Anda di halaman 1dari 18

Cara membuat arang sekam padi

Oleh: alamtani.com
Arang sekam merupakan material penting yang sering dipakai untuk bahan baku pertanian.
Cara membuatnya dengan membakar sekam padi secara tidak sempurna. Sehingga hasil akhir
pembakaran berupa arang bukan abu.

Arang sekam memiliki banyak kegunaan baik di dunia pertanian maupun kebutuhan industri.
Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai penggembur tanah, bahan
pembuatan kompos,bokashi, takakura, media tanam dan media persemaian.
Arang sekam dibuat dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi.
Bahan baku arang sekam bisa didapatkan dengan mudah di tempat-tempat penggilingan
beras. Bahkan di beberapa tempat, sekam padi dianggap sebagai limbah. Sebanyak 20-30%
dari proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi.
Cara membuat arang sekam
Ada berbagai cara membuat arang sekam padi. Berikut ini akan diuraikan cara sederhana dan
efektif untuk membuat arang sekam sendiri. Terdapat dua tahapan, yaitu tahap penyiapan alat
pembakaran dan tahap proses pembakaran sekam padi.
Membuat alat pembakaran

Cari tong silinder atau drum yang terbuat dari besi, seng, alumunium atau logam yang tahan
api lainnya. Sebaiknya berukuran kurang lebih 20 liter. Kemudian buang salah satu dari alas
atau atap silinder tersebut.
Pada bagian alas atau atap silinder yang tidak dibuang, buat lubang berbentuk lingkaran
dengan diameter 10 cm. Usahakan lubang terdapat tepat ditengah-tengah lingkaran atau
berada di titik pusat diameter silinder.
Kemudian buat lubang-lubang dengan paku atau pahat pada dinding silinder (diamater
kurang lebih 0,5 cm) dengan jarak antar lubang sekitar 2-3 cm. Lubang ini berfungsi untuk
membuang panas dari bahan bakar ke tumpukan sekam padi, tanpa harus membakar sekam
secara langsung.
Cari atau buat pipa seng sepanjang 1 cm dengan diamater 10 cm. Masukkan pipa seng
tersebut kedalam lubang yang telah dibuat pada alas atau atap silinder, sehingga berfungsi
sebagai cerobong asap bagi kamar pembakaran yang ada di silinder utama.
Rekatkan pipa dengan cara dilas sehingga pipa berdiri tegak lurus di atas silinder. Atau
letakkan pipa cerobong pada lubang yang ada di silinder, ganjal dengan paku dan ikat dengan
kawat besi agar pipa cerobong bisa berdiri tegak dan tidak melesak ke dasar silinder.

Proses pembakaran arang sekam


Pilih lokasi pembakaran yang jauh dari perumahan atau jalan, karena proses pembakaran
sekam padi akan menimbulkan asap yang tebal. Sebaiknya alas tempat pembakaran terbuat
dari lantai keras yang tahan panas, atau alasi bagian bawah dengan plat seng sebelum
melakukan pembakaran. Hal ini untuk memudahkan pengambilan arang sekam.

Buat api unggun seukuran silinder yang telah kita buat sebelumnya. Bahan bakarnya bisa
menggunakan kertas koran, kayu bakar atau daun-daun kering. Kemudian nyalakan api, lalu
tutup api tersebut dengan silinder yang telah diberi cerobong asap tadi.
Timbun ruang pembakaran silinder yang didalamnya sudah ada nyala api dengan beberapa
karung sekam padi. Penimbunan dilakukan menggunung ke atas setinggi kurang lebih 1
meter dengan puncak timbunan cerobong asap yang menyembul keluar.
Setelah 20-30 menit atau saat puncak timbunan sekam padi terlihat menghitam, naikkan
sekam yang masih berwarna coklat di bawah ke arah puncak. Lakukan terus sampai semua
sekam padi menghitam sempurna.
Setelah semua sekam berubah menjadi hitam, siram dengan air hingga merata. Penyiraman
dilakukan untuk menghentikan proses pembakaran. Apabila proses pembakaran tidak
dihentikan maka arang sekam akan berubah menjadi abu.
Setelah disiram dan suhunya menurun, bongkar gunungan arang sekam dan keringkan.
Kemudian masukkan ke dalam karung dan simpan di tempat kering.
Untuk melihat tahap demi tahap cara membuat arang sekam secara visual, silahkan tengok
video tutorial yang dibuat oleh Serikat Petani Indonesia berikut ini:
Manfaat arang sekam padi
Di dalam tanah, arang sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan
biologi tanah. Arang sekam bisa meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi
gembur sekaligus juga meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.
Secara biologis, tanah yang gembur merupakan media yang baik bagi tumbuh dan
berkembangnya organisme hidup. Baik yang berupa mikroorganisme seperti bakteri akar
maupun makroorganisme seperti cacing tanah. Kelebihan lainnya, arang sekam tidak
membawa mikroorganisme patogen. Karena proses pembuatannya yang melalui pembakaran
sehingga relatif steril.
Secara kimia, arang sekam memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Keasamannya netral sampai
alkalis dengan kisaran pH 6,5 sampai 7. Arang dari sekam padi tidak mengandung garamgaram yang merugikan tanaman.
Arang sekam kaya akan kandungan karbon, dimana unsur karbon sangat diperlukan dalam
membuat kompos. Dari beberapa penelitian diketahui juga kemampuan arang sekam sebagai
absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam
pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia
berbahaya.
Diperkotaan, arang sekam banyak dibutuhkan untu media tanam tanaman hias. Kelebihan
media ini adalah bobotnya yang ringan dan mudah dibersihkan dari akar tanaman. Sifat
seperti ini dibutuhkan untuk tanaman-tanaman yang akan didistribusikan.

Kerupuk, makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena banyak yang
menjadikannya sebagai teman bersantap atau sekedar sebagai cemilan. Tapi mungkin belum
banyak yang tahu jika untuk mendapatkan kerupuk yang renyah perlu proses penggorengan
dengan api panas yang konstan, dan ini artinya butuh bahan bakar ekstra untuk menyalakan
kompor. Beberapa pengusaha kerupuk memakai elpiji, ada juga yang memakai minyak tanah
bahkan kayu bakar sebagai bahan bakar kompornya.
Pemakaian elpiji terkadang terkendala persediaannya di pasaran, sedangkan minyak tanah
harganya kini melambung. Sementara pemakaian kayu bakar berpotensi menyebabkan
kerusakan alam. Permasalahan ini menjadi pemikiran Jalal Rosyidin Soelaiman, Ahmad
Mustakim dan Agung B. Aji ketiganya mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Jember. Awalnya kami mendapatkan tugas
mata kuliah Biofisika dengan tema mengenai pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati di
sekitar kita untuk bahan bakar alternatif, jelas Jalal.
Kebetulan Agung B. Aji menemukan fakta di desanya, di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan
Wuluhan Jember terdapat pengusaha kerupuk yang masih menggunakan kayu bakar untuk
menggoreng kerupuk. Informasi ini kami tindaklanjuti dengan observasi di lapangan
sekaligus berkonsultasi dengan dosen pengampu mata kuliah Biofisika, kata Agung. Dari
kegiatan turun ke lapangan, Jalal dan kawan-kawan berusaha menemukan bahan bakar
alternatif pengganti kayu bakar. Dan mereka menemukan potensi bahan bakar alternatif itu
pada sekam padi.
Sebenarnya sekam padi sudah lama digunakan sebagai salah satu bahan bakar oleh
masyarakat di desa, tapi penggunaannya dengan membakar sekam padi begitu saja, misalnya
pada usaha pembuatan batu bata, kata Jalal yang asli Tuban ini. Padahal jika diberi
sentuhan teknologi tepat guna tentu saja akan lebih bermanfaat. Dan selama petani menanam
padi, maka pasti menghasilkan sekam padi, potensi ini banyak terdapat di desa saya, tutur
Agung menambahkan. Kemudian mulailah tiga serangkai ini mencari bahan literatur untuk
mendukung penelitian mereka.
Dari hasil studi pustaka dan berkonsultasi dengan dosen, mereka menemukan fakta bahwa
sekam padi harus dipanaskan dahulu agar mampu menghasilkan kalor atau panas dengan
maksimal, mirip kayu bakar yang diubah menjadi arang. Caranya kami membuat cerobong
dari besi setinggi kurang lebih semeter dengan bagian bawahnya berlubang. Cara
pemakaiannya dengan membakar sisa kayu, sampah atau bahan yang lain di bawah cerobong.
Sementara sekam padi ditempatkan diseputaran bagian bawah cerobong, jelas Mustakim.
Proses pemanasan ini berlangsung kurang lebih empat puluh lima menit. Ketiga mahasiswa
ini biasanya menempatkan sekam padi sebanyak lima belas sampai dua puluh kilogram sekali
proses pemanasan berjalan. Sekam yang sudah dimasak tadi kemudian dicampur dengan air

dan tepung kanji dengan komposisi 1200 gram sekam padi dicampur dengan 2 liter air dan
ditambah 300 gram tepung kanji yang berfungsi sebagai perekat, jelas Jalal.
Campuran tadi kemudian dicetak dengan bentuk silinder dengan bagian tengah berlobang,
dengan ukuran tinggi 10 centimeter dan diameter 11 centimeter. Briket sekam padi ini
kemudian dijemur hingga kering. Dari setiap paduan komposisi tadi, bisa didapatkan empat
briket sekam padi kering dengan berat tiap briket 300 sampai dengan 350 gram. Jika
dirupiahkan, satu briket hanya seharga tujuh ratus rupiah saja.

