Emosi
Sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan
kondisi tubuh, seperti denyut jantung, sirkulasi
darah, pernafasan, dll.
Sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan,
misalnya tersenyum, tertawa, menangis.
Sesuatu yang dirasakan, misalnya,
senang,kecewa, sedih
Emosi menimbulkan suatu motif, misalnya emosi
senang motif untuk melakukan sesuatu. Emosi
tidak senang motif untuk menghindari sesuatu.
Atkinson
Menyenangkan
Tidak menyenangkan
Kesedihan
Rasa takut
Kenikmatan;
Cinta,
Terkejut
Jengkel
Malu
Corpus Callosum
Connects left and right halves
of the brain
Thalamus
The switchboard for incoming
sensory information
Hypothalamus
Cerebellum
Pituitary Gland
Influences and controls
hormone action.
Hippocampus
Amygdala
Helps control
emotions.
Reptilian Brain
Komponen Kecerdasan
Emosional
a. Mengenali Emosi Diri
Mengenali emosi diri merupakan suatu
kemampuan untuk mengenali perasaan
sewaktu perasaan itu terjadi. Hal ini
menyebabkan individu menyadari emosi
yang sedang dialami serta mengetahui
penyebab emosi tersebut terjadi serta
memahami kuantitas, intensitas, dan durasi
emosi yang sedang berlangsung
c. Mengelola Emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan
individu dalam menangani perasaan agar
dapat terungkap dengan tepat atau
selaras, sehingga tercapai keseimbangan
dalam diri individu.
Individu dapat mengungkapkan emosinya
dengan kadar yang tepat pada waktu
yang tepat dengan cara yang tepat
Hans Selye
Stress adalah respon tubuh yang bersifat nonspesifik
terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
Morgan and King
Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal
yang disebabkan oleh fisik, lingkungan atau
situasisocial yang bisa berpotensi merusak dan tidak
terkontrol.
Cooper
Stress adalah tanggapan atas proses internal dan
eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik
danpsikologis tertentu sampai batas atau melebihi
batas kemampuan subjek
STRESSOR
Adalah Faktor yang menyebabkan seseorang
Stres
Sebab- Sebab Stres
1.Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik
2. Kimiawi : asam basa, obat- obatan, zat racun,
hormon dan gas
3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit
Jenis-Jenis Stres
1. Eustress, yaitu hasil dari respon yang bersifat
sehat, positif, dan konstruktif. Hal itu termasuk
dalam kesejahteraan indivudu atau kelompok
yang diasosiasikan dalam pertumbuhan,
fleksibilitas, kemampuan adaptasi dan tingkat
performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari response terhadap
stress yang tidak sehat, negative dan destruktif.
Hal tersebut termasuk konsekuensi individu yang
diasosiasikan sebagai keadaan sakit, penurunan
dan kematian.
Tahapan Stres
Tahap 1,
Merupakan tahap stress paling ringan.
Ditandai dengan:
a)
Semangat bekerja keras, cenderung berlebihan
(overacting)
b) Penglihatan tajam, tidak seperti biasanya
c) Merasa mampu bekerja lebih baik, namun yang
sebenarnya terjadi adalah pengerahan energy berlebihan,
disertai gugup yag berlebihan pula
d) Merasa senang dengan pekerjaannya, dan semakin
bersemangat, padahal energy sudah mulai habis.
Tahap 2,
Dalam tahap ini, perasaan senang yang masih timbul
pada tahap 1 mulai berubah menjadi keluhankeluhan dikarenakan cadangan energy mulai habis.
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan antara lain:
a) Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang mestinya
merasa segar
b) Merasa mudah lelah sesudah makan siang
c) Lekas merasa capai menjelang sore
d) Sering merasa lambung atau perut kurang nyaman
Detakan jantung lebih keras dari biasanya
f) Otot punggung dan tengkuk terasa tegang
g) Tidak bisa santai
Tahap 3
Akan dialami bila stres tahap 2 tidak bisa segera
diatasi.
Keluhan ditahap ini antara lain:
a) Gangguan lambung dan usus semakin nyata,
misal gastritis dan buang air besar tidak teratur
b) Ketegangan otot semakin terasa
c) Perasaan ketegangan dan ketidaktenangan
emosional mulai meningkat
d) Gangguan pola tidur seperti insomnia
e) Koordinasi tubuh terganggu. Pada tahap ini
seseorang sudah harus menghubungi dokter
untuk mendapat terapi dan berusaha
mengurangi beban stress dengan beistirahat
yang cukup untuk mengembalikan energy
kembali
Tahap 4, tahap
Ini biasa disebabkan bila menghubungi dokter, dan
dokter tidak menemukan kelainan secara fisik.
Lalu tidak melakukan istirahat karena merasa tidak ada
yang salah dengan tubuhnya tanpa istirahat cukup.
Maka akan timbul gejala stress tahap 4 berikut:
a) Untuk bertahan sehari-hari saja sudah sangat sulit
b) Pekerjaan yang semula menyenangkan menjadi sulit
c) Kehilangan kemampuan respon terhadap situasi
d) Ketidakmampuan melakukan kegiatan rutin sehari-hari
e) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi yag tidak
menyenangkan
f) Sering menolak ajakan karena tidak adanya kegairahan
g) Payah konsentrasi dan daya ingat menurun
h) Timbul ketakutan yang tidak dapat diketahui sebabnya
Tahap 5,
Akan terjadi bila stres tahap 4 tidak bisa diatasi.
Gejalanya sebagai berikut:
a) Kelelahan fisik dan mental (physical and
psychological exhaustion)
b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan halhal sederhana
c) Gangguan sistem pencernaan semakin
berat(gastro-intestinal disorder)
d) Timbul ketakutan dan kecemasan yang
meningkat sehingga timbul perasaan panic.
Tahap 6,
Merupakan tahap tertinggi dari stres.
Biasanya pada tahap ini harus dibawa ke
ICU untuk mendapat perawatan karena
mengalami panic attack dan perasaan
takut mati. Gejalanya sebagai berikut:
a) Debaran jantung teramat keras
b) Susah bernapas
c) Sekujur tubuh gemetar, dingin dan
keringat bercucuran
d) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal ringan
e) Pingsan atau collapse
Respon Fisiologis
Lanjutan karakteristik.
38
39
Stressor Pekerjaan
Lingkungan fisik
- cahaya, suara,
suhu,
udara, polusi
Individu
- Konflik peran-peran
ganda, beban kerja
berlebih, tidak ada
kontrol, tanggung
jawab, kondisi kerja
Kelompok
- Hubungan buruk
dengan kawan,
bawahan, alasan
Organisasi
- Desain struktur
jelek, politik jelek,
tidak ada kebijakan
khusus
Stres
Proses
Penilaian
- Bagaimana
individu
meraka
stresor
pekerjaan
Kensekuensi
Subjektif
- Ketakutan
- Apatis
Perilaku
- Alkoholisme
- Ketergantungan
pada obat
Kognitif
- Kosentrasi rendah
- Hambatan
Perbedaan
individual
Kognitif/efektif
- daya tahan
- dukungan sosial
Biologis/demografis
- umur
- pekerjaan
Fisiologis
- Naiknya tekanan
darah
Organisasi
- Produktivitas
rendah
- Absensi
40
WORK MODEL
Faktor Lingkungan :
- Ketidakpastian ekonomi
- Ketidakpastian politis
- Ketidakpastian teknologis
Faktor Organisasi :
- Tuntutan tugas
- Tuntutaan peran
- Tuntutan antar pribadi
- Struktur organisasi
- Kepemimpinan organisasi
- Tahap hidup organisasi
Faktor Individual :
- Masalah keluarga
- Masalah ekonomi
- Kepribadiaan
Perbedaan yg
dialami :
- Persepsi
- Pengalaman
pekerjaan
- Dukungan moral
- Keyakinan akan
tempat
kedudukan kendali
Stress
yang
- Sikap
bermusuhan
dialami
Gejala Fisiologis :
- Sakit kepala
- Tekanan darah
tinggi
- Penyakit jantung
Gejala
Psikologis :
- Murung
- Berkurangnya
kepuasaan kerja
- Kecemasan
Gejala Perilaku :
- Produktivitas
- Kemangkiran
- Tingkat keluarnya
karyawan
41
Kinerja
(Tinggi)
(Rendah)
Stres
(Tinggi)
42
Mengelola Stres
Pendekatan Individual
Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu
Meningkatkan latihan fisik
Pelatihan pengenduran
Perluasan jaringan lingkungan sosial
Pendekatan Organisasi
Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja
Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
Perancangan ulang pekerjaan
43
AKIBAT-AKIBAT STRES
Mengindentifikasikan lima kategori efek dari stres
yang potensial, diantaranya :
1.
Subyektif
Kekhawatiran/ketakutan, apatis, rasa bosan,
depresi,
dan kesepian
Perilaku
Mudah mendapat kecelakaan, kecanduan
alkohol, penyalahgunaan obat, luapan
emosional, makan atau merokok secara
berlebihan, perilaku impulsive
44
3.
Kognitif
Ketidakmampuan untuk membuat keputusan
yang masuk akal, daya kosentrasi rendah,
kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik,
4.
hambatan mental
Fisiologis
Kandungan glukosa meningkat, denyut jantung
dan tekanan darah meningkat, mulut kering,
berkeringat, panas dan dingin.
5.
Organisasi
Angka absensi meningkat, omset menurun,
produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja,
loyalitas berkurang
45