HEPATITIS
HEPATITIS
HEPATITIS
Pencegahan
Karena terbatasnya pengobatan hepatitis, maka penekanan lebih diarahkan
pada pencegahan diataranya sebagai berikut :
a. Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin
untuk pencegahan dan pengobatan HBV, utamanya bagi petugas
c.
d.
6. Penatalaksanaan
Tirah baring selama stadium akut dan diet yang akseptabel serta
bergizi merupakan bagian dari pengobatan dan asuhan keperawatan.
Selama periode anoreksia, pasien harus makan sedikit-sedikit tapi sering
dan jika diperlukan, disertai dengan infus glukosa. Karena pasien sering
menolak makan, kreativitas dan bujukan yang persisten namun dilakukan
dengan halus mungkin diperlukan untuk merangsang selera makan pasien.
Jumlah makanan dan cairan yang optimal diperlukan untuk menghadapi
penurunan berat badan dan kesembuhan yang lambat. Namun demikian,
banyak pasien telah pulih selera makannya bahkan sebelum fase ikterik
sehingga tidak perlu diingatkan untuk mempertahankan diet yang baik.
situasi/faktor
resiko
dan
program
pengobatan individu.
Kriteria :
Menunjukkan teknik/perilaku kemampuan kembali melakukan
aktivitas.
Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
Intervensi :
1.) Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang, batasi
pengunjung.
Rasional : Meningkatkan istirahat dan ketenangan, menyediakan
energi yang digunakan untuk penyembuhan.
istirahat
tanpa
gangguan.
4.) Tingkatkan aktivitas sesuai intoleransi, bantu melakukan rentang
gerak sedikit pasif/aktif.
Rasional :Tirah baring yang lama dapat menurunkan kemampuan,
ini dapat terjadi karena keterbatasan aktivitas.
5.) Berikan aktivitas hiburan yang tepat contoh menonton TV,
membaca, mendengarkan radio.
Rasional :Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi,
memusatkan kembali perhatian, dan dapat meningkatkan koping.
6.) Awasi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan pembesaran hati.
gangguan
absorbsi
dan
metabolisme
pencernaan
Kriteria :
Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi.
Intervensi :
1.) Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makanan sedikit tapi
sering dalam frekuensi sering dan tawarkan makanan pagi paling besar.
Rasional :Makanan banyak sulit mengatur bila pasien anoreksia.
Anoreksia juga paling buruk selama siang hari, membuat masukan
makanan yang sulit pada sore hari.
2.) Berikan perawatan mulut sebelum makan.
Rasional :Menghilangkan rasa tidak enak, meningkatkan nafsu makan.
3.) Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
Rasional
:Menurunkan
rasa
penuh
pada
abdomen
dan
dapat
meningkatkan pemasukan.
4.) Dorongan pemasukan sari jeruk, minuman karbohidrat dan permen
berat sepanjang hari.
Rasional :Bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat lebih mudah
dicerna, toleran bila makanan lain tidak.
5.) Berikan obat sesuai indikasi : Vit. B Comp, tambahan diet lain sesuai
indikasi.
Rasional :Memperoleh kekurangan dan membantu proses penyembuhan.
6.) Konsul pada ahli diet. Dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet
sesuai kebutuhan pasien dengan pemasukan lemak dan protein sesuai
toleransi.
Rasional :Berguna dalam membuat program diet memenuhi kebutuhan
individu. Metabolisme lemak bervariasi tergantung pada produksi
pengeluaran empedu dan perlunya pembatasan masukan lemak bila
terjadi diare. Bila toleransi pemasukan normal atau lebih protein akan
membantu regenerasi hati. Pembatasan protein diindikasikan pada
penyakit berat karena akumulasi produk akhir protein dapat mencetuskan
hepati ensefalopati.
7.) Berikan tambahan makanan/nutrisi dukungan total bila dibutuhkan.
Rasional :Mungkin perlu untuk memenuhi kebutuhan kalori bila tanda
kekurangan terjadi/gejala memanjang.
c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebihan melalui muntah dan diare, perpindahan area
ketiga (acites), gangguan proses pembekuan.
Tujuan:
2.) Kaji tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan
membran mukosa.
Rasional :Indikator volume sirkulasi/perifer.
3.) Periksa acites atau pembentukan oedema, ukur lingkar abdomen
sesuai indikasi.
