Artikel Ilmiah
Analisis Kuantitatif Vitamin C dengan Titrasi Iodimetri dan Instrumen
Spektrofotometer UV-Vis
Disusun Oleh :
Lani Dermawan
260110120147
Indah Kusumawati S.
260110120148
Ruth E. Sihombing
260110120149
Myra Vania W.
260110120150
Inna Muthmainnah
260110120151
Pendahuluan
Vitamin C merupakan senyawa yang
sangat mudah larut dalam air, mempunyai sifat
asam dan sifat pereduksi yang kuat. Sifat
tersebut terutama disebabkan adanya struktur
radial yang berkonjugasi dengan gugus karbonil
dalam cincin lakton (Basset et. al., 1994).
Metode
Alat
Instrumen spektrofotometer UV-Vis,
gelas kimia, gelas ukur, kuvet, labu ukur, pipet,
pipet volum, dan timbangan analitik.
Bahan
Aquadest, baku asam askorbat, indikator
amilum, larutan iodium 0,1 N, larutan natrium
tiosulfat 0,1 N, larutan HCl 1%, dan sampel
asam askorbat.
a.) Penentuan Kadar dengan Metode Titrasi
Iodimetri
Pembuatan Larutan Baku Natrium Tiosulffat
0,1 N
Larutan baku Natrium Tiosulfat dibuat
dengan melarutkan 2,6 gram Na2S2O3 dan 20mg
Na2CO3 dalam 100 mL aquades mendidih.
Pembuatan Larutan Iodium 0,1 N
Larutan Iodium dibuat dengan melarutkan
3506,3 mg Iodium dan 9002,7 mg Kalium
Iodida pada labu ukur 250 mL dengan
penambahan 1 tetes HCL 2N dan aquadest
sampai tanda batas pada labu.
Pembuatan Indikator Amilum
Indikator dibuat dengan melarutkan 0,5
gram amilum pada 100 mL aquadest yang
kemudian didihkan pada penangas.
Hasil
Penetapan kadar asam askorbat dengan
metode Titrasi Redoks
Penetapan
Kadar
dengan
Metode
Spektroskopi UV
Penentuan gelombang maksimum pada baku
menunjukkan serapan masksimum asam
Konsentrasi
(ppm)
Absorbansi
10
0.5658
15
0.6589
20
0.7341
Sampel
0.7492
0,6
0,5
0,4
y = 0,0168x + 0,4005
R = 0,9962
0,3
0,2
0,1
0
0
10
15
20
25
Konsentrasi ( ppm)
Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk
menentukan kadar kadar asam askorbat dengan
menggunakan metode redoks. Metode redoks
yang digunakan adalah
metode iodimetri.
Iodimetri adalah titrasi langsung dan merupakan
metode penentuan atau penetapan kuantitatif
yang dasar penentuannya adalah jumlah I2 yang
bereaksi dengan sampel atau terbentuk dari hasil
reaksi antara sampel dengan ion iodida.
Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai
pentiternya. Dalam reaksi redoks harus selalu
ada oksidator dan reduktor, sebab bila suatu
unsur
bertambah
bilangan
oksidasinya
(melepaskan elektron), maka harus ada suatu
unsur yang bilangan oksidasinya berkurang atau
turun (menangkap elektron).
Sebelum sampel dititrasi, dilakukan
pembakuan larutan iodium dengan larutan
Simpulan
Sampel asam askorbat dapat ditentukan
kadarnya baik dengan menggunakan titrasi
iodimetri
atau
menggunakan
instrumen
spektrofotometer
UV-Vis.
Dengan
menggunakan titrasi iodimetri diketahui kadar
asam askorbat sebesar 107,5%, sedangkan
menggunakan instrumen spektrofotometer UVVis kadar asam askorbat di dalam sampel
diketahui sebesar 83%. Analisis kuantitatif
dengan titrasi iodimetri memiliki tingkat risiko
terjadi kesalahan yang lebih besar dibandingkan
dengan analisis menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka
Bassett, J., R.C. Denney, G.H. Jeffery, and J.
Mendham. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Jakarta: EGC.
Keenan, R. 1992. Kimia untuk Universitas.
Jakarta: Erlangga.
Khopkar, S. 2007. Konsep Dasar kimia Analitik.
Jakarta : UI Press.
R.A.Day, JR., and A.L. Underwood. 2002.
Analisis Kimia Kuantitatif, edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.