Mustakim tengah memasukkan briket sekam padi ke kompor penggorengan kerupuk


Ternyata satu buah briket sekam padi hasil karya Jalal dan kawan-kawan mampu
menghasilkan panas api yang konstan, suhunya bisa mencapai 400 500 derajat celcius
selama kurun waktu satu setengah jam. Briket sekam padi ini kemudian kami tawarkan
kepada pengusaha kerupuk di Desa Dukuh Dempok, yakni Pak Sujito, ujar Jalal. Ternyata
briket sekam padi buatan Jalal dan kawan-kawan disukai sang pengusaha kerupuk.
Menurut Pak Sujito, penggunaan briket sekam padi membuat pengeluaran untuk bahan bakar
menjadi jauh berkurang. Sebelumnya, untuk menggoreng sekwintal kerupuk, Pak Sujito
harus membeli kayu bakar seharga empat puluh ribu rupiah. Harga kayu ini akan naik jika
musim hujan telah tiba. Sementara memakai briket sekam padi hanya perlu 16 sampai 20
buah briket sekam padi saja, tuturnya.
Pak Sujito menambahkan dirinya cukup puas dengan kinerja briket sekam padi buatan
mahasiswa Kampus Tegalboto ini. Pasalnya api yang dihasilkan panasnya konstan, asap hasil
pembakaran juga sangat berkurang. Penggunaan briket sekam padi juga lebih aman karena
nyala apinya tidak berkobar-kobar. Kerupuknya jadi renyah dan yang paling penting
memakai briket sekam padi ini lebih irit, kata mantan petani tembakau ini. Briket sekam
padi karya Jalal dan kawan-kawan ternyata tidak hanya menarik minat sang pengusaha
kerupuk, beberapa karyawan Pak Sujito telah mencoba, membuat dan menggunakan briket
sekam padi untuk keperluan rumah tangganya.

Mereka menempatkan sekam padi dibawah tempat mengukus kerupuk. Sementara tepung
kanji diambilkan dari sisa bahan pembuat kerupuk. Briket sekam padi ini kemudian dibentuk
silinder kecil karena penggunaannya untuk sekedar masak di rumah. Usul saya, bagaimana
jika tepung kanji diganti dengan bahan lain agar harga briket sekam padi bisa lebih murah,
mengingat harga tepung kanji yang masih cukup mahal, ujar pengusaha kerupuk yang
memasarkan produksinya sampai ke Banyuwangi, Bondowoso dan Probolinggo ini.
Dalam kesempatan terpisah, Dra. Ari Y. Nurhayati, MSi dosen pembimbing Jalal dan kawankawan menambahkan bahwasanya pembuatan briket sekam padi ini selain bertujuan
mengurangi dampak perusakan alam dan mencari bahan bakar alternatif, juga dapat
membuka lapangan usaha baru. Misalnya saja usaha pembuatan briket sekam padi dan
kompornya. Hanya saja briket sekam padi yang dibuat Jalal dan kawan-kawan menurutnya
lebih cocok digunakan untuk industri rumah tangga atau industri kecil.
Penggunaan briket sekam padi untuk skala rumah tangga memerlukan inovasi lebih lanjut.
Briket sekam padi yang ada sekarang punya kelemahan yakni perlu waktu untuk
menyalakannya karena mirip arang, dan jika sudah menyala susah dimatikan. Selama ini jika
ingin mematikan caranya dengan disiram air untuk kemudian dijemur agar bisa dipakai lagi.
Tentu cara ini kurang praktis, jelas Dra. Ari Y. Nurhayati, MSi.
Karya Jalal dan kawan-kawan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Terbukti proyek
pembuatan briket sekam padi ini berhasil mendapatkan dana dari Program Kreatifitas
Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh
Ditjen Dikti Kemdikbud RI bulan Mei 2012 lalu. Bersama dua rekannya, Jalal mendapatkan
pendanaan sebesar 7,2 juta rupiah dari PKM. Uangnya sebagian besar kami gunakan untuk
membuat cerobong memasak sekam padi. Kalau untuk sekam padi harganya murah, di Desa
Dukuh Dempok untuk satu dedet (jenis mobil pengangkut di desa) harganya hanya tiga ratus
ribu rupiah saja, kata Agung lagi.
Jalal juga mewakili kawan-kawannya maju ke ajang tahunan Bayer Young Enviromental
Envoy 2012 bulan September lalu di Jakarta. Ajang Bayer Young Enviromental Envoy 2012
adalah ajang adu ide dan kreasi para mahasiswa dalam usaha pelestariaan alam. Jalal berhasil
mencapai babak final yang diikuti 12 peserta dari seluruh Indonesia. Sayangnya proyek
kami ini belum berhasil menjadi juara, ujar Jalal.

Pengambilan gambar oleh DAAI TV di lokasi usaha kerupuk Bapak Sujito, Dukuh Dempok,
Wuluhan Jember (9/10)
Sebuah TV swasta dari Jakarta, DAAI TV pun tertarik mengambil gambar proses pembuatan
briket sekam padi beserta penggunaannya oleh pengusaha kerupuk di desa Dukuh Dempok
(9/10). Menurut Marina Ekatari produser di DAAI TV, pihaknya memang tengah membuat
produksi acara yang mengetengahkan peranan kaum muda dalam menjaga kelestarian alam.
Kami tertarik dengan briket sekam padi buatan Jalal dan kawan-kawan saat melihat mereka
berkompetisi di ajang Bayer Young Enviromental Envoy 2012, ungkapnya. (iim)

Berawal dari mengikuti kegiatan pelatihan tentang pembuatan persemaian yang


diselenggarakan LSM-OWT dalam kegiatan pemberdayaan pada para pelaku dan penerima
manfaat dari PNPM-LMP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Lingkungan
Mandiri Perdesaan) di Propinsi Sumbar, maka pada saat itulah si hitam jelek ini mulai
menghampiri kehidupanku kembali. Pada sesi penjelasan tentang pembuatan media tanam
yang diisikan pada polybag, dikatakan bahwa resep campuran yang dianjurkan adalah Tanah:
2 bagian, Pupuk Kandang: 1 bagian dan Arang Sekam: 1 bagian. Kenapa pakai arang sekam?
Ternyata fungsi arang sekam ini sangat penting, antara lain dikatakan:
Membuat media tanam menjadi kompak (tetap utuh/menyatu meskipun media dikeluarkan
dari polibag)
Menetralkankan pH tanah (kadar keasaman tanah),
Menggemburkan tanah, sehingga melancarkan sirkulasi udara dan air dalam tanah,
Menyerap racun dan mengisolasi penyakit (mensterilkan media),
Menyimpan air dan akan melepas kembali pada saat tanah kering,
Arang mempunyai pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan unsur hara dalam tanah
untuk disajikan kepada bibit, kapanpun diperlukan,
Hara tidak mudah tercuci , sehingga kapanpun akan selalu ada, dalam kondisi ibarat makanan
siap saji bagi tanaman.
Pantas saja dalam pendampingan masyarakat menyemaikan benih (pembibitan) di berbagai
lokasi, kami hampir selalu berhasil membuat bibit dengan baik, dengan catatan benihnyapun
harus baik dan tidak telat menyiramnya. Sebab pertumbuhan akar dari tanaman yang masih
kecil/pendek akan menjadi mudah menjangkau unsur hara yang dibutuhkan dan dalam
kondisi layak makan (tidak beracun, pH netral dan tidak berpenyakit). Namun jika tidak
menggunakan arang, maka pupuk yang diberikan akan cenderung tercuci saat tanaman
tersebut disiram (minimal hara akan turun ke bagian bawah polibag). Bibit muda yang baru
disapih masih mempunyai akar yang pendek, sehingga akar tidak akan dapat menjangkau
makanan (unsur hara) yang telah turun ke bawah. Hal ini berakibat pada bibit menjadi
tumbuh kerdil dan tidak jarang mati karena kekurangan
makan.
Kemudian disusul pengalaman sewaktu mendampingi kunjungan studi para Camat dan Wali
Nagari (Kepala Desa) pelaku PNPM-LMP Kabupaten Agam SUMBAR ke Lembaga
SEAMEO-BIOTROP di Bogor yaitu sebuah lembaga penelitian dari kelompok negara-negara
ASEAN. Pada sesi tentang penjelasan teknik budidaya tanaman Sorgum oleh Dr Supriyanto,
dikatakan bahwa sorgum adalah tanaman dengan aneka manfaat, penjelasannya antara lain:
Dapat dijadikan Multi-produk (pangan, pakan, energy dan berbagai industri turunannya).

Sorgum termasuk serealia, dengan kandungan nilai gizi tinggi.


Mudah tumbuh di berbagai tipe lahan (kering, masam, basa, salin, berbatuan, pasir).
Perlu cahaya penuh (tipe C4) , sangat efisien dalam menangkap sinar matahari).
Kurang tahan terhadap persaingan dengan gulma
Perlu persiapan lahan yang baik.
Nah, tatkala menjelaskan tentang persiapan lahan yang baik, ternyata yang harus dilakukan
setelah tanah dibajak/digemburkan kemudian ditambahkan pupuk kandang, maka resep
utamanya adalah perlunya tanah dan pupuk tersebut dicampur dengan arang kayu untuk
kemudian dibuat guludan selebar 60 cm dan selanjutnya ditugal (dibuat lubang tanam dengan
alat/tugal) untuk ditanamkan benih sebanyak 2 - 3 buah per lubang. Lagi-lagi di sana
dijelaskan kehebatan aplikasi arang kayu pada media tanam yang notabene sama dengan
fungsi arang sekam di atas. Bahkan ditambahkan pula bahwa beliau telah mencoba aplikasi
arang pada budidaya tanaman singkong di kebun belakang laboratorium Biotrop, walhasil
dari per batang singkong bisa dipanen rata-rata lebih dari 100 kg singkong. Bukan main !
Arang adalah hasil dari proses pembakaran kayu yang tidak sempurna, dalam arti proses
peng-arangan adalah pembakaran dengan pemakaian oksigen yang sangat terbatas (pirolisis).
Sedangkan pembakaran sempurna (oksidasi) adalah berada pada kondisi pemakaian oksigen
yang cukup. Kelebihan lain arang dibanding kayu adalah arang tidak akan lekang kena panas
dan lapuk kena hujan dalam waktu puluhan bahkan ratusan tahun, sehingga karena sifat
fisiknya tak berubah maka fungsinyapun dapat bertahan pada kurun waktu yang lama pula,
demikian penjelasan Dr. Pri.
Dua pengalaman inilah pemicu ketertarikanku untuk mempelajari dan mencari tahu hal ihwal
tentang arang lebih lanjut. Mulai dari browsing di internet sampai dengan mencari tahu
pengalaman-pengalaman dari para petani. Dan ketika kulihat petani membakar jerami di
sawah segera kuhampiri dan kuamati, ternyata setiap api mulai menyala pada tumpukan
jerami tersebut, mereka buru-buru mencipratkan air agar api padam tapi dijaga agar tetap
berasap/membara. Dan ternyata hasil yang diharap adalah jerami yang berwarna hitam alias
arang jerami. Kalau terbakar, maka yang dihasilkan adalah abu jerami. Kalau jadi abu,
maka fungsinya kurang baik untuk kesuburan tanaman, ujarnya. Jerami yang sudah
menghitam itu kemudian keesokannya disebar merata pada sawah dan kemudian dibajak agar
bercampur dan masuk ke dalam tanah. Seperti kita ketahui warna arang adalah hitam,
sedangkan warna dari abu adalah putih abu-abu (kok kayak seragam anak SMA ya..?)
Dari penuturan mereka kuketahui bahwa kalau tidak dicampur arang, maka padi
membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak. Dan dari pengalaman pemakaian pupuk buatan
dalam kurun waktu yang lama, disadari pupuk buatan lambat laun justru merusak sifat fisik,
kimia dan biologis tanah sehingga menurunkan kondisi kesuburan tanah, sehingga untuk
penanaman periode berikutnya selalu akan dibutuhkan jumlah pupuk yang lebih banyak dari
periode sebelumnya. Apabila jumlah pupuk buatan yang diberikan sama banyak karena
harga pupuk buatan yang semakin mahal dan sering langka di pasaran, maka bersiaplah untuk

menerima hasil panen yang menurun jumlahnya, katanya mengakhiri pembicaran sore itu di
pinggir sawahnya. Memprihatinkan, jutaan petani di negeri kita saat ini telah terjebak pada
kebiasaan pemakaian pupuk dan pestisida buatan/kimia yang ternyata sedikit manfaat namun
ternyata malah banyak mudharatnya bagi dirinya maupun bagi lingkungan hidupnya.
Hal di atas mengingatkanku kepada penjelasan Dr. Pri dari Biotrop waktu itu bahwa arang
kayu, arang sekam, arang bamboo atau arang apa saja, itu semua juga mempunyai fungsi
Soil conditioner artinya arang mampu menjaga dan mengembalikan kondisi tanah yang
mulai rusak ke kondisi awal yang baik. Hal ini tentu berhubungan dengan sifat adsorbsi
(penyerapan) arang yang kuat. Seperti kita ketahui arang dapat menyerap racun/bakteri
(contoh: Obat Norit), menyerap gas/bau busuk (contoh: Gajah Kulkas), menyerap kotoran
(filter penjernih air), menjernihkan dan membuat minyak goreng bekas (jelantah) layak dan
aman untuk digunakan kembali. Juga terbayang olehku bahwa tanaman anggrek di rumahku
yang sedang berbunga, ungu kemerahan, kuning bintik coklat dan putih. Kesemua angrekanggrek tersebut media tanamnya hanyalah arang belaka. Akan tetapi mereka semua dapat
tumbuh subur serta memunculkan bunga yang indah menawan hati, hanya dengan media
tanam arang yang menyerap unsur hara dan air dari kelembaban udara yang lewat terbawa
angin.
Sore itu suasana cerah, setelah seharian tadi hujan mengguyur desaku. Segera kusiapkan diri
untuk bergegas menuju kota kecamatan terdekat, tempat tersedia warnet satu-satunya di
wilayahku bekerja. Kebetulan pengunjung warnet agak sepi, mungkin karena tadi seharian
hujan, sehingga aku leluasa untuk memilih tempat yang paling nyaman dan paling bagus
kondisi komputernya. Kata ARANG kutuliskan pada mesin pencari Yahoo, seketika
muncul sederet info dan artikel tentang arang. Dan yang menarik untuk kubuka pertama kali
adalah artikel Arang Obat Ajaib. Karena agak terasa aneh, arang kok dipakai obat, ajaib
lagi Ada apa gerangan nie ? Apa saja penyakit yang dapat diobatinya? Setelah kubuka
dan kupelajari artikel itu sempat aku tercengang, ternyata lebih dari 100 macam jenis
penyakit dapat diobati dengan arang ini (arang aktif). Wah..wah..wah buah sirsak saja
yang dewasa ini ngetopnya bukan main, hanya bisa mengobati 32 macam penyakit
Alhamdulillah wa syukurillah, bukankah ini yang disebut karunia-NYA nan besar? Mana
hitammana jelek namun barang yang selama ini kuanggap remeh, ternyata malah
membuktikan bahwa yang remeh sesungguhnya adalah diriku yang seringkali menganggap
remeh tentang sesuatu, padahal aku belum sepenuhnya tahu tentang segala sesuatunya dengan
baik, boro-boro secara detail dan lengkap. Astagfirullah al adzim!
Mulai dari sakit maag, desentri, diare, gangguan pencernaan, keracunan makanan, disengat
serangga, luka gores, asam urat, kolesterol, diabetes, panas dalam, perut kembung, sariawan,
darah tinggi, gangguan jantung, ginjal, batu empedu, keputihan, infeksi kandung kemih,
prostat, berbagai jenis kanker dan berbagai macam penyakit lagi, bahkan bisul dan bengkakbengkak bisa pula diobati dengan arang ini. Mohon jangan keliru, diobati bukan berarti
disembuhkan. Sebab yang bisa menyembuhkan penyakit pada hakekatnya adalah hanya
Sang Maha Penyembuh. Allah SWT. Insya Allah.

