merupakan
standar
akuntansi
oleh International
Accounting StandardBoard (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi
utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa
(EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional
(IFAC).
Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari
IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS). Kemudian IASB
mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
Tujuh Manfaat Penerapan IFRS
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan
mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat
sekaligus:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika masih dalam proses adopsi satu standar
IFRS dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.
3.
Kendala bahasa, karena stiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dan seringkali ini tidaklah mudah.
4.
5.
Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti acuan ke IFRS.
6.
1.
2.
3.
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar
modal secara global.
4.
5.
Adopsi Tahap
(2008 2010)
Adopsi
Persiapan
Akhir Tahap
(2011)
seluruh
IFRS
(2012)
ke Penyelesaian
PSAK
Implementasi
beberapa
PSAK
IFRS
Evaluasi dan kelola dampak
adopsi terhadap PSAK yang
berlaku
Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan IFRS,
dengan jelas kita temukan perbedan kuantitas sebagai berikut:
PSAK
IFRS
43
Standards
Syariah
(PSAK) 37
Standard -
11 Interpretation (ISAK)
4 Technical Bulletins
27
16
publik/UKM)
11 SIC
Standards
8
29
IFRS
IAS
Interpretation
IFRIC
Interpretation
Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih
mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan
menyusul perubahan pada SAP.
Perbedaan
Adaption
Convergence
Arti harafiah
Adaptasi/Penyelarasan Pertemuan
Full Adoption
pada Adopsi/pemakaian
suatu titik
Standar akuntansi
dengan lama
baru
mempertimbangkan
keadaan
menjadi
standar baru
yang
berlaku
Contoh Negara
Indonesia
IFRS
sebelum Indonesia
2012
Mengutip pernyataan Prof Indra Wijaya dalam orasi ilmiah pengukuhan Guru Besar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, beliau mengatakan: Indonesia
mengadopsi secara penuh seperti Australia sangat tidak mungkin, adopsi yang mungkin
adalah Mengadopsi IFRS berkarakteristik Indonesia yang lebih bersifat taylor-made namun
memenuhi kebutuhan internasional serta dapat melepaskan diri dari tekanan dunia
internasional. Pernyataan itulah yang lebih tepat menjelaskan istilah konvergensi bagi
Indonesia.
Sumber: shvoong.com