Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT

MANAJEMEN DALAM MENCAPAI TUJUAN DALAM


PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

A. PENDAHULUAN
Penyusunan anggaran pada perusahaan berhubungan erat dengan
manajemen

karena

kaitannya

dengan

penyusunan

rencana

(planning),

pengkoordinasian kerja (coordinating), dan pengawasan kerja (controlling). Oleh


sebab itu, penyusunan anggaran merupakan salah satu alat yang penting untuk
digunakan manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Realisasi yang baik belum tentu dapat dilakukan meskipun penyusunan
anggaran sudah dilakukan sebaik mungkin tanpa ada pengelolaan manajemen
yang baik. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
(Handoko, 2008)
Untuk mencapai kesejahteraan, setiap perusahaan memiliki tujuan, baik itu
tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang dari
perusahaan adalah untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan tujuan
jangka pendek dari perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan. Semakin
besar keuntungan yang didapatkan maka semakin besar juga tingkat keberhasilan
manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penyusunan anggaran sering
diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing), agar laba yang ditargetkan
dapat dicapai, maka penyusunan anggaran perusahaan untuk memperkirakan
rencana yang akan dilakukan. Dengan penyusunan anggaran dan evaluasi
anggaran tahun sebelumnya maka akan dapat diperkirakan keuntungan yang akan
didapatkan perusahaan pada periode tersebut. Suatu anggaran operasi biasanya
meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang
direncanakan untuk tahun itu. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun
rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka
pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan
dimasa yang akan datang.

Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer
yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber
daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran.

B. LANDASAN TEORI
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba
Untuk membantu menilia kinerja perusahaan, manajemen harus
bisa mencapai target laba yang telah ditentukan oleh perusahaan, oleh
karena itu, rencana yang rinci sangat membantu dalam mewujudkannya.
Perencanaan merupakan rencana kerja perusahaan untuk mencapai target
laba yang ditetapkan dan juga untuk mempertimbangkan pemilik
wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Dalam perencanaan laba, manajer dapat menentukan aktivitasaktivitas perusahaan untuk mencapai target laba yang telah berjalan
dengan baik. Dalam perencanaan laba melibatkan kegiatan seperti
penetapan tujuan dan target laba yang realistis serta cara untuk
mencapainya. Laba dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
pendapatan dan mengurangi biaya, menghilangkan pengulangan pekerjaan
serta ketidakkonsistenan. Perencanaan laba menetapkan target laba yang
juga mempertimbangkan penjualan dan biaya yang diharapkan untuk
tahun depan dan periode yang lebih lama.
Dalam pencapaian suatu target laba yang telah ditentukan oleh
perusahaan,

manajemen

harus

mengadakan

pengendalian

laba.

Pengendalian laba dapat membantu perusahaan dalam mengukur dan


mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu
perusahaan,

kemudian

melaksanakan

tindakan

perbaikan

apabila

diperlukan.
Perencanaan dan pengendalian laba tergantung pada keyakinan
bahwa manajemen dapat merencanakan dan mengendalikan tujuan jangka

panjang perusahaan dengan membuat keputusan yang baik secara terus


menerus (Welsch, Hilton, Gordon 2000).
Perencanaan

dan

pengendalian

laba

yang

menyeluruh

memfokuskan pada pelaporan kinerja dan evaluasi kinerja untuk


menentukan penyebab kinerja yang tinggi dan yang rendah.
Karakteristik penting dari laporan kinerja suatu perencanaan dan
pengendalian laba adalah sebagai berikut :
a. Kinerja diklasifikasikan menurut tanggung jawab yang dibebankan.
b. Hal-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus
ditentukan.
c. Dibuat laporan yang tepat waktu.
d. Penekanan

diberikan

pada

perbandingan

antara

hasil

yang

direncanakan dengan yang aktual.


