Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, mendorong
pemerintah untuk senantiasa tanggap dengan perkembangan zaman. Kurikulum
pendidikan di Indonesia di atur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal
36 ayat 3 yang berbunyi bahwa kurikulum di susun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan : Peningkatan iman dan taqwa, Peningkatan akhlaq mulia,
Penigkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, Keragaman potensi
daerah dan lingkungan, Tuntutan pembangunan daerah dan nasional, Tuntutan
dunia kerja, Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Agama,
Dinamika perkembangan global, dan Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah menengah, baik guru maupun
siswa di tuntut untuk memiliki skill dalam mengoperasikan komputer, yang mana
suatu komputer akan dapat di operasikan apabila terdapat Sistem Operasi di
dalamnya dan beberapa software penunjang lainya. Berdasarkan data yang di
peroleh dari StatCounter tahun 2013, pengguna Sistem Operasi windows di
Indonesia paling banyak adalah windows 7 dengan persentase sebanyak 45,23%,
kemudian Windows XP dengan persentase sebanyak 43,93%, dan yang terbaru
Windows 8 sebanyak 2.42%, sedangkan pengguna sistem operasi Linux di
Indonesia hanya di bawah 1%.
Dari sekian banyak pengguna windows, tidak seluruhnya menggunakan
Sistem Operasi yang Original, sebagian besar pengguna windows di indonesia
menggunakan Sistem Operasi bajakan. Berdasarkan data tahunan yang di lansir
International Data Corporation (IDC) Indonesia berada di urutan ke-11 dari 31
negara dengan tingkat pembajakan sebesar 87% pada 2010, sedangkan nilai
komersil dari software bajakan sebesar $ 1,322 miliar. Data dari tahun ke tahun
semakin meningkat untuk pembajakan software di Indonesia, Bussiness Software
Alliance (BSA) merilis kembali data statistik terbaru pada tahun 2012 tentang
negara-negara pembajak software terbanyak didunia, dan Indonesia masuk dalam
urutan ke-7 negara pembajak terbesar. Hal ini tentu cukup memprihatinkan,
apabila di dalam dunia pendidikan seorang siswa di tuntut untuk bisa memiliki
keterampilan komputer. Sedangkan tidak semua siswa mampu untuk membeli
komputer, apalagi Sistem Operasi beserta software-software pendukungnya, yang
kenyataanya harganya lebih mahal dari pada harga komputer itu sendiri. Misalkan
harga Windows 7 asli dijual dengan harga Rp. 1.727.000, belum lagi untuk
software penunjang seperti Microsoft office 2013 Office home & Student dijual
dengan harga Rp. 999.999. Oleh sebab itu kami ingin memanfaatkan Sistem
Operasi dan Software-software open source di terapkan sebagai kurikulum dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar agar siswa yang memiliki cukup biaya
untuk memiliki komputer, tidak di persulit lagi untuk membeli Sistem Operasi dan
Software-software, yang di gunakan sebagai penunjang dalam kegiatan belajar
dan mengajar.
Tujuan
Penulisan gagasan ini di maksudkan agar siswa yang memiliki sumber
daya terbatas dapat sedikit terbantu, menghemat pengeluaran sekolah, dan juga
menigkatkan rasa kecintaan siswa terhadap aplikasi open-source, sekaligus
menciptakan pribadi siswa yang jujur dan menghargai Hak Kekayaan Intelektual
(HaKI) orang lain.
Manfaat
Dengan melaksanakan gagasan ini para siswa akan terbiasa untuk
menggunakan software asli, meskipun software tersebut merupakan software
open-source. Dan dengan membentuk karakter siswa yang lebih menyukai
software asli, diharapkan akan mampu membentuk karakter siswa yang dapat
menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) orang lain.
GAGASAN
Kondisi kekinian
Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar baik guru maupun siswa di
sekolah, komputer yang di gunakan masih menggunakan Sistem Operasi
Windows dan Software pendukung berupa Microsoft Office, yang mana bagi
siswa merupakan barang yang mahal, Terutama bagi siswa yang bersekolah di
pelosok.
gratis di situs resmi ubuntu. Secara tidak langsung siswa juga menghindari
pelanggaran hukum atas penggunaan software bajakan, dalam kurikulum ini siswa
di tuntut untuk menghargai karya orang lain dan .
Pihak-pihak terkait
Untuk melaksanakan gagasan ini di perlukan kerjasama yaitu dari mulai
siswa, guru, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Serta kebijakan dari
Kementrerian Pendidikan Nasional agar membuat kurikulum yang mendukung
gagasan ini.
Langkah-langkah strategis
Langkah-langkah strategis yang perlu di lakukan untuk
mengimplementasikan gagasan ini adalah :
1. Adanya sosialisasi mengenai Software asli dengan bajakan
2. Melakukan uji coba terhadap gagasan ini
3. Mengadakan evaluasi terhadap gagasan ini
4. Sosialisasi ke berbagai media mengenai gagasan ini
KESIMPULAN
Dalam kegiatan belajar mengajar baik guru maupun siswa di sekolah saat
ini, komputer yang di gunakan masih menggunakan Sistem Operasi Windows dan
Software pendukung berupa Microsoft Office, yang mana bagi siswa merupakan
barang yang mahal.
Pemanfaatan software open source ini di terapkan ke dalam kurikulum di
sekolah, sehingga seluruh warga sekolah di anjurkan menggunakan software open
source tersebut. Sistem operasi yang di gunakan adalah Ubuntu linux yang di
dalamnya sudah terdapat sebuah paket aplikasi perkantoran yang kompatibel
dengan aplikasi seperti Microsoft Office atau OpenOffice dan tersedia dalam
berbagai platform. Dengan menerapkan gagasan ini siswa juga menghindari
pelanggaran hukum atas penggunaan software bajakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.microsoftstore.com/
id.wikipedia.org/wiki/LibreOffice
LAMPIRAN 1
Nama Lengkap
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat
Telepon/HP
Institusi
Riwayat Pendidikan
Nama Lengkap
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat
Telepon/HP
Institusi
Riwayat Pendidikan
Nama Lengkap
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat
Telepon/HP
Institusi
Riwayat Pendidikan
: Ardyanto Jatmiko
: Jakarta, 17 Februari 2014
: Jl. Pangkalan Jati no. 07 Rt 06/Rw 09 no. 22
Jakarta Timur
: 081212241899
: Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro,
Universitas Negeri Jakarta
: - SDN 03 Pondok Bambu Pagi
- SMPN 51 Jakarta
- SMAN 36 Jakarta