KELOMPOK 3 :
Antonius Eko Yunianto
Claudia Olivia
Eurika Helena
Ester Rini Anggiriani
Gregoriana Buke Bataona
LuciaSuci Ramadani
Yohana Ayu Ambarwati
A. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns
menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktorfaktor internal dan eksternal.
Keterangan:
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya
mobilisasi
sumber
daya
yang
merupakan
kekuatan
organisasi
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang
tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang
ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah
(melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan
menggarap peluang itu (investasi).
Pada analisis Swot ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pengisian item internal factor (IFAS) dan eksternal factor (EFAS). Cara pengisian
IFAS dan EFAS disesuaikan dnegan komponen yang ada dalam pengumpulan data.
Data tersebut dibedakan menjadi dua yaitu IFAS yang meliputi aspek kelemahan
(Weakness) dan kekuatan (Strength) dan EFAS yang meliputi aspek peluang
(Opportunity) dan ancaman (Threath).
2. Bobot. Beri bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
penting), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap strategi perusahaan.
3. Peringkat (rating). Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut. Data peringkat didapatkan berdasarkan hasil pengukuran baik secara
No
Analisis SWOT
Bob
Rating
Bobot x Rating
ot
1.
M1 (Kesenangan)
Faktor Internal (PAS)
Kekuatan
a. Sebanyak 62, 5% perawat
menyatakan bahwa
struktur organisasi yang
ada sesuai dengan
kemampuan perawat
b. Sebanyak 61,5% perawat
menyatakan pembagian
tugas sesuai dengan
struktur organisasi yang
ada
c. Sebanyak 76,9% perawat
menyatakan kepala
ruangan sudah optimal
dalam melaksanakan
tugas-tugasnya
d. Jenis ketenagaan di
ruangan
S1 = 2 orang
D3 = 4 orang
SPK = 7 orang
e. Adanya perawat yang
mengikuti seminar dan
workshop
f. Beban kerja perawat di
ruangan tidak terlalu
tinggi
Total
Kelemahan
a. Jumlah perawat belum
sebanding dengan pasien
b. Sebagian perawat belum
memahami peran dan
fungsinya
c. Kurang disiplinnya
pegawai
d. Pembagian tugas masih
belum jelas
e. 5,54% perawat masih
berlatar pendidikan SPK
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang
a. Sebanyak 60% perawat
0,2
0,4
0,1
0,2
0,1
0,3
0,3
0,9
0,13
0,26
0,17
0,51
2,57
0,25
0,5
0,19
0,38
0,2
0,2
3
2
0,6
0,4
0,16
0,32
0,28
S-W =
2,572,2=0,37
2,2
0,84
OT=
2,61- 2,46 =
0,15
0,2
0,6
b.
c.
d.
e.
mempunyai kemauan
untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
Rumah sakit memberikan
kebijakan untuk memberi
beasiswa dan pelatihan
bagi perawat ruangan
Sebanyak 60% pasien di
Ruang Internal Wanita
dengan tingkat
ketergantungan minimal
Adanya POS yang
membantu pekerjaan
perawat ruangan
Adanya kebijakan
pemerintah tentang
profesinalisme perawat
Total
Ancaman
a. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk
pelayanan yang lebih
profesionalisme
b. Makin tingginya
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
kesehatan
c. Persaingan dengan
masuknya perawat asing
d. Kebijakan pemerintah
tentang Askeskin
e. Rendahnya kesejahteraan
perawat
f. Adanya
pertanggungjawaban
legalitas dengan pasien
Total
M2 (Saran dan Prasarana)
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan
a. Mempunyai saran dan
prasarana untuk pasien
dan tenaga kesehatan
b. Mempunyai peralatan
oksigenasi dan semua
perawat ruangan mampu
0,2
0,4
0,19
0,38
0,13
0,39
2,61
0,17
0,34
0,12
0,24
0,1
0,2
0,15
0,3
0,3
0,9
0,16
0,48
2,46
0,5
0,15
0,3
0,6
S- W =
1,15- 2 =
0,85
menggunakannya
c. Terdapat administrasi
penunjang
d. Tersedianya nurse station
Total
Kelemahan
a. Belum terpakainya sarana
dan prasarana secara
optimal
b. Nurse station belum
termanfaatkan secara
optimal
c. Kurangnya kamar mandi,
ember sampah pasien,
spuit gliserin, satndar
infus,, standar 02 dan
termometer
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang
a. Adanya kesempatan
menambah anggaran
untuk pembelian set
balutan
b. Adanya kesempatan
untuk penggantian alatalat yang tidak layak
pakai
Total
Ancaman
a. Adanya tuntutan yang
tinggi dari masyarakat
untuk melengkapi sarana
dan prasarana
b. Adanya kesenjangan
antara jumlah pasien
dengan peralatan yang
diperlukan
Total
3 M3-METHOD (MAKP)
Penerapan model
Faktor Internal
Kekuatan
a. Sudah ada model asuhan
keperawatan yang
0,1
0,2
0,1
1
0,2
1,5
0,4
0,8
0,3
0,3
2
2
0,6
0,6
0,5
1,5
OT=
2,5 2 = 0,5
0,5
0,5
2,5
0,3
1
0,5
0,4
1
2,5
2
SW=
2,96 3,1 =
0,14
0.3
1,2
b.
c.
d.
e.
f.
Total
Kelemahan
a. Kurangnya kemampuan
perawat dalam
pelaksanaan model yang
telah ada
b. Hanya sedikit perawat
yang mengetahui
kebutuhan perawatan
pasien secara
komprehensif
c. Job yang kadang-kadang
tidak sesuai dengan
lulusan akademik yang
berbeda tingkatannya
(kurang jelas)
d. Kurangnya jumlah tenaga
yang mebantu
optimalisasi penerapan
model yang digunakan
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang
a. Kepercayaan dari pasien
dan masyarakat cukup
baik
b. Adanya kerjasama dengan
institusi klinik-klinik
independen
0,2
0,6
0,14
0,48
0,10
0,20
0,14
0,24
0,12
0,24
2,96
0,4
1,6
0,3
0,9
0,15
0,3
0,15
0,3
3,1
0,5
1,5
0,25
0,25
0,25
0,25
0,2
0,2
OT=
2 1,5 = 0,5
0,5
1,0
0,3
0,3
1,5
0,2
0,4
0,13
0,26
0,25
0,75
0,15
0,3
0,17
0,24
0,05
0,1
0,05
0,1
2,15
S -W = 2,15
2,35 = -0,2
tindakan.
g. Sebanyak 72,7% perawat
mengatakan format yang
digunakan sangat
membantu dalam
melakukan pengkajian
pada pasien.
Total
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Ketenagaan (M1)
a. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
b. Sebagian perawat belum memahami peran dan fungsi nya
4. Mutu (M5)
a. Keselamatan pasien
b. Kepuasan pasien
c. Kecemasan pasien
d. Kenyamanan (nyeri)
e. Perawatan diri
f. Pengetahuan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Marimin. 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusam Kriteria Majemuk. Jakarta :
Grasindo
Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Hutabarat, Jemsly & Martani Huseini. 2006. Proses, Formasi, Implementasi, Manajemen
Startegi Kontemporer : Opresional Strategi. Jakarta : Elex Media Kompeterindo