oleh
Andrie Awaludin HT
13110013
Konsentrasi: Instalasi Listrik
oleh
Andrie Awaludin HT
13110013
Konsentrasi: Instalasi Listrik
ABSTRAK
Melihat semakin berkembangnya usaha kecil menengah khususnya dalam
bidang pembuatan bawang goreng, maka penulis melakukan pengamatan
ketempat-tempat usaha pembuatan bawang goreng yang ada di kota Batam, di
tempat usaha tersebut penulis lihat proses pengirisan bawang merah masih
dilakukan dengan cara tradisional (menggunakan tenaga manusia), yang
mengakibatkan ketersediaan bahan baku produksi (irisan bawang merah)
dihasilkan dalam waktu yang relatif lama.
Oleh sebab itu penulis merencanakan membuat sebuah alat pengiris
bawang merah dengan menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak yang
dapat beroperasi secara otomatis dan manual. Adapun prinsip kerja alat ini
menggunakan sebuah piringan pisau pengiris yang diputar oleh motor listrik,
sehingga bawang merah yang terdapat pada corong penampung akan turun
menuju pisau pengiris dan akan teriris, ketebalan irisan bawang dapat diatur
dengan cara mengatur jarak mata pisau terhadap landasannya.
Dengan dihadirkannya alat ini dapat mengefisienkan waktu, sehingga
dapat mempercepat jalannya proses produksi pada usaha pembuatan bawang
goreng. Dari data hasil pengujian pada tabel 5, waktu yang digunakan oleh alat
pengiris bawang ini untuk mengiris 1 kg bawang merah adalah 355 detik atau 6
menit, dan 2 kg adalah 724 detik atau 12 menit.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Bahasa Indonesia ini dengan judul Rancang Bangun Alat Pengiris Bawang
Menggunakan Motor Listrik. Proyek ini merupakan persyaratan dalam
melengkapi tugas Bahasa Indonesia di Fakultas Teknik Universitas Batam .
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3. Batasan Masalah ............................................................................. 2
1.4. Tujuan............................................................................................... 2
1.5. Manfaat ............................................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Motor Kapasitor .............................................................................. 4
2.2. Proteksi............................................................................................. 6
2.3. Perancangan Konstruksi Alat............................................................ 7
2.4. Daya dan Faktor Daya...................................................................... 8
2.5. Penyelidikan Beban Dari Segi Dinamika......................................... 9
2.6. Menentukan Daya Motor.................................................................. 10
2.7. Komponen Rangkaian Kontrol......................................................... 11
BAB III.PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1. Prinsip Kerja..................................................................................... 25
3.2. Perencanan Pemilihan Motor............................................................ 25
3.3. Pembuatan Konstruksi Alat ............................................................ 30
3.4. Perancangan Komponen Rangkaian Kontrol ................................. 31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konstruksi Stator ........................................................................... 5
Gambar 2. Konstruksi Rotor ........................................................................... 5
Gambar 3. Rangkaian Motor Kapasitor .......................................................... 6
Gambar 4. Skema Peralatan Proteksi Motor Kapasitor .................................. 6
Gambar 5. Puli dan Sabuk V............................................................................. 7
Gambar 6. Simbol dan Lengkung Kurva Dioda ............................................. 11
Gambar 7. Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda ..................................... 12
Gambar 8. Simbol dan Konstruksi Kapasitor ................................................. 13
Gambar 9. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Penapis Kapasitor.............. 14
Gambar 10. Karakteristik, Simbol dan Bentuk LDR ....................................... 15
Gambar 11. Transistor Tipe PNP dan NPN ....................................................... 16
Gambar 12. Pasangan Darlington NPN.............................................................. 16
Gambar 13. Aliran Arus Transistor NPN .......................................................... 17
