Anda di halaman 1dari 38

Geologi Daerah

Piasa dan
Sekitarnya
NATASHA OLIVIA REFIKA K. | 072.11.085

MATERI PRESENTASI
Pendahuluan

Tujuan Pemetaan
Waktu dan Lokasi Pemetaan

Geomorfologi

Stratigrafi
Struktur
Geologi

Fisiografi Regional
Geomorfologi Daerah Pemetaan
Pola Aliran Sungai
Stadia Daerah

Stratigrafi Regional
Stratigrafi Daerah Pemetaan

Struktur Geologi Daerah Pemetaan


Mekanisme Struktur Daerah Pemetaan

Sejarah
Geologi
Evaluasi
Geologi

Potensi Sumber Daya


Potensi Bencana

PENDAHULUAN TUJUAN
PEMETAAN

Mengetahui proses terbentuknya geomorfologi, litologi dan struktur


pada daerah Piasa, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah.

Mengetahui genesa perselingan breksi dan lava, dan hubungan dari


pada ke dua jenis batuan tersebut.

Penyusunan Sejarah Geologi

Rekomendasi Potensi Sumber Daya Alam dan Bencana

PENDAHULUAN WAKTU DAN LOKASI


PEMETAAN
WAKTU PEMETAAN
Pemetaan dilaksanakan pada 7 Agustus
2014 sampai 7 September 2014
KOORDINAT
07o 30 00 07o 32 43 LS dengan
109o 20 55,9 109o 24 12,4 BT.
Daerah penelitian mempunyai luas 30
km2 dengan bentuk persegi panjang.
LETAK ADMINISTRATIF
Kecamatan
Somagede,
Kabupaten
Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

GEOMORFOLOGI FISIOGRAFI
REGIONAL
Fisiografi Regional Jawa Tengah (Van
Bemmelen, 1949)

Dataran Aluvial Jawa Utara


Gunungapi Kuarter di Jawa Tengah
Zona Serayu Utara
Zona Depresi Jawa Tengah
Pegunungan Selatan Jawa
Pegunungan Serayu Selatan

Daerah pemetaan terletak pada


Pegunungan Serayu Selatan

GEOMORFOLOGI DAERAH
PEMETAAN
Luas
Satuan
Penyeba
Geomorfologi
ran (%) h (m) beda tinggi
(m)

Satuan
Geomorfologi
Punggungan
Homoklin
Kalikanding

32%

100 800 m

700 m

Satuan
Geomorfologi
Dataran Teras
Sungai Piasa

33%

40 100 m

60 m

Satuan
Geomorfologi
Punggungan
Aliran Lava
Kemawi

35%

500 850 m

350 m

Relief
lereng
(%)

Pola
Penyebaran

Proses
Litologi
Bentuk

Endogen Eksogen

Batupasir,
Breksi
100 - 30
memanjang melengkung
Vulkanik,
%
Lava Andesitbasalt

2-5%

memanjang

Stadia

lurus

endapan
teras,
endapan
aluvial

Lava andesit100 - 30
melengkung
memanjang
basalt, Breksi
%
- meruncing
Vulkanik

Pola
Aliran

Genetik
Sungai Daerah

sub
Konsekuen,
paralel Subsekuen
paralel

Penggunaan
Lahan

Persawahan,
Perkebunan,
Pemukiman

muda - muda - Sumber air,


dewasa dewasa pemukiman,
persawahan

subparalel,
radial

Perkebunan,
Pemukiman

GEOMORFOLOGI DAERAH
PEMETAAN

Satuan Geomorfologi Punggungan Aliran Lava Kemawi

Luas Penyebaran 35%


Pada daerah Karangbonat sampai Gunung Jampang (Bagian Selatan Daerah
Pemetaan)

Ketinggian 500-850 mdpl

Kelerengan 30 100%

GEOMORFOLOGI DAERAH
PEMETAAN
B
T

Satuan Geomorfologi Dataran Teras Sungai Piasa

Luas Penyebaran 33%

Pada daerah Sungai Piasa sampai Larangan (Bagian Utara Daerah Pemetaan)

Ketinggian 40 100 mdpl

Kelerengan 2 5%

GEOMORFOLOGI DAERAH
PEMETAANT
B

Satuan Geomorfologi Punggungan Homoklin Kalikanding

Luas Penyebaran 32%

Pada daerah Kalikanding sampai Karangendep (Bagian Tengah Daerah Pemetaan)

Ketinggian 100 800 mdpl

Kelerengan 100 30%

GEOMORFOLOGI POLA ALIRAN


SUNGAI

GEOMORFOLOGI STADIA SUNGAI


Parameter

Stadia Sungai
Muda

Dewasa

Tua

Slope Gradient

Besar

Relatif Kecil

Tidak ada

Kecepatan Aliran

Tinggi

Sedang

Rendah

Turbulen

Turbulen Laminer

Laminer

Vertikal

Vertikal Horizontal

Horizontal

Erosi

Erosi dan Deposisi

Deposisi

Lurus

Lurus Bermeander

Bermeander
Kompleks

Bentuk Penampang

V-U

U Datar

Kerapatan / Anak
Sungai

Kecil / Jarang

Sedang / mulai
banyak

Besar /
Banyak

Banyak air terjun

Air terjun sedikit

Tidak ada air


terjun

Tidak ada dataran


banjir

Mulai terbentuk
dataran banjir

Dataran
banjir luas

Mengalir diatas
batuan induk

Mulai ada
endapan sungai

Mulai ada
Point Bar

Jenis Aliran Air


Jenis Erosi
Proses yang Bekerja
Bentuk / Pola Sungai

Kenampakan Lain

Stadia Sungai tergolong Muda Dewasa

GEOMORFOLOGI STADIA
DAERAH
Parameter
Stadia Sungai
Relief

Muda
Muda
Maksimum

Stadia Daerah
Muda Dewasa
Muda Dewasa
Sedikit Bergelombang

Tua
Tua
Hampir datar

Bentuk Penampang

Lembah

UV

U Hampir datar

Kenampakan Lain

Bentang alam
bergelombang dan
mempunyai relief
maksimum

Bentang alam umumnya

Bentang alamnya

datar bergelombang

datar, hasil dari


proses
pengendapan

terbentuk gawir

Tidak ada gawir

Relief sedang sampai


maksimum

Relief kecil / tidak ada

Gawir sudah mulai


rata

Relief sedang
sampai maksimum

Stadia Daerah
tergolong
Muda
Dewasa

STRATIGRAFI REGIONAL

Urutan Stratigrafi Regional Jawa Tengah


dan Jawa Timur (Surono et al., 1992)

Urutan Stratigrafi Regional Lembar


Banyumas (Asikin et al., 1992)

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Litologi Daerah Pemetaan (Tua


ke muda)

Satuan Breksi Vulkanik


Satuan Lava Andesit-Basalt
Satuan Batupasir Karbonatan
Endapan Teras
Endapan Aluvial

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Breksi Vulkanik

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

LP 51 T

Satuan Breksi Vulkanik


B

LP 78

Penyebaran 65% dan


ketebalan >900m pada
bagian selatan daerah
pemetaan.

Warna : Abu Abu gelap


(Fresh), Abu-Abu terang
(Lapuk)

Ukuran butir Kerakal Berangkal

Semen non-karbonatan
dengan Matriks Pasir Kasar

Porositas dan Permeabilitas


buruk

Fragmen : Andesit

Sisipan : sheeting joint


Andesit, Gamping
(Wackestone)

Umur Relatif : <N15

Lingkungan Pengendapan :
Laut dangkal - Darat

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

LP 13

Satuan Lava Andesit - Basalt


LP 16 T

Penyebaran 6,1%
pada barat daerah
pemetaan

Warna : Abu Abu


(Fresh), Abu-abu
terang (Lapuk)

Kristalinitas
hipokristalin dengan
ukuran fragmen
porfiritik

Umur Relatif : <N15

Lingkungan
Pengendapan : Laut
Dangkal - Darat

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Batupasir Karbonatan

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

LP 44

Satuan Batupasir Karbonatan

Penyebaran 7,8%
dengan ketebalan
100m pada bagian
timur daerah
pemetaan.

Warna : Abu Abu


terang (Fresh), Abuabu gelap (Lapuk)

Ukuran butir sedang


halus, Semen berupa
karbonatan dengan
matriks lempung
pasir sangat halus

Sortasi baik, porositas


yang baik,
permeabilitas kurang.

LP 16

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Batupasir Karbonatan


Umur Relatif dan Lingkungan Pengendapan dengan Pengamatan Foraminifera pada Satuan Batupasir Karbonatan

Umur Relatif tergolong


Miosen Tengah
Pleistocene
Lingkungan Pengendapan
tergolong Laut Dalam
(Outer Shelf)

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Endapan Teras

Penyebaran 3,3%
pada bagian selatan
daerah pemetaan.

Ketebalan tidak
dapat dihitung

Ukuran butir
beragam (Berangkal
Bongkah)

Fragmen berupa
batuan beku diikat
oleh soil

Umur relatif
diperkirakan
Pleistosen

Lingkungan
Pengendapan :
Sungai (Darat)

LP 72

STRATIGRAFI DAERAH PEMETAAN

Satuan Endapan Aluvial

Penyebaran 17,8%
dengan ketebalan yang
tidak dapat dihitung rinci,
terletak pada bagian
utara daerah pemetaan.

Ukuran butir beragam


(Lempung Bongkah)

Terdiri dari fragmen


batuan beku dan batuan
sedimen.

Umur Relatif : Holosen


(Recent)

Lingkungan
Pengendapan : Sungai
(Darat)

LP 25

STRUKTUR GEOLOGI DAERAH


PEMETAAN

STRUKTUR GEOLOGI DAERAH


PEMETAAN

STRUKTUR GEOLOGI MEKANISME

SEJARAH GEOLOGI

Pengendapan Breksi Vulkanik dan Lava Andesit-Basalt yang


Bersamaan

SEJARAH GEOLOGI

Breksi Vulkanik Terendapkan Pada Lingkungan Transisi/Laut Dangkal

SEJARAH GEOLOGI

Terjadi Kenaikan Muka Air Laur/Basin Subsidence Sehingga Terendapkan Batupasir Karbonatan

SEJARAH GEOLOGI

Cekungan Terkena Gaya Kompresi dengan Arah Barat Laut Tenggara, Menyebabkan
Perlipatan yang Berorientasi Barat-Timur

SEJARAH GEOLOGI

Akibat Gaya Kompresi yang Terus Bekerja, Terjadi Sesar Naik

SEJARAH GEOLOGI

Kelanjutan Akibat dari Gaya Kompresi Arah Barat Laut-Tenggara,


Menghasilkan Sesar Geser Menganan (Dekstral)

SEJARAH GEOLOGI

Terjadi Pengangkatan/Penurunan Muka Air Laut yang Menyebabkan


Daerah Pemetaan Menjadi Lingkungan Pengendapan Fluvial

SEJARAH GEOLOGI

Endapan Teras dari Endapan Sungai Serayu Tua, Batupasir Karbonatan


Mulai Tererosi

SEJARAH GEOLOGI

Batupasir Sebagian Besar Tererosi, Sehingga Satuan Breksi Vulkanik


dan Lava Andesit-Basalt Tersingkap

EVALUASI GEOLOGI SUMBER DAYA

EVALUASI GEOLOGI BENCANA

KESIMPULAN

Daerah pemetaan dapat dibagi menjadi 3 satuan geomorfologi yang terbentang dari barat ke
timur, yaitu Satuan Geomorfologi Punggungan Aliran Lava Kemawi, Satuan Geomorfologi
Punggungan Homoklin Kalikanding dan Satuan Geomorfologi Dataran Teras Sungai Piasa.

Pola Aliran pada daerah pemetaan berupa pola sub parallel, parallel, dan radial. Secara genetik,
terdapat 2 tipe yaitu Subsekuen dan Konsekuen. Stadia Sungai dan Daerah berupa Muda
Dewasa.

Susunan Stratigrafi pada daerah pemetaan terdiri dari 5 satuan yairu Satuan Breksi Vulkanik,
Satuan Lava Andesit Basalt, Satuan Batupasir Karbonatan, Endapan Teras dan Endapan Aluvial.
Dengan hubungan perselingan breksi dan lava yang terjadi karena pengendapan yang
bersamaan.

Umur batuan pada daerah pemetaan diperkirakan lebih tua dari Miosen Tengah sampai
Pleistosen dengan Lingkungan Pengendapan Laut dalam sampai darat.

Struktur yang terbentuk terdiri dari 3 indikasi yaitu, Struktur Homoklinal Karangcengis, Sesar
Geser Dekstral Sungai Piasa dan Sesar Naik Karangendep.

Untuk Potensi, daerah pemetaan memiliki 2 potensi positif yaitu potensi sumber daya batupasir
dan batu beku andesit-basalt. Untuk potensi negatif terdiri dari 3 yaitu potensi rayapan tanah,
runtuhan tanah/batu dan potensi banjir.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai