Nama aslinya adalah teh tawar tapi aku lebih suka menyebutnya teh
hambar, aku menyukai rasanya. Tenang, hangat, netral, dan mempunyai
banyak rasa yang tersembunyi. Tersembunyi dalam peminumnya,
membiarkan peminumnya mengisi rasa hambarnya. Membiarkan
peminumnya memikirkan rasa yang sesungguhnya yang sudah ada di
dalamnya. Untuk mengukur sejauh apa perasaan kita.
Kaila Pristly. SMA Harapan 2. Surabaya. Cukup itu saja yang perlu
kalian ketahui tentang ku. Untuk selebihnya coba dengarkan kata kata
yang keluar dari pikiran ku.
Saat ini aku menjalankan hubungan dengan pria yang bernama
Wahyu Pradana. Perlu kalian ketahui dia cinta pertama ku. Dia juga pacar
pertama ku. Dia yang memulai kehidupan ku. Aku harap dia bisa menjadi
yang terakhir. Dia datang pada saat yang tepat, saat aku merasa sendiri,
saat orang tua ku bercerai, dan saat aku membutuhkan seseorang. Tuhan
menghadiahkannya kepada ku. Dan aku, tentu saja menerimanya dengan
senang hati. Seperti semua orang, memikirkan orang yang kita cintai
membuat kita tersenyum malu seperti orang gila. Eh, bukan!
Perumpamaan itu terlalu buruk, seperti seperti orang yang jatuh cinta!
Hihihi.
Hari ini hari Sabtu, harinya para pasangan. Hari ku juga tentu saja.
Sebelumnya aku ingin menceritakan pada kalian tentang bagaimana dia
menembak ku. Aku juga ingin kalian tersenyum senyum. Jadi hari itu hari
Sabtu juga, aku dijebak teman ku! Akau di ajak ke sebuah bazar di tengah
jalan, para gadis memang suka berbelanja dengan harga murah.
Begitupun juga dengan ku. Jadi teman ku Puja mengajak ku ke bazar itu,
disana aku bertemu dengan Prada. Yang ternyata telah direncanakan
tanpa sepengetahuan ku.
Hai Kaila sapa Prada dengan senyum manisnya. Uh aku selalu
terjebak oleh senyumnya, dia adalah tipe cowok yang gaul. Gaul abis
malah. Dia juga tinggi, tampan. Tipe ku. Hari ini orang tua ku ada di
Ya lo tuh yang curang! Itu kan kebiasaan gue. Gue seneng banget
punya cewek yang semakin imut kalau lagi gue godain. Jangan jangan lo
suka gue gara gara gue sering godain lo ya?
Gue tegang nih sahut Kaila yang tidak menjawab pertanyaan
Prada, karena gerbang rumahnya sudah di depan mata.
Santai saja sayang Jawab Prada dengan mencubit pipi Kaila
gemas.
Sesampainya di depan gerbang Kaila melihat dua sosok tua,
perempuan dan laki laki. Pasti itu orang tuanya Prada