Gambar 14. Transistor NPN Saat On dan Off .................................................. 17
Gambar 15. Karakteristik Transistor................................................................... 18
Gambar 16. Lambang dan Bentuk Trimpot ...................................................... 19
Gambar 17. Simbol dan Bentuk Resistor .......................................................... 19
Gambar 18. Karakteristik Tahanan Linier ......................................................... 19
Gambar 19. Karakteristik Tahanan Non Linier................................................... 20
Gambar 20. Simbol Normaly Close Relay ....................................................... 21
Gambar 21. Simbol Normaly Open Relay ........................................................ 21
Gambar 22. Kontak Tukar (NO-NC) dan Konstruksi Relay ............................. 21
Gambar 23. Konstruksi Kontaktor .................................................................... 24
Gambar 24. Tata Letak Komponen Rangkaian Kontrol..................................... 31
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Koefisien Geser Suatu Bantalan ......................................................... 9
Tabel 2. Karakteristik Faktor Koreksi................................................................. 10
Tabel 3. Spesifikasi Motor Kapasitor.................................................................. 26
Tabel 4. Spesifikasi Komponen Rangkaian Kontrol........................................... 32
Tabel 5. Waktu Yang Digunakan Untuk Pengirisan Bawang Merah ............... 39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Batam merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi
perekonomian yang dapat mendukung dan menunjang kesejahteraan
masyarakat, salah satu upaya dalam pemanfaatan potensi perekonomomian ini
adalah dengan cara mengolah lahan yang kosong menjadi lahan pertanian,
yang dapat ditanami dengan berbagai macam jenis tanaman seperti kentang,
kol, bawang, dan lain sebagainya, namun kemampuan untuk mengolah hasil
produksi setelah panen saat ini belum maksimal, sehingga membuat hasil
produksi pertanian tidak memadai bagi penunjang ekonomi rumah tangga para
petani, hasil pertanian ini akan membawa manfaat yang cukup bagi petani jika
usaha pengolahan hasil panen dapat diatasi dengan baik dan efisien khusnya di
pulau Batam ini.
Kalau kita amati dari produksi hasil pertanian, bawang merah
menempati urutan terbanyak dalam setiap kali musim panen, bawang merah
merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan dikonsumsi oleh
masyarakat sudah sejak lama sebagai obat dan bumbu pelezat masakan. Pada
perkembangan bidang industri makanan saat ini, membutuhkan pasokan
bawang merah iris dalam jumlah yang cukup banyak dan dibutuhkan dalam
waktu yang cepat, berdasarkan survey
bahari) tanggal 17 juni 2011 terhadap 10 kios, bahwa kebutuhan setiap hari
akan bawang
merah
iris mencapai
10 - 50 kg.
Untuk
memenuhi
permintaan bawang merah iris ini, pengirisan bawang merah masih dilakukan
secara tradisional yaitu menggunakan tenaga manusia dalam proses
pengirisan, sehingga berakibat hasil irisan bawang merah yang diperoleh
sedikit dan menggunakan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya.
Melihat keadaan seperti ini perlu adanya pengembangan teknologi
yang dapat digunakan pada saat proses pengirisan bawang merah, agar
bawang merah iris dapat dihasilkan secara cepat. Bawang merah iris yang
dihasilkan dapat juga dijadikan sebagai salah satu usaha kecil menengah
(UKM) yaitu membuka usaha pembuatan bawang goreng siap saji yang dapat
dipasarkan, sehingga dapat menambah pendapatan dan nilai jual (berdasarkan
berita acara jelang siang di Trans TV tgl 20 juni 2011, 1 kg bawang goreng di
pasarkan dengan harga Rp 90.000)
Untuk itu penulis merencanakan membuat sebuah alat pengiris bawang
merah menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak yang bisa
beroperasi secara otomatis dan manual. Alat ini prinsip kerjanya menggunakan
sebuah piringan pisau pengiris yang diputar oleh motor listrik, sehingga
bawang merah yang terdapat pada corong penampung akan turun menuju
pisau pengiris dan akan teriris, ketebalan irisan bawang dapat diatur dengan
cara mengatur jarak mata pisau terhadap landasannya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka penulis tertarik untuk membuat
suatu Proyek yang berjudul Rancang Bangun Alat Pengiris Bawang
Menggunakan Motor Listrik
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana cara membuat sebuah alat pengiris bawang yang dapat
mengiris secara cepat.
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas nantinya tidak melebar, maka penulis
mambatasi permasalahan, yaitu:
1.1 Membahas mengenai perancangan dan cara pembuatan serta prinsip kerja
alat pengiris bawang menggunakan motor listrik
1.2 Ukuran bawang yang akan diiris oleh alat ini berdiameter 5-35 mm,
dengan kapasitas produksi 10 kg/jam.
1.4 Tujuan
Merancang dan membuat alat pengiris bawang yang dapat beroperasi
secara otomatis dan manual, dengan menggunakan motor listrik sebagai
tenaga penggerak.
1.5 Manfaat
1.5.1 Alat ini dapat membantu usaha kecil yang bergerak dibidang
pembuatan
bawang goreng akan kebutuhan bahan baku (bawang iris) dalam waktu yang
cepat.
1.5.2 Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Alat pengiris bawang menggunakan motor listrik merupakan sebuah alat
yang berfungsi untuk mengiris bawang merah secara cepat yang bisa beroperasi
secara otomatis dan manual. Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan sebuah
piringan pisau pengiris yang diputar oleh motor listrik, sehingga bawang merah
yang terdapat pada corong penampung akan turun menuju pisau pengiris dan akan
teriris, ketebalan irisan bawang dapat diatur dengan cara mengatur jarak mata
pisau terhadap landasannya, adapun komponen dan peralatan yang digunakan
dalam pembuatan alat ini adalah.motor kapasitor, besi siku, besi plat, puli, sabuk,
piringan pisau pengiris, dan komponen-komponen elektronika yang dipakai dalam
rangkaian kontrol
2.1. Motor Kapasitor
Pada pembuatan alat pengiris bawang ini, motor yang digunakan
sebagai tenaga penggerak adalah jenis motor kapasitor, alasan pemilihan
motor kapasitor adalah:
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
10
cara membalik arah polaritas dari kumparan bantu, kopel mula dari motor
kapasitor kira-kira 50%-100% dari kopel beban penuh, kapasitor yang
digunakan
arus. Adanya
gaya
(F)
arus
yang
didalam
medan
menyebabkan
magnet
rotor
akan
berputar
11
rangkaian
pengawatan
dari
motor
kapasitor,
12
Kopling Sabuk V
Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang berbentuk
trapesium, sabuk ini berfungsi sebagai penggerak piringan pisau pengiris
yang dipasang di sekeliling alur puli. Gaya gesekan yang terjadi pada puli
akan bertambah besar karena pengaruh bentuk baji (trapesium), sehingga
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif
rendah, hal ini merupakan keuntungan sabuk V dibandingkan dengan
sabuk rata. (Soelaiman, 1984:228)
Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh sabuk V:
a.
b.
c.
d.
2.3.2
Puli
Daya yang diperlukan untuk menggerakan pisau pengiris
dipindahkan dari motor listrik melalui puli, tujuan penggunaan puli adalah
untuk memperkecil putaran pada mesin beban (piringan pisau pengiris),
skema perpindahan daya melalui puli dapat dilihat pada 5.
Gambar 5. Puli
(Soelaiman, 1984:233)
Untuk mencari diameter puli mesin beban yang dikehendaki dapat
menggunakan persamaan berikut:
D2 = D1 x N1 1
N2
(Soelaiman,1984:233)
N1 = Kecepatan beban penuh motor (2850 Rpm)
13
Besi Siku
Dalam pembuatan alat pengiris bawang menggunakan motor listrik
ini, bahan konstruksi sangat berpengaruh terhadap kesinambungan kinerja
serta keawetan dari alat itu sendiri, untuk membuat suatu alat yang
memiliki resiko getaran yang cukup besar pada saat alat tersebut bekerja,
maka bahan besi sangatlah cocok digunakan sebagai bahan pembuatan
konstruksi (tiang penyangga), hal ini bertujuan agar alat yang dibuat dapat
awet dan bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Untuk memudahkan pembuatan konstruksi alat pengiris bawang
ini, pihak pabrik telah membuat beberapa jenis besi yang dibentuk dan
dicetak menjadi bentuk , U, L dengan ukuran dan ketebalan yang
beraneka ragam, dalam pembuatan alat ini dipilih besi yang berbentuk L
dan atau yang lebih dikenal dengan sebutan besi siku dan besi strip.