Menurut Supriyono (1993) laba perusahaan merupakan selisih
antara penghasilan penjualan di atas semua biaya dalam periode akuntansi
tertentu. Oleh karena itu perencanaan laba untuk periode akuntansi
tertentu akan berhubungan dengan perencanaan atas penghasilan
penjualan dan atas biaya pada periode akuntansi yang bersangkutan.
Setiap

organisasi

yang

ingin

bertahan,

tumbuh

ataupun

menginginkan bekerjanya organisasi secara lancar memerlukan adanya


manajemen yang baik. Dalam menciptakan suatu manajemen yang baik,
organisasi

tentu

saja

harus

memperhatikan

dan

melaksanakan

fungsifungsi manajemen dengan baik pula. Fungsi manajemen menururt


Hani

Handoko

(2008:21)

adalah

perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian. Perencanaan merupakan fungsi manajemen


yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan organisasi dalam rangka
pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Sesuai dengan fungsi
manajemen, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian, anggaran pun demikian. Hal ini disebabkan karena
anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Aspek
lain yang penting dari perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah

perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Semua belanja


membutuhkan dana dan dana adalah sumber daya yang langka. Oleh
karena itu, penyusunan anggaran harus memperhitungkan berbagai
kemungkinan belanja dana yang ada dan menentukan kemungkinan mana
yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Jadi, salah satu fungsi
anggaran adalah menentukan rencana belanja dan sumber dana yang ada
seefisien mungkin. (Nafarin, 2007:28).
Setiap organisasi ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan
sumber daya dalam organisasi secara efektif dan efisien. Setelah
melakukan perencanaan atas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuannya, organisasi juga harus melakukan pengendalian
atas kegiatan-kegiatan tersebut. Karena berhasil tidaknya kegiatan
perencanaan kerja tergantung kepada efektivitas pengendalian yang
dilakukan oleh organisasi. Nafarin (2007:30) menjelaskan bahwa
pengendalian berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan
pekerjaan dengan cara :
a. Membandingan realisasi dengan rencana (anggaran)
b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat
penyimpangan merugkan.
Menurut

Welsch

(2000:5)

pengawasan

dan

pengendalian

didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual


dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian
melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Oleh karena itu,
anggaran dijadikan pegangan sebagai alat pengendalian oleh manajer
yang bertanggung jawab menjalankan operasi untuk mengadakan
penilaian dari hasil yang dicapainya. Pendapatan sesungguhnya yang
diperoleh maupun beban sesungguhnya yang dikorbankan dapat dinilai
dengan baik atau buruk bila dikaitkan dengan data yang telah dianggarkan
dan perubahan kondisi sejak anggaran disusun.

2. Anggaran
Penganggaran atau anggaran belanja perusahaan pada hakekatnya
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk laporan yang disusun secara
sistematis yang berisi tentang rencana kegiatan perusahaan yang dinilai
dengan keuangan untuk periode waktu tertentu di masa yang akan datang.
Pengertian anggaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008) mendefinisikan
Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis
daripada

pelaksanaan

tanggung

jawab

manajemen

didalam

perencanaan, koordinasi dan pengawasan.


b. Rudianto (2009) mengungkapkan pengertian anggaran sebagai berikut
Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang
diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.
c. Munandar (2001) Business Budget atau Budget (anggaran) ialah
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi kegiatan
perusahaan dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
d. Jae K. Shim dan Joel G. Siegel (2000) mengungkapkan Suatu
anggaran merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan
dan pengendalian anggaran membantu manajer dalam merencanakan
kegiatan dan memonitor kinerja operasi serta laba yang dihasilkan
oleh pertanggungjawaban.

3. Manfaat Anggaran
Menurut Agus Ahyari (2008) penggunaan anggaran dalam
perusahaan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut :
a. Terdapatnya Perencanaan Terpadu
Dengan menggunakan

anggaran, perusahaan dapat menyusun

perencanaan seluruh kegiatan secara terpadu. Hal ini dimungkinkan


karena dengan mempergunakan anggaran berarti seluruh kegiatan
dalam perusahaan akan disentuh oleh anggaran perusahaan.

b. Terdapatnya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan


Kegiatan yang ada dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih
pasti karena dapat mendasarkan diri kepada anggaran yang telah ada.
c. Terdapatnya Alat Koordinasi dalam Perusahaan
Penyusunan anggaran akan meliputi seluruh kegiatan yang ada,
dengan demikian akan melibatkan seluruh bagian dalam perusahaan.
Pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan anggaran sebagai
pedoman akan berarti melakukan kegiatan dalam perusahaan dibawah
koordinasi yang baik.
d. Terdapatnya Alat Pengawasan yang Baik
Jika perusahaan sedang menyelesaikan suatu kegiatan, maka
manajemen perusahaan dapat membandingkan pelaksanaan kegiatan
dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam perusahaan.
e. Terdapatnya Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan
Dalam jangka waktu tertentu manajemen perusahaan akan dapat
menyusun evaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan
tersebut dengan mempergunakan anggaran sebagai alat evaluasi.
4. Jenis-Jenis Anggaran
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit
penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan
untuk periode yang akan datang. Dengan demikian, maka dari
anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat diketahui
proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan produk
serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar
rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan
ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana
penjualan
yang
telah
tersusun
tersebut
serta
dengan
mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir yang ada ,
maka anggaran produksi akan dapat disusun.
c. Anggaran Bahan Baku
Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama adalah mengidentifikasi tingkat penggunaan bahan
baku atau yang disebut dengan material usage rate. Apabila tingkat

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka dengan


mempergunakan data anggaran produksi (dimana diketahui jumlah
yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun
jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung akan sangat perlu pula untuk dikendalikan
biayanya, karena tenaga kerja langsung ini juga merupakan salah satu
unsur pembentuk harga pokok produksi.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik merupakan komponen ketiga di dalam
penyusunan perhitungan besarnya harga pokok produksi. Biaya
overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik
kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara
terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang.
Pada perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis,
yakni persediaan material, persediaan barang setengah jadi, persediaan
barang jadi.
Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran Biaya non Produksi merupakan sruktur terinci yang tidak
termasuk dalam biaya-biaya produksi. Selain itu biaya non produksi
ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak akan
mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan
persediaan.
Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran Pengeluaran Modal merupakan anggaran yang
mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan
semua aktiva atau modal yang dimiliki. Oleh karena itu dalam
anggaran ini harus sangat teliti dalam mengambil keputusan untuk
menghindari kerugian yang sangat besar.
Anggaran Kas
Anggaran Kas merupakan anggaran yang sederhana menunjukkan
saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi
pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun
yang akan mungkin perlu dipinjam.
Anggaran Rugi-Laba
Anggaran Rugi-Laba merupakan hasil akhir dari semua anggaran
operasional seperti penjualan, harga pokok penjalan, biaya komersil
dan biaya adminstrasi dan keuangan diringkas dalam laporan laba-rugi
dianggarkan.
Anggaran Neraca
Anggaran Neraca adalah neraca yang memberikan gambaran saldo
akhir aktiva, utang, dan modal yang diantisipasi jika rencana yang
dianggarkan terlaksana dengan baik.
Anggaran Perubahan Posisi Keuangan

Anggaran Perubahan Posisi Keuangan adalah memuat mengenai


rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama
periode yang dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu
perusahaan.
C. ANALISIS MASALAH
Dalam melaksanakan kegiatan pada perusahaan manufaktur yaitu
mengolah bahan baku menjadi produk jadi membutuhkan penyusunan rencana
anggaran perusahaan. Dalam beberapa perusahaan, perencanaan anggaran tidak
selalu sama dengan realisasinya. Maka untuk mempermudah pembuatan rencana
dan pengendalian laba dibuatlah suatu anggaran yang dapat digunakan untuk
pengendalian laba. Rencana manajemen mengenai kegiatan perusahaan di masa
yang akan datang pada umumnya dituangkan di dalam anggaran yang berisi
taksiran pendapatan dan biaya yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan laba.
Laba dipengaruhi oleh harga jual produk, biaya dan volume penjualan. Dengan
adanya berbagai macam anggaran yang digunakan dalam perencanaan laba, maka
perusahaan dapat melakukan pengendalian laba agar tidak mengalami kerugian.
disamping itu juga harus diperhatikan tentang manajemen perusahaan, karena
anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta
realisasinya nanti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh manajer yang
terampil dan berbakat.
D. PEMBAHASAN
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal
yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa
depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. Dan adapun tujuan
dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase
tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.

