Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia

Sistem pelayanan kesehatan di indonesia meliputi pelayanan rujukan yang berupa:


1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di Puskesmas,Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling, dan Pelayanan lainnya di wilayah kerja puskesmas selain rumah
sakit.
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan diperlukan, baik
dalam pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan.
3. Adanya alur sistem rujukan yang dijalani pasien dari tingkat dasar sampai tingkat
paling tinggi yang harus dijalani sesuai prosedur kecuali dalam keadaan gawat darurat

Sistem Rujukan (Referal System)


Di negara Indonesia sistem rujukan telah dirumuskan dalam SK. Menteri Kesehatan
RI No.32 tahun 1972, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada
unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antara unit-unit yang setingkat
kemampuannya. Macam rujukan yang berlaku di negara Indonesia telah ditentukan atas dua
macam dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu:
1. Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public
health services). Rujukan ini dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan. Macamnya ada tiga, yaitu: rujukan teknologi, rujukan sarana, dan rujukan
operasional.rujukan kesehatan ini meliputi Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit
atas kejadian luar biasa atau berjangkitnya penyakit menular, pemberian pangan atas
terjadinya kelaparan di suatu wilayah, penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi
penanggulangankeracunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal
pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas terjadinya bencana
alam, sarana dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih
bagi masyarakat umum pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan
sebagainya.
2. Rujukan Medis
Pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical services). Rujukan ini
terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit. Macamnya ada tiga, yaitu: rujukan
penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-bahan pemeriksaan. Rujukan medis ini
meliputi Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain, pengiriman bahan (spesiemen) untukpemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap,
mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu pelayanan pengobatan setempat

Alur sistem rujukan:


Ada beberapa aspek yang haus diperhatikan dalam alur sistem rujukan yaitu:
a. Klasifikasi Pelayanan Kesehatan
b. Lokasi Wilayah Kabupaten/Kota
c. Koordinasi Unsur-Unsur Pelaksana Teknis
Alur rujukan kasus kegawat daruratan:
1. Dari Kader dapat langsung merujuk ke:
a. Puskesmas Pembantu
b. Pondok Bersalin Atau Bidan Desa
c. Puskesmas Rawat Inap
d. Rumah Sakit Swasta Atau Rumah Sakit Pemerintah
2. Dari posyandu dapat langsung merujuk ke :
a. Puskesmas pembantu
b. Pondok bersalin atau bidan desa
Alur rujukan sistem regional
a. Pelayanan kesehatan rujukan menerapkan
Pelayanan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas, kemudian kelas C, kelas
D selanjutnya RS kelas B dan akhirnya ke RS kelas A.
b. Pelayanan kesehatan rujukan dapat berupa rujukan rawat jalan dan rawat inap
yang diberikan berdaasarkan indikasi medis dari dokter disertai surat
rujukan,dilakukan atas pertimbangan tertentu atau kesepakatan antara rumah
sakit dengan pasien atau keluarga pasien. Yang telah ditetapkan yang dimaksud
dengan antar region yang telah ditetapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan
region yang telah ditetapkan. Misalnya, RS A merujuk pasiennya ke RS B
karena pertimbangan waktu. Jarak atau karrena pertimbangan lainnya yang
disepakati antara rumah sakit dengan pasien atau keluara pasien. (Region
sistem rujukan pasal 9 pergub jakarta no. 15 tahun 2008)
Contoh sistem rujukan yang ada di Indonesia:
1. Peraturan Gubernur Jawa Barat Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
2. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nomor : 445 / 20
/Yankesdas & Rujukan/I/ 2011 tentang Petunjuk Teknis Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan
Manfaat sisitem rujukan ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan :
1. Dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker)
a. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai
macam peralatan kedokter pada setiap saran kesehatan.
b. Memperjelas pelayanan kesehatan karena terdapat hubungan kerja atara
berbagai sarana kesehatan yang tersedia
c.
Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada ospek perencanaan.
2. Dari sudut masyaraka sebaai pengguna jasa pelayanan (health consumer)
a. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang
sama secara berulang-ulang
b. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah
diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap pelayanan kesehatan.

3. Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan(health


provider)
a. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif
lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi.
b. Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan, yaitu kerja sama yang
terjalin
c. Memudahkan atau meringankan bebsn tugas, karena setiap sarana kesehatan
mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.

Anda mungkin juga menyukai