DISUSUN OLEH:
KONSENTRASI MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR
dan
salam
tercurah
kepada
Baginda
Rasulullah
Makassar,
Desember 2014
Penulis,
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..............................................................................
1
I.2 Rumusan Masalah........................................................................
2
I.3 Tujuan penulisan...........................................................................
2
I.4 Manfaat penulisan.........................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Teori.......................................................................................................
3
II.2 Fungsi Teori...........................................................................................
13
II.3 Deskripsi Teori.......................................................................................
16
20
III.2 Saran-saran..........................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam sebuah tulisan karya ilmiah pada sub bab tinjauan pustaka
biasanya memuat esensi-esensi hasil penelitian literatur yaitu teori-teori.
Uraian teori yang disusun bisa dengan kata-kata penulis secara bebas
dengan tidak mengurangi makna teori tersebut atau dalam bentuk kutipan
dari tulisan orang lain. Teori-teori itu harus relevan dengan permasalahan
penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan landasan teoritis ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, bukan
sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri
bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Teori merupakan pisau analisis / paradigma yang digunakan untuk
mengupas masalah yang terjadi di meja penelitian, jadi teori ibaratnya
pisau untuk membelah sebuah roti, jika dapat menggunakan pisau yang
tepat, dan menggunakannya secara tepat pula, maka hasilnya akan
memuaskan.
teori
dan
menyebutkan
langkah-langkah
untuk
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Teori
1) Pengertian Teori
Yunani = Therio ; maksud= Pemandangan
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari
kata: thea) selalu menggunakan bangunan berfikir yang tersusun
sistematis, logis (rasional), empiris (kenyataan), juga simbolis dalam
menjelaskan suatu fenomena.
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada
konsepsi seseorang yang kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk
suatu pandangan (view). Definisi ini juga memberikan pemahaman
kepada kita sifat teori yang relatif kepada berbagai pendapat. Sampai saat
ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan yang berbedabeda dalam kalangan ahli teori.
Kata teori juga memiliki arti yang berbeda-beda pada bidangbidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan
konteks diskusi.
Menurut sejarahnya, istilah teori pertama kali dipakai oleh ilmuilmu pasti alam (sains), baru kemudian oleh ilmu-ilmu sosial dan budaya.
Dalam sains, teori mengalami perkembangan awal yang amat pesat.
Secara klasik perkembangan teori ini mengikuti proses description,
prediction,
explanation
(penggambaran,
pendugaan/peramalan,
dari
sebuah
teori
adalah
sebuah
pernyataan
tertulis,
sebagaimana yang dapat kita baca sebagai bagian dari sebuah buku teks
atau bagian dari artikel di jurnal ilmiah. Kita lalu mengutipnya, dan
menyebut siapa penulis atau pencetusnya. Sebab itulah seringkali sebuah
teori dalam laporan penelitian semata-mata adalah sebuah kutipan dari
seorang ilmuwan tertentu. Sebagaimana yang dikatakan Durbin (1988)
teori memang adalah pernyataan karena ia adalah bagian dari upaya
ilmuwan untuk mengungkapkan pemikiran atau idenya. Pernyataan itu
ditujukan untuk memperjelas atau memahami serangkaian fakta dan data
yang semula terkesan rumit atau bahkan tidak bermakna. Secara lebih
rinci, Michalos (1980) membagi pengertian teori dalam lima kategori, yaitu:
1. Teori sebagai pernyataan yang aksiomatis (axiomatic): untuk memberi
makna atau pengertian tentang serangkaian fakta yang sebelumnya
membingungkan
atau
tidak
bermakna.
Dalam
dunia
ilmu
10
11
selanjutnya
dikembangkan
dalam
bentuk
hipotesis-hipotesis
penelitian.
Untuk sementara, dari pembahasan di atas hal terpenting yang
perlu kita tegaskan di sini adalah bahwa semua teori merupakan
pernyataan tentang kebenaran berupa serangkaian konsep. Ini perlu
dipertegas dalam konteks teori dan praktik, khususnya di bidang-bidang
yang mengutamakan aspek praktis.
Kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difokuskan pada
konsep utama yang digunakan. Konsep utama dalam hal ini adalah
variable dependennya.
2) Macam-Macam Varaiabel
Secara teroritis variable dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,
atau obyek yang mempunyai Variasi antara stu orang dengan yang
lain/satu obyek dengan obyek yang lain. (Hatch dan Farhady)
12
independen
(bebas) adalah
merupakan
variable
yang
Dependen
(terikat)
adalah
merupakan
variable
yang
13
meramalkan
(prediction)
yang
digunakan
memprediksi,
pengendalian
(control)
yang
digunakan
mencandra
dan
dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya setengahsetengah. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang
terjadi dalam kehidupan. Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat
14
Memfokuskan
Teori pada dasarnya hanya menjelaskan tentang suatu hal bukan
banyak hal. Untuk itu aspek-aspek dari suatu objek harus jelas fokusnya.
3.
Menjelaskan
Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang
diamatinya.
Penjelasan
ini
berguna
untuk
memahami
pola-pola,
dan
memahami
Mengamati
Teori tidak hanya menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati
15
Membuat prediksi
Fungsi prediksi ini dengan berdasarkan data dan hasil pengamatan
maka harus dapat dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal
terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercermin dalam
kehidupan di masa sekarang.
6.
Mengkomunikasikan pengetahuan
Teori harus dipublikasikan, didiskusikan, dan terbuka terhadap
Kontrol/mengawasi
Fungsi ini timbul dari persoalan-persoalan nilai, di dalam mana
16
9.
Generatif
Fungsi ini terutama sekali menonjol dikalangan pendukung aliran
interpretif dan teori kritis. Menurut mereka, teori juga berfungsi sebagai
sarana perubahan sosial dan kultural, serta sarana untuk menciptakan
pola dan cara kehidupan yang baru.
17
18
2) Relevansi Penelitian
Hasil penelitian itu harus relevan dengan variable yang diteliti dan
hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan
diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama.
Secara teknis, hasil penelitian yang relevan dengan apa yang akan
diteliti dapat dilihat dari :
a. Permasalahan yang akan diteliti
b. Waktu penelitian
c. Tempat penelitian
d. Sampel penelitian
e. Metode penelitian
f. Analisis
g. Kesimpulan
Jadi perinsip relevansi diperlukan karena sangat kecil manfaatnya
menguraikan teori atau hasil penelitian yang paling mutakhir dalam suatu
cabang ilmu yang tidak ada sangkyt pautnya dengan masalah yang diteliti.
3) Langkah-langkah pendeskripsian teori
Langkah-langkah
sebagai berikut :
untuk
dapat
mendeskripsikan
teori
adalah
19
20
Logical Consistency
Teori harus masuk akal dan memiliki konsistensi logic yang dan tidak
bertentangan. Teori harus dapat membuat penjelasan yang baik, yang
menunjukkan bahwa konsep-konsep saling bekerjasama dan hasil
apa yang didapat dari interaksinya.
Parsimony
Apakah bisa se-simpel mungkin menjelaskan fenomena. Jika sebuah
teori dapat menejelaskan perilaku komunikator hanya dengan satu
konsep, tidak perlu lagi menggunakan konsep-konsep lainnya.
Utility
Apakah teori bisa digunakan? Teori seharusnya dapat menjelaskan
elemen-elemen komuniksi yang tadinya tidak jelas.
Testability
Testability mengacu kepada kemampuan untuk menginvestigasi
keakuratan teori.
Heurism
Apakah teori telah digunakan dalam penelitian secara intensif untuk
menciptakan cara baru berpikir mengenai komunikasi.
Test of time
21
21
22
k. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap
variable yang akan diteliti.
l. Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain
dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
m. Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan
diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
3) Langkah-langkah pendeskripsian teori
Langkah-langkah
untuk
dapat
mendeskripsikan
teori
adalah
sebagai berikut :
1. Tetapkan nama dan jumlah variable yang diteliti
2. Cari sumber-sumber bacaan sebanyak-banyaknya yang relevan
dengan variable yang diteliti
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap
variable yang akan diteliti.
4. Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan
pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
23
5. Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan
diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke
dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
4) Kriteria Untuk Mengevaluasi Teori
Logical Consistency
Parsimony
Utility
Testability
Heurism
Test of time
III.2. Saran-Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang ikut andil wawasannya dalam
penulisan ini. Tak lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang
membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan.
24
37
DAFTAR PUSTAKA