Industri Rumput Laut Di Indonesia
Industri Rumput Laut Di Indonesia
Indonesia
Dinamika Maju Usaha
Yonathan
Contents
Pendahuluan............................................................................................................... 3
Rumput laut................................................................................................................ 4
Budidaya.................................................................................................................... 8
Pengolahan............................................................................................................... 14
Manfaat.................................................................................................................... 16
Pasar dan Perkembangan......................................................................................... 19
Rumput laut
Rumput laut termasuk jenis ganggang pada umumnya ganggang dapat
diklasifikasikan menjadi kelas yaitu : ganggang hijau (chloropheceae), ganggang
hijau biru (cyanophyceae), ganggang coklat (pheaceophyceae) dan ganggang
merah (rhodophyceae). Ganggang hijau dan ganggang hijau biru banyak hidup dan
berkembang biak di air tawar, sedangkan ganggang coklat dan ganggang merah
memiliki habitat laut yang biasanya lebih dikenal dengan rumput laut.
Ganggang cokelat lebih dikenal sebagai rumput karang atau rockweed, sering
dimanfaatkan untuk industri alginat, sedangkan ganggang merah merupakan
sumber bahan baku bagi industri agar-agar, carragenan dan fulcellaran serta
produk-produk lainnya. Rumput laut atau seaweed merupakan bagian terbesar dari
rumput laut yang tumbuh melekat erat pada substrat pada yang terdapat di lautan
seperti batu-batuan, karang dan bangkai kulit karang.
Dalam pertumbuhannya rumput laut memerlukan cahaya matahari untuk proses
photosynthesa, karena itu meskipun hidupnya di bawah permukaan laut tetapi tidak
dapat terlalu dalam. Pada umumnya rumput laut terdapat di sekitar pantai dalam
jumlah dan jenis beragam, namun hanya beberapa jenis saja yang dapat dimakan
karena alasan rasa. Walaupun sebenarnya ada puluhan jenis rumput yang tumbuh
di perairan Indonesia, jenis rumput laut yang umumnya bernilai ekonomis:
a. Eucheuma
Divisio
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Bangsa
: Gigartinales
Suku
: Solierisceae
Marga
: Euecheuma
Jenis
: E. spinosum dan E cottonii
Gambar 1: E.cottonii
Gambar 2: E.spinosum
Nama untuk jenis ini nama dagangnya lebih dikenal adalah E ,cottonii , ciri
cirinya Yaitu thalus silindris, permukaan yang licin, cartilageneus
4
b. Hypnea sp
Divisio
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Bangsa
: Gigartinales
Suku
: Hypneaceae
Marga
: Hypnea
Jenis
: Hypnea sp
Gambar 3: Hypnea sp
c. Glacilaria
Divisio
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
:
:
:
:
:
:
Rhodophyta
Rhodophyceae
Gigartinales
Glacilariaeceae
Glacilaria
Glacilaria gigas
5
Glacilaria verrucosa
Glacilaria lichenoides
Gbr 4. G. gigas
Gbr 6:G.lichenoides
Habitat rumput laut jenis ini pada umumnya dapat hidup sampai 300 1000
m dari pantai, salinitas air berkisar 15 30 per mil dengan suhu air berkisar
antara 20 -28 C kedalaman air 0.5 1 m dengan kondisi air jernih sehingga
sinar matahari mampu menembus ke dalam air. Oleh karenanya jenis rumput
laut ini sebaiknya dekat dengan muara sungai.
d. Gelidium
Divisio
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Bangsa
: Gilidiales
S
uku
: Gelidiaceace
Marga
: Gelidium
Jenis
: Gelidium sp
Gambar 7: Gelidium sp
e. Sargassum
Divisio
: Rhodophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Bangsa
: Fucales
6
Suku
Marga
Jenis
: Sargassacaceae
: Sargassum
: Sargassum polyfolium
Gambar 8 : S. Polifolium
Gambar 9: S. crassifolium
Rumput laut coklat jenis Sargassum adalah rumput laut yang mempunyai
cabang seperti jari, dan merupakan tanaman yang berwarna coklat,
berukuran relatif besat, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar yang
kuat. Bagian tanaman menyerupai semak yang berbentuk simetris bilateral
atau radikal serta dilengkapi dengan bagian bagian untuk pertumbuhan
( Atmadja et al, 1996)
Thalus berbentuk silindris atau gepeng percabangannya menyerupai
tanaman perdu di darat, daun melebar, lonjong atau seperti pedang,
mempunyai gelembung udara ( bladder), umumnya hidup soliter dan
panjangnya dapat mencapai 7 m. Rumput laut ini tumbuh di perairan yang
terlindung ataupun dapat juga diperairan yang berombak besar pada habitat
berkarang, atau pada bongkahan karang (Kadi dan Atmaja, 1988). Di
perairan Indonesia terdapat 28 spesies yang berasal dari 6 genus.