Mengenai perbedaan antara arang biasa dengan arang aktif, penjelasannya kurang lebih
adalah sebagai berikut. Arang aktif sebenarnya adalah arang biasa yang telah dipanasi lagi
dengan suhu yang tinggi (950 derajat Celcius) dan dilakukan dalam waktu lebih dari 4 jam.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya serapnya (adsorpsi), sehingga dapat lebih
aktif menyerap hal-hal yang menjadi pengganggu. Contoh arang aktif di pasaran (apotik dan
toko obat) yang dijual dalam bentuk tablet obat adalah NORIT.
Hampir 3 (tiga) bulan sampai dengan saat ini diriku sudah mengkonsumsi serbuk arang aktif
secara rutin. Alhamdulillah wa syukurillah kolesterolku sudah normal kembali dan badanpun
terasa lebih sehat, karena menurut info dari LIPI dalam arang kayupun tersimpan sinar infra
merah, dan apabila dikonsumsi maka sinar infra merah ini akan dilepas secara perlahan di
dalam tubuh, sehingga akan menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Jadi,
apabila musim durian nanti kan tiba kusudah tidak takut lagi untuk segera menikmati
kelezatannya, karena sebagai pengaman akan kuminum satu sendok makan serbuk arang aktif
guna menghindari perut kembung atau panas dan untuk mencegah kolesterolku tidak naik
lagi.
Demikianlah sedikit tulisan tentang arang yang dapat kusajikankan. Mudah-mudahan kita
dapat ikut menikmati minimal beberapa manfaat dari Si Hitam jelek ini, dan syukurlah kalau
bisa banyak. Amin Yaa Robbal al Amin.

Penulis adalah Alumnus IPB Bogor (Institut Pleksibel Banget, ceunah urang ti
Bogor), saat ini berprofesi sebagai pengamat arang nasional dan sekaligus sebagai pengamat
pemanfaat arangnyahehehe

Apa Sekam itu ?


Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik,
dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio)
(http://id.wikipedia.org, 2012). Sekam padi (kulit gabah) merupakan hasil penggilingan atau
penumpukan gabah (Anonima, 2012).
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis, terdiri dari belahan lemma dan
palea yang saling bertautan, umumnya ditemukan di areal penggilingan padi. Dari proses
penggilingan padi, biasanya diperoleh sekam 20 30%, dedak 8 12 %, dan beras giling 50
63,5% dari bobot awal gabah (Sipahutar, 2012). Sekitar 20 % dari berat padi adalah sekam
padi, dan bervariasi dari 13 sampai 29 % dari komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu
dihasilkan setiap kali sekam dibakar (Hara, 1996; Krishnarao et al., 2000 dalam : Anonima,
2012).

Sekam tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang mengandung banyak silika dalam
bentuk serabut-serabut yang sangat keras. Pada keadaan normal, sekam berperan penting
melindungi biji beras dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan jamur, dapat mencegah
reaksi ketengikan karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak terhadap
kerusakan mekanis selama pemanenan, penggilingan dan pengangkutan.
(Haryadi, 2006 dalam: Anonimb, 2012).
Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di
tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam (http://id.wikipedia.org,
2012).
Apa saja komposisi Sekam Padi itu ?
Sekam memiliki kerapatan jenis bulk density 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam padi
sebesar 3300 k.kalori dan ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengandung karbon (zat
arang) 1,33%, hydrogen 1,54%, oksigen 33,645, dan Silika (SiO2) 16,98%, artinya sekam
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia dan sebagai sumber energi panas
untuk keperluanmanusia (Sipahutar, 2012).
Menurut P. Suharno (1979) dalam: Winarno F.G. et al., 1985 dalam : Darmatasiah, 2012),
komposisi sekam sebagai berikut, Kadar Air 9,020 %, Protein Kasar 3,027 %, Lemak
1,180 %, Serat Kasar 35,680 %, Abu 17,710 %, Karbohidrat kasar 33,710 %.
Ditinjau dari komposisi kimiawinya, sekam mengandung beberapa unsur penting sebagai
yang tercantum pada Tabel 1. sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Kimia Sekam Padi (% berat)
Komponen

% Berat

Kadar air

32,40 11,35

Protein kasar

1,70 7,26

Lemak

0,38 2,98

Ekstrak nitrogen bebas

24,70 38,79

Serat

31,37 49,92

Abu

13,16 29,04

Pentosa

16,94 21,95

Sellulosa

34,34 43,80

Lignin

21,40 46,97

Sumber : Ismunadji, 1988 dalam : Anonimb, 2012

Apa Arang Sekam itu ?


Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan
kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan (http://id.wikipedia.org,
2013). Arang sekam adalah sekam padi yang telah melalui proses pembakaran tidak
sempurna sehingga tidak sampai menjadi abu (Darmatasiah, 2012).
Arang sekam merupakan salah satu alat untuk membuat media tanam. Sekam terbuat dari
pembakaran kulit padi, di buat menjadi arang sekam sebagai salah satu media tanam sistem
hidroponik (BPPP Lembang, 2012).
Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85%
sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya (http://id.wikipedia.org,
2013).

Ada berapa cara pembuatan Arang Sekam itu ?


Maspary (2011) menyatakan bahwa ada beberapa cara pembuatan arang sekam, yaitu :
a). Pembuatan arang sekam dengan cara disangrai
Pada prinsipnya pembuatan arang sekam dengan cara ini adalah dengan cara disangrai.
Peralatan yang diperlukan adalah tungku dan seng. Caranya, sekam padi diletakkan di atas
seng yang telah ditempatkan di atas tungku. Selanjutnya sekam disangrai sambil diaduk.
Dengan cara ini akan diperoleh arang sekam sebanyak 40-50 kg dari 100 kg sekam segar.
b). Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar dalam tong perlahan-lahan
Caranya, masukkan sekam ke dalam tong sampai tinggi sekitar 20 cm. Tuang oli ke dalam
tong dan bakar. Jika asap dari pembakaran berkurang maka sekam ditambah sedikit demi
sedikit hingga tong penuh. Kemudian tong ditutup karung basah dan di atasnya diberi tutup
hingga rapat. Biarkan sekam menjadi dingin. Setelah itu pisahkan arang sekam dengan
abunya melalui penyaringan. Jumlah arang sekam yang diperoleh juga sekitar 40-50 kg dari
100 kg sekam segar. Cara ini kurang efisien karena memerluan waktu yang lebih lama
dibandingkan cara disangrai.
c). Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar bersamaan dalam drum.
Letakkan pralon atau bambu ditengah drum. Tuangkan sekam disekeliing bambu tadi sambil
dipadatkan hingga drum terisi penuh dengan sekam. Cabut bambu/ pralon tani. Buatlah
sumber api dilubang tadi menggunakan kayu bakar atau yang lain. Biarkan asap mengepul
hingga sekam menjadi arang semua.

Apa manfaat Arang Sekam itu ?

Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket
arang(http://id.wikipedia.org, 2013). Dijelaskan lebih lanjut bahwa selain digunakan untuk
arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa
digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian. Hal ini karena sekam
padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.
Pada lahan pertanian arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan
tanah (Maspary, 2011). Dijelaskan lebih lanjut arang sekam bisa berfungsi sebagai
penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air, dan
sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan
arang sekam berfungsi seperti zeolit.
Arang sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam
bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air (Maspary, 2011). Dijelaskan
lebih lanjut bahwa penggunaan arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias
maaupun sayuran (terutama budidaya secara hidroponik). BBPP Lembang (2012)
menyatakan bahwa keunggulan media arang sekam adalah bisa digunakan beberapa kali
untuk digunakan. Selain tidak kotor arang sekam dapat menyimpan air cukup lama
dibandingkan tanah biasa, mudah dalam pembuatan serta mudah dalam penyerapan dalam
melakukan penyiraman. Penggunaan arang sekam cukup efisien dibandingkan dengan
menggunakan media lain.

Bagaimana cara membuat Arang Sekam itu ?

Bahan :
sekam sebanyak 50 kg dan air secukupnya.
Alat :
tong pembakaran untuk membakar sekam menjadi arang,
kayu kecil-kecil untuk bahan pembakaran arang sekam dan
korek api untuk menyalakan api di dalam tong pembakaran.
Cara membuat :
1.

Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.

2.

Menyalakan kayu dalam tong pembakaran.

3.

Menutup atas tong pembakaran dengan sekam basah.

4.

Menutup sekeliling tong dengan arang kering

5. Memberi arang basah lagi pada bagian atas tong pembakaran agar asap bisa naik dan
arang tidak menjadi abu.
6.

Menumpuk arang sampai mengelilingi tong pembakaran.

7.

