BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap
menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai
sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan
kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus
melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut
masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat
perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan
karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat
tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu
keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.
Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam
masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan
masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai
penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat
memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika
menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial
yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota
kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu
kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan
daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian nilai
Nilai nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap
suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap / perilaku seseorang. Sistem nilai dalam
suatu organisasi adalah tentang nilai nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai
perilaku personal.
Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkahlangkah yang seharusnya
dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan di peroleh seseorang sejak
kecil.
Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang mendapat perhatian khusus,
terutama bagi para petugas kesehatan karena perkembangan peran menjadikan mereka lebih
menyadari nilai dan hak orang lain.
Klasifikasi nilai- nilai adalah suatu proses dimana seorang dapat menggunakannya untuk
mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Seorang bidan dalam melaksanakan asuhan
kebidanannya. Selain menggunakan ilmu kebidanan yang ia miliki juga diperkuat oleh nilai yang
ada didalam diri mereka
2.2 Penyerapan / pembentukan nilai
a.
sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi kata-kata umum yang
sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan etika lebih
dimengerti sebagai filsafat moral.
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal
mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan;
sikap; dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur
filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga
berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.
b. Pengenalan Etika Umum
1.
Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan
tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu
sekarang dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas
kepribadian kita dan mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan
kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga
pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung
jawab tanpa kebebasan.
Batas-batas kebebasan meliputi :
a.
Faktor internal
b.
Lingkungan
c.
d.
2.
yang menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Norma adalah
aturan-aturan yang menyertai nilai.
3.
objek.
4.
spere of moral, non moral, diluar etis,Non moral. Sedangkan Immoral berarti opposed to
morality, morally evil, yang berarti bertengtangan dengan moralitas yang baik, secara moral
butuk, tidak etis.
5.
moral adalah agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, dasarna adalah
agama melarang untuk melakukannya. Agama mengatur bagaimana cara kita hdup. Setiap agama
mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi setiap penganutnya. Dalam agama
kesalahan moral adalah dosa, tetapi dari sudut filsafat moral , kesalahan moral adalah
pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut agama, Tuhan adalah jaminanberlakunya tatanan moral.
c. Kode Etik Bidan Indonesia
Sesuai
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
369/
Mengkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya terdapat Kode Etik Bidan
Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang
bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
Berikut ini merupakan kode etik Bidan Indonesia.
1.
Mukadimah
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan yang luhur demi
tercapainya :
a.
Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undangundang Dasar 1945.
b.
c.
Maka Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan yang menjadi wadah
persatuan dan kesatuan para bidan di Indonesia Mensiptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang
disusun atas dasar penekanan keselamatan klien diatas kepentingan lainnya.
Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan hati dari setiap
bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan Kesehatan Keluarga
pada khususnya.
Mengupayakan segala sesuatu agar kaumnya pada detik-detik yang sangat menentukan
pada saat menyambut kelahiran insan generasi secara selamat, aman dan nyaman merupakan
tugas sentral dari para bidan.
d. Etika Moral dan Nilai Dalam Praktik Kebidanan
Kemajuan ilmu pngetahuan dan tehnologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap
meningkatya kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kebidanan. Menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan serta dalam memberikan pelayanan
berkualitas.
Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam
mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman tentang
etika dan moral menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan
kebidanan. dengan senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.
Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada prinsip dan
konsep yang membimbang manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilainilai yang dianutnya.
e.
berkualatas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan kebidanan.
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan bidan dan berlanjut pada forum atau
kegiatan ilmiah baik formal atau non formal dengan teman, sejawat, profesi lain maupun
masyarakat. Salah satu perilaku etis adalah bila bidan menampilkan prilaku pengambilan
keputusan yang etis dalam membantu memecahkan masalah klien. Dalam membantu
memecahkan masalah ini bidan menggunakan dua pedekatan dalam asuhan kebidanan, yaitu :
1.
dengan pasien merupakan pusat pedekataan berdasarkan asuhan, dimana memberikan perhatian
khusus kepada pasien.
2.3 Nilai personal dan nilai luhur profesi
a.
tersebut membentuk dasar perilaku seseorang yang nyata melalui pola prilaku yang konsisten
dan menjadi control internal bagi seseorang, serta merupakan komponen intelektual dan
emosional dari seseorang.
b. Pengertian nilai luhur
Nilai luhur Merupakan suatu keyakinan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh setiap orang,
dimana sikap-sikap tersebut berupa kebaikan, kejujuran, kebenaran yang berorientasi pada
tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang.
Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan yaitu suatu penerapan fungsi nilai dalam etika
profesi seorang bidan, dimana seorang bidan yang professional dapat memberikan pelayanan
pada klien dengan berdasarkan kebenaran, kejujuran, serta ilmu yang diperoleh agar tercipta
hubungan yang baik antara bidan dan klien.
1. legislasi (liebberman, 1970) ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang
yang berhubungan erat dengan tindakan.
2. lisensi: pemberian ijin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan.tujuannya untuk membatasi pemberian kewenangan dan untuk meyakinkan klien.
3. deontologi/tugas:keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan/hubungan dengan
tugas.dalam pengambilan keputusan,perhatian utama pada tugas.
4. hak. Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu.hak berbeda dengan
keinginan,kebutuhan dan kepuasan.
5. instutionist :keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilema etik dari kasus per
kasus.dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnya.
6. beneficience keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan klien.
7. mal-eficience:keputusan yang diambil merugikan pasien.
8. malpraktek/lalai:
9. mal praktek terjadi karena :
Ceroboh
Lupa
Gagal mengkomunikasikan
2.5 Pertimbangan nilai-nilai
Pada tahun 1985, The American Association Colleges Of Nursing melaksanakan suatu
proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai nilai personal dalam praktik kebidanan
profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan tujuh nilai-nilai personal profesional, yaitu :
1) Aesthetics (keindahan)
Kualitas obyek suatu peristiwa / kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk
penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.
2) Alturisme (mengutamakan orang lain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau
kebidanan, komitmen, asuhan, kedermawanan / kemurahan hati serta ketekunan.
3) Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap kejujuran, harga
diri dan toleransi.
4) Freedom (kebebasan)
Memiliki kafasitas untuk memiliki kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin, serta
kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5) Human digrity (martabat manusia)
Berhubungan dengan penghargaan yang melekat terhadap martabat manusia sebagai
individu, termasuk didalamnya yaitu kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan, dan penghargaan
penuh terhadap kepercayaan.
6) Justice ( keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip prinsip legal. Temasuk objektifitas, moralitas,
integritas, dorongan dan keadilan serta keawajaran.
7) Truth (kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita. Termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan, dan
reflektifitas yang rasional.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan dan kebidanan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan / kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan yang menerima
tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional.
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan
tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak
pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan atau kebidanan.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://pustakapinkpink.blogspot.com/2010/11/nilai-personal-dan-nilai-luhur-dalam
htmlhttp://aminudinharahap.webs.com/apps/blog/show/10494293-makalah-etika-profesi-danhukum-kesehatan-tentang-mengidentifikasikan-nilai-nilai-personal-dan-nilai-luhurhttp://www.general-files.com/download/gs4fc143a1h17i0/nilai%20personal%20dan%20nilai
%20luhur%20profesi%20dalam%20pelayanan%20kebidanan.ppt.html