Gambar 10. Diagram klasifikasi rumput laut komersial dan produk olahannya
7
Sumber:
Budidaya
Rumput
Laut
dan
Nilai
Ekonomisnya.
http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/ekonomi/2401-budidayarumput-laut.html#
Mengenal Rumput Laut. http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/07/mengenal-rumputlaut.html
Budidaya
Sebaran rumput laut komersial yang dibudidayakan hanya terbatas jenis Eucheuma
dan Glacilaria. Jenis Eucheuma dibudidayakan di laut agak jauh dari sumber air
tawar, sedang Glacilaria dapat dibudidayakan dilaut dekat dengan muara sungai
karena untuk jenis ini salinitas yang sesuai berkisar antara 15 25 per mil. Lokasi
budidaya Eucheuma tersebar diperairan pantai di beberapa Kepulauan Riau,Bangka
Belitung,Lampug selatan, Pulau Panjang (Banten) Pulau Seribu, Karimun Jawa ( Jawa
tengah) Selatan Madura,Nusa dua,Nusa Lembongan dan Nusa Penida (Bali) ,
Lombok barat,Lombok tengah (Teluk Ekas) Sumbawa,Larantuka Teluk Maoumere,
Sumba,Alor,Kupang, P Rote,Sulawesi utara, Gorontalo,Bualemo,Bone Bolango,
Samaringa (Sulawesi tengah) Sulawesi tenggara, Jeneponto, Takalar,Selayar, Sinjai
dan Pangkep ( Sulawesi selatan); Seram Ambon, dan Aru (Maluku), Biak serta
Sorong. Sementara untuk budidaya Glacilaria dalam tambak tersebar luas di daerah
daerah
serang
(Banten)
Pantai
Utara
Jawa
(Bekasi,Karawang,Subang
Cirebon,Indramayu Pemalang, Brebes, dan Tegal). Sebagian pantai utara Jawa timur
( Lamongan dan Sidoarjo) untuk derah di luar pulau Jawa hampir di semua perairan
tambak Sulawesi selatan dan Lombok barat serta Sumbawa.
Untuk membudidayakan rumput jenis Eucheuma sp perlu diperhatikan faktor-faktor
teknis dan non teknis antara lain :
Kelayakan lokasi :
Bebas dari pengaruh angin topan dan ombak yang kuat.
Mempunyai gerakan air (arus) yang cukup (20-30 cm/detik)
Dasar peraiaran agak keras yang terdiri dari pasir dan karang serta bebas dari
lumpur
Masih digenangi air pada waktu surut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm
Kejernihan air tidak kurang dari 5 cm
Suhu air (20 - 28oC) dengan fluktuasi harian maksimum 4oC.
Kisaran kadar garam 28 34 ppt
PH air antara 7 - 9
8
Bibit Eucheuma
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat reproduksi
vegetatif dan generatif.
Bibit hendaknya dipilih dan diambil dari stek ujung tanaman rumput laut yang
unggul yang masih muda, segar dan berasal dari tanaman rumput laut yang sudah
dibudidayakan. Untuk metode lepas dasar, luas tiap petak rakit budidaya 100 m 2
memerlukan bibit 240 kg.
Penanaman
Untuk penanaman rumput laut dikenal adanya beberapa metoda
1. Metoda Lepas Dasar
Pada metoda ini bibit diikatkan pada batu-batu karang yang kemudian disebarkan
pada dasar perairan.Cara ini sesuai untuk dasar perairan yang rata dan tidak
ditumbuhi karang dan tidak berpasir. Cara ini mudah, sederhana dan tidak
memerlukan sarana budidaya yang besar. Metoda ini jarang sekali digunakan
karena belum diyakini keberhasilannya. Hal ini mengingat persyaratan yang
diperlukan adalah areal yang terbuka terhadap ombak dan arus dimana terdapat
potongan-potongan batu karang yang kedudukannya sebagai substrant yang kokoh
dan tidak terbawa oleh arus. Disamping kesulitan mencari areal penanaman,
metode ini mempunyai kelemahan antara lain : banyak bibit yang hilang terbawa
ombak, tidak bisa dilaksanakan di perairan yang berpasir, banyak mendapat
gangguan/serangan dari bulubabi, dan produksinya rendah.
metoda ini cocok untuk perairan dengan kedalaman kurang 1,5 meter dan dasarnya
terdiri dari pasir atau pasir berlumpur.
