Anda di halaman 1dari 7

Sistem Gugur

Digunakan bilamana seseorang atau regu yang telah bertanding yang


telah kaah dinyatakan gugur atau tidak boleh ikut dalam babak pertandigan
berikutnya. Sistem gugur ini merupakan sistem pertandingan yang efisien ,
karena menghemat waktu.
Sistem setengah Kompetisi
Pada pertandingan cara setengah setiap regu peserta bertanding 1 kali
melawan regu-regu peserta pertandingan. Istilah setengah kompetisi sebenarnya
disebut kompetisi Tunggal.
Contoh :
setengah kompetisi dari 5 regu A, B, C, D, dan E
Pertandingan disusun seperti dibawah ini :
AB

BC

C-D

AC

BD

C-E

AD

BE

D-E

AE
Setengah Kompetisi untuk regu genap
Kalau jumlah peserta genap , misalnya 4 regu A, B, C, dan D
Maka dapat disusun acara pertandingan sebagai berikut :
Ronde I

Ronde II

Ronde III

AB

AD

A-C

CD

BC

DB

Setengah Kompetisi untuk Regu gasal


Untuk regu yang berjumlah gasal akan didapat rumus-rumus yang regu
berjumlah genap.
Misalnya peserta ada 5 ( A , B , C , D , and E)

Rumus rumus menghitung peserta genap


Jumlah ronde = N 1
Banyaknya pertandingan tiap ronde = Jumlah pertandingan
Tiap tiap regu bertanding = N 1

Contoh : 8 peserta
Jumlah ronde 8 1 = 7
Banyaknya pertandinga tiap ronde = ... ?
Jumlah pertandingan = ... ?
Rumus rumus menghitung peserta ganjil
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah ronde = N
Jumlah seluruh pertandingan =
Contoh : 7 peserta
Jumlah ronde = 7
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah seluruh pertandingan =
Tiap regu bertanding = 7 1 = 6

Penyusunan pertandingan dengan sistem kompetisi , digunakan betapa cara


antara lain :

Rotasi ( berputar)
Cara ini dilakukan dengan memindahkan nomor peserta secara berputar
berlawanan dengan arah jarum jam , sementara peserta nomor 1 tetap
pada tempatnya.
Cara (2) mengembara :
Cara ini berputar juga , tetapi putarannya sesuai dengan posisi dan regu
peserta nomor 2 , karena peserta nomor 2 tersebut selalu berpindah
tempat (disebut mengembara) secara menyilang dan mendesak regu
peserta yang posisinya diganti oleh peserta nomor 2.

Pengadministrasian hasil pertandingan


Pencatatan hasil sistem kompetisi dengan menggunakan tabel yang
digunakan sebagai penentuan pemenang. Pada umumnya setiap cabang
olahraga untuk mengisi tabel yang akan digunakan sebagai alat ketentuan
pemenang, memuat hal-hal berikut ini :

Kolom Peserta
Selain kolom kebawah juga kolom mendatar yang diisi dengan hasil
pertandingan yang diperolehnya pada saat melawan peserta lainnya.
Kolom Menang
Diisi dengan jumlah kemenangan yang telah diperoleh selama kompetisi
( beberapa kali menang)
Kolom Kalah
Diisi dengan beberapa kali mengalami kekalahan selama berjalannya
kompetisi berlangsung.
Kolom Seri
Diisi dengan seri (ties) didapatkan selama kompetisi (diisi hanya yang
cabang olahraga yang menggunakan penyelesaian pertandingan terjadi
seri = ties saja)
Kolom Nilai
Diisi dengan nilai yang didapatkan dengan menjumlahkan kemenangan
beberapa kali dan seri beberapa kali. Hasil ini baik yang menentukan
kemenangan peserta kompetisi
Kolom jumlah Memasukkan/mendapatkan angka
Kolom ini diisi dengan hasil semua angkayang diperoleh selama kompetisi
berlangsung.
Kolom kemasukan/Angka Yang Diperoleh Lawan
Kolom diisi dengan angka kemasukan atau jumlah angka yang diperoleh
oleh semua regu yang dilawannya.
Kolom Perbedaan Goal/Hasil Rata-Rata
Kolom ini diisi dengan selisih angka memasukkan dengan angka
kemasukan. Disamping itu ada cabang olahraga yang mengisinya dengan
angka rata-rat yaitu angka perolehan / memasukkan dibagi dengan angka
kemasukan /angka yang diperoleh lawan-lawannya.
Kolom Urutan Juara
Dari ahsil perhitungan tersebut , dari tiap peserta ditentukan juaranya
dengan memperhatikan :
- Jumlah nilai tertinggi yang didapat dari nilai menang ditambah nilai seri
(bila ada)
- Baru dilihat angka perbedaan antara memasukkan dan kemasukan.
- Jika masih sama beberapa kemungkinan dilakukan oleh Panitia
Penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku bagi cabang olahraga ,
antara lain :
o Ditandingkan ulang (barrage untuk anggar)
o Diundi
Dari tabel tersebut Panita Penyelenggara dapat menyajikan kepada khalayak
pencinta cabang olahraga yang diselenggarakan akan dpat dengan mudah untuk
mengetagui hasil pertandingan tersebut.
Pada kegiatan belajar ini akan disajikan pertandingan kompetisi beberapa
cabang olahraga yang ada perbedaaanya dalam menentukan pemenangnya.
Sebagai contoh untuk hasil pertandingan sepak bola pencatatan sebagai
berikut ;

Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi


A

A
5
B
2
C
3
2
D
1
0
Keterangan :
ABCD

3
3

0
0
5

3
3
3
3

M
m
1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

3
3
3
3

= menunjukkan Regu

M
m
8
5
10
2

Km

PG

UJ

6
7
7
5

+2
-2
+3
-3

II
III
I
IV

Mm

= Memasukkan

Kolom pada ABCD = Pencatatan hasil pertandinga

Km

= kemasukan

M
Gol

= Main beberapa kali tiap regu

PG

= Perbedaan

Mn

= Menang

= Seri

= Kalah

= Nilai

UJ

= Urutan Juara

Cara membaca tabel ini yaitu : mendatar merupakan angka kemenagan atau
angka memasukan , sedangkan menurun/vertikal, merupakan angka kekalahan
atau kemasukan, sebagai contoh A lawan B hasilnya A memasukka 5 dan
kemasukan 2 , sedangkan B memasukkan 2 dan kemasukaan 5, dan seterusnya.
Disamping itu pula diisi dengan cara sebagai berikut :
A
A
B
C
D

2-5
3-3
1-0

B
5-2
2-3
0-0

C
3-3
3-2

D
01
0-0
5-3

3-5

Cara mengisi atau membaca yaitu :


Mendatar sesuai skor yang didapat saat melawan regu dengan posisi vertikal ,
untuk skor pada menurun skor tersebut dibalik, seperti A-B hasilnya 5-2 jadi
kalau lawan A 2-5.
Cara pencatatan ini dapat digunakan untuk pencatatan kompetisi penuh , yakni
separuh bagian yang lain untuk pencatatan setengah kometisi kedua. Untuk
menyusun lawan dalam pertandingan sistem penuh , seperti kompetisi harus
diulang lagi

3. Sistem Tangga
Sistem tangga adalah suatu cara menetukan juara dalam pertandingan
setelah lebih dahulu diketahui tingkatan paar peserta. Sistem ini biasanya
dipakai dlam lingkungan yang erat umpamanya untuk keluarga , kantor, atau
kampung. Dalam olahraga tenis meja , bulu tangkis, bola volli ataupun tennis
diantaranya lingkungan yang erat sangat prakstis sekali.
Keuntungan pemakaian sistem ini adalah :
1. Dapat selalu diketahui tingkaatn peserta
2. Tidak perlu mengadakan rangkaian pertandingan yang mungkin memakai
banyak waktu dan biaya untuk menetukan biaya untuk menetukan juara.
3. Dorongan lebih kuat untuk mengalahkan yang diatas dan takut dikalahkan
oleh yang dibawah.
Kerugiannya yaitu :
1. Jika belum diketahui tingkatannya , dan terpaksadiadakan loting, maka
yang mendapatkan bagian tangga yang bawah akan dirugikan.
2. Bagi peserta yang bawah memerlukan waktu dan tenaga lebih banyak
untuk promosi.

Contoh skema sitim tangga :


1
2
3
4
5

A
B
C
D
E

Angka-angka yang terdapat merupakan tingkatan pemain dalam


prestasinya. Sebaiknya untuk menentukan tingkatan diadakan
pertandingan setengah kompetisi terlebih dahulu. Disini dapat diadakan
ketentuan umpamanya :
a. Setiap pemain dibawah dapat bertanding melawan dua tingkat
diatasnya/dibawahnya.
b. Setiap peserta hanya boleh melawan satu tingkat diatas/dibawahnya.
c. Penentuan waktu untuk mengetahui pemuncaknya pada waktu
tersebut umpamanya akhir bulan, tahun, dan sebagainya.
Sistem Piramida
Sistem piramida pada galibnya adalah sistem tangga. Jika pada sistem
tangga tiap tiap diwakili oleh seorang peserta, maka pada sistem piramida tiap
tangga diwakili oleh banyak peserta. Dalam tiap tangga diadakan pertandingan

sendiri. Baik dengan sistem gugur atau sistem setengah kompetisi maupun
dengan sistem kompetisi penuh. Juara dari tiap tangga baru diperkenankan turut
dalam pertandingan pertandingan tangga diatasnya, ataupun baru ditangga
diatasnya jika telah dapat mengalahkan peserta terlemah dari tangga diatasnya.
Dari tiap tangga mungkin pula diadakan pool dan sebagainya.
Sistem piramida
A. Bilangan peserta yang ramai diletakkan pada satu aras piramid peserta
berlawanan sesama sendiri mengikut aras masing-masing pada peringkat
awal.
B. Pemenang aras tersebut dibenarkan mencabar peserta yang berada di
aras satu atau dua di atasnya.
C. Peserta yang berjaya akan naik setingkat demi setingkat sehingga ke
puncak
Contoh Gambar

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam penyelenggaraan pertandingan dapat dilakukan dengan
macam-macam cara pertandingan (sistem pertandingan ), seperti yang
telah dikemukakan pada bab II. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penetuan cara-cara pertandingan:
1. Jumlah hari yang tersedia
2. Jumlah peserta
3. Jumlah alat dan lapangan yang digunakan
4. Jumlah panitia
5. Besar kecilnya biaya
6. Peraturan-peraturan yang mengikat

B. SARAN
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa olahrag harus memahami tentang
sistem-sistem pertandingan yang ada atau sering digunakan dalam
pertandingan olahraga, baik untuk mengatur pertandingan ataupun
membuat sistem pertandingan itu sendiri. Kita harusnya lebih tahu
menyusun sistem pertandingan dari pada masyarakat biasa karena kita
lebih dalam mengkajai dan mempelajari tentang sistem-sistem
pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai