Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alma Arif Abadi

Nim : A 311 11 308


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berbasis IFRS
IFRS

merupakan

standar

akuntansi

internasional yang diterbitkan

oleh International

Accounting StandardBoard (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi
utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa
(EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional
(IFAC).
Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari
IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS). Kemudian IASB
mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
Tujuh Manfaat Penerapan IFRS
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan
mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat
sekaligus:

1.

Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).

2.

Mengurangi biaya SAK.

3.

Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.

4.

Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.

5.

Meningkatkan transparansi keuangan.

6.

Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui


pasar modal.

7.

Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Nama : Alma Arif Abadi


Nim : A 311 11 308
KENDALA KONVERGENSI PSAK KE DALAM IFRS

1.

Dewan standar kauntansi yang kurang sumberdaya.

2.

IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika masih dalam proses adopsi satu standar
IFRS dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.

3.

Kendala bahasa, karena stiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dan seringkali ini tidaklah mudah.

4.

Infrastruktur profesi akuntansi yang belum siap.

5.

Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti acuan ke IFRS.

6.

Support pemerintah terhadap issue konvergensi.

MANFAAT KONVERGENSI IFRS

1.

Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi


Keuangan yang dikenal secara internasional.

2.

Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.

3.

Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar
modal secara global.

4.

Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

5.

Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi


kesempatan untuk melakukan earning management.

Konvergensi IFRS di Indonesia


Berikut adalah Roadmap Konvergensi IFRS di Indonesia:

Nama : Alma Arif Abadi


Nim : A 311 11 308
Tahap

Adopsi Tahap

(2008 2010)
Adopsi

Persiapan

Akhir Tahap

(2011)

seluruh

IFRS

(2012)

ke Penyelesaian

PSAK

Implementasi

persiapan Penerapan PSAK berbasis

infrastruktur yang diperlukan

IFRS secara bertahap

Persiapan infrastruktur yang Penerapan secara bertahap Evaluasi dampak penerapan


diperlukan

beberapa

PSAK

berbasis PSAK secara komprehensif

IFRS
Evaluasi dan kelola dampak
adopsi terhadap PSAK yang
berlaku

Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan IFRS,
dengan jelas kita temukan perbedan kuantitas sebagai berikut:
PSAK

IFRS

43

Standards

Syariah

(PSAK) 37
Standard -

11 Interpretation (ISAK)

4 Technical Bulletins

27

1 SAK ETAP (Entitas tanpa akuntanbilitas

16

publik/UKM)

11 SIC

Standards
8
29

IFRS
IAS
Interpretation

IFRIC

Interpretation

Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih
mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan
menyusul perubahan pada SAP.

Nama : Alma Arif Abadi


Nim : A 311 11 308
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi PSAK, itulah
mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit gambaran saja
untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel berikut:

Perbedaan

Adaption

Convergence

Arti harafiah

Adaptasi/Penyelarasan Pertemuan

Full Adoption
pada Adopsi/pemakaian

suatu titik
Standar akuntansi

Membuat standar yang Membuat

standar Mentranslet standar

benar benar baru

dengan lama

baru

mempertimbangkan
keadaan

menjadi

standar baru

yang

berlaku
Contoh Negara

Indonesia
IFRS

sebelum Indonesia

setelah Australia, Hongkong

2012

Mengutip pernyataan Prof Indra Wijaya dalam orasi ilmiah pengukuhan Guru Besar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, beliau mengatakan: Indonesia
mengadopsi secara penuh seperti Australia sangat tidak mungkin, adopsi yang mungkin
adalah Mengadopsi IFRS berkarakteristik Indonesia yang lebih bersifat taylor-made namun
memenuhi kebutuhan internasional serta dapat melepaskan diri dari tekanan dunia
internasional. Pernyataan itulah yang lebih tepat menjelaskan istilah konvergensi bagi
Indonesia.
Sumber: shvoong.com

Anda mungkin juga menyukai