Rasional : Menerangkan kemungkingan perdarahan ke dalam jaringan.
4.) Biarkan pasien menggunakan lap katun/spon dan pembersih mulut
untuk sikat gigi.
Rasional :Menghindari trauma dan perdarahan gusi.
5.) Awasi nilai laboratorium, contoh Hb/Ht, Na + albumin dan waktu
pembekuan.
Rasional
:Menunjukkan
hidrasi
dan
mengidentifikasi
retensi
kekurangan
albumin/protein
dapat
membantu
Rasional :
Kesempatan untuk mengekspresikan perasaan memungkinkan pasien
untuk merasa lebih mengontrol situasi. Pengungkapan menurunkan
cemas dan depresi memudahkan perilaku koping positif.
3.) Hindari membuat penilaian moral tentang pola hidup.
Rasional :
Pasien merasa marah/kesal dan menyalahkan diri : penilaian dari orang lain akan
merusak harga diri lebih lanjut.
Rasional :
Periode penyembuhan mungkin lama/potensial stres keluarga/ situasi dan
memerlukan perencanaan, dukungan dan evaluasi.
5.) Kaji efek penyakit pada faktor ekonomi pasien/orang terdekat.
Rasional :
Masalah finansial dapat terjadi karena kehilangan peran fungsi pasien pada
keluarga/penyembuhan lama.
6.) Tawarkan aktivitas senggang berdasarkan tingkat energi.
Rasional :
Memampukan pasien untuk menggungkan waktu dan energi pada cara konstruktif
yang meningkatkan harga diri dan meminimalkan cemas dan depresi.
7.) Anjurkan pasien menggunakan warna merah terang atau biru/hitam daripada
kuning atau hijau.
Rasional :
Meningkatkan
penampilan,
karena
kulit
kuning
diperjelas
oleh
warna
Mencegah transmisi penyakit virus ke orang lain. Melalui cuci tangan yang efektif
dalam mencegah transmisi virus hepatitis.
2.) Awasi/batasi pengunjung sesuai indikasi.
Rasional :
Pasien terpajan terhadap proses infeksi (khususnya respiratorium) potensial resiko
komplikasi sekunder).
3.) Jelaskan prosedur isolasi kepada klien dan keluarga.
Rasional :
Pamahaman alasan untuk perlindungan diri mereka sendiri dan orang lain dapat
mengurangi perasaan isolasi dan stigma.
4.) Berikan informasi tentang adalah pemberian vaksin hepatitis.
Rasional :
Efektif dalam mencegah hepatitis virus pada orang lain yang terpajan, tergantung
tipe hepatitis dan periode inkubasi.
5.) Berikan obat sesuai indikasi : Obat antivirus : vidaralun, Interferon, Antibiotik.
Rasional :
Obat antivirus berguna pada pengobatan hepatitis aktif kronis, interferon efektif
pada pengobatan penyakit hati sehubungan dengan HCV dan antibiotik
pengobatan hepatitis bakterial, atau untuk mencegah/membatasi infeksi sekunder.
f. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
zat kimia, akumulasi garam empedu dalam jaringan.
Tujuan
Menunjukkan jaringan kulit utuh, bebas ekskoriasi.
Kriteria :
Melaporkan tidak ada/penurunan pruritus/lecet.
Tindakan keperawatan
1.) Gunakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kanji. Hindari sabun
mandi alkali.
Rasional :
Mencegah kulit kering berlebihan. Memberikan penghilangan gatal.
2.) Anjurkan untuk menggunakan buku-buku jari untuk menggaruk rasa gatal,
pertahankan kuku pendek.
Rasional :
Menurunkan resiko cedera kulit.
3.) Beri massage pada waktu tidur.
Rasional :
Bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit.
4.) Hindari komentar tentang penampilan pasien.
Rasional :
Menimbulkan stres psikologik sehubungan dengan perubahan kulit.
5.) Berikan obat sesuai indikasi ; antihistamin contoh : metdilazin, difenhidramin.
Rasional :
Menghilangkan gatal, catatan : gunakan terus-menerus pada penyakit hepatik
hebat.
DAFTAR PUSTAKA
Tjokronegoro, Arjatmo, 1998 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi
Ketiga, Balai Penerbit FKUI; Jakarta.