Anda di halaman 1dari 45

EMOSI & STRES

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan


dari berbagai pikiran.
Emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, karena emosi dapat
merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional manusia.
Emosi menggambarkam perasaan manusia
menghadapi berbagai situasi yang berbeda

Emosi
Sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan
kondisi tubuh, seperti denyut jantung, sirkulasi
darah, pernafasan, dll.
Sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan,
misalnya tersenyum, tertawa, menangis.
Sesuatu yang dirasakan, misalnya,
senang,kecewa, sedih
Emosi menimbulkan suatu motif, misalnya emosi
senang motif untuk melakukan sesuatu. Emosi
tidak senang motif untuk menghindari sesuatu.

Clifford Morgan, Richard Daniel Goleman:


King
Amarah;
Gembira; Takut;
Marah

Atkinson
Menyenangkan
Tidak menyenangkan

Paul Ekman, Richard


Lazarus:
Bahagia ; Sedih;
Kaget; Jijik; Marah;
Takut

Kesedihan
Rasa takut
Kenikmatan;
Cinta,
Terkejut
Jengkel
Malu

ANATOMI KECERDASAN EMOSI


KORTEX:
Memberi makna apa yg kita serap
Mengatur fungsi penglihatan,memori
jangka panjang
Bagian ini membuat kita memiliki
perasaan akan perasaan kita
sendiri,memahami,mengenali
mengapa punya perasaan ttt
HIPPOCAMPUS:
Tempat proses pembelajaran,
disimpannya emosi
Pemicu bagi reaksi emosi Amigdala
AMIGDALA:
Pusat pengendali emosi
Pemicu reaksi

Berperan sbg silent language


Berperan sbg inner moral/kompas etika dlm
bersikap
Membantu proses pengambilan keputusan
Sarana komunikasi untuk berhubungan dgn
yang lain
Memungkinkan inner self kita berbicara kepada
kita dan mengatakan apa sesungguhnya yg kita
butuhkan

Apakah otak mempengaruhi kecerdasan emosi


Neocortex
The thinking brain

Corpus Callosum
Connects left and right halves
of the brain

Thalamus
The switchboard for incoming
sensory information

Hypothalamus

Cerebellum

Controls sex hormones,


aggression, blood pressure,
temperature, and thirst.

Coordinates movement and


muscle memory after, e.g.
riding a bike, swiming.

Pituitary Gland
Influences and controls
hormone action.

Hippocampus
Amygdala
Helps control
emotions.

Reptilian Brain

Breathing, circulation, heartbeat,


Helps create long-term
digestion, consciousness.
memory

Copyright @ purwadi hp 2006. All rights

Contoh ekspresi wajah emosi


marah

Contoh ekspresi wajah Bahagia

Contoh Ekspresi Wajah


Ketakutan

Emosi Dan Ekspresi Wajah

Menurut Ekman & Fiesen wajah hanya memiliki 6


ekspresi primer Sedih, terkejut, senang, muak,
marah, dan takut. Sehingga ekspresi lainnya dianggap
kombinasi dari keenam ekspresi primer tersebut.

Komponen Kecerdasan
Emosional
a. Mengenali Emosi Diri
Mengenali emosi diri merupakan suatu
kemampuan untuk mengenali perasaan
sewaktu perasaan itu terjadi. Hal ini
menyebabkan individu menyadari emosi
yang sedang dialami serta mengetahui
penyebab emosi tersebut terjadi serta
memahami kuantitas, intensitas, dan durasi
emosi yang sedang berlangsung

b. Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)


Kemampuan untuk mengenali emosi
orang lain disebut juga empati. Empati
adalah dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, mampu
memahami perspektif mereka,
menumbuhkan hubungan saling percaya
dan menyelaraskan diri dengan
bermacam-macam orang

c. Mengelola Emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan
individu dalam menangani perasaan agar
dapat terungkap dengan tepat atau
selaras, sehingga tercapai keseimbangan
dalam diri individu.
Individu dapat mengungkapkan emosinya
dengan kadar yang tepat pada waktu
yang tepat dengan cara yang tepat

d. Membina Hubungan (Sosial)


Seni dalam membina hubungan dengan
orang lain merupakan keterampilan sosial
yang mendukung keberhasilan dalam
pergaulan dengan orang lain.
Kemampuan dalam membina hubungan
merupakan suatu keterampilan yang
menunjang popularitas, kepemimpinan
dan keberhasilan antar pribadi

