Anda di halaman 1dari 65

ONKOLOGI UMUM

Dr.dr. Daniel Sampepajung, Sp.B(K)Onk


Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar

ONKOLOGI berasal dari kata Oncos


(Bahasa Yunani) = Massa = Tumor.
Logos artinya Ilmu.
Onkologi ialah : ilmu yang mempelajari
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
tumor, khususnya Neoplasma.

Tumor : Istilah umum yang berarti


benjolan (pembengkakan) yang tidak
normal, misalnya :
1. Peradangan / abses pembengkakan
2. Trauma Hematoma
3. Benjolan pada :
-

Kulit tahi lalat / nevus


Mamma / leher / kepala / alat tubuh
lainnya yang disebut Neoplasma

Neoplasma berasal dari kata Neos (Bahasa Yunani)


baru dan Plasein yaitu jaringan bentukan baru yang
abnormal.

SIKLUS PERTUMBUHAN SEL


Terdiri dari :
1.Siklus pertumbuhan morfologis
a. Fase Mitosis :
1 sel induk 2 sel anak
Profase 1 jam
Metafase kurang dari 1 jam
Anafase kurang dari jam
Telofase beberapa menit

b. Interfase : sel anak muda dewasa


Pada fase ini terjadi sintesa DNA, RNA, Enzim dan
protein baru lainnya dan duplikasi rantai tunggal
kromosom menjadi rantai ganda.
Kromosom terdiri dari untaian rantai ganda DNA
yang saling membelit,
merupakan pasangan
rantai nukleotida sebagai unit dari gen pembawa
sifat individu. Lama interfase dari beberapa jam
sampai bertahun-tahun.

2. Siklus pertumbuhan biokimiawi


a. Fase G1 (Growth phase 1) beberapa
jam sampai beberapa tahun.
Sel anak membentuk RNA, Enzim dan
protein lain untuk sintesa DNA dalam fase
s. (rantai DNA yang membawa informasi
genetik).
b. Fase s (Synthesa) 8 jam
pembentukan rantai DNA baru.
c. Fase G2 (Growth phase 2) kira-kira 1 2
jam pembentukan RNA, Enzim dan
protein lainnya untuk persiapan fase mitosis
berikutnya.
d. Fase M (Mitosis) kira-kira 1 2 jam 1 sel
induk menjadi dua sel anak baru yang
mempunyai struktur genetik sama dengan
sel induk.

SEL TUMOR
Sel tumor ialah sel tubuh kita sendiri yang
mengalami transformasi (perubahan) sehingga
tumbuhnya di dalam tubuh menjadi autonom yaitu
tumbuhnya tersendiri, terlepas dari kendali
pertumbuhan tubuh normal.
Sel tumor terdiri dari :
1. Sel tumor jinak
2. Sel tumor ganas (sel kanker)
Perbedaan sifat tumor jinak dengan sel ganas
tergantung dari jauhnya penyimpangan dari bentuk
sel normal dalam hal derajat diferensiasinya,
autonominya dan kemampuannya mengadakan
infiltrasi dan metastasis.

SIFAT-SIFAT SEL KANKER


1.
2.

Bentuknya bermacam-macam (polymorphi)


Warnanya lebih gelap (hyperchromasi) dan
bermacam-macam (polychromasi)
3. Inti sel relatif besar
4. Mitosis bertambah
5. Susunan sel-sel tidak teratur (anaplastik)
6. Tumbuh terus tanpa batas
7. Tidak menjalankan fungsi sel normal
8. Mengadakan infiltrasi ke sel-sel normal di
sekitarnya
9. Mengadakan metastasis kebagian-bagian tubuh
lainnya
10. Merusak bentuk dan fungsi organ

PERTUMBUHAN KANKER
Pertumbuhan kanker dibagi atas dua
bagian, yaitu :
1. Pertumbuhan lokal yang terdiri dari :
Lokal in situ
Lokal invasive

2. Pertumbuhan / penyebaran ke organ lain

/ metastase :
Ke kelenjar limfe regional
Ke organ jauh

PERTUMBUHAN LOKAL
Kanker mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu
tempat di dalam organ (unisentris). Jarang kanker
tumbuh dari beberapa sel di dalam organ
(multisentris)
atau
dari
beberapa
organ
(multilokuler).
Bila sel kanker tumbuh bersamaan dalam satu
tahun disebut Synchronous dan bila tumbuh dalam
waktu berbeda disebut Metachronous.
Untuk terjadinya transformasi (perubahan) dari 1 sel
normal menjadi sel kanker oleh faktor karsinogen
(penyebab kanker) diperlukan 2 hal yaitu insiasi dan
promosi.