14
Untuk pemilihan yang tepat dari suatu motor, karakteristik beban harus
diselidiki dengan teliti, dari segi dinamika dikelompokan sebagai berikut:
2.5.1. Pemilihan Beban
Dalam pemilihan beban, karakteristik beban yang digunakan adalah
jenis beban geser, karena beban yang menuju mesin beban akan turun secara
perlahan dan bergeser dari atas ke bawah, faktor yang menghambat gerakan
beban geser dapat disebabkan oleh:
a.
()
(s)
Bantalan selongsong
0,01 0,06
0,05 0,20
0,01 0,07
0,02 0,06
(Soelaiman, 1984:139)
Frekuensi ..3
Jumlah Kutub
(Soelaiman, 1984:157)
b. Putaran beban penuh (N) = Ns ( 1 - slip ) ..4
100
(Soelaiman, 1984:157)
c. Slip (s) = Ns N x 100 (%) .5
Ns
(Soelaiman, 1984:261)
15
atau
Pm = .w.v
x 100 = .w.v x 100 (kW)....7
1 x 10
102
9,8
(Soelaiman, 1984:146)
dimana:
Pm = Daya mekanik ( kW )
w = Berat Beban ( kg )
= Koefisien geser ( 0,01-0,06 )
= Efesiensi dari mekanisme penggerak ( 60-85% )
v = Kecepatan motor ( rps )
9,8 = Gaya grafitasi (9,8 m/s)
Untuk menentukan daya motor yang dibutuhkan, maka daya mekanik
tersebut harus dikali dengan faktor koreksi sesuai dengan kegunaan motor
tersebut, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar motor tidak cepat rusak
apabila motor bekerja melebihi kemampuannya (Soelaiman, 1984:153),
karakteristik faktor koreksi dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Faktor Koreksi
Kemampuan Nominal
Waktu Motor
Macam Tugas
Nisbah
keluaran
Kontiniu
1jam
Macam
Terbuka
1,11,15
Macam
Pendingin
(kipas angin)
1,251,55
1 jam
30 Kontiniu
menit
1,250,9
1,35
1,6
0,30,65
30 menit
30 Kontiniu 1 jam
menit
1,25
0,7
0,8
1,351,55
0,35
0,50,65
16
2.7.1. Penyearah
2.7.1.1. Dioda
Dioda adalah suatu bahan semi konduktor, terbuat dari dua jenis
bahan yaitu silikon dan germanium, dioda terdiri atas dua kutub yaitu
anoda sebagai kutub positf dan katoda sebagai kutub negatif, seperti
yang terlihat pada 6.
Simbol dioda
17
(a)
(b)
Gambar 7. Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda dan Bentuk
Gelombang Masukan/Keluaran
(a) Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda
(b) Bentuk Gelombang Masukan dan Keluaran Penyearah
(Sutanto, 1999:17)
Prinsip kerja penyearah gelombang penuh dua dioda adalah
terminal A dan B secara bergantian akan menjadi positif dan negatif.
18
1). Pada saat A positif dan B negatif, dioda D1 menghantar dan D2 Off,
maka arus akan mengalir menuju R (beban) kemudian kembali ke
CT
2). Pada saat B positif dan A negatif, dioda D2 menghantar (D1
tersumbat/off) dan arus mengalir lagi pada R (beban) lalu menuju CT
2.7.1.2 Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang dibuat untuk mendapatkan
kapasitansi tertentu, kapasitor terbuat dari dua plat konduktor yang
dipisahkan oleh suatu lapisan isolator, seperti yang terlihat pada
gambar 8.
gelombang
penuh
yang
dilengkapi
kapasitor
19
(a)
(b)
Gambar 9. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Penapis Kapasitor
dan Bentuk Tegangan Keluaran
(a). Penyearah Gelombang Penuh Dengan Penapis kapasitor
(b). Tegangan Keluaran Penapis Kapasitor
(Sutanto, 1999:18)
2.7.2. Rangkaian Kontrol
2.7.2.1. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah suatu komponen yang mempunyai perubahan nilai
resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya, karakteristik ,simbol
dan konstruksi LDR dapat dilihat pada gambar 10:
(a)
(b)
(c)
20
21
22
karakteritik sebuah
23
24
:
Gambar 18. Karakteristik Tahanan Linier
(Wasito, 1979:56)
Pada tahanan linier antara arus dan tegangan memiliki
perbandingan yang lurus, sehingga berlaku rumus hukum Ohm,
sedangkan tahanan non linier adalah tahanan dengan grafik pengenalnya
tidak merupakan garis lurus I-V, sehingga rumus hukum ohm tidak
berlaku, adapun bentuk grafik pengenalnya dapat dilihat pada
gambar 19.
