1.

DEFINISI
Sindrom Horners adalah suatu sindrom yang terdiri dari trias klasik yaitu
miosis, ptosis parsial, dan kehilangan kemampuan berkeringat hemifasialis
(anhidrosis) sebagai akibat gangguan saraf simpatis pada mata. Sindroma Horners
juga disebut dengan Bernard-Horners Syndrome.(1)

2. ETIOLOGI
Penyebab sindrom Horner termasuk di bawah ini :
a. Lesi pada neuron primer
b. Trauma pada plexus brachialis
c. Tumor atau infeksi pada apex pulmo (cth: tumor Pancoas)
d. Lesi pada neuron post ganglion
e. Iskemia A. Carotid
f. Migrain
Sindrom horner dapat berupa kongenital, akuisita, atau herediter. Gangguan
pada serabut simpatis dapat terjadi sentral (diantara hipothalamus dan serabut yang
keluar melewati medulla spinalis C8-T2) dan perifer (pada ganglion cervical superior
atau sepanjang A. carotid).
Lesi pada first-order neuron dimungkinkan akibat dari hal-hal di bawah ini :
a.
b.
c.
d.
e.

Basal meningitis
CVA
Penyakit demyelinisasi (cth: sklerosis multipel)
Lesi pada hipothalamus atau medulla spinalis
Trauma leher (cth: dislokasi vertebra cervical atau trauma diseksi arteri
vertebral)
f. Tumor pituitari
Lesi pada second-order neuron menyebabkan sindrom Horner melalui
penyebab berikut :
a.
b.
c.
d.

Tumor pancoast
Trauma persalinan pada plexus brachialis
Aneurisme atau diseksi aorta
Trauma atau luka pasca operasi (tiroidektomi, coronary artery bypass
grafting)
e. Neuroblastoma
f. Lesi pada telinga bagian media (cth: OMA)
g. Abses gigi mandibula
Lesi pada third-order neuron menyebabkan sindrom Horner melalui penyebab
berikut :
a. Herpes zoster
b. Cluster headache atau migrain
c. Sindrom raeder (sindrom paratrigeminal) paresis oculosimpatik dan
nyeri fasial ipsilateral dengan variasi manifestasi dari n. Trigeminal
dan oculomotorius.
d. Fistula carotid cavernosa

Obat-obatan juga dapat menyebabkan gejala yang serupa sindrom horner,

seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Chlorpromazine
Levodopa
Lidocaine
Mepivacaine
Perazine
Reserpine
Trifluoperazine