Waktu induksi diperlukan waktu 15 30 tahun


Fase insitu = 5 10 tahun
Fase invasi = 1 5 tahun
Fase diseminasi (penyebaran) = 1 5 tahun

Sel kanker tumbuh secara exponensial yaitu mulai 1


sel 21 sel 22 sel 23 sel 24 sel dan seterusnya.
Setelah penggandaan 30 kali maka volume sel
kanker menjadi 230 = 109 yaitu volume 1 cm3 1
gram.
Bila waktu ganda 3 kali maka perlu 30 kali 3 bulan
(90 bulan 8 tahun) untuk 1 sel kanker bertumbuh
menjadi 1 cm3 sel kanker.

CARA PENYEBARAN SEL KANKER


1. Perkontinuitatum : Pertumbuhan ke sekitarnya
2. Secara limfogen : Sel-sel menginfiltrasi saluran
limfe ke kelenjar limfe regional
3. Hematogen : Sel-sel menginfiltrasi kapiler pembuluh
darah : ikuti aliran darah
4. Transluminal : Dalam dinding saluran nafas,
saluran cerna, saluran urine
5. Transerosa / trancoelum : Dalam Cav. Thoracis,
Cav. Abdominis, Cav. Pelvis
6. Iatrogen : Oleh tindakan kita, misalnya masage,
operasi dan lain-lain

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KECEPATAN TUMBUH SEL TUMOR
1. Waktu siklus : Waktu yang perlu untuk 1 sel menjadi 2 sel
dan seterusnya
2. Derajat diferensiasi : Makin jelek derejat diferensiasi sel,
makin cepat pertumbuhan sel kanker.
3. Populasi kanker : Populasi sel kanker terdiri dari 3 macam
bentuk yaitu :
a. Sel yang dapat tumbuh
b. Sel yang tidak dapat tumbuh
c.
Sel yang hilang atau mati
Pertumbuhan kanker cepat bila populasi sel yang dapat
tumbuh lebih besar dan cepat.

4. Ruangan tempat tumbuh tumor : Makin besar tumor makin


besar ruangan yang dibutuhkan, makin besar tenaga yang
dibutuhkan untuk mendesak jaringan sekitar.
5. Pertahanan alami dari tubuh (barier) :
a. Barier mekanis tulang, fasia, aponeurosis, kulit dan
sebagainya
b. Barier Imunologis :
- Imunologis seluler, yaitu oleh limfosit dan phagosit
- Imunologis humoral, yaitu antibodi yang dibentuk oleh
karena adanya tumor.

6. Suplai darah
Tumor menghasilkan angitrofin yang merangsang
pertumbuhan pembuluh darah baru yang disebut
neovaskularisasi.

ETIOLOGI KANKER
Cara atau mekanisme terjadinya kanker yang disebut
Karsinogenesis belum diketahui secara pasti (lebih
dari 17 teori Karsinogenesis). Perubahan dari sel
normal menjadi sel kanker dipengaruhi oleh banyak
faktor (multifaktor) dan bersifat individual atau tidak
sama pada setiap orang.

UNHAS

Waktu

Inisiasi
Promosi

Sel Normal

1. Lingkungan hidup
( 70 85%)

2. Genetik ?
3. Dll ?

Sel Kanker

: a.
b.
c.
d.
e.

Bahan kimia
Sinar ionisasi (radiasi/ultraviolet
Virus
Hormon
Iritasi kronis

Faktor-faktor yang menyebabkan kanker disebut


Karsinogen.
Karsinogen kimia terdiri dari :
1. Karsinogen alami :
a.

Organik

b.

Inorganik

: Aflatoksin, Alkaloid nitroamin di dalam


makanan / minuman.
: Cadmium, chronium, radium asbes,
plumbum dan sebagainya.

2. Karsinogen buatan manusia :


a.
b.
c.

Bahan Industri
Obat-obatan
Pestisida

3. Sinar Ionisasi :
a.
b.

Sinar radiasi
Sinar ultra violet

: Arang, cat, ter, petrokimia dan lain-lain.


: Alkylating agent, obat KB dan lain-lain.

4. Virus : Virus hepatitis, virus papilloma dan lain-lain.


Dikenal :
- DNA virus
RNA virus
5. Hormon : Hormon steroid, estrogen, androgen
6. Iritasi kronis : Mekanisme belum jelas.
Sikatris frambusia, keloid luka bakar, iritasi tembakau dan lainlain.
Faktor-faktor tersebut menimbulkan kerusakan pada gen yang
mengatur pertumbuhan tubuh yaitu poliferasi dan
diferenssiasi.

Gen terdiri dari protein DNA yang terdapat di


dalam kromosom yang menentukan sifat
genetika.
Kerusakan tersebut dapat berupa
mutasi atau transformasi.
Gen
yang
mengatur
pertumbuhan
dan
diferensiasi sel disebut proto onkogen. Dalam
proses diferensiasi ada dua kelompok gen yang
memegang peranan penting, yaitu gen yang
memacu diferensiasi disebut proto onkogenn dan
gen yang menghambat diferensiasi disebut anti
onkogen. Gen yang rusak disebut onkogen yang
menyebabkan sel itu tumbuh liar tanpa dapat
dikendalikan disebut sel kanker.

Diferensiasi
Sel Normal

Kimia
Sinar UV
Virus
Hormon
Iritasi kronis

Sel Kanker

Onkogen
Transformasi gen
Proto onkogen

Proses : - Inisiasi
- Promosi
- Progresi

PATOLOGI KANKER
I. Gambaran Makroskopis
II. Gambaran Mikroskopis

I. Gambaran Makroskopis :
1. Bentuk Plague

Lesi kulit atau mukosa yang tinggi permukaannya, meskipun


sama tinggi / sedikit meninggi, tetapi elastisitas, konsistensi
dan warnanya berbeda.
Melanoma maligna, basalioma, karsinoma yang kecil

2. Bentuk nodus - tumor

Nodus adalah tumor kecil. Sebagian besar kanker berbentuk


nodus. Nodus terdiri dari beberapa gerombolan sel kanker
stroma yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah,
pembuluh limfa, serat saraf dan sebagainya. Kadangkadang ada kapsul atau pseudokapsul.
Konsistenti tumor :
a. Padat / masif keras / lunak
b. Kisteus yang berupa kantong berisi cairan atau massa lunak
c. Campuran

3. Bentuk erosi - ulkus


Bentuk dan batas batas tidak teratur
Permukaan tidak rata, noduler atau granuler dan sering
ditutupi jaringan nekrotis
Tepi ulkus meninggi
Rapuh dan mudah berdarah
Sering merupakan bagian daru suatu tumor yang lebih besar

4. Bentuk campuran antara plague, tumor dan ulkus yang


terdapat pada satu tumor
5. Tanpa bentuk tertentu, hanya pada satu jenis kanker
saja yaitu kanker darah atau leukimia

II. Gambaran Mikroskopis


Gambaran mikroskopis tergantung dari :
1. Histogenesis atau asal sel tumor
a. Jaringan epitel :
Adnexa kulit
Mukosa
Kelenjar
Gonad dan lain-lain

Adenoma
Carcinoma

b. Jaringan Mesenchymal
1. Jaringan lunak

2.
3.
4.
5.

c.
d.

Jaringan ikat fibroma / fibromasarkoma


Jaringan lemak lipoma / lipomasarkoma
Jaringan otot myoma / myosarcoma
Campuran fibrolipoma

Jaringan synovium dan mesotelium


Pembuluh darah, pembuluh limfa
Tulang / tulang rawan
Jaringan limfoid, hemopoetik

Jaringan tropoblastik dan embrional


Campuran

2.

