BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Rodioisotop mampu
memancarkan radiasi. Radioisotop dapat terjadi secara alamiah maupun
sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Pemanfaatan
radioisotop semakin luas dalam berbagai bidang. Secara garis besar,
penggunaan radioisotop buatan dibagi menjadi 2 golongan utama. Yaitu,
sebagai perunut dan sumber radiasi.
Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada pengertian
bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop
stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama
seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber
radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat
radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk hidup. Radiasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia maupun efek biologi
Prinsip radioisotop sebagai perunut yaitu menambahkan bahan
radioisotop tersebut ke dalam suatu sistem (baik sistem fisika, kimia, maupun
biologi). Karena radioisotop tersebut mempunya sifat kimia yang sama
dengan sisten tersebut maka radioisotop yang telah ditambahkan dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perubahan senyawa pada
sistem dapat dipantau. Penggunaannya dalam berbagai bidang antara lain
bidang pertanian, bidang hidrologi, bidang biologis, bidang industri dan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Radioaktif yang digunakan dalam bidang pertanian
Radioaktif yang digunakan dalam bidang pertanian yaitu:
1. Fosfor-32
Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon fosfor-32 terdiri
atas 15 proton dan 17 neutron, satu neutron lebih banyak dibandingkan
isotop umum dari fosfor yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam
jumlah sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat yaitu
14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.
Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan begitu juga
fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di bidang kedokteran, biokimia
dan biologi molekuler yang dapat digunakan sebagai pelacak molekul
terfosforilasi, misalnya dalam elusidasi jalur metabolisme dan label DNA
radioaktif.
Fosfor mempunyai waktu paruh yang singkat yaitu 14,29 hari dan
meluruh menjadi sulfur-32 dengan peluruhan beta, seperti dalam
persamaan reaksi nuklir berikut:
15
P32 16S32 + -0
mempunyai
peranan
penting
dalam
kedokteran,
2. Nitrogen-15
Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari nitrogen. Isotop ini
digunakan dalam pertanian dan riset kedokteran, misalnya dalam
eksperimen Meselson-Stahl untuk menetapkan sifat dari replikasi DNA.
Pelanjutan dari riset ini menghasilkan pengembangan DNA berdasarkan
penyelidikan isotop stabil, yang memeriksa hubungan antara fungsi
metabolik dan identitas taksonomi dari mikroorganisme dalam lingkungan,
tanpa perlu isolasi kultur. Nitrogen-15 juga digunakan dalam melacak
senyawa mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan ketika
dikombinasikan dengan penggunaan label isotop lain.
Nitrogen-15 banyak digunakan dalam Nuclear Magnetic Resonance
Spectroscopy (NMR), karena tidak seperti nitrogen-14 yang lebih
melimpah, yang mempunyai bilangan nuklir spin bulat, N-15 mempunyai
bilangan nuklir spin 1, yang memberikan keuntungan untuk NMR seperti
panjang garis yang lebih sempit. Protein dapat diisotop labelkan dengan
membudidayanya dalam medium yang mengandung nitrogen-15 sebagai
satu-satunya sumber nitrogen. Sebagai tambahan, nitrogen-15 digunakan
untuk melabeli protein dalam proteomik kuantitatif (misalnya SILAC).
Juga, rasio 15N/14N dalam organisme dapat memberikan petunjuk
tentang dietnya, sebagai penggerak ke atas dalam rantai makanan yang
cenderung mengkonsentrasi isotop 15N, dengan 3-4 dalam setiap
langkah rantai makanan. Dua sumber nitrogen-15 adalah pemancaran
positron oksigen-15 dan peluruhan beta karbon-15.
3. Kobalt-60
Kobalt-60 adalah radionuklida sintesis dari kobalt dengan waktu
paruh 5,2714 tahun. Co-60 diproduksi secara buatan dengan aktivasi
neutron dari isotop Co-59. Co-60 meluruh melalui peluruhan beta menjadi
isotop stabil nikel-60.
Nukleus nikel yang aktif memancarkan dua sinar gamma dengan
energi 1,17 dan 1,33 MeV, sehingga persamaan reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut.
27
b)
c)
d)
e)
f)
g)
dan mentransmutasinya menjadi Co-60. Tidak ada negara yang benarbenar serius dalam mengembangkan senjata tipe ini.
