Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar Belakang
Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam pengelolaan organisasi
1.2
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan Akuntansi Manajemen dan
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian
juga tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai
pembanding.
dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Dalam OSP, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategic,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public :
1. Perencanaan strategic;
2. Pemberian informasi biaya;
3. Penilaian investasi;
4. Penganggaran;
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
service); dan
6. Penilaian kerja
Berjangka panjang
peayanan masyarakat
-
e. Cost reporting : memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam
bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal.
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktifitas, yaitu :
(1) perencanaan;
(2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
(3) komunikasi informasi;
(4) pengambilan keputusan;
(5) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi;
(6) pengendalian, dan penilaian kinerja.
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses
pengendalian manajemen. System pengendalian manajemen sector public berfokus pada
bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien serta didukung dengan
perangkat lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen
yang digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.
2.6
terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk
program-program.
2.
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui
alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan
pengendalian.
3.
Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi
(beberapa diantaranya menunjuk ke arah yang berbeda). Contoh: BUMN dan BUMD, obyek
pariwisata milik PEMDA, bandara, dan pelabuhan.
d. Pusat Investasi (investmen center)
Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai berdasarkan laba
yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya. Investasi merupakan salah satu hal mendasar yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan dapat memberikan keuntungan bagi investor. Contoh pusat investasi adalah
Departemen Riset dan Pengembangan dan Balitbang.
Pusat pertanggungjawaban memiliki peran penting dalam sistem pengendalian
manajemen. Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat untuk disah kan dan
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawah untuk dilaksanakan.
Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(responsibility centers). Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya:
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat;
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan;
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien; dan
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan
hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang
digunkan, sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.
Suatu struktur pusat pertanggungjawan harus mendukung pusat pertanggungjawaban
lainnya. Sehingga penggabungan aktivitas dari masing-masing pusat pertanggungjawaban
seiring dengan tujuan utama perusahaan.Dalam hal ini apapun aktivitas di perusahaan dapat
mendukung tercapainya tujuan perusahaan pada level yang lebih tinggi.
2.8
culture),
gaya
manajemen
(management
style),
dan
gaya
komunikasi(communicationstyle).
2.8.1 Perumusan Strategi
Merupakan proses penentuan visi, misi, ujuan, sasaran, target arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggungjawab manajemen
puncak. Hasil perumusan srategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Dalam
organisasi baik swasta maupun pemerintahan sangat jarang dilakukan perubahan visi, misi,
dan tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah revisi srategi atau adopsi strategi baru
untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya revisi dilakukan
apabila ada pengaruh dari limgkungan yang dapat berupa ancaman atau peluang baru.
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekuitf organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi sebagai alat perencanaan organisasi membantu OSP untuk mendapatkan
informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan informasi tentang kinerja
organisasi masa lalu, sedangkan informasi prospektif memberikan informasi tentang rencana
masa depan yang ingin dilakukan.
Proses perencanaan meliputi pengembangan sistem perencanaan, penerapan tujuan,
pemilihan alat yang paling tepat dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Perencanaan ini
membantu organisasi untuk menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Sehingga masa depan
organisasi jelas. Perencanaan ini salah satu tindakan yang membantu organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan ketidakstabilan lingkungan. Sehingga organisasi tidak terlindas
oleh zaman. Akuntansi sebagai alat pengendalian merupakan suatu bentuk pengawasan untuk
menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi sudah dijalankan dengan baik dan
sesuai prosedur. Pengendalian dan perencanaan saling mempunyai ketergantungan.
Perencanaan tanpa pengendalian tidak akan berarti, begitu sebaliknya.
Peran AkMen dalam OSP meliputi perencanaan strategic, pemberian informasi biaya yg
di dalamnya terdapat 5 aktivitas (cost finding, cost recording, cost analyzing, strategic cost
reduction, dan cost reporting), penilaian investasi, penganggaran, penentuan biaya pelayanan
(cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) serta penilaian kerja.
Dalam
pengendalian
yaitu perencanaan,koordinasi
informasi, pengambilan
manajemen
antar
berbagai
keputusan, memotivasi
terdapat
bagian
beberapa
dalam
orang-orang
aktivitas,
organisasi, komunikasi
dalam
organisasi
agar
komunikasi informal melalui komunikasi langsung, peremuan informal, diskusi, atau melalui
metoda management by walking around.