13
Sumber:
Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, Bank Indonesia. Pola Pembiayaan Usaha Kecil,
Budidaya Rumput Laut. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BAAFF563-827E-404CB6648E7F6B464929/16061/BudidayaRumputLauttaligantung.pdf
Pengolahan
Penanganan pasca panen rumput laut oleh petani hanya sampai pada tingkat
pengeringan. Rumput laut kering ini merupakan bahan baku bagi industri rumput
laut olahan selanjutnya. Pengolahan rumput laut akan menghasilkan agar,
carrageenan atau algin tergantung kandungan yang terdapat di dalam rumput laut.
Pengolahan ini kebanyakan dilakukan oleh pabrik walaupun sebenarnya dapat juga
oleh petani
Langkah-langkah Pengolahan menjadi Bahan Baku atau rumput laut kering adalah
sebagai berikut :
1. Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, kemudian
dipisahkan dari jenis yang satu dengan yang lain.
2. Setelah bersih rumput laut dijemur sampai kering. Bila cuaca cukup baik
penjemuran hanya membutuhkan 3 hari. Agar hasilnya berkualitas tinggi, rumput
laut dijemur di atas para-para di lokasi yang tidak berdebu dan tidak boleh
bertumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan telah keluarnya garam.
3. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan baku agar
rumput laut kering dicuci dengan air tawar, sedangkan untuk bahan baku
carrageenan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kirakira 1 hari. Kadar air yang diharapkan setelah pengeringan sekitar 28%.Bila dalam
proses pengeringan hujan turun, maka rumput laut dapat disimpan pada rak-rak
tetapi diusahakan diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling tindih. Untuk
14
rumput laut yang diambil carrageenannya tidak boleh terkena air tawar, karena air
tawar dapat melarutkan carrageenan.
15
Sumber:
Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, Bank Indonesia. Pola Pembiayaan Usaha Kecil,
Budidaya Rumput Laut. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BAAFF563-827E-404CB6648E7F6B464929/16061/BudidayaRumputLauttaligantung.pdf
Manfaat
Rumput laut menghasilkan 3 jenis produk dasar yaitu agar-agar yang dihasilkan
dari rumput laut Glacelaria sp, Carrageenan dari jenis rumput laut Eucheuma sp,
dan Alginat dari rumput laut coklat (Sargassum sp) yang secara keseluruhan banyak
manfaatnya untuk industri pangan, farmasi, bioteknologi serta non pangan.
1. Agar-agar
16
Agar merupakan hidrokoloid rumput laut yang memiliki kekuatan gel yang sangat
kuat. Senyawa ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae
terutama genus Gracilaria, Gelidium. Agar merupakan senyawa polisakarida
dengan rantai panjang yang disusun dari dua pasangan molekul agarose dan
agaropektin. Fungsi utama agarose adalah untuk mencegah terjadinya dehidrasi
dari makanan yang ditambahkan.
2. Carrageenan
Carrageenan adalah senyawa hidrokoloid, merupakan senyawa polisakarida rantai
panjang yang diekstrak dari rumput laut jenis karagenofit seperti Eucheuma sp,
Hypnea sp. Carrageenan dibedakan menjadi 3 macam yaitu iota carrageenan,
kappa carrageenan dan lambda carrageenan. Ketiganya berbeda dalam sifat gel.
Kappa karagena menghasilkan gel yang kuat, sefdangkan iota carrageenan
membentuk gel yang halus dan mudah dibentuk
3. Alginat.
Alginat merupakan hidrokoloid yang diekstrak dari alga coklat atau Phaeophyceae.
Rumput laut penghasil alginat diantaranya adalah genus Sargassum dan Turbinaria.
Alginat menjadi penting karena penggunaan nya yang luas dalam industri karena
sifatnya sebagai pembentuk gel,bahan pengemulsi dll. Di dalam bidang kosmetik
dan farmasi, alginat dimanfaatkan dalam bentuk asam alginat, garam sodium
alginat dan kalsium alginat.
a). Asam alginat
Sifat asam alginat tidak larut dalam air, akan tetapi akan mengembang , sehingga
dapat berfungsi sebagai disintegrating agent dan berguna dalam pembuatan
tablet. Selain itu asam alginat juga banyak digunakan untuk bahan pelangsing
tubuh dan atau makanan diet, atau juga sebagai bahan pengikat seperti pada
produk pasta gigi dan shaving cream.
b). Sodium alginat
Sodium alginat banyak digunakan dalam industry obat obatan cair karena bisa
meningkatkan viskositas atau kekentalan. Aplikasi di dalam industry farmasi
misalnya pada pengisi obat penicillin dan obat obat sulfa.
c). Kalsium alginat
Kalsium alginat merupakan bahan untuk peng emulsi yang dapat digunakan dalam
pembuatan kapsul. Selain sifatnya sebagai peng emulsi kalsium alginat juga bersifat
sebagai pengental. Aplikasi dalam industri kosmetik adlah pada shampoo cair atau
bahan untuk pencuci rambut.
1.Industri pangan
Jelly merupakan makanan paling sederhana yang dibuat dari agar atau
carrageenan. Jelly biasanya diproduksi dicampur dengan bahan makanan lain
seperti buah, ekstrak kacang kacangan, Tujuan penambahan agar, carrageenan
ataupun alginat diantaranya adalah untuk mendapatkan tekstur tertentu, untuk
makanan diet,stabilizer,pengental dan lain sebagainya.
Pada industri makanan kaleng,seperti daging dan ikan dalam kaleng, memerlukan
bahan pengental, pembentuk gel serta pensuspensi dengan memanfaatkan agar
dan carrageenan .Hal ini dilakukan agar produk dalam kaleng memiliki kemampuan
melting temperature dan gel strength lebih tinggi Kemampuan Alginat dan
karagenen dalam membentuk busa dan kejernihan menyebabkan hidrokoloid
tersebutdimanfaatkan dalam proses pembuatan bir.
Pet food atau makanan ternak biasanya berupa makanan dalam kaleng atau pellet.
Fungsi agar,carrageenan atau alginat untuk menstabilkan dan mempertahankan
komposisi dari makanan ternak. Khusus untuk pellet fungsi utamanya untuk
melapisi pellet , sehingga udara yang ada di dalam pellet akan tertahan dan pellet
tidak mudah tenggelam, juga untuk mengikat air dari dalam pellet selama
penyimpanan dan pengangkutan.
2. Keramik
Carrageenan mempunyai kemampuan sebagai gelling point pada temperatur dan
tekanan yang tinggi. Oleh karena itu , carrageenan dicampurkan ke dalam pelapis
keramik pada pembuatan busi otomotif. Dengan menggunakan carrageenan,
mampu mendukung honeycomb keramik.
3. Cat.
Fungsi carrageenan dan alginat dalam industri cat adalah sebagai penstabil dan
perekat pada permukaan dinding pada saat mengering, bersifat sebagai pengemulsi
pada resin cat supaya minyak dan air tercampur dengan sempurna
4. Tekstil
Carrageenan, agar dan alginat didunakan dalam industry tekstil, yang fungsinya
untuk merekatkan benang saat di tenun. Juga dalam pencampuran warna pada saat
mewarnia benang dengan maksud agar warna benang rata, tidak pecah dan lembut
5. Kertas
Alginat mempunyai kemampuan membentuk film yang lembut, tidak terputus dan
dapat menjadi perekat yang baik. Pembentukan film tersebut memperkuat serat
selulosa dan ketegangan permukaan kertas yang baik dalam mengatur ketebalan
tinta,
6. Pembuatan Film Fotografis
Agar banyak digunakan untuk pelapisan film untuk foto. Hal ini disebabkan sifat
agar lebih baik dari pada gelatin karena memiliki gelstrength atau kekuatan gel
yang lebih kuat.Dengan demikian dalam kondisi panas seperti daerah tropis yang
suhunya relatif tinggi film tidak mudah meleleh.
Sumber:
Pusat Penyuluhan Perikanan, Badan Pengembangan sumberdaya Manusia KP,
Kementerian Kelautan dan Perikanan.Materi Penyuluhan Perikanan
19
Sumber:
2
http://www.indonesia.go.id/in/kementerian/kementerian/kementerian-kelautan-danperikanan/829-kelautan/12153-indonesia-genjot-produksi-rumput-laut-10-juta-ton
3
http://disperindag.riau.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=140:dahlankurangi-impor-rumput-laut&catid=37:perdagangan-luar-negeri&Itemid=53
4
http://jpmi.or.id/2012/05/31/pasar-produk-olahan-rumput-laut-sudah-jenuh/
5
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/09/12/16352488/RI.Sasar.Jepang.untuk.Dong
krak.Ekspor.Rumput.Laut
6
http://surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2012/10/26/harga-rumput-laut-terjun-bebas
7
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/07/18/02590982/Industri.Pengolahan.Belum.S
iap
20
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CDEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.kopertis4.or.id%2Fupload.php%3Fid%3D329%26name%3DPROFIL%2520RUMPUT
%2520LAUT
%2520INDONESIA....pdf&ei=azAkUbf_KIXYrQf514HYCQ&usg=AFQjCNFRFiiK8VhzFqLca3UpqX
Gz6KcPiw&bvm=bv.42661473,d.bmk&cad=rja
21