Anda di halaman 1dari 2

I.

DISKUSI
Diagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis. Dari anamnesis
ditemukan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan penyesuaian dengan reaksi
campuran anxietas dan depresi (F43.22). Dalam kasus ini pasien mengeluh sakit kepala
sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit dan baru pertama kali dirawat di RS. Pasien
sering gelisah, mengalami susah tidur setelah 1 bulan perawatan di Rumah Sakit.
Keluhan susah tidur dialami hampir sepanjang hari. Pada pemeriksaan status mental
didapatkan perilaku yang cukup gelisah, ekspresi wajah yang murung, serta mood
hipotimia dan juga pasien mengkhawatirkan bagaimana dia nanti mencari nafkah jika dia
sakit seperti ini
Berdasarkan PPDGJ III, kriteria diagnostik gangguan penyesuaian dengan reaksi
campuran anxietas dan depresi (F43.22) yaitu ditemukannya ciri-ciri depresi dan adanya
anxietas dan berhibingan dengan stress kehidupan yang jelas seperti, hilangnya minat dan
kegembiraan dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah,
ditambah konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang,
gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu
dan nafsu makan yang berkurang; juga adanya kejadian atau situasi yang stressful dengan
dukungan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi seandainya hal stressful tersebut tidak
ada. Onset timbul minimal 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang stressful dan tidak
bertahan lebih dari 6 bulan. Pada pasien ini selain didapatkan gambaran hilangnya
kegembiraan dan minat serta berkurangnya energi berupa ekspresi wajah yang murung,
suasana perasaan pasien yang diwarnai dengan kesedihan serta kecemasan dan
didapatkan gejala yang lain yaitu adanya gangguan tidur yang dialami 1 bulan setelah
pasien didiagnosa strok hemoragik. Juga pasien selalu memikirkan jika seandainya istri
pasien masih hidup, maka dia tidak akan seperti ini.
Pada pasien diberikan Fluoxetine 20 mg cap 1-0-0 dan Alprazolam 0,25 3x1.
Fluoxetine yang merupakan anti depresan golongan SSRI yang diberikan pada pasien ini
karena masa kerja yang panjang yaitu 24-96 jam dengan efek samping yang minimal
bahkan tidak ada sehingga tergolong aman digunakan pada orang lanjut usia.obat ini
secara positif menghambat ambilan serotonin sehingga mencegah defisiensi aminergic
neurotransmitter dalam hal ini adalah serotonin. Alprazolam merupakan obat anxietas

golongan benzodiasepin yang diberikan pada pasien ini untuk mengatasi gejala cemas
yang ada, juga untuk mengatasi efek samping dari Fluoxetine yaitu neurotoksis berupa
gelisah, agitasi dan mmpunyai efek samping sedasi yang dapat bermanfaat untuk
mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien.
Selain itu juga edukasi terhadap pasien dan keluarga perlu diberikan untuk pasien
agar memahami gangguannya, cara pengobatan, efek samping yang dapat muncul,
kemudian yang penting juga ialah meningkatkan kesadaran dalam kepatuhan dan
keteraturan minum obat dan psikoedukasi sehingga keluarga dapat memahami dan
menerima kondisi pasien untuk minum obat dan control secara teratur. Peran keluarga
dekat dalam kasus ini sangat penting, terutama dalam hal motivasi dan perhatian.

Anda mungkin juga menyukai