: Spermatophyta
Anak divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Ranales
Keluarga
: Lauraceae
Marga
: Persea
Varietas
mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah. Klasifikasi tanaman nanas
adalah:
Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
Kelas
Ordo
: Farinosae (Bromeliales)
Famili
: Bromiliaceae
Genus
: Ananas
Species
Tanaman pisang dapat tumbuh pada Iklim tropis basah, lembab dan panas
mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di
daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air
disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan. Pisang
dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat.
Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus
dengan pemupukan. Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa spp.
: Plantae
Phylum
: Spermatophyta
Class
: Monokotil
Ordo
: Poales
Family
: Poaceae
Genus
: Pennisetum
Spesies
perawatan yang intensif oleh petani. Kelebihannya dari aspek biodiversitas hama
penyakit yaitu pada pola tanam tumpangsari sama memodifikasi ekosistem yang
dalam kaitannya dengan pengendalian OPT memberikan keuntungan menjaga
keanekaragaman suatu komunitas, menjaga tempat berlindungnya musuh alami dan
penyediaan makanannya. Berbeda halnya pada pola tanam monokultur yang hanya
satu jenis tanaman dimana mengurangi keberagaman makhluk hidup penyusun
ekosistem sehingga cenderung terjadi ledakan hama dan patogen tanaman.
c. Ketersediaan air dan unsur hara
Dalam pembudidayaan tanaman alpukat diperlukan program pemupukan yang
baik dan teratur. Mengingat sistem perakaran tanaman alpukat, khususnya akarakar
rambutnya, hanya sedikit dan pertumbuhannya kurang ekstensif maka pupuk harus
diberikan agak sering dengan dosis kecil. Bibit yang baru ditanam memerlukan
banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk
menyiram adalah pagi/sore hari, dan bila hari hujan tidak perlu disiram lagi.
Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan
unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam
tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus diperhatian
adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang terendam akan sangat
mudah terserang busuk akat. Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3
bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan
sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah.
Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman
pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 150 cm.
Tanah yang telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yang baik.
Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah
besar.
Rumput gajah dapat hidup pada daerah dengan kandungan nutrisi yang
minimal. Dalam satu tahun rumput gajah dapat dipanen hingga empat kali.
Pemupukan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi
ketersediaan unsur hara tanah yang dibutuhkan oleh suatu tanaman. Sedangkan
kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh
tanaman pada suatu periode untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal. Untuk
memenuhi kebutuhan air ingasi terdapat dua sumber utama. yaitu pernberian air
irigasi (PAI) dan hujan efektif (HE). Disamping itu terdapat sumber lain yang dapat
dimanfaatkan adalah kelengasan yang ada di daerah perakaran serta kontribusi air
bawah permukaan.
Pada plot 2 yang kami amati pengairan mengandalkan saat terjadinya hujan
dan untuk pemupukan yang dilakukan mungkin saat awal tanam karena tanaman yang
ada di plot termasuk tanaman tahunan yang hanya memerlukan sedikit pengolahan
dan perawatan dan tidak terlalu intensif.
DAFTAR PUSTAKA
Kalie, Moehd. Baga (1997). "Alpukat: budidaya dan pemanfaatannya".Yogyakarta:
Kanisius. 112 hal.
Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Sinar Baru. Bandung
Rukmana, Rahmat. 1996. Nanas Budidaya dan Pascapanen. Kanisius.Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi tumbuhan (spermatophyta). Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Wahyudi R. 2013. Pengertian Pola Tanam Dan Macam Macam Jenis Pola Tanam.
http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/01/pengertian-pola-tanam-danmacam-macam.html. (Diakses 29 Desember 2014).