Kasus Phineas Gage


Gage seorang mandor Rutland and Burlington Railroad.
Mengalami kecelakaan kerja yang mengubah kehidupan
emosionalnya.
Besi pemadat setebal 3cm sepanjang 90cm menembus
tulang tengkorak kirinya tembus mengenai otaknya.
Sebelum kecelakaan ia merupakan orang yang
bertanggungjawab, cerdas, mudah bersosialisasi, disukai
teman & sesama pekerja, religius, terhormat.
Setelah kecelakaan ia menjadi orang yang kasar, impulsif,
kata-katanya sering melukai banyak orang, kurang sopan.
Setelah dilakukan penelitian ternyata besi itu melukai bagian
otak yang diketahui sekarang ini sebagai Lobus Prefrontal
Medial, yang berguna dalam perencanaan dan emosi.

Wajah Gage yang


terkena besi

Hans Selye
Stress adalah respon tubuh yang bersifat nonspesifik
terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
Morgan and King
Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal
yang disebabkan oleh fisik, lingkungan atau
situasisocial yang bisa berpotensi merusak dan tidak
terkontrol.
Cooper
Stress adalah tanggapan atas proses internal dan
eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik
danpsikologis tertentu sampai batas atau melebihi
batas kemampuan subjek

Lazarus dan Safarino


Stress adalah stress muncul akibat terjadinya
kesenjangan tuntutan yang terjadi diantara
individu dan lingkungan dengan sumber daya
biologis, psikologis dan social yang dimiliki
individu tersebut.
Lahey dan Ciminero
Stress adalah penekanan pada peristiwa dan
situasi negative yang dialami individu yang
dapat menimbulkan efek tidak teratur pada
perilakunya.

Stresor adalah stimulus yang


mengawali atau mencetuskan
perubahan.
a.Stresor internal berasal dari dalam
diri seseorang ( mis, demam, kondisi
seperti kehamilan, menopause atau
suatu keadaan emosi seperti rasa
bersalah )
b. Stresor eksternal berasal dari luar
diri seseorang ( mis, perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan,
perubahan peran dalam keluarga atau
sosial, atau tekanan dari pasangan ).

STRESSOR
Adalah Faktor yang menyebabkan seseorang
Stres
Sebab- Sebab Stres
1.Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik
2. Kimiawi : asam basa, obat- obatan, zat racun,
hormon dan gas
3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit

4. Fisiologis : gangguan struktur jaringan


dan organ
5. Proses perkembangan : Pubertas,
memasuki usila.
6. Psikis : Hubungan Sosial (masyarakat,
budaya, atau keagamaan)

Jenis-Jenis Stres
1. Eustress, yaitu hasil dari respon yang bersifat
sehat, positif, dan konstruktif. Hal itu termasuk
dalam kesejahteraan indivudu atau kelompok
yang diasosiasikan dalam pertumbuhan,
fleksibilitas, kemampuan adaptasi dan tingkat
performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari response terhadap
stress yang tidak sehat, negative dan destruktif.
Hal tersebut termasuk konsekuensi individu yang
diasosiasikan sebagai keadaan sakit, penurunan
dan kematian.

TIPE KEPRIBADIAN YANG


RAWAN STRESS
1. Orang yang sangat hati hati
Tipe orang seperti sangat perfeksionis, kaku, dan kurang
memiliki toleransi terhadap perbedaan. Sehingga
sedikit saja perbedaan atau kurang saja dari
standarnya bisa menimbulkan kecemasan baginya.
Kecermatannya berlebihan dan bisa menjadi obsesif
kompulsif.
2. Pencemas
Tipe orang seperti ini sering merasa tidak aman,
cederung kurang tenang dan sering meresahkan
segala sesuatu. Inilah yang membuatnya jadi cepat
panik dalam menghadapi suatu masalah.

3.Orang yang kurang percaya diri


Tipe orang seperti ini merasa tidak mampu
sehingga kurang usaha untuk mengoptimalkan
diri dalam mengatasi masalah yang
dihadapinya. Selalu berusaha lari dari masalah
dan mencari pelarian.
4.Temperamental
Emosinya cepat terpancing. Masalah kecil bisa
berakibat besar karena kecenderungannya
yang mudah meledak ledak. Namun gambaran
diatas tidaklah mutlak terjadi pada diri
seseorang, namun bisa terjadi overlapping.

Tahapan Stres
Tahap 1,
Merupakan tahap stress paling ringan.
Ditandai dengan:
a)
Semangat bekerja keras, cenderung berlebihan
(overacting)
b) Penglihatan tajam, tidak seperti biasanya
c) Merasa mampu bekerja lebih baik, namun yang
sebenarnya terjadi adalah pengerahan energy berlebihan,
disertai gugup yag berlebihan pula
d) Merasa senang dengan pekerjaannya, dan semakin
bersemangat, padahal energy sudah mulai habis.

Tahap 2,
Dalam tahap ini, perasaan senang yang masih timbul
pada tahap 1 mulai berubah menjadi keluhankeluhan dikarenakan cadangan energy mulai habis.
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan antara lain:
a) Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang mestinya
merasa segar
b) Merasa mudah lelah sesudah makan siang
c) Lekas merasa capai menjelang sore
d) Sering merasa lambung atau perut kurang nyaman
Detakan jantung lebih keras dari biasanya
f) Otot punggung dan tengkuk terasa tegang
g) Tidak bisa santai

Tahap 3
Akan dialami bila stres tahap 2 tidak bisa segera
diatasi.
Keluhan ditahap ini antara lain:
a) Gangguan lambung dan usus semakin nyata,
misal gastritis dan buang air besar tidak teratur
b) Ketegangan otot semakin terasa
c) Perasaan ketegangan dan ketidaktenangan
emosional mulai meningkat
d) Gangguan pola tidur seperti insomnia
e) Koordinasi tubuh terganggu. Pada tahap ini
seseorang sudah harus menghubungi dokter
untuk mendapat terapi dan berusaha
mengurangi beban stress dengan beistirahat
yang cukup untuk mengembalikan energy
kembali

Tahap 4, tahap
Ini biasa disebabkan bila menghubungi dokter, dan
dokter tidak menemukan kelainan secara fisik.
Lalu tidak melakukan istirahat karena merasa tidak ada
yang salah dengan tubuhnya tanpa istirahat cukup.
Maka akan timbul gejala stress tahap 4 berikut:
a) Untuk bertahan sehari-hari saja sudah sangat sulit
b) Pekerjaan yang semula menyenangkan menjadi sulit
c) Kehilangan kemampuan respon terhadap situasi
d) Ketidakmampuan melakukan kegiatan rutin sehari-hari
e) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi yag tidak
menyenangkan
f) Sering menolak ajakan karena tidak adanya kegairahan
g) Payah konsentrasi dan daya ingat menurun
h) Timbul ketakutan yang tidak dapat diketahui sebabnya

Tahap 5,
Akan terjadi bila stres tahap 4 tidak bisa diatasi.
Gejalanya sebagai berikut:
a) Kelelahan fisik dan mental (physical and
psychological exhaustion)
b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan halhal sederhana
c) Gangguan sistem pencernaan semakin
berat(gastro-intestinal disorder)
d) Timbul ketakutan dan kecemasan yang
meningkat sehingga timbul perasaan panic.

Tahap 6,
Merupakan tahap tertinggi dari stres.
Biasanya pada tahap ini harus dibawa ke
ICU untuk mendapat perawatan karena
mengalami panic attack dan perasaan
takut mati. Gejalanya sebagai berikut:
a) Debaran jantung teramat keras
b) Susah bernapas
c) Sekujur tubuh gemetar, dingin dan
keringat bercucuran
d) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal ringan
e) Pingsan atau collapse

Adaptasi pada Stress


A. Secara Frontal : cara menyesuaikan diri
terhadap stress dengan menghadapi rintangan
secara sadar realistik, obyektif, dan rasional
B. Menggunakan Mekanisme Defensif :
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Introversi : Menarik diri
3. Kegembiraan dan kesibukan

Dimensi Adaptasi stres


Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik,
perkembangan, emosional, intelektual, sosial,
dan spiritual.

Respon Fisiologis

Karakteristik Respon Stres


1. Respon stres adalah alamiah, protektif, dan adaktif.
2. Terhadap respons normal terhadap stresor; stresor yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari meningkatkan ekskresi ,
yang menyebabkan peningkatan dalam frekuensi jantung dan
tekanan darah

Lanjutan karakteristik.