Setelah memasuki mamalia hidup (seperti manusia), beberapa Co60 diekskresi dalam tinja. Sisanya diambil oleh jaringan, terutama hati,
ginjal, dan tulang, yang apabila terlalu lama kontak dengan radiasi gamma
akan menyebabkan kanker. Dari waktu ke waktu, Kobalt yang diabsorbsi
akan dibuang dalam urin.
Kobalt adalah senyawa paduan besi. Pembuangan tak terkontrol
dari Co-60 dalam besi tua adalah penyebab radioaktivitas ditemukan
dalam beberapa produk besi.
Tahun 2000, sebuah kepala bekas radioterapi yang mengandung
sumber Co-60 disimpan dalam lokasi yang tidak aman di Bangkok,
Thailand dan kemudian secara tidak sengaja dijual ke kolektor. Tidak tahu
bahayanya, pekerja barang rongsokan membongkar kepala tersebut dan
mengekstrak sumbernya, dan membiarkannya tak terlindungi selama
beberapa hari di tempat barang rongsokan. Sepuluh orang, termasuk
kolektor dan pekerja di tempat barang rongsokan, terpapar radiasi tingkat
tinggi. Tiga pekerja barang rongsokan meninggal sebagai akibat dari
pemaparan, yang diperkirakan lebih dari 6 Gy/ Sumber Co-60 tersebut
telah ditangani oleh pihak berwajib Thailand.
Pada Agustus 2012, Petco menarik kembali beberapa model besi
mangkuk makanan binatang peliharaan setelah US Customs dan Border
Protection menemukan bahwa produk tersebut memancarkan radiasi
pada
berbagai
sel
tumbuhan.
Ionisasi
inilah
yang
fosfor
dapat
dipakai
untuk
mempelajari
c.
pertanian
yang
utama.
Upaya
mengatasinya
adalah
misalnya
dengan
sulfur-35,
dimungkinkan
untuk
e.
Pengawetan makanan.
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah.
Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat
tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi
ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah
rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan,
pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada
jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur,
dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan
teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada
makanan.
Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari makalah ini kami dapat menarik
kesimpulan yaitu Dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan
dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan, penggunaan
Radioisotop zat radioaktif yang sangat luas dewasa ini dapat menimbulkan
berbagai sensasi dalam kehidupan dan
DAFTAR PUSTAKA
Allingger, Norman.1993. Organic Chemistry. New york: Gracindo
Badan Tenaga Atom Nasional. 1998. Pengembangan dan Penelitian Aplikasi
Isotop Dan Radiasi. Jakarta: Jumatom
Gabriel, J.F, 1979. Fisika Kedokteran. New york: Udayana
Jalil, A.A. Abdul. Zat Radioaktif Dan Penggunaan Radioisotop Bagi Kesehatan.
Sumatra Utara: Usu
Justiana, Muchtaridi. 2009. Kimia 1, kimia dasar jilid 1. Bogor: Yudhistira
Purba, Michae. 1994. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlanggas
Siswanto. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Sunandar. 2011. Kartu ajaib rumus kimia. Cimanggis, Depok: Media Pusindo
http://fisika.name/siap/Radioaktivitas/materi5.html# (diakses 27 feb 2013. 19.30)
http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida (diakses 27 feb 2013. 19.40)
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_alfa (diakses 27 feb 2013. 19.45)
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_gamma (diakses 27 feb 2013. 19.50)
http://rezarafiqmz.blogspot.com/2012/04/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif-pada.html (diakses
27 feb 2013. 19.55)
http://yudhipri.wordpress.com/2011/03/15/dampak-radioaktif/ (diakses 27 feb 2013. 19.30)
http://rinioktavia19942.wordpress.com/2011/07/01/radioaktif/ (diakses 27 feb 2013. 19.35)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2178279-penggunaan-teknik-nuklirdalam-bidang/#ixzz2ME9n4MeS (diakses 27 feb 2013. 19.40)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2178279-penggunaan-teknik-nuklir-dalam-bidang/
(diakses 27 feb 2013. 20.10)
http://fanhyliebesmart.blogspot.com/2012/02/makalah-isotop-dalam-kehidupan.html
27 feb 2013. 20.35)
(diakses
muda
(dot)
com.
Penggunaan
Radioisotop.
http://gurumuda.com/bse/penggunaan-radioisotop/. (diakses 15 februari
2013)