c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat


efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor-faktor
produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka
akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktorfaktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses
produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan
baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan
kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat
dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi
karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan
suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. "Secara
formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan
kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekeljaan. Urutan
kronologis tugastugas merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur
menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang
akan melaksanakannya".
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan
sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus
ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka
pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan
Untuk dapat membuat suatu perencanaan yang baik haruslah diperhatikan
masalah yang terdapat didalam perusahaan dan masalah-masalah yang datangnya

dari luar perusahaan. Masalah tersebut seperti kapasitas mesin dan peralatan
produktifitas, tenaga kerja, kemampuan pengadaan, dan penyediaan bahan baku
yang merupakan variabel-variabel dibawah kekuasaan pimpinan perusahaan.
Sedangkan masalah yang datang dari luar perusahaan berupa kebijaksanaan
pemerintah, inflasi, bencana alam, dan sebagainya. Selain dari masalah diatas,
perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Sifat dari proses produksi
Sifat dari proses produksi dapat dibedakan atas proses:
1. Proses produksi terputus-putus (intennitten proces).
Proses yang aliran barang baku sampai menjadi produksi akhir
perusahaan tidak mempunyai pola yang pasti atau berubah-ubah
contohnya perusahaan percetakan, jasa, reprerasi, pabrik, kapal,
dan sebagainya.
2. Proses produksi terus menerus (continuous process)
Pada perusahaan yang menyusun perencanaan produksi yang
berdasarkan proses produksi terus menerus, melakukan
perencanaan produksinya berdasarkan ramalan penjualan, dimana
kegiatan produksi tidak dilakukan menurut pesanan akan tetapi
untuk memenuhi pasar dan jumlah yang besar, serta berulangulang dalam jangka waktu tertentu.
b. Jenis dan mutu barang yang diproduksi
Ada beberapa hal yang mengenai jenis dan sifat produksi yang perlu
diketahui dan diperhatikan perusahaan dalam menyusun perencanaan
produksi:
1. Mempelajari dan menganalisa jenis barang yang diproduksi sejauh
mungkin
2. Apakah produk yang diproduksi itu merupakan konsumen goods.
3. Sifat dan produksi yang akan dihasilkan apakah merupakan barang
yang akan tahan lama atau tidak.
4. Sifat dari produksi dan permintaan barang yang akan dihasilkan
apakah musiman atau sepanjang masa.

c. Jenis barang yang.diproduksi


Jika akan dihasilkan barang yang baru maka diadakan riset pendahuluan
mengenal:
1. Lokasi perusahaan, apakah perlu diletakkan berdekatan dengan
sumber bahan mentah ataukah dekat dengan pasar.
2. Jumlah barang yang akan diproduksi
3. Sifat permintaan barang ini apakah musiman atau sepanjang masa.
4.

Dalam hal-hal yang dibutuhkan untuk memulai produksi tersebut.

F. KESIMPULAN
Anggaran (budget) merupakan hasil kerja (out put) yang terutama berupa
taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan diwaktu yang akan datang. Kegunaan
anggaran

yang

pokok

adalah

sebagai

pedoman

kerja,

sebagai

alat

pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana


dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa
budget mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang
berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja
(coordinating), dan pengawasan kerja (controling).
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana
penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat
dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah tersusun
tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir
yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun.

G. SARAN
a. Dapat dilakukan peningkatan dalam perencanaan dan pengendalian laba
perusahaan

dengan

selalu

memperhatikan

kondisi-kondisi

yang

mendukung sistem anggaran dan melibatkan bagian dalam organisasi


sehingga dapat mencapai target sesuai yang diinginkan perusahaan.
b. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap
penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan

dapat

mengetahui

memperbaikinya.

tindakan

apa

yang

harus

dilakukan

untuk

Referensi

Anthony, N. Robert, and Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen


Edisi 11. Jakarta: Penerbit Salemba Empat., 2005.
Narumondang Bulan Siregar, 2003, Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai
Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan, Aksara Baru, Jakarta
Handoko Hani. 2008. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Welsch,

Glenn.

Pengertian

Penganggaran.

25

Mei

https://kinanzahirah.wordpress.com/2012/10/03/penganggaran/

2015.

Anda mungkin juga menyukai