Anda di halaman 1dari 19

Tugas Makalah Radiokimia

PENGGUNAAN RADIOISOTOP DALAM BIDANG


PERTANIAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Rodioisotop mampu
memancarkan radiasi. Radioisotop dapat terjadi secara alamiah maupun
sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Pemanfaatan
radioisotop semakin luas dalam berbagai bidang. Secara garis besar,
penggunaan radioisotop buatan dibagi menjadi 2 golongan utama. Yaitu,
sebagai perunut dan sumber radiasi.
Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada pengertian
bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop
stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama
seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber
radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat
radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk hidup. Radiasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia maupun efek biologi
Prinsip radioisotop sebagai perunut yaitu menambahkan bahan
radioisotop tersebut ke dalam suatu sistem (baik sistem fisika, kimia, maupun
biologi). Karena radioisotop tersebut mempunya sifat kimia yang sama
dengan sisten tersebut maka radioisotop yang telah ditambahkan dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perubahan senyawa pada
sistem dapat dipantau. Penggunaannya dalam berbagai bidang antara lain
bidang pertanian, bidang hidrologi, bidang biologis, bidang industri dan

bidang kedokteran. Berdasarkan hal tersebut makalah ini membahas


penggunaan radioisotop dalam bidang pertanian.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu apa sajakah aplikasi
radioisotop di bidang pertanian ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui aplikasi radioisotop
di bidang pertanian.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu dapat mengetahui aplikasi radioisotop
di bidang pertanian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Radioaktif yang digunakan dalam bidang pertanian
Radioaktif yang digunakan dalam bidang pertanian yaitu:
1. Fosfor-32
Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon fosfor-32 terdiri
atas 15 proton dan 17 neutron, satu neutron lebih banyak dibandingkan
isotop umum dari fosfor yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam
jumlah sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat yaitu
14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.
Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan begitu juga
fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di bidang kedokteran, biokimia
dan biologi molekuler yang dapat digunakan sebagai pelacak molekul
terfosforilasi, misalnya dalam elusidasi jalur metabolisme dan label DNA
radioaktif.
Fosfor mempunyai waktu paruh yang singkat yaitu 14,29 hari dan
meluruh menjadi sulfur-32 dengan peluruhan beta, seperti dalam
persamaan reaksi nuklir berikut:
15

P32 16S32 + -0

1,709 MeV energi dilepaskan selama peluruhan. Energi kinetik elektron


bervariasi dengan rata-rata 0,5 MeV dan sisa energinya dibawa oleh
elektron anti-neutrino yang hampir tidak terdeteksi. Nukleus sulfur-32

dihasilkan dalam keadaan dasar sehingga tidak perlu ada penambahan


emisi sinar gamma.
Fosfor-32

mempunyai

peranan

penting

dalam

kedokteran,

biokimia, dan biologi molekuler. Waktu paruhnya yang singkat berarti


jumlah yang akan digunakan harus diproduksi melalui sintesis. Fosfor-32
disintesis dari penyinaran sulfur-32 dengan neutron yang cukup cepat
seperti ditunjukkan reaksi berikut:
16

S32 + 0n1 15P32 + 1p1


Nukleus sulfur-32 menangkap neutron dan memancarkan proton,

mengurangi nomor atomnya sebanyak satu dan mempertahankan nomor


massanya 32. Reaksi ini juga digunakan untuk menentukan hasil senjata
nuklir.
Energi tinggi dari pemancaran sinar beta dan waktu paruh fosfor-32
yang singkat menjadikannya sangat berbahaya, aktivitas maksimum
spesifiknya adalah 9131 Ci/mmol. Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan ketika bekerja dengan fosfor-32 yaitu menggunakan dosimeter
untuk memantau pencahayaan dan pelindung radiasi akrilik atau perspex
untuk melindungi tubuh. Pelindung tebal, seperti timbal, kurang efektif
karena bremsstrahlung energi tinggi yang dihasilkan dari interaksi partikel
beta dan perlindungan. Karena radiasi beta dari fosfor-32 diblok sekitar 1
m dari udara jadi juga disarankan agar menggunakan dosimeter di anggota
tubuh, misalnya jari, yang bersentuhan dengan sampel yang mengandung
fosfor-32.

2. Nitrogen-15
Nitrogen-15 adalah isotop stabil langka dari nitrogen. Isotop ini
digunakan dalam pertanian dan riset kedokteran, misalnya dalam
eksperimen Meselson-Stahl untuk menetapkan sifat dari replikasi DNA.
Pelanjutan dari riset ini menghasilkan pengembangan DNA berdasarkan
penyelidikan isotop stabil, yang memeriksa hubungan antara fungsi
metabolik dan identitas taksonomi dari mikroorganisme dalam lingkungan,
tanpa perlu isolasi kultur. Nitrogen-15 juga digunakan dalam melacak
senyawa mineral nitrogen (khususnya pupuk) dalam lