PEMASARAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan
Disusun Oleh:
1. Fitria Damayanti
2. Rini Rusdiani
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat illahi robbi, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, bahwasanya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul PEMASARAN. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kekhilapan baik dari segi penulisan ataupun pembahasannya yang
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang
membangun guna perbaikkan yang akan datang.
Atas dorongan dan bimbingan dari pembimbing kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas ini maka dengan segala kerendahan hati perkenankanlah
penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi semua pembaca. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
BAB III
Pasar......................................................................................
Mengenal Produk dan Jasa....................................................
Membandingkan Penetapan Harga........................................
Distribusi (Place)...................................................................
2
7
19
24
PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, setiap perusahaan baik yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu juga perusahaan ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus
diterapkan perusahaan salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya.
Hal tersebut penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. Jika perusahaan tidak
peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka perusahaan tersebut
akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk
yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu yang
telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk
menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila metode yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar
Wirausaha biasanya memiliki intuisi yang tajam terhadap peluang
pasar. Untuk mengetahui potensi pasar maka diperlukan analisis pasar
berdasarkan total kebutuhan pembeli atau produk, pertimbangan kemampuan
untuk menggarap, tingkat persaingan yang masih bisa ditoleransi, dan
kemampuan untuk menjangkau pasar tersebut serta kemungkinan pasar untuk
masih memiliki potensi pertumbuhan.
Pasar potensial dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang memiliki
minat yang memadai terhadap tawaran pasar. Identifikasi pasar yang memiliki
minat yang memadai terhadap tawaran pasar. Identifikasi pasar ini merupakan
proses yang harus terus menerus dilakukan karena variasi kebutuhan yang
beragam bisa terus berubah sesuai dengan tingkat kehidupan masyarakkat dan
seleranya terhadap produk atau jasa. Masing-masing orang memiliki
karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan mengetahui
karakteristik konsumennya maka pebisnis dapat mengetahui pelayanan yang
diinginkan pelanggannya sehingga mencapai kepuasan konsumen. Pebisnis
yang mampu memberi kepuasaan konsumen akan mendapatkan posisi yang
baik dalam persaingan. Pasar diartikan adanya interaksi pembeli dan penjual.
Interaksi menyebabkan hubungan permintaan dan penawaran yang
kemudian disebut harga equilibrum. Interaksi permintaan dan penawaran
menentukan potensi pasar pada harga pasar yang berlaku. Jumlah permintaan
tergantung pada harga pasar. Permintaan adalah jumlah produk yang dapat
diserap oleh konsumen dari produk yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu. Permintaan pasar berarti total volume produk yang akan dibeli
kelompok pelanggan tertentu diwilayah geografis tertentu pada periode waktu
tertentu di lingkungan pasar tertentu dengan program pemasaran tertentu.
Estimasi permintaan pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar
produk/jasa tertentu. Mengestimasi pasar perlu mempertimbangkan.
2
3. Pengikut pasar
a. Membuat produk yang hampir sama atau malah melakukan
pemalsuan
b. Membuat formula campuran bahan baku yang hampir sama
c. Menjiplak formula sehingga sama
d. Menggunakan strategi yang mirip dalam menghadapi perubahan
pasar.
4. Penguasa ceruk pasar
a. Membuat spesialisasi produk ditujukan pada pemakai khusus
(hanya pemakai tertentu yang bisa menggunakan)
b. Membuat spesialisasi layanan tambahan yang tidak ditawarkan
oleh pihak lain
c. Menjual produk hanya pada pelanggan spesial misalnya satu
pembeli
d. Menjual produk ke pasar wilayah tertentu
B. Mengenal Produk dan Jasa
Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk
dan jasa. Pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Perusahaan yang dapat
mencapai profit yang diinginkan dan tercapai target penjualan biasanya karena
pendekatan pemasaran yang dilakukan tepat bagi konsumennya yakni
pendekatan terhadap kebutuhan manusia.
untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada
kepemilikan apapun. Pemahaman klasifikasi produk dapat mengembangkan
strategi dan rencana aksi. Produk diklasifikasikan menjadi dua kelas besar
menurut jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu:
1. Produk konsumen (customer products)
Produk konsumen adalah produk yang umumnya dibeli dengan uapaya
sekecil mungkin, sering dan dalam jumlah yang kecil. Biasanya memiliki
harga yang murah serta tersedia di berbagai tempat penjualan.
a. Produk sehari-hari (convenience products) adalah produk konsumen
yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai
dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli. Produk
sehari-hari terbagi atas barang pokok yakni dibeli secara teratur,
barang impulsif yakni dibeli tanpa rencana, barang darurat yakni
memenuhi kebutuhan tak terduga.
b. Produk shopping (shopping products): adalah produk konsumen
dimana dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen
melakukan pembandingan karakteristik seperti kecocoran, kualitas,
harga dan gaya.
c. Produk spesial (specialty products) adalah produk konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok
pembeli tertentu, sehingga mereka mengeluarkan usaha khusus untuk
memperolehnya.
d. Produk yang tidak dicari (unsought products) adalah produk konsumen
dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui oleh
konsumenpun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya.
2. Produk industri (industrial products)
Produk industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi
untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis.
Produk industri dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Bahan baku dan suku cadang (materials and parts) adalah barangbarang yang sepenuhnya masuk ke produk dan terbagi menjadi dua
kelas, yitu bahan mentah serta bahan baku dan suku cadang pabrikan.
kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat serta asset lain seperti
paten, merek dagang, dan hubungan saluran.
b. Pemeliharaan Nama Merek: Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk. Namun mencari merek yang
terbaik adalah tugas yang sulit. Hal tersebut dimulai dengan meninjau
produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang
disarankan secara cermat. Kualitas yang diinginkan untuk sebuah nama
merek meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat
produk.
2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
3) Nama merek harus lain dari yang lain.
4) Nama merek harus diterjemahkan secara mudah ke dalam bahasa
asing.
5) Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.
3. Sponsor merek (brand sponsor)
a. Merek Pabrik (Merek nasional): produk mungkin diluncurkan sebagai
merek pabrik (merek nasional), seperti ASTRA.
b. Merek Pribadi atau merek Toko (private brand or Store Brand): Merek
yang diciptakan dan dimiliki oelh pedagang dari suatu produk atau
jasa. Contoh: Es TELER 77
c. Merek Lisensi (licensing): beberapa perusahaan melisensikan nama
atau simbol yang sebelumnya diciptakan untuk pabrik lain, nama
selebriti terkenal, karakter dari film dan buku populer dengan biaya
tertentu, beberapa diantaranya segera melesat menjadi merek terkenal.
Contoh: Waltz Disney
d. Penggabungan merek (Co-Branding): tindakan menggunakan nama
merek terkenal dari dua perusahaan yang berbeda atas produk yang
sama. Contoh: AIG Lippo
4. Strategi merek
a. Perluasan Lini (line Extension): menggunakan nama merek sukses
untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori
produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama,
seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan atau ukuran
kemasan tertentu.
11
12
13
14
b.
c.
d.
e.
Pelabelan mempertimbangkan:
a. Kemudahan untuk diidentifikasi
b. Kemampuan bisa menjelaskan
c. Kemampuan berpromosi untuk menarik minat pembeli
Pertumbuan ekonomi dan perubahan gaya hidup tidak hanya terfokus pada
produk tetapi juga jasa. Untuk merencanakan jasa dan pengembangannya
diperlikan pertimbangan faktor pengelompokkan jasa. Jasa dapat
diklasifikasikan berdasarkan ragam kriteria.
a. Berdasarkan segmen pasar: jasa ditujukan pada konsumen akhir dan
organisasional.
b. Berdasarkan tingkat keberwujudan. Berdasarkan tingkat keterlibatan
fisik dengan konsumen.
c. Berdasarkan keterampilan penyedia jasa: profesional dan non
profesional
d. Berdasarkan tujuan organisasi jasa: profit services
e. Tingkat intensitas karyawan: tingkat keterlibatan karyawan terbagi
equipment-based sservices dan people-based services.
f. Tingkat kontak penyedia jasa dengan pelanggan: high services dan low
contact services.
Namun melalui pendekatan berdasarkan karakteristik perilaku konsumen
jasa dapat dibagi 3 yakni:
a. Usaha pembelian: seberapa besar usaha yang dicurahkan konsumen
agar pembelian dapat terealisasi.
b. Persepsi terhadap resiko: perasaan seseorang terhadap kemungkinan
terjadinya kesalahan sehubungan dengan pembelian yang ia lakukan
baik resiko fungsional, fisik, financial, social, psikologis dan resiko
waktu.
c. Keterlibatan: mencerminkan tingkat kepentingan atau perhatian atas
jasa yang dibeli oleh pelanggan yang bersangkutan.
Berdarkan ketiga pendekatan perilaku maka klasifikasi jasa menjadi
seperti klasifikasi produk konsumen yakni:
16
17
c. Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan
terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat
menutupi semua biaya untuk produksi, distribusi dan penjualan
produk dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonua.
Terdapat dua tipe bentuk biaya, yaitu:
a. Biaya tetap
Biaya yang tidak berubah pada tingkat produksi dan penjualan
b. Biaya variabel
Biaya yang berubah langsung sesuai dengan tingkat produksi biaya
total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel pada tingkat
produksi tertentu.
Pertimbangan Organisasi
Manajemen harrus memutuskan siapa yang harus menetapkan harga di
dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan
harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering kali
ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan oleh departemen pemasaran
ataupun penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya
ditangani oleh manajer-manajer divisi.
18
Faktor-faktor eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh yakni pasar dan permintaan baik
konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau
jasa dengan manfaat dari memilikinya.
Persaingan sempurna
Suatu pasar dimana ada banyak pembeli dan penjual yang
memperdagangkan komoditas yang seragam semacam gandum, tembaga
atau sekuritas keuangan.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yakni:
1. Jumlah dan pembeli banyak
2. Barang yang dijual sejenis, serupa, mirip satu sama lain
3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Persaingan tidak sempurna
1. Persaingan monopolistik
Satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen atau penjual yang
menghasilkan produk serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek.
Ciri-ciri pasar monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna
antara lain:
a. Banyak penjual atau produsen yang berdagang
b. Posisi tawar konsumen kuat
c. Barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi
2. Persaingan oligopolistik
Suatu pasar dimana ada sedikit penjual yang semuanya sangat peka
terhadap strategi penetapan harga dan pemasaran penjual lainnya.
Pasar oligopoli adalah bentuk interaksi permintaan dan penawaran
dimana terdapat penjual atau produsen yang menguasai seluruh
permintaan pasar. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah:
a. Terdapat produsen atau penjual yang menguasai pasar
b. Perbedaan produk yang unggul merupakan kunci kesuksesan
c. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar atau
hambatan lain yang cukup kuat.
Pasar berdasarkan penawaran dan permintaan terbagi:
a. Pasar monopoli: pasar konsumen dimana hanya terdiri satu
produsen atau satu penjual saja. Penjual tersebut mungkin saja
19
21
22
Informasi
Promosi
Kontak
Mencocokkan
Negosiasi
Distribusi fisik
Penandaan
Pengambilan resiko
Jika para produsen sendiri yang melakukan fungsi-fungsi ini, maka biaya
mereka akan meningkat dan harganya sudah tentu lebih tinggi. Pada saat yang
bersamaan, ketika sebagian dari fungsi ini dipindahkan kepada para perantara
biaya produsen dan harga mungkin dapat lebih murah, namun para perantara
harus menetapkan harga lebih tinggi untuk dapat menutup biaya untuk
menjalankan tugas mereka.
Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi:
1. Saluran distribusi nol tingkat (Zero Level Distribution)
Produsen
Pelanggan
Saluran nol tingkat juga sering disebut saluran pemasaran langsung yang
terdiri atas produsen yang langsung menjual kepada pelanggan akhir.
2. Saluran distribusi satu tingkat (one level channel)
Produsen
Pengecer
Pelanggan
Saluran ini berisi satu perantara penjualan, seperti pengecer.
Setiap perusahaan yang menggunakan perantara pemasaran harus menentukan
rencana atas cakupan pasar, atau tingkatan atas distribusi produk diantara toko
pengecer. Perusahaan mencoba memilih tingkat cakupan pasar kemudian
mereka dapat melayani pelanggan dengan kemudahan akses pada produk
mereka, tetapi mereka masih perlu memastikan bahwa toko pengecer mereka
sanggup menjual produk mereka. Cakupan pasar dapat diklasifikasikan
sebagai distribusi intensif, distribusi selektif atau distribusi eksklusif.
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan kegiatan pemasaran atau marketing, sebelum seorang
wirausaha terjun ke lapangan maka terlebih dahulu seorang wirausaha
tersebut menyusun rencana pemasaran (marketing plan) sebagai langkah
utama yang akan menuntunnya dalam proses pemasaran tersebut.
2. Seorang wirausahawan perlu melakukan konsep pemasaran dengan
menentukan konsep mana yang akan di gunakan, ada lima konsep
pemasaran pada umunya yaitu: Konsep Produksi (Production Consept),
Konsep Produk (Product Consept), Konsep Penjualan (Selling Cosept),
Konsep Pasar (Marketing Consept), dan Konsep Pemasaran Berwawasan
Sosial (Sosial Concept) Responsibility. Selain itu pula seorang wirausaha
perlu memahai tiga komponen konsep pemasaran yaitu customer needs
and wants, organizationally integrated marketing strategi, and goals
(Bygrave 1994:68)
3. Ketika seorang wirausahawan sudah menguasai konsep pemasaran maka
setelah itu ia harus bisa meramu strategi pemasarannya sendiri terlebih lagi
itu adalah stragi inti.
4. Seorang wirausaha juga perlu memperhatikan beberapa aspek dalam
pemasaran baik jenis maupun metode pemasaran seperti salah satunya
yaitu market budget (anggaran pemasaran).
DAFTAR PUSTAKA
24
25