25
26
pada saat dialiri arus akan melepas dan menghubung pada kontak
lainnya, hal ini dapat dilihat pada gambar 22.
(a)
(b)
27
relay untuk operasi arus bolak-balik adalah lebih tinggi dari jangkar
kerja kumparan untuk operasi arus searah.
d. Sifat-Sifat Relay
Dalam pemilihan relay, harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1) Tahanan kumparan
Besarnya tahanan ini ditentukan oleh tebal kawat yang
dipakai dan banyaknya lilitan, besarnya perlawanan ini mulai dari 1
sampai 50 k, ini bertujuan untuk memperoleh daya hantar listrik
yang baik.
2) Kuat arus yang diperlukan guna menjalankan relay
Besarnya arus relay sudah ditentukan oleh pabrik, relay
dengan tahanan kecil memerlukan arus besar pada saat beroperasi
dan sebaliknya relay dengan tahanan besar memerlukan arus yang
lebih kecil pada saat bekerja.
28
bantu
inilah
yang
dipergunakan
sebagai
saklar
untuk
(a)
(b)
29
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1. Prinsip Kerja
Pada pembuatan alat pengiris bawang ini menggunakan motor
kapasitor 1 fasa sebagai tenaga penggerak. Untuk mentranmisikan daya
mekanik motor ke mesin beban digunakan puli dan sabuk, sabuk yang
digunakan adalah sabuk V. Untuk pembuatan konstruksi (body) alat
menggunakan besi siku agar alat ini lebih kuat dan kokoh saat beroperasi.
Adapun prisip kerja alat ini adalah menggunakan sebuah sensor cahaya
yang berfungsi untuk menghidup dan matikan motor pengiris, motor pengiris
akan hidup pada saat bawang berdiameter antara 5 - 35 mm dimasukan dalam
corong penampung, bawang yang masuk ke dalam corong penampung
tersebut akan menghalangi cahaya lampu led menuju rangkaian penerima
30
b.
c.
Frekuensi pengasutan
d.
e.
f.
g.
31
3.2.2
Spesifikasi Motor
Untuk mengetahui lebih jelasnya spesifikasi motor yang digunakan
125 Watt
220 Volt
Arus
Frekuensi
0,75A
50 Hz
2850 Rpm
2
0,75
5 F
a. Arus Motor
Besarnya arus listrik yang dipakai oleh motor dapat dicari
dengan persamaan berikut:
I
P
V.Cos
=
125
220.0,75
= 0,75 A
b. Perhitungan Putaran
Putaran Sinkron (Ns) = 120 x Frekuensi
Jumlah kutub
= 120 x 50
2
= 6000
2
= 3000 Rpm
Jadi motor yang dipakai adalah motor yang memiliki putaran singkron
sebesar 3000 Rpm.
c. Slip
32
Besarnya slip yang terjadi pada motor tak serempak adalah 5 10% dari putaran sinkron, karena putaran sinkron (Ns) dan putaran
beban penuh (N) telah diketahui, maka besarnya slip yang terjadi saat
motor hidup (bekerja) adalah:
S = Ns N x 100 (%)
Ns
= 3000 2850 x 100 (%)
3000
= 5%
Besarnya slip yang terjadi pada motor sebesar 5%
d.
Putaran Perdetik
Putaran rotor per detik dapat dicari dengan persamaan berikut:
v = Rpm
detik
= 2850
60
= 47,5 Rps
e.
