BENDUNGAN ASI
Anggota :
1. Rahayu Ningtyas (09)
2. Windy Dwi Astuti (10)
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian
Bendungan air susu ibu adalah
pembendungan air susu karena
penyempitan duktus laktiferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan
sempurna atau karena kelainan pada putting
susu (Mochtar, 1998).
1.4 Diagnosis
Pemeriksaan fisik payudara, apda pemeriksaan
fisik payudara harus dikerjakan dengan sangat
teliti dan tidak boleh kasar dank eras. Tidak
jarang palpasi yang keras menimbulkan
petechenechymoses di bawah kulit. Orang
sakit dengan lesi ganas tidak boleh berulangulang diperiksa oleh dokter atau mahasiswa
karena kemungkinan penyebaran ( Rukiyah,
2011).
BAB 2
TINJAUAN TEORI KASUS
2.1 Pengumpulan data dasar (Pengkajian)
Mengumpulkan semua data dasar yang di butuhkan untuk
mengevaluasi keadaan klien. Untuk memperoleh data
dilakukan dengan cara:
2.2 Data Subjektif
1.Biodata
a. Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
social ekonominya,karena ini juga mempengaruhi
dalam gizi pasien yang mempengaruhi kelancaran
proses laktasi.
2. Keluhan Utama
mammae terasa panas serta keras dan nyeri
(Rukiyah, 2011).
3.Riwayat Kesehatan, menurut Rukiyah (2011);
a. Sekarang
Diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya penyakit yang di
derita pada saat ini yang ada hubungannya
dengan masa nifas dan bayinya.
b. Yang Lalu
Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan
adanya riwayat atau penyakit akut, kronis
seperti: Jantung, Diabetes Militus,
Hipertensi, Asma, dll.
c. Keluarga
Diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya pengaruh penyakit
keluarga terhadap gangguan kesehatan
pasien dan bayinya, yaitu bila ada penyakit
keluarga yang menyertainya.
6.Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah
ikut KB dengan kontrasepsi jenis
apa,berapa lama, adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi serta rencana
KB setelah masa nifas ini dan beralih ke
kontrasepsi apa. (Rukiyah,2011)
c. Personal Hygine
Kebersihan diri berguna untuk
mengurangi infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman. Kebersihan diri
meliputi kebersihan tubuh, pakaian,
tempat tidur maupun lingkungan
(Suradi,1989).
2.1.2
Data Objektif
1.Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan yang dilakukan kepada
pasien sebagai berikut:
a. Keadaan umum
b. Kesadaran : pengkajian derajat
2. Pemeriksaan fisik
a. Payudara : Nyeri lokal pada mammae,
Mammae bengkak, keras, nyeri tekan
terjadi perubahan warna kulit mammae
(Manuaba, 1998 : 317).
b. Abdomen diperiksa kontraksi uterus artinya
uterus menjadi keras atau kontraksi
lembek, uterus teraba lemah yang salah
satunya dipengaruhi oleh proses laktasi.
(Mochtar,1993:80).
2.1.3
Analisa data
Menurut Depkes RI (1995 : 29) Data yang
terkumpul kemudian dianalisa dengan
metode sebagai berikut:
Menentukan hubungan antara fakta yang satu
dengan lainnya untuk mencari hubungan sebab
akibat.
Menentukan masalah yang terjadi
Menentukan penyebab utamanya
Menentukan tingkat masalah
2.1.4 Diagnosa
Kriteria :
1. Keadaan umum baik
2. Tanda-tanda vital normal
T : 90/60-120/90 mmHg
N : 80-100 x/mnt
S : 36-37,5oC
R : 18-24 x/mnt
3. Involusi normal, Laktasi lancar (payudara
lembek dan tidak tegang, tidak kemerahan)
kontraksi uterus baik, lochea normal.
2.4 Pelaksanaan
Berdasarkan Kepmenkes no 938 (2007), bidan
melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara
komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien, dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
2.5 Evaluasi
Berdasarkan Kepmenkes no 938 (2007), bidan melakukan
evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,
sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.