Sifat tumor
a.
b.

Jinak
Ganas

c.

Jinak ganas ( bordeline )

3.

Karsinoma insitu
Karsinoma invasif

Basalioma
Adamantinoma

Derajat diferensiasi sel


G1
G2
G3
G4

=
=
=
=

Diferensiasi baik
Deferensiasi sedang
Diferensiasi jelek
Tanpa diferensiasi (anaplastik)

Sifat Sifat Tumor Ganas


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bentuk tidak teratur


Konsistensi padat dan keras
Kapsul tidak jelas atau tidak ada
Batas tidak tegas
Hipervaskularisasi atau neovaskularisasi
Rapuh dan mudah berdarah
Ada bagian bagian yang nekrosis atau
menunjukkan ulserasi
8. Ada infiltrasi atau perlengketan ke organ
sekitarnya

Prinsip Prinsip Penatalaksanaan


Tumor Secara Umum

Bila menghadapi pasien yang dicurigai


menderita neoplasma ganas, maka urut
urutan tindakan yang dilakukan ialah :
I.
Menegakkan diagnosis
II. Menentukan stadium tumor
III. Penentuan status penampilan (Performace

status)
IV. Perencanaan pengobatan ( terapi )
V. Pelaksanaan (implementasi) terapi
VI. Evaluasi

I. Menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Lokasi tumor primer, sedapat mungkin disesuaikan
dengan kriteria ICD dari WHO. (International Code
of the Diseasess)
Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis, laboratorium dan pemeriksaan
radiologi seperti X-ray, CT-scan, USG dan MRI.
Diagnosis klinis sedapat mungkin disertai dengan
pemeriksaan histopatologis atau sitologis.

II. Penentuan stadium tumor


Penentuan stadium tumor secara klinis
(clinical staging = cTNM) sangat penting
dalam merencanakan terapi dan penentuan
prognosis. Stadium klinis ini berdasarkan
pada hasil pemeriksaan sesuai diagnosis
klinis, TNM. Hasil ini dapat berubah setelah
operasi dan stadium ini disebut patological
staging (pTNM).

III. Penentuan status penampilan


Penentuan status penampilan sangat
penting di dalam perencanaan pengobatan

IV. Perencanaan pengobatan


Setelah diagnosis, staging dan status penampilan
penderita ditentukan maka dapatlah direncanakan
modalitas terapi yang sesuai untuk penderita. Disini
perlu pendekatan multidisiplin. Terapi operasi
terutama dilakukan pada tumor yang masih lokal
atau lokoregional, sedang tumor yang sudah
bermetastasis, pembedahan hanya bersifat paliatif
(tidak kuratif lagi). Terapi operasi dapat didahului
oleh terapi radiasi atau sesudah operasi diikuti
terapi radiasi atau pemberian kemoterapi. Terapi ini
disebut adjuvant terapi.

V. Pelaksanaan Terapi
Dilakukan sesuai rencana yang telah
ditetapkan dan perlu dilakukan kerja sama
yang baik dari anggota tim kanker

VI. Evaluasi
Dilakukan setelah pelaksanaan terapi dan
ditinjau apakah stadium klinis sesuai dengan
stadium patologi sesudah operasi. Bila
berbeda mungkin dipertimbangkan
pemberian terapi adjuvant atau terapi
tambahan.

INDIKASI OPERASI PADA PENYAKIT KANKER

I.
II.

Untuk diagnostik
Untuk Terapeutik

I. Operasi untuk menegakkan diagnosis


1. Biopsi yang terdiri dari :
BAJAHpemeriksaan sitologi
Biopsi jarum halus ( FNA = Fine Needle
Aspiration )
b. Tru cut needle biopsy dipakai jarum yang
lebih besar, diperoleh jaringan untuk
pemeriksaan histopatologi.
c. Biopsi insisi hanya sebagian jaringan tumor
yang diambil insisi baji
d. Biopsi eksisi hanya dilakukan pada tumor
yang tidak terlalu besar, jaringan tumor
diangkat seluruhnya untuk pemeriksaan PA
a.

2. Melakukan operasi potong beku = vries


coup = frozen section. Dilakukan operasi
pengangkatan tumor dan segera dikirim ke
PA untuk diperiksa apakah tumor ganas
atau tidak
3. Operasi eksplorasi
Untuk menentukan perluasan tumor maka
sementara operasi dilakukan pemeriksaan
potong beku. Bila irisan belum bebas
tumor maka dilakukan operasi yang lebih
luas.

II. Operasi untuk terapeutik (Pengobatan)


Operasi ini ada beberapa macam yaitu :
1. Operasi kuratif
Operasi yang dianggap menyembuhkan kanker

2. Operasi paliatif
Operasi yang tak bersifat menyembuhkan tetapi
hanya untuk Mengurangi rasa nyeri atau untuk
menghilangkan obstruksi usus karena tumor atau
untuk menghentikan perdarahan

3.

Operasi prefentif atau profilaksis


Operasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker
dikemudian hari misalnya :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

4.

Poliposis Coli Colectomi untuk mencegah Ca Colon


Cryptorchismus Orchidectomy seminoma testis
Colitis ulcerosa Colectomi Ca colon
Familial Breast Cancer Subcutan mastectomy Ca
mamma
Familial Ovarial Cancer Ovarectomy Ca Ovarium
Familial Medullary thyroid Ca thyroidectomy

Operasi Debulking
Operasi untuk mengurangi kesan tumor sehingga tumor
yang sisa lebih mudah dikontrol dengan jenis terapi lain
seperti radiasi atau khemoterapi

5.

Operasi metastasektomi
Operasi untuk mengangkat metaste tumor dengan tujuan
kuratip bila metastasenya soliter (tunggal) dan tumor primer
telah bersih

6. Pembedahan pada kedaruratan onkologis


a.
b.
c.

Operasi untuk mengatasi perdarahan ligasi arteri


Tracheostomy bila ada obstruksi trachea
Reseksi usus bila obstruksi atau perforasi usus

7.Operasi rekontruksi dan rehabilitasi


setelah
operasi
definitif,
sering
dilakukan rekonstruksi misalnya ada
defek yang besar maka perlu ditutup
dengan kulit dari bagian tubuh yang
lain (Shangraft atau Shingflap) post
mastectomy mammoplasty

Kontra indikasi operasi pada penderita


penyakit kanker :
Penderita dengan stadium lanjut dimana sudah
ada metastase jauh dan harapan hidup sangat
pendek.
2. Ada penyakit yang menyertai pada organ-organ
vital misalnya penderita koma, dekompensasi
jantung, hipertensi berat, Chirrhosis hepatis
usia lanjut tidak merupakan kontra indikasi
3. Kualitas hidup yang sangat jelek. Penderita
yang hidupnya terbatas ditempat tidur saja.
1.

Dasar-Dasar Tehnik Pembedahan


Kanker
1.
2.
3.
4.

5.

Pengangkatan jaringan tumor harus bersifat tajam


yaitu sedapat mungkin dengan gunting atau pisau.
Jaringan sehat sekitar tumor harus diangkat
bersama-sama dengan tumor
Lapangan operasi harus bersih dari darah (Blood
less)
Pembedahan tumor yang bersifat kuratif
hendaknya dilakukan satu kali operasi. Operasi
ulang / reoperasi kecil kemungkinan untuk bersifat
kuratif.
Selama operasi supaya sesedikit mungkin
menyentuh tumor (No Touch Technic)

6. Pengangkatan tumor bersama metastasi


regional harus merupakan satu kesatuan
(tidak terpotong-potong) disebut en block
en bloch excision.
7. Lapangan biopsi harus cukup luas untuk
pengangkatan tumor yang lebih baik.
8. Bekas operasi atau bekas FNA harus
diikut sertakan dalam ringan operasi yang
diangkat

