Anda di halaman 1dari 8

METODE SECANT

A. Definisi
Sesuai dengan namanya, Metode Secant bekerja berdasarkan GARISSECANT (garis busur)
yang menghubungkan 2 titik pada kurva y = f (x), sedemikian rupa sehingga secara geometris
akan terbentuk kesebangunan segitiga dan kemudian daripadanya dapat dihitung suatu titik
pendekatan baru pada kurva y = f(x) yang mendekati akar atau jawaban eksaknya dan kemudian
dari titik yang baru ini ditarik lagi suatu garis secant yang baru yang berhubungan dengan salah
satu titik awal yang tempat kedududkannya lebih dekat ke arah akar eksaknya, demikian proses
rekursif tersebut dilakukan secara berulang (iteratif) sehingga diperoleh suatu akar yang paling
mendekati akar eksaknya sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Metode Secant merupakan salah satu metode terbuka untuk menentukan solusi akar dari
persamaan non-linear, dengan prinsip utama sebagai berikut:
a. Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis secant yang ditentukan
oleh 2 titik terakhir.
b. Nilai taksiran akar selanjutnya adalah titik potong antara garis secant dengan sumbu x.
Metode Secant memiliki kemiripan persamaan rekursif yang sangat dekat dengan Metode
Newton-Raphson. Namun demikian, perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah
dalam hal cara mereka menghitung turunan fungsi y f (x), yaitu: metode Newton-Raphson
menghitung turunan fungsi dengan cara analitis , sedangkan Metode Secant menghitung turunan
fungsi dengan pendekatan numeris. Oleh sebab itulah, Metode Secant ini tidak ada pilihan lagi
mengharuskan para penggunakan untuk menebak 2 buah (sembarang) harga x-awal yang
berbeda. Sesuai dengan namanya, Metode Secant bekerja berdasarkan GARIS SECANT (garis
busur) yang menghubungkan 2 titik pada kurva y f (x), sedemikian rupa sehingga secara
geometris akan terbentuk kesebangunan segitiga dan kemudian daripadanya dapat dihitung
suatu titik pendekatan baru pada kurva y = f(x) yang mendekati akar atau jawaban eksaknya dan
kemudian dari titik yang baru ini ditarik lagi suatu garis secant yang baru yang berhubungan

dengan salah satu titik awal yang tempat kedududkannya lebih dekat ke arah akar eksaknya,
demikian proses rekursif tersebut dilakukan secara berulang (iteratif) sehingga diperoleh suatu
akar yang paling mendekati akar eksaknya sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

B. Solusi Akar PANLT dengan Metode Secant


Solusi akar (atau akar-akar) dengan menggunakan Metode Secant, secara sederhana, dapat
diturunkan dari representasi grafis di bawah ini:
Gambar Representasi grafis untuk Metode Secant.
Perhatikan gambar di atas, maka kesebangunan segitiga yang terbentuk adalah perbandingan
berikut:

Atau

dan, pindahkan faktor di ruas kanan ke ruas kiri:

tambahkan masing-masing ruas dengan , sehingga diperoleh:

kemudian, setelah penyusunan ulang diperoleh:

sehingga x3 dapat dihitung dari persamaan di atas setelah dilakukan penyusunan ulang
persamaan, sebagai berikut:

atau secara umum, dalam bentuk formula rekursif beturutan dari Metode Secant:

Namun, seperti juga pada metode-metode solusi PANLT lainnya, metode ini dapat bekerja
dengan baik jika dipenuhi beberapa persyaratan berikut:

Diperlukan DUA HARGA AWAL (yaitu: xn-1 dan xn , yang keduanya merupakan tebakan

yang nilainya hampir berdekatan),

Kedua tebakan harga awal diatas, tidak boleh mengakibatkan kedua harga fungsi

denominator (masing-masing f (xn ) dan f (xn-1)) menjadi saling meniadakan ataupun 0 (nol),

Selama proses iterasi, harga-harga f (xn ) dan f (xn-1) tidak boleh tepat sama,

Kriteria penghentian iterasi dilakukan bilamana SALAH SATU syarat berikut telah

dipenuhi:
(a) Selisih harga xn+1 (harga akar terbaru) dengan xn (harga akar pada iterasi sebelumnya) lebih
kecil atau sama dengan harga , atau dapat dituliskan sebagai:

atau
(b) Harga fungsi f( xn+1) (dengan menggunakan harga x pada iterasi terbaru) sudah sangat kecil
dan menuju nol atau dapat dikatakan juga lebih kecil atau sama dengan harga , yang dapat
dituliskan sebagai:

C. Perbandingan Metode Secant dan Metode Newton-Raphson


Karena kemiripan formulanya, mungkin disini perlu ditinjau secara ringkas beberpa aspek
penggunaan dari kedua metode ini. Secara sekilas, mungkin dapat disimpulkan bahwa Metode
Newton-Raphson tampaknya bekerja dengan lebih cepat. Namun, perlu dicatat pula disini,
bahwa Metode Secant hanya memerlukan sekali evaluasi fungsi per-langkah, nilai fungsi yang
sudah ada sebelumnya tidak perlu lagi dievaluasi; sedangkan Metode Newton-Raphson selalu
memerlukan 2 kali evaluasi fungsi per-langkahnya. Jadi secara umum, Metode Newton akan
memerlukan lebih sedikit iterasi untuk mendapatkan akurasi yang diinginkan, namun, ia akan
memerlukan lebih banyak komputasi per-langkah iterasi yang dilakukan. Atkinson (1978)

menganalisis

keduanya,

bahwa

bila

waktu

yang

dibutuhkan

oleh

program

untuk

mengevaluasi f '(x) lebih besar dari 44 % dari waktu yang diperlukan untuk mengevaluasi f (x) ,
maka sudah dapat dipastikan bahwa Metode Secant akan lebih efisien untuk digunakan.

D. Algoritma Metode Secant

Tentukan x0 dan x1

Hitung f(x0) dan f(x1), kemudian cek konvergensi f(x0) dan f(x1).

Lakukan iterasi.

Hitung nilai taksiran akar selanjutnya

Cek konvergensi terhadap XTOL (jika ada)

E. Contoh Soal
>> Tentukan salah satu akar persamaan non-linear f(x)= x2 5x+ 6 dengan metode secant. Jika
diketahui nilai awal x0=0 dan x1=2,5 serta ketelitian hingga 2 desimal.

Jawab:
Persamaan non-linear f(x)= x2 5x+ 6
Cek konvergensi f(x0) dan f(x1).
f(x0)= f(0)=(0) 2 5(0)+ 6

f(x1)= f(2,5)=(2,5) 2 5(2,5)+ 6


Sehingga perlu dilakukan iterasi

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

Nilai awal
x0=0 f(x0)= f(0)=(0) 2 5(0)+ 6= 6
sedangkan
xn - xn-1 = f(xn )-f( xn-1 )= n

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

2,

-0,25

2,5

-6,25

Nilai awal
X1=2,5 f(x1)= f(2,5)=(2,5) 2 5(2,5)+ 6= -0,25
sedangkan
xn - xn-1 = x1-x0=2,5-0=2,5
f(xn )-f( xn-1 )= f(x1 )-f( x0)=-0,25-6=-6,25

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

2,

-0,25

2,5

-6,25

-0,24

-0,1

0,01

5
2

2,
4

Nilai akar selanjutnya


2,4
Sedangkan
xn - xn-1 = x2-x1=2,4-2,5=-0,1
f(xn )-f( xn-1 )= f(x2 )-f( x1)=-0,24-(-0,25)=0,01

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

2,

-0,25

2,5

-6,25

-0,24

-0,1

0,01

-2,4

6,24

5
2

2,
4

Nilai akar selanjutnya


Sedangkan
xn - xn-1 = x3-x2=0-(-2,4)=-2,4

f(xn )-f( xn-1 )= f(x3 )-f( x2)=6-(-0,24)=6,24

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

2,5

-0,25

2,5

-6,25

2,4

-0,24

-0,1

0,01

-2,4

6,24

2,3

-0,21

2,31

-6,21

1
Nilai akar selanjutnya
Sedangkan
xn - xn-1 = x4-x3=2,31-0=2,31
f(xn )-f( xn-1 )= f(x4 )-f( x3)=(-0,21)-6=-6,21
dan seterusnya

xn

f(xn)

xn - xn-1

f(xn )-f( xn-1 )

0,0

-0,25

2,5

-6,25

-0,24

-0,10

0,01

6,00

-2,40

6,24

-0,21

2,31

-6,21

0
1

2,5
0

2,4
0

0,0
0

2,3

1
5

2.2

-0,18

-0,08

0,03

0,31

0,40

0,49

-0,05

0,30

-0,36

-0,01

-0,04

0,04

0,00

-0.01

0,01

3
6

1,7
5

2.0
5

2,0
1

2,0
0

Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-9


Karena nilai f(x9 )=0, sehingga ditemukan salah satu akarnya = 2.

F. Daftar Pustaka
Atkinson, Kendal E. 1978. An introduction to Numerical Analysis.John Wiley & Sons,
Toronto.
Atkinson, L.V, Harley, P.J. 1983. An Introduction to Numerical Methods with Pascal.
Tokyo: Addison-Wasley Publishing co.
Bismo, Setijo. 1999. Modul Kuliah Metode Numerik. TGP-FTUI

Anda mungkin juga menyukai