Daya Mekanik
Karena beban yang digunakan adalah beban geser dengan
koefisien geser 0,06 dan putaran beban penuh 2850 Rpm, maka daya
mekanik yang dibutuhkan untuk memutar piringan pengiris, dengan
berat beban 2 kg adalah:
Pm = 9.8. .w .v. 10. 100
33
pada
mesin
= 0,636 Vm
Vdc = 0,636. Vm
34
= 0,636. 17
= 10,8 volt
3). Tegangan Efektif
Setelah menggunakan penapis kapasitor tegangan efektif
dapat dicari dengan persamaan berikut
Veff = Vm
2
= 0,707 Vm
Veff = 0,707. 17 volt
= 12 volt
yang
35
kontrol
merupakan
tempat
pemasangan
komponen-
36
Nama Komponen
Tipe
Satuan
37
Papan PCB
PCB polos
1 lembar
Transformator
CT 12 VAC/1A
1 buah
Relay
12 VDC / 10 A
1 buah
Kontaktor
220 VAC / 10 A
1 buah
Transistor
BC 108
2 buah
LDR
ORP 12
1 buah
Dioda
IN 4001
3 buah
Kapasitor elektrolit
1000F/ 16V
1 buah
Resistor
R1 = 56 K
1 buah
R2,3,4 = 2,2 K
1 buah
10
Trimpot
50 K
1 buah
11
Lampu
3 VDC
3 buah
12
Fuse
1A
1 buah
13
Saklar on-off
220 VAC
1 buah
38
39
Vin = 12 VAC
Vmax = 17 Volt
Vdc = 10,8 Volt
2I
Idc =
max
2 .1
0,636 Amper
3.14
0,636
648,14 F
C = (100)(1,08)
Kapasitor yang digunakan 1000F / 16Volt, jenis elektrolit.
d.
Resistor
R1 berfungsi untuk mencegah tegangan yang masuk ke trimpot
menjadi 0 bila trimpot berada pada posisi 0, harga R 1 dan R2 harus
lebih besar dari harga trimpot, karena harga trimpot 50 k, maka R 1 =
56 k.
Ib
2 0,7
= 0,001
= 1,3 k
Tahanan basis yang digunakan adalah sebesar 2k2 .
e.
Trimpot
Trimpot yang digunakan adalah sebesar 50 k, pemilihan nilai
ini bertujuan untuk mengatur tegangan input yang masuk ke LDR,
sehingga dalam keadaan normal tegangan masuk tidak over atau under,
trimpot dapat diatur sesuai kebutuhan LDR.
40
f.. Transistor
Dari hasil pengukuran diketahui:
Ib = ImA, Ic = 80mA
= 1.2 karena transistor yang dipakai sama jenisnya maka,
= 80.80
= 6.400 kali
Oleh sebab itu digunakan transistor tipe NPN dengan kode BC108.
g. LDR
LDR yang digunakan adalah LDR ORP12 selnya berupa
cadmium sulfida yang dilapisi damar bening, tahanannya saat terang
(disinari cahaya) sebesar 2 k dan saat gelap sebesar 60 k.
h. Relay
Tegangan beban yang digunakan pada rangkaian ini sebesar
12VDC, dan kemampuan arus kontak kontaktor yang akan digerakkan
relay adalah 10A maka digunakanlah relay DC 12V/10A.
i. Kontaktor
Kontaktor yang dipakai adalah kontaktor yang memiliki
tegangan sumber 220 VAC dengan kemampuan arus 10 A. Memiliki 3
buah tombol NO dan 1 buah tombol NC, kontaktor berfungsi sebagai
saklar elektromagnet untuk menghubung dan memutuskan sumber
tegangan yang masuk menuju motor kapasitor.
DAFTAR PUSTAKA
Fitzgeral, A. E., Charles Kingsley, Jr dan Stephen D. Umans. 1989. Mesin-Mesin
Listrik. terjemahan Djoko Achyanto. Jakarta: Erlangga.
Malvino, Albert Paul. 1994. Prisip-prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga.
41
Soelaiman, Ts. Mhd. dan Mabuchi Magarisawa. 1984. Mesin Tak Serempak
Dalam Praktek. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sutanto. 1999. Rangkaian Elektronika (Analog). Bandung: Ghanecha
Wasito, S. 1979. Sirkuit Arus Searah. Jakarta: Karya Utama.
Zuhal. 1995. Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika daya. Jakarta: PT. Pradniya
Paramitha.