ABSTRACT
This study examines the level of compliance of individual by using several independent
variables such as awareness of the taxpayer, the service tax authorities and tax sanction. The purpose
of this study was to analyze the influence of awareness of the taxpayer, the service tax authorities and
tax sanctions against an individual taxpayer.This study used primary data with a survey method using
questionnaires media. The population in this study is individual taxpayers listed in KPP Pratama
Jakarta Kembangan. Based on data from KPP Pratama Jakarta Kembangan, until the end of 2011
there were 54 087 individual taxpayers were registered in KPP Pratama Jakarta Kembangan. Not all
population have been used in this study to the time and cost efficiency. Therefore, carried out the
sampling. Sampling was done by simple random sampling method. The number of sample is 100
people. Data analysis techniques used in this study is the technique of multiple regression analysis.
Based on the results of the analysis undertaken concluded that awareness of the taxpayer, the service
tax authorities and tax sanction have a positive and significant impact on taxpayer compliance.
Keywords:
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dengan menggunakan beberapa
variabel bebas seperti kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh antara kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode survei dengan
menggunakan media kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak orang pribadi yang
terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kembangan. Berdasarkan data dari KPP Pratama Jakarta Kembangan,
hingga akhir tahun 2011 terdapat 54.087 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta
Kembangan. Tidak semua jumlah tersebut menjadi objek dalam penelitian ini guna efisiensi waktu dan biaya.
Oleh karena itu, dilakukan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random
sampling. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka
diperoleh kesimpulan bahwa kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai Negara berkembang, terus melakukan pembangunan nasional untuk menjadi Negara
yang lebih maju, sesuai dengan tujuan nasioanl Negara Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan
pembangunan nasional, yaitu kegiatan yang berlangsung secara terus menerus yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi dalam melaksanakan pembangunan nasional, masalah pembiayaan
menjadi sangat vital. Pembiayaan ini direalisasikan ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Dalam APBN untuk memenuhi kebutuhan dana, pemerintah mengandalkan dua sumber pokok, yaitu sumber
dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. Sumber dana luar negeri bergantung kepada pihak luar negeri
yang berada diluar kemampuan pemerintah untuk dapat mengontrolnya. Sumber dana dalam negeri seperti
migas, nonmigas, serta dengan pajak.
Untuk meningkatkan penerimaan pajak, maka pemerintah tidak berhenti melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi pemungutan pajak. Ekstensifikasi adalah upaya mencari wajib pajak yang tersembunyi, sedangkan
intensifikasi adalah upaya untuk meningkatkan pelayanan, pemeriksaan, dan penagihan pajak. Peran pajak
semakin strategis terutama pada saat kondisi ekonomi yang melemah seperti saat ini. Usaha memaksimalkan
penerimaan pajak tidak dapat hanya mengandalkan peran dari Ditjen Pajak maupun petugas pajak, tetapi
dibutuhkan juga peran aktif dari para wajib pajak itu sendiri. Hal ini menjadikan kepatuhan dan kesadaran wajib
pajak menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk mencapai keberhasilan penerimaan pajak. Dalam
undang undang perpajakan juga sudah jelas bahwa kewajiban para wajib pajak adalah membayar pajak, jika
tidak memenuhi kewajiban tersebut maka wajib pajak dapat dikenakan sanksi.
Kesadaran wajib pajak atas fungsi perpajakan sebagai pembiayaan negara sangat diperlukan untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Harjanti (2012) menemukan bahwa
kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian
yang dilakukan oleh Muliari dan Setiawan (2010) juga menemukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh
positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Denpasar
Timur.
Penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak terutama kepatuhan
formal wajib pajak pribadi ini menggunakan variabel bebas dan sampel. Dalam penelitian Supadmi (2010)
disebutkan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya,
kualitas pelayanan pajak harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Pelayanan fiskus yang baik akan memberikan
kenyamanan bagi wajib pajak. Keramah tamahan petugas pajak dan kemudahan dalam sistem informasi
perpajakan termasuk dalam pelayanan perpajakan tersebut.
Ketentuan umum dan tata cara peraturan perpajakan telah diatur dalam UndangUndang, tak terkecuali
mengenai sanksi perpajakan. Pada hakikatnya, pengenaan sanksi perpajakan diberlakukan untuk menciptakan
kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Itulah sebabnya, penting bagi Wajib
Pajak memahami sanksi-sanksi perpajakan sehingga mengetahui konsekuensi hukum dari apa yang dilakukan
ataupun tidak dilakukan. Sanksi diperlukan untuk memberikan pelajaran bagi pelanggar pajak. Dengan
demikian, diharapkan agar peraturan perpajakan dipatuhi oleh para wajib pajak. Wajib pajak akan memenuhi
kewajiban perpajakan bila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya. Berdasarkan
uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam bentuk skripsi dengan judul PENGARUH KESADARAN
WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK ORANG DI KPP PRATAMA JAKARTA KEMBANGAN .
RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP
Pratama Jakarta Kembangan?
2. Apakah pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
Jakarta Kembangan?
3. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
Jakarta Kembangan?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi di KPP Pratama Jakarta Kembangan.
2. Menganalisis apakah pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
di KPP Pratama Jakarta Kembangan.
3. Menganalisis apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
KPP Pratama Jakarta Kembangan.
METODE PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan
fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Kembangan. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis (kuantitatif).
2. Dimensi waktu risetnya melibatkan banyak waktu tertentu dan banyak sampel.
3. Kedalaman risetnya adalah kurang mendalam akan tetapi tingkat generalisasinya tinggi ( studi
statistik).
4. Metode pengumpulan datanya adalah dengan kontak langsung (kuesioner) dan studi kepustakaan.
5. Lingkungan riset adalah lingkungan rill (field research).
6. Unit analisisnya adalah individual. Setiap orang yang terdaftar sebagai wajib pajak orang pribadi
di KPP Pratama Jakarta Kembangan.
7. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data Deskriptif
Kepemilikan NPWP
Jenis Kelamin
Usia
Jenis Pekerjaan
Tingkat Pendidikan
Keterangan
Jumlah
Ya
Tidak
Laki-Laki
Perempuan
Antara 25-35 th
Antara 36-45 th
Antara 46-55 th
Diatas 56 th
PNS
Karyawan
Pegawai BUMN
Wirausaha
SMA
S1
S2
Lainnya
92
8
68
32
64
33
2
1
12
81
2
5
23
53
12
12
92%
8%
68%
32%
64%
33%
2%
1%
12%
81%
2%
5%
23%
53%
12%
12%
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data dari masing masing variabel berupa mean
(rata rata), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kesadaran_wp
Pelayanan_fiskus
Sanksi_pajak
100
100
100
10
8
8
25
35
30
18.62
22.17
19.08
3.736
4.095
3.722
Kepatuhan_wp
100
10
25
18.01
3.778
Valid N (listwise)
100
Tabel 4.3
Case Processing Summary
N
100
100.0
Excluded
.0
Total
100
100.0
Valid
Cases
Tabel 4.4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance
Deleted
Item Deleted
kwp1
74.18
134.977
.586
.916
kwp2
74.12
134.066
.706
.914
kwp3
74.19
133.792
.671
.915
kwp4
74.15
131.583
.733
.913
kwp5
74.14
137.839
.426
.919
pf1
74.31
135.327
.657
.915
pf2
75.00
137.697
.555
.917
pf3
74.66
136.509
.587
.916
pf4
74.66
137.297
.543
.917
pf5
75.09
136.790
.512
.918
pf6
75.15
137.785
.514
.918
pf7
74.12
139.602
.311
.922
sa1
74.26
136.174
.615
.916
sa2
74.64
135.021
.613
.916
sa3
74.62
134.763
.572
.916
sa4
75.00
140.424
.265
.923
sa5
74.91
140.608
.264
.923
sa6
74.77
138.401
.364
.921
kpth1
74.32
135.836
.639
.915
kpth2
74.18
132.634
.756
.913
kpth3
74.22
133.507
.724
.914
kpth4
74.23
132.906
.767
.913
kpth5
74.44
134.451
.671
.915
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak
Pertanyaan
Corrected
Item-Total
Correlation ( r hitung )
Kwp1
.586
Kwp2
.706
Kwp3
.671
Kwp4
.733
Kwp5
.426
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20.00
r tabel
Kesimpulan
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Berdasarkan tabel 4.5diketahui bahwa masing masing item pertanyaan yang digunakan dalam
instrumen untuk variabel kesadaran wajib pajak dinyatakan valid karena total Corrected Item-Total
Correlation ( r hitung ) lebih besar daripada r tabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan Fiskus
Pertanyaan
Pf1
Pf2
Pf3
Pf4
Pf5
Pf6
Pf7
Corrected
Item-Total
Correlation ( r hitung )
.657
.555
.587
.543
.512
.514
.311
r tabel
Kesimpulan
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Berdasarkan tabel 4.6diketahui bahwa masing masing item pertanyaan yang digunakan dalam
instrumen untuk variabel pelayanan fiskus dinyatakan valid karena total Corrected Item-Total Correlation ( r
hitung ) lebih besar daripada r tabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi Pajak
Pertanyaan
Corrected
Item-Total
Correlation ( r hitung )
Sa1
.615
Sa2
.613
Sa3
.572
Sa4
.265
Sa5
.264
Sa6
.364
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20.00
r tabel
Kesimpulan
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Berdasarkan tabel 4.7diketahui bahwa masing masing item pertanyaan yang digunakan dalam
instrumen untuk variabel sanksi pajak dinyatakan valid karena total Corrected Item-Total Correlation ( r hitung )
lebih besar daripada r tabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Pertanyaan
Corrected
Item-Total
Correlation ( r hitung )
Kpth1
.639
Kpth2
.756
Kpth3
.724
Kpth4
.767
Kpth5
.671
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20.00
r tabel
Kesimpulan
0.197
0.197
0.197
0.197
0.197
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Berdasarkan tabel 4.8diketahui bahwa masing masing item pertanyaan yang digunakan dalam instrumen untuk
variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi dinyatakan valid karena total Corrected Item-Total Correlation ( r
hitung ) lebih besar daripada r tabel, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam
menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk kontruk pertanyaan yang merupakan indikator suatu variabel
dan disusun dalam bentuk kuesioner. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan instrumen yang sudah
dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Reliabilitas suatu konstruk variabel
dikatakan baik jika memiliki nilai Croanbachs Alpha>0,70. Tabel berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas
dari lima variabel untuk 100 responden tersebut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.892
N of Items
.824
reliabel. Sehingga untuk selanjutnya item item pada masing masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sanksi Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.729
N of Items
.953
Normal Parameters
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
100
0E-7
2.84500934
.109
.109
-.066
1.095
.182
Berdasarkantabel 4.13, terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 yaitu 0,182 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih,
atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelas atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel lain
yang berada diluar model. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari gejala
multikolinearitas.Penelitian ini menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dalam Colinearity Statistics
untuk mementukan ada atau tidak adanya gejala multikolinearitas.Hasil VIF yang lebih besar dari 10
menunjukkan adanya gejala multikolinearitas, sedangkan nilai VIF yang lebih kecil dari 10 menunjukkan tidak
adanya gejala multikolinearitas. Hasil dari pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Variabel Independen
Tolerance
Kesadaran Wajib Pajak
.654
Pelayanan Fiskus
.614
Sanksi Pajak
.744
Sumber :Data diolah dengan SPSS 20.00
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
VIF
1.530
1.630
1.345
Keterangan
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing masing variabel independen
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10, sehingga dapat dinyatakan bahwa model
regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaanvarian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
satupengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.
Dasar pengambilan keputusan adalah jika titik titik membentuk pola tertentu, maka terjadi
heterokedastisitas.Sebaliknya, jika titik titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu
Y, maka telah terjadi homokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut:
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan penyebaran titik titik data yaitu titik titik data menyebar
diatas dan dibawah angka 0 dan tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadiheteroskedastisitas.Karena tidak terjadi heterokedastisitas maka model regresi ganda layak
digunakan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Sesuai dengan kaidah dalam melakukan analisis regresi berganda sebagaimana dinyatakan oleh
Gujarati (1997) dalam Jatmiko (2006), bahwa suatu persamaan regresi harus memiliki data yang terdistribusi
normal, bebas multikolinearitas, dan bebas heterokedastisitas agar diperoleh persamaan regresi yang baik dan
tidak bias. Dari hasil uji normalitas data yang telah dilakukan maka diketahui bahwa data yang diguakan dalam
persamaan regresi ini terdistribusi secara normal, tidak terdapat multikolinearitas dan tidak terjadi
heterokedastisitas sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda dengan baik.
Hasil analisis regresi merupakan koefisien untuk masing masing variabel independen koefisien ini diperoleh
dengan cara memprediksi variabel dependen dengan suatu persamaan.
Dalam analisis regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Tabel 4.15
Model
Variables Entered/Removeda
Variables Entered
Variables Removed
Sanksi_Pajak,
Kesadaran_Wp,
Pelayanan_Fiskusb
Method
Enter
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error
Estimate
.658a
0.433
0.415
2.889
of
the
Durbin-Watson
1.729
a. Predictors:(constant),Sanksi_Pajak,Kesadaran_Wp, Pelayanan_Fiskus
b. Dependent Variabel: Kepatuhan_Wp
Sumber : Data diolah dengan SPSS 20.00
Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai R adalah 0,658 yang berarti bahwa
hubungan kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, sanksi pajak dengan kepatuhan wajib pajak adalah sebesar
65,80% sedangkan untuk nilai adjusted R square adalah sebesar 0,415 yang berarti 41,5% variabel dependen
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh variabel independen yang meliputi kesadaran wajib pajak, pelayanan
fiskus, dan sanksi pajak. Sedangkan sisanya 58,5% dijelaskan olehvariabel lain yang tidak terdapat dalam
penelitian ini.
Tabel 4.17
ANOVAa
Sum of Squares df
Mean Square
Sig.
Regression
611.676
203.892
24.427
.000b
Residual
801.314
96
8.347
Total
1412.990
99
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
(Constant)
Std. Error
1.881
Beta
B
2.302
Kesadaran_wp
Pelayanan_fiskus
.329
.152
.096
.091
Sanksi_pajak
.325
.090
Sig.
1.224
.224
.325
.165
3.420
1.684
.001
.095
.320
3.595
.001
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,325 apabila variabel lainnya tetap. Dengan kata lain,
setiap peningkatan sanksi pajak akan berpengaruh pada peningkatan kepatuhan wajib pajak.
2.
Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali variabel variabel independen lainnya yang bertujuan
untuk mengetahui variabel variabel lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang
pribadi. Peneliti juga diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian.
REFERENSI
Devos, Ken (2004) "Penalties and Sanctions for Taxation Offences in Anglo Saxon Countries : Implications for
Tax Payer Compliance and Tax Policy," Revenue Law Journal: Vol. 14: Iss. 1, diakses 19 Juni 2013 dari
http://epublications.bond.edu.au/rlj/vol14/iss1/5
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang :Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hai,Teik., See, Men glim. (2011) Intention of Tax Non-Compliance-Examine the Gaps.International Journal
Of Business and Social Science, Vol 2 No. 7, diakses 19 Juni 2013 dari
http://ijbssnet.com/journals/vol._2_No._7;
Hair, F.Joseph et.al. (1998). Multivariate Data Analysis. Prentice Hall. New Jersey.
Hj. Mohamad, Bt. Marziana, Ahmad, Bt. Norkhazimah & Sakarnor, Mohmad (2010).The Relationship
Between Perceptions And Level Of Compliance Under Self Assessmenr System. Journal Of Global
Business and Economics, Vol. 1 No. 1, diakses 19 Juni 2013 dari
http://globalreserach.com.my/journal/business_v01n01/0016_abstract_PG241-257.pdf
Ilyas, Wirawan, B & Burton, Richard. (2008). Hukum Pajak Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus
dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak
Orang Pribadi di Semarang).
Keputusan Menteri Keuangan nomor 235/KMK.04/2003 tentang kriteria Wajib Pajak yang Dapat Diberikan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta: Andi.
Menteri Keuangan .2003. Wajib Pajak yang Ditetapkan Sebagai Kriteria Wajib Pajak Patuh, Keputusan
Menteri Keuangan 235/KMK.03/2003 tanggal 3 Juni 2003.
Muliari, Setiawan. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada
Kepatuhan Pelaporan Wajib di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi &
Bisnis, Volume 6. No.1.
Mustikasari, E. 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusa-haan Industri
Pengolahan di Surabaya, Seminar Nasional Akuntansi X. Makasar
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business. John Willey & Son Corp. Jakarta: Salemba Empat.
Suandy, Erly.2011.Hukum Pajak, Jakarta :SalembaEmpat.
Supadmi, Ni Luh. 2010. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan. Jurnal Akuntansi &
Bisnis, Vol. 4, No. 2.
Sugiono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.
Trihendradi,C.2012. Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta :Andi.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Widayatidan Nurlis. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak
Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
RIWAYAT PENULIS
Rika Rahmadian lahir di Jakarta pada 27 Maret 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina
Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013.