Materi 7
Materi 7
Albert Bandura
KONSEP
Bandura banyak mengkaji dan meneliti
belajar OBSERVASIONALseseorang
belajar melalui observasi/mengamati
SOSIAL pikiran dan tindakan manusia
memiliki asal usul yang bersifat sosial.
KOGNITIF pikiran manusia akan
mempengaruhi motivasi, perasaan dan
tindakan manusia.
Lanjutan Determinisme..
B
B = Perilaku (behavior)
P = faktor-faktor pribadi internal (kejadian
kognitif, afektif dan biologis) Personality
E = lingkungan eksternal Environment
Pembelajaran dengan
Mengamati
(Observational Learning)
Pembelajaran dengan
mengamati jauh lebih
efisien daripada
pembelajaran dengan
mengalami langsung
METODOLOGI
Eksperimental
Anak-anak diminta melihat sebuah film
yang memperlihatkan seorang
model/tokoh sedang memukul dan
menendang boneka.
Dibagi dalam 3 kelompok :
1 melihat perilaku agresif dari model
diberi REINFORSEMEN
Lanjutan.
Klp 2 melihat perilaku agresif dari model diberi
PUNISHMENT (DIHUKUM)
Klp 3 melihat perilaku agresif dari model yang
tidak diberi REINFORSEMEN maupun
HUKUMAN.
Ketiga kelompok anak tadi lalu diberi boneka dan
perilaku agresif mereka diukur.
Hasilnya : PERILAKU AGRESIF KELOMPOK 1 >
PERILAKU AGRESIF KELOMPOK 3 >
PERILAKU AGRESIF KELOMPOK 2.
Faktor yg menentukan
seseorang belajar dari suatu
model
atau tidak:
1. Karakteristik
model
Cenderung menyukai model yg statusnya
lebih tinggi, menyukai pribadi yg kompeten
drpd yg tidak & menyukai pribadi yg kuat
drpd lemah
Proses Pembelajaran
Pemerhatian/Pemodelan
Proses
Proses 11
Perhatian
Proses
Proses 22
Retensi/
Representasi
Proses
Proses 33
Reproduksi
Proses
Proses 44
Peneguhan/
Motivasi
1. PROSES PERHATIAN
Proses ini akan
menentukan apa yang
secara selektif
diamati dari begitu
banyaknya pengaruh
si model dan
informasi apa saja
yang akan disarikan
dari kejadian-kejadian.
Proses Perhatian
ditentukan :
2. PROSES RETENSI
Proses
mentransformasikan/men
gubah perilaku model
yang telah diamati
menjadi simbol-simbol
dalam pikiran si
pengamat.
Simbol-simbol ini akan
menggambarkan sifat dan
struktur yang esensial
dari perilaku si model.
3. PROSES PRODUKSI
Perilaku diorganisasikan melalui mekanisme
integratif sentral sebelum perilaku dijalankan.
Pengamat akan mengembangkan satu
konsepsi mengenai bagaimana komponenkomponen perilaku harus dikombinasikan dan
diurutkan berdasarkan waktu untuk
membentuk perilaku baru. Proses ini
merupakan proses pencocokan dengan
konsepsi (conception-matching process).
Sebelum perilaku dijalankan, pengamat akan
menyeleksi dan mengorganisasikan perilaku
dalam level kognitif.
4. PROSES MOTIVASI
Perlu dibedakan belajar dengan performans
karena orang tidak akan selalu
menerjemahkan apa yang dipelajari ke dalam
perilaku.
Jika perilaku mengandung sedikit nilai
fungsional atau malah mengandung bayak
resiko, orang mungkin tidak melakukan
performans (tindakan) meski sudah belajar.
Bila reinforsemen diberikan maka belajar
observasional yang belum terekspresikan akan
diubah menjadi performans.
ABSTRACT MODELLING :
Pengamat akan belajar mengenai ketrampilan
untuk membuat penilaian dan aturan yang
umum.
CREATIVE MODELLING :
Modelling juga dapat menghasilkan inovasi.
Dalam upaya kreatif, pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan harus dipelajari
lewat contoh dan dipraktekkan melalui
magang. Kreativitas dapat terbentuk dari
sintesis pengalaman menjadi satu cara
berpikir dan bertindak baru.