Luas dan Stadium Penyakit


Kanker
Kanker dianggap mulai tumbuh dari 1
sel kanker yang masih merupakan
kanker insitu. Sel kanker dapat tumbuh
langsung dari sel tumor tetapi dapat
pula didahului oleh dysplasia, lesi pra
kanker atau dari tumor jinak. Sampai
saat ini belum diketahui tentang
permulaan sarkoma sehingga belum
diketahui sarkoma insitu

Luas Penyakit Kanker ada 6 Tingkat


1. Kanker Insitu
Kanker masih terbatas pada lapisan epitel permukaan atau

kelenjar dan belum mengadakan infiltrasi atau invasi keluar


stratum papillare dermis atau membrana basalis.

2. Kanker Lokal
Kanker letaknya terbatas pada organ tempat tumor primer

tumbuh.

3. Ekstensi Lokal
Ada invasi atau infiltrasi ke jaringan atau organ sekitar.

4. Metastase Regional
Metastase ke kelenjar regional

5. Loco-regional
Tumor masih pada tempat primer disertai metastase ke kelenjar

limfe regional

6. Metastase jauh (distant metastasis)


Metastase ke organ-organ yang letaknya jauh dari tumor primer

Stadium Penyakit Kanker


Menentukan stadium penyakit kanker
sangat penting dalam prognosis
penyakit
kanker
dan
dalam
menentukan terapi yang diberikan
pada penderita. Makin dini tumornya,
makin baik prognosisnya, makin besar
kemungkinan sembuhnya.

Perjalanan Penyakit Kanker


terdiri 2 Tingkat
1. Stadium Pra-klinik

Stadium dimana penyakit kanker belum


diketahui adanya dengan pemeriksaan
yang ada.
Tumor yang kecil dari cm hampir
ditemukan dengan pemeriksaan fisis
pemeriksaan penunjang lainnya.

dapat
klinis
dapat
atau

2. Stadium Klinik

Stadium dimana kanker telah cukup besar atau


telah memberikan keluhan sehingga dapat
diketahui adanya dengan pemeriksaan klinik
atau penunjang klinik.

Stadium klinik dibagi dalam 3 4 stadia, tergantung jenis


tumor yaitu (Stadium I,II,III,IV). Stadium klinik dapat juga
digolongkan ada 3 stadium berdasarkan kemungkinan
sembuhnya yaitu :
1.

2.

3.

Stadium dini (early stage)


Tumor masih ada kerusakan atau terbatas pada organ tempat
tumbuhnya dan belum ada kerusakan berarti dari tempat
tumbuhnya kemungkinan sembuh besar.
Stadium lanjut (advanced stage)
Tumor sudah lama, sudah merusak organ tempat tumbuhnya
atau sudah menjalar ke sekitar atau ke kelenjar limfe regional
kemungkinan sembuh kecil
Stadium sangat lanjut (Far advanced stage)
Keadaan seperti stadium lanjut disertai metastase jauh ke
seluruh tubuh.

Sistim TNM
Untuk melukiskan stadium penyakit,
dianjurkan memakai sistim TNM dari
UICC = Union International Contre
Cancer
T = Tumor primer
N = Nodus atau metastase regional
M = Metastase jauh (distant metastasis)

Setiap jenis kanker mempunyai sistim TNM


sendiri-sendiri sebagai contoh Ca mamma
Tis
T0
T1
T2
T3
T4

=
=
=
=
=
=

N0
N1
N2
N3

=
=
=
=

M0 =
M1 =

Carcinoma insitu
Tidak ditemukan adanya tumor primer
Tumor diameter 2 cm
Tumor diameter 2 5 cm
Tumor diameter >5
Tumor diameter > 10 cm atau setiap T disertai
kelainan kulit.
Tak teraba pembesaran kelenjar
Kelenjar limfe regional membesar, bebas digerakkan
Kelenjar limfe regional membesar, melekat
Kelenjar limfe regional lain membesar atau kelenjar
limfe regional bilateral membesar dan melekat
Tidak ada tanda-tanda metastase jauh
Ada metastase jauh

Stadium I
T1N0M0
T1N1M0
Stadium II
T2N0M0
T2N1M0
Stadium III
T1N2M0
T2N2M0
N1M0
N2M0
Stadium IV
T4N0-1-2 - M0
T1-2-3 N3M1
T1-2-3 N1- 2 M1

Sistim TNM dikenal 2 macam


berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu :
cTNM TNM stadium klinik
pTNM Phatological TNM
sesudah operasi

Penanggulangan Kanker
Kanker adalah neoplasma ganas yang
mempunyai spektrum yang luas dan
kompleks. Hampir tidak ada kanker
yang dapat sembuh secara spontan
dan bila dibiarkan maka kanker akan
tumbuh terus dan akhirnya
menimbulkan kematian penderita
dalam keadaan yang menyedihkan dan
memilukan hati.

Tujuan penanggulangan kanker ialah:


1.

2.
3.
4.
5.

Mencegah timbulnya kanker


Menyembuhkan penyakit kanker
Mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat
kanker
Mengurangi penderitaan dan invaliditas karena
kanker
Memperbaiki kualitas hidup penderita kanker

Cara Penanggulangan Kanker


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prevensi
Deteksi dini
Diagnosis
Terapi
Rehabilitasi
Follow - up

Prinsip Prinsip Pengelolaan


Kanker
1. Kelola kanker secara manusiawi,
terpadu dan holistik. Pada penderita
kanker jangan hanya memperhatikan
tumornya tetapi juga komplikasinya,
penyakit lain yang menyertai, kualitas
hidup, kedudukan dan kemampuan
sosial ekonomisnya dll.

2.

3.
4.

5.

6.

Pengelolaan hendaknya secara multidisiplin untuk


diagnosis dan terapi kanker tidak mungkin dapat
dilakukan oleh seorang dokter saja, tetapi perlu
dibantu oleh dokter dari bidang lain.
Tentukan diagnosis dan stadiumnya, baru diberi
terapi.
Terapi hendaknya sesuai dengan keadaan
penderita. Pada stadium dini terapi bersifat kuratif
tetapi stadium lanjut bersifat paliatif dan
simptomatis untuk memperbaiki kualitas hidup.
Pengelolaan penderita kanker perlu seumur hidup
follow-up penderita kanker sangat penting sampai
dinyatakan penderita telah sembuh dari penyakit.
Tetapi sewaktu-waktu kanker dapat tumbuh
kembali.
Beritahu penderita atau keluarganya tentang
penyakitnya dan tindakan apa yang akan diambil.

Jenis Jenis Terapi Kanker Yaitu :

Terapi utama ialah :


Pembedahan = surgical oncology
Tumor lokal atau locoregional yang masih
operable.
2. Radio terapi = Radiation oncology
Masih local atau loco regional yang radio
sensitif atau yang in operable
3. Khemoterapi = Medical Oncology
Telah menyebar dan tumornya khemo sensitif
atau khemo responsif
4. Hormon terapi tumor yang menyebar luas
dan bersifat hormonal defendent
1.

Terapi tambahan (adjuvant)


Terapi ini sebagai tambahan pada
terapi utama yaitu :
1. Adjuvant khemo terapi
2. Adjuvant hormon terapi
3. Adjuvant radio terapi

Terapi tambahan lain


: Reposisi fiksasi immobilisasi
: a. Usus reseksi usus atau bypass
b. Trachea tracheostomi
c. Urethra dauer catheter atau cystostomi
3. Perdarahan : a. Transfusi
b. Tampon
c. Ligasi arteri
4. Infeksi
: Antibiotika
5. Nyeri
: a. Analgetika
b. Narkotika
c. Hyponase
d. Akupuntur
e. Manipulasi saraf
1. Fraktur
2. Obstruksi

Terapi bantuan
Nutrisi, untuk memperbaiki fisik penderita
2. Tranfusi untuk koreksi anemia
3. Fisio terapi memperbaiki fisik penderita
4. Psiko terapi menguatkan mental penderita
1.

Terapi sekunder
Terapi untuk penyakit-penyakit yang menyertai
(Commobiditas)

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai