PENDAHULUAN
dengan
perkembangan
dunia
industri,
khusunya
industri
penambangan batugamping dan pembuatan semen di pabrik semen PT. Sinar Asia
Fortuna, Rembang.
Kuliah Lapangan I 2015 dilaksanakan pada bulan Februari dan dibagi
menjadi dua gelombang. Gelombang I dilaksanakan pada tanggal 16-18 Februari
2015 dan gelombang II dilaksanakan pada tanggal 23-25 Februari 2015.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Memperkenalkan dan memberikan gambaran secara langsung kepada
mahasiswa tentang berbagai macam pekerjaan di perusahaan - perusahaan
tambang.
2. Mengamati secara langsung cara penggalian, pemuatan, pengangkutan,
pengolahan, pemasaran, sampai dengan reklamasi untuk beberapa jenis bahan
galian sesuai dengan ilmu dan teori yang didapat dari perkuliahan.
3. Untuk mengetahui alat alat apa saja yang digunakan dalam kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi khususnya untuk bahan galian batugamping dan
alat-alat yang digunakan dalam pengolahan pasir silica.
4. Membandingkan antara teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
keadaan sebenarnya di lapangan.
BAB II
PENGOLAHAN PASIR KUARSA
DI PT. JARA SILICA TUBAN
Pasir kuarsa atau pasir silica, yang juga dikenal dengan nama pasir putih
umumnya berasal dari rombakan atau pelapukan batuan asal yang mengandung asam
dengan mineral utama kuarsa dan feldspar, seperti granit, granodiorit dan dasit.
Pasir kuarsa di dalam industri biasanya digunakan untuk bahan semen, kaca
lembaran, botol, pecah-belah, ename, dan abrasif. Sedangkan sebagai bahan baku
penolong (bahan cetakan), biasa digunakan dalam industri pengecoran logam.
2.1 Profil Singkat PT. Jara Silica
PT. Jara Silica terletak di Jl. Raya Semarang Km. 8 No. 222 Desa Jenu,
Tuban, Jawa Timur. Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur,
Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Tuban. Kabupaten Tuban terdiri dari 19
kecamatan yaitu: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek,
Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori,
Singgahan, Soko, Tambakboyo, dan Widang. Sedangkan Kota Tuban sendiri terdiri
dari 17 kelurahan yaitu : Doromukti, Sidorejo, Kingking, Kebonsari, Mondokan,
Latsari, Sidomulyo, Karang Sari, Ronggomulyo, Baturetno, Sukolilo, Perbon,
Sendangharjo, Kutorejo, Karang, Gedongombo, dan Panyuran.
Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas
22.068 km2.Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30' - 112o 35 BT
dan 6o 40' - 7o 18' LS.Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di
Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Tuban beriklim kering dengan kondisi bervariasi dari agak kering sampai sangat
kering yang berada di 19 kecamatan, sedangkan yang beriklim agak basah berada
pada 1 kecamatan. Kabupaten Tuban berada pada jalur pantura dan pada deretan
pegunungan Kapur Utara. Pegunungan Kapur Utara di Tuban terbentang dari
Kecamatan Jatirogo sampai Kecamatan Widang, dan dari Kecamatan Merakurak
sampai Kecamatan Soko. Sedangkan wilayah laut, terbentang antara 5 Kecamatan,
yakni Kecamatan Bancar, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Jenu, Kecamatan
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
Tuban dan Kecamatan Palang. Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian
Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah
atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang. Tuban memiliki titik
terendah, yakni 0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang
berada di Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang
mengalir dari Gresik menuju Solo.
2.2 Genesa Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa atau pasir silica, yang juga dikenal dengan nama pasir putih
umumnya berasal dari rombakan atau pelapukan batuan asal yang bersifat asam
dengan mineral utama kuarsa dan feldspar, seperti granit , granodiorit dan dasit.
Pasir kuarsa dalam industri biasanya digunakan untuk bahan semen, kaca
lembaran, botol, pecah belah, ename, abrasif. Sedangkan sebagian bahan baku
penolong (bahan cetakan), biasa digunakan dalam industri pengecoran logam.
Batuan asam yang banyak mengandung mineral kuarsa dan feldspar
merupakan sebagai sumber utama bagi endapan pasir kuarsa. Mineral kuarsa yang
lebih mudah lapuk, akan melepaskan ikatan antar kristal kuarsa dan feldspar,
menghasilkan bahan residu mineral kuarsa. Hasil pelapukan ini kemudian tercuci
dan terbawa oleh air atau angin yang di endapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Di alam, pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervariasi, tergantung pada
proses terbentuknya, disamping adanya mineral lain yang ikut dalam proses
pengendapan.
Pada umumnya senyawa pengotor tersebut terdiri atas oksida besi, oksida
kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan
sisa-sisa hewan dan tumbuhan. Material pengotor ini akan memberikan warna
tertentu pada pasir kuarsa, dan dengan warna tersebut dapat diperkirakan derajat
kemurniannya. Pasir kuarsa yang mempunyai kemurnian tinggi umumnya tak
berwarna (colorless) sampai keputihan.
2.3 Mineralogi
Secara umum, pasir kuarsa Indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut :
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
SiO2
: 55,30 99,89 %
: 0,01 18,00 %
TiO
: 0,01 0,49 %
CaO
: 0,01 0,3,24 %
: 0,01 17,00 %
Kekerasan
: 7 (skala mohs)
Specific Gravity
: 2,65
Titik Lebur
: 1715oC
Bentuk Kristal
: Hexagonal
2.4 Eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak,
penyebaran dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi, geofisika
(tahanan jenis, potensial diri, seismik) dan lain-lain.
Untuk ekplorasi rinci dapat dilakukan dengan melakukan pemboran, sumur
uji (test pit)atau kanal (trenches). Penyelidikan dilakukan untuk tempat yang berada
di lembah purba, sungai, danau atau laut. Hasil dari kegiatan ini antara lain berupa
conto pasir kuarsa untuk dianalisa guna menentukan kualitas endapan.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran
endapandengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat dihitung dari hasil
pemboran tangan, sumur uji atau parit uji, sedangkan luas penyebaran dapat dihitung
dengan menggunakan metode polygon atau triangular grouping.
2.5 Penambangan
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan
sederhana, peralatan mekanis ataupun dengan tambang semprot, tergantung pada
letak dan penyebaran endapan. Tahapan penambangan meliputi pengupasan lapisan
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
10
11
12
BAB III
PENAMBANGAN BATUGAMPING
DI PT. SINAR ASIA FORTUNA
REMBANG
PT. Sinar Asia Fortuna bergerak dibidang usaha pertambangan batugamping,
dengan lokasi penambangan di wilayah Kecamatan Sale. Selama ini penambangan
PT. SAF dikirim ke perusahaan-perusahaan besar di Pulau Jawa. Hasil produksi
perusaahan sebagian besar digunakan untuk campuran bahan pembuatan kertas, pasta
gigi, dan kaca.
3.1 Profil Singkat PT. Sinar Asia Fortuna
PT.Sinar Asia Fortuna berada di desa Tahunan Kecamatan Sale Kabupaten
Rembang Provinsi Jawa Tengah. Surat izin Pertambangna Daerah dikeluarkan oleh
Gubernur Jawah Tengah no. 503/171/C/2004. Status Eksploitasi dengan luas 15,00
Ha.
PT. Sinar Asia Fortuna merupakan perusahaan penambangan batugamping
terbesar
dan
mempunyai
kelengkapan
data
yang
memadai
serta
tertip
13
batugamping merupakan bahan utama (lebih dari 75%), disamping tanah liat dan
bahan-bahan lainnya.
Batugamping tersusun atas mineral kalsit (CaCO3) terbentuk dari sedimen
laut hasil dari sisa-sisa terumbu karang dan cangkang molluska, maupun dari proses
kimiawi.
3.3 Eksplorasi
Eksplorasi batugamping yang umum dikerjakan adalah untuk menghitung volume
cadangan dan mengetahui kualitas cadangan, sedangkan kegiatan awal berupa
pencarian endapan (prospeksi) umumnya jarang dilakukan, karena endapan
batugamping sudah diketahui keberadaannya dan mudah ditemukan. Tahapan
kegiatan eksplorasi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pemetaan topografi.
b. Pengambilan contoh bongkahan.
c. Pemboran inti.
d. Analisa contoh (sifat fisik, mekanik, kimia) untuk mengetahui kualitas
sebagai dasar dalam menentukan spesifikasi bahan galian tersebut.
e. Perhitungan cadangan
Eksplorasi geofisika kadang-kadang juga dilakukan untuk menentukan
geometri endapan batugamping.Sebelum dilakukan pemboran inti.
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
14
3.4 Penambangan
Kegiatan penambangan pada PT. Sinar Asia Fortuna digunakan metode
penambangan terbuka (Quarry) dengan sistem jenjang. Kegiatan awal panambangan
di PT. SAF ini meliputi kegiatan pembersihan lahan, pengupasan lapisan penutup,
baru kegiatan utama panambangan yang terdiri dari pembongkaran, pemuatan dan
pengangkutan, pengolahan dan diakhiri dengan kegiatan reklamasi perbaikan lahan
pasca tambang, PT. SAF memiliki hasil produksi 20000-60000 ton/hari. Dalam
proses penambangan, perusahaan menggunakan beberapa alat mekanis untuk
menunjang kegiatan penambangan ini, diantaranya bulldozer tipe Caterpillar D8N
dengan jumlah alat sebanyak 3 unit, backhoe tipe Hitachi 330 dan Kobelco 330,
Dumptruck Isuzu 120 PS Turbo Diesel, Toyota Dyna 130 HT Turbo Inter Cooler,
Crawler Rock Drilling PCR 200 dan kompresor.
3.4.1 Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Tahapan pembersihan lahan (Land Clearing) merupakan tahapan awal dalam
proses penambangan, di mana kegiatan ini untuk memisahkan endapan dari pengotor
berupa tumbuh-tumbuhan dan beberapa pengotor lainnya, kegiatan pembersihan
lahan menggunakan alat mekanis berupa bulldozer. Karena kondisi daerah
penambangan merupakan daerah perbukitan, maka kegiatan pembersihan lahan
dimulai dari bagian atas. Selain itu dibuat juga lubang-lubang dengan maksud
apabila musim penghujan luncuran batuan akan tertampung pada lubang tersebut
sehingga batuan tidak masuk ke lahan-lahan pertanian di sekitar lokasi
penambangan.
3.4.2 Pengupasan Lapisan Penutup (Striping Overburden)
Kegiatan ini bermaksud untuk mengupas lapisan penutup sehingga
batugamping yang memenuhi syarat dapat di tambang dengan mudah. Lapisan
penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batugamping itu sendiri yang
menutupi bahan galian yang akan ditambang. Lapisan penutup di PT. Sinar Asia
Fortuna berupa batugamping keras dengan top soil yang sangat tipis di bagian atas
dan tidak menyeluruh. Selain untuk mendapatkan bahan galian batugamping yang
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
15
memenuhi syarat, tanah penutup nantinya juga digunakan untuk mereklamasi lahan
bekas tambang.
Di PT. SAF ini, lapisan penutupnya berupa batugamping keras. Proses
pengupasannya dilakukan dengan bantuan hydraulic rock breaker.
16
17
Penerapan K3 pada front penambangan PT. SAF sangat kurang baik, dimana
para pekerja di front penambangan tidak mengguanakan alat pelindung diri (APD)
dengan lengkap. Para pekerja hanya memakai sepatu lapangan, tetapi pada standar
pelindung diri yang paling utama yaitu helmet, sepatu lapangan dan juga masker.
Tetapi pada kenyataannya di lapangan tidak diterapkan dengan baik.
3.8 Rekalamasi
Kegiatan reklamasi pada PT. Sinar Asia Fortuna berjalan dengan baik, dan ini
merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan.
Untuk kegiatan reklamasi sendiri, perusahaan telah melakukannya dibeberapa daerah
tambang yang sudah tidak beroperasi lagi, luas daerah yang sudah direklamasi adalah
10 hektar.
Reklamasi bekas lahan pertambangan dilakukan dengan membuat lubanglubang galian ukuran 4 x 4 meter yang selanjutnya diisi dengan tanah yang
mengandung humus agar dapat ditanami dengan pohon-pohon. Sedangkan cekungancekungan yang cukup dalam ditimbun dengan lapisan penutup. Jenis tanaman yang
diguanakan untuk kegiatan reklamasi ini adalah tanaman primer dan sekunder.
Tanaman primer sendiri antara lain yaitu jati, gambelina, sengon, dan johar. Untuk
tanaman sekunder sendiri yaitu jagung yang ditanam oleh para masyarakat di sekitar.
18
Pohon Akasia
Tanaman Jagung
Pohon Sengon
Pohon Jati
19
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan:
1.
2.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan beberapa hal berikut:
1. Kegiatan operasi penambangan baik di PT. Sinar Asia Fortuna
maupun PT. Jara Silica tidak dilakukan sesuai SOP Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3). Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi
kesadaran mengenai K3 baik dari para pegawai maupun
pengawasnya.
2. Perlu dilengkapi dan diterapkan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) baik untuk karyawan maupun visitor tambang.
Furqan Mahmuda Busyra, Kuliah Lapangan I Tambang-2015
20
21