tak enak, sedangkan diare dan sembelit
silih berganti. Pada akhir minggu pertama,
diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada
penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung
merah serta bergetar atau tremor. Epistaksis
dapat dialami oleh penderita sedangkan
tenggorokan terasa kering dan meradang. limpa
dan hepar menjadi teraba dan abdomen
mengalami distensi.
Penyakit
Persamaan
Perbedaan
Malaria
Etiologi
Salmonella typhi
merupakan kuman berbentuk
batang, tidak berspora, gram
negatif, mempunyai flagel
peritrikh
tumbuh pada suasana aerob dan
fakultatif anaerob
mati pada suhu 56C dan juga pada
keadaan kering
Patofisiologi
Epidemiologi
Ada hampir diseluruh dunia
Siapa saja bisa terkena
Biasanya banyak pada anak-anak
Persentase penderita dengan
usia di atas 12 thn
12 - 29 tahun 70 - 80 %
30 - 39 tahun 10 - 20 %
> 40 tahun 5 - 10 %
Penatalaksanaan
Istirahat dan perawatan
tirah baring
Diet dan terapi penunjang
Diet dan terapi penunjang
bertujuan mengembalikan
rasa nyaman dan kesehatan
pasien secara optimal
Pemberian antibiotik
Terapi
Untuk yang sensitive
Kloramfenikol
Tiamfenikol
Kotrimoksazol (TMP/SMX)
Ampisilin dan amoksisilin
Untuk yang resisten
Sefalosporin generasi ketiga
Golongan quinolon
Komplikasi
Intestinal
Perdarahan intestinal
Perforasi usus
Ekstra-intestinal
Komplikasi hematologi
Hepatitis tifosa
Pankreatitis tifosa
Miokarditis
Pencegahan
Menyediakan makanan dan
minuman yang bersih
Kebersihan perorangan
Vaksin
Vaksin Vi Polysaccharide
Vaksin Ty21a
Vaksin Vi-conjugate
Prognosis
Prognosis demam tifoid
tergantung dari umur,
keadaan umum, derajat
kekebalan tubuh, jumlah dan
virulensi Salmonella serta
cepat dan tepatnya
pengobatan.
Terima kasih
Gbu