3. Stresor fisik dan emosional mencetuskan respons


serupa ( spesifisitas versus non- spesifitas )
4. Terdapat keterbatasan dalam kemampuan untuk
mengkompensasi .
5. Besar dan durasi stres mungkin sedemikian besarnya
sehingga mekanisme homeostasis untuk penyesuaian
gagal, yang menyebabkan kematian.
6. Pemajanan berulang terhadap stimuli mengakibatkan
adaptif ; yaitu kadar enzim tirosin hidrolase jaringan
meningkat, menyebabkan peningkatan kapasitas bagi
tubuh untuk menghasilakn nonephineprin dan ephneprin.
7. Terdapat perbedaan individual dalam berespons
terhadap stresor yang sama.

Syndrom Penyesuaian Umum


(The General Adaption Syndroms)
GAS adalah suatu penjelasan dari reaksi
pertahanan tiga fase yang seseorang alami
ketika stress. Fase itu disebut sinyal (alarm),
perlawanan (resistance), dan keletihan
(exhaustion)

38

STRESS and WORK MODEL


Model membagi penyebab stres ditempat kerja ke
dalam empat kategori yaitu:

1. Lingkungan fisik (physical environment stresso


2. Individu (Individual
stressor)
(
3.Kelompok (Group stressor)
4.Organisasi (Organizational stressor)

39

Stressor Pekerjaan
Lingkungan fisik
- cahaya, suara,
suhu,
udara, polusi
Individu
- Konflik peran-peran
ganda, beban kerja
berlebih, tidak ada
kontrol, tanggung
jawab, kondisi kerja
Kelompok
- Hubungan buruk
dengan kawan,
bawahan, alasan
Organisasi
- Desain struktur
jelek, politik jelek,
tidak ada kebijakan
khusus

Stres
Proses
Penilaian
- Bagaimana
individu
meraka
stresor
pekerjaan

Kensekuensi
Subjektif
- Ketakutan
- Apatis
Perilaku
- Alkoholisme
- Ketergantungan
pada obat
Kognitif
- Kosentrasi rendah
- Hambatan

Perbedaan
individual
Kognitif/efektif
- daya tahan
- dukungan sosial
Biologis/demografis
- umur
- pekerjaan

Fisiologis
- Naiknya tekanan
darah
Organisasi
- Produktivitas
rendah
- Absensi

40

WORK MODEL
Faktor Lingkungan :
- Ketidakpastian ekonomi
- Ketidakpastian politis
- Ketidakpastian teknologis
Faktor Organisasi :
- Tuntutan tugas
- Tuntutaan peran
- Tuntutan antar pribadi
- Struktur organisasi
- Kepemimpinan organisasi
- Tahap hidup organisasi

Faktor Individual :
- Masalah keluarga
- Masalah ekonomi
- Kepribadiaan

Perbedaan yg
dialami :
- Persepsi
- Pengalaman
pekerjaan
- Dukungan moral
- Keyakinan akan
tempat
kedudukan kendali
Stress
yang
- Sikap
bermusuhan
dialami

Gejala Fisiologis :
- Sakit kepala
- Tekanan darah
tinggi
- Penyakit jantung

Gejala
Psikologis :
- Murung
- Berkurangnya
kepuasaan kerja
- Kecemasan
Gejala Perilaku :
- Produktivitas
- Kemangkiran
- Tingkat keluarnya
karyawan
41

Gambar Hubungan U-terbalik antara


Stres dan Kinerja Kerja

Kinerja

(Tinggi)

(Rendah)

Stres

(Tinggi)
42

Mengelola Stres
Pendekatan Individual
Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu
Meningkatkan latihan fisik
Pelatihan pengenduran
Perluasan jaringan lingkungan sosial
Pendekatan Organisasi
Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
Perancangan ulang pekerjaan
43

AKIBAT-AKIBAT STRES
Mengindentifikasikan lima kategori efek dari stres
yang potensial, diantaranya :
1.

Subyektif
Kekhawatiran/ketakutan, apatis, rasa bosan,
depresi,

keletihan, frustasi, kehilangan kendali

emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup


2.

dan kesepian
Perilaku
Mudah mendapat kecelakaan, kecanduan
alkohol, penyalahgunaan obat, luapan
emosional, makan atau merokok secara
berlebihan, perilaku impulsive

44

3.

Kognitif
Ketidakmampuan untuk membuat keputusan
yang masuk akal, daya kosentrasi rendah,
kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik,

4.

hambatan mental
Fisiologis
Kandungan glukosa meningkat, denyut jantung
dan tekanan darah meningkat, mulut kering,
berkeringat, panas dan dingin.

5.

Organisasi
Angka absensi meningkat, omset menurun,
produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja,
loyalitas berkurang

45

Anda mungkin juga menyukai