Setiap 1 jam dilihat kondisinya, jika diperlukan tambahkan sekam yang basah lagi.

8.
Pembakaran sekam sudah cukup, kemudian disiram dengan air sampai bara sekam
mati. Arang sekam dimasukkan kedalam sak bekas wadah sekam, biasanya 3 sak sekam
menjadi + 2 sak arang sekam.

Mengapa dalam pembuatan Arang Sekam perlu disiran air ?

Dalam pembuatan arang sekam ini setiap 1 jam sekali dilihat bagaimana
kondisinya. Apabila sekam terlalu kering maka ditumpuk dengan sekam yang sudah dibasahi

air. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmatasiah (2012), yang menyatakan bahwa apabila
menggunakan cerobong besi sekam harus terus dijaga agar tidak menjadi abu dan harus
mengganti sekam yang telah menjadi arang dengan sekam baru. Sekam harus disiram dengan
air, agar arang tak menjadi abu.

Kapan waktu yang tepat dalam pembuatan Arang Sekam itu ?

Proses pengarangan sebaiknya dilakukan pada jam 5 sore untuk menghindari gangguan
ternak. Karena proses pengarangan membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam, sehingga
keesokkan harinya sekam telah menjadi arang. Jadi tidak perlu ditunggu atau diaduk berkalikali. Sekam hanya perlu diaduk sekali untuk meratakan sekam agar terbakar semua. Sehingga
tidak membutuhkan banyak tenaga. Apabila pada saat pembakaran sekam terjadi hujan sekam
tidak akan mati, sekam yang berada di bagian dalam akan terus terbakar, karena sekam yang
berada dibagian luar mampu menahan air hujan untuk tidak masuk ke bagian dalam sekam.
Jadi tidak dibutuhkan atap untuk membakar sekam tersebut (Darmatasiah, 2012).
Sekam yang sudah menjadi arang disiram dengan air sampai benar-benar telah mati, karena
jika tidak arang yang berwarna hitam akan menjadi abu yang berwarna putih.

Reference :

Anonima. 2012. Sekam Padi (Kulit Gabah).


http://www.artikelbagus.com/2012/01/sekam-padi-kulit-gabah.html. Diakses tanggal 3 April
2013.

Anonimb. 2012. Komposisi Sekam Padi dan Abu Sekam


Padi. http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22546-5.%20BAB
%20II.pdf. Diakses tanggal 3 April 2013.

BBPP Lembang. 2012. Teknik Pembuatan Arang Sekam. Balai Besar Pelatihan
Pertanian.http:/www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-pertanian/590teknik-pembuatan-arang-sekam

Darmatasiah. Cara Mudah dan Murah Membuat Briket Arang Sekam : Sumber Energi
Alternatif dalam Rumah Tangga Petani. http://epetani.deptan.go.id/blog/cara-mudah-danmurah-membuat-briket-arang-sekam-7062. Diakses tanggal 3 April 2013.

http://id.wikipedia.org, 2012. Sekam. http://id.wikipedia.org/wiki/Sekam. Diakses


tanggal 3 April 2013.

http://id.wikipedia.org. 2013. Arang. http://id.wikipedia.org/wiki/Arang. Diakses tanggal 3


April 2013.

Maspary. 2011. Fungsi dan Cara Membuat Arang


Sekam.http://www.gerbangpertanian.com/2011/03/fungsi-dan-cara-membuat-arangsekam.html. Diakses tanggal 5 April 2013.

Sipahutar, Dorlan, 2012. Teknologi Briket Sekam Padi. Balai Pengkajian Teknologi Riau,
Riau.
http://riau.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/PDF/teknologibriket.pdf.
Diakses tanggal 3 April 2013.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)

Special thanks to : Bpk. Sucipto, S.Pt, M.Si

Sekam bakar mengandung SiO2 (52%), C (31%), K (0.3%), N (0,18%), F (0,08%), dan
kalsium (0,14%). Selain itu juga mengandung unsur lain seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO,
MnO dan Cu dalam jumlah yang kecil serta beberapa jenis bahan organik. Kandungan silikat
yang tinggi dapat menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama
dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan. Sekam bakar juga digunakan untuk
menambah kadar Kalium dalam tanah.

pH sekam bakar antara 8.5 - 9. pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH
tanah asam. PH tersebut memiliki keuntungan karena dibenci gulma dan bakteri. Peletakan
sekam bakar pada bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah populasi bakteri dan
gulma yang merugikan.
Sekam bakar memiliki kemampuan menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat
ini menguntungkan jika digunakan sebagai media tanam karena mendukung perbaikan
struktur tanah karena aerasi dan drainase menjadi lebih baik.
Karena kandungan dan sifat ini, sekam bakar sering digunakan sebagai media tanam tanaman
hias maupun campuran pembuatan kompos.
[Note]: catatan ringan, masih membutuhkan pengayaan dan edit. Biasanya ditulis dari HP.
Mumpung inget. Sayang kalau ga dibagi.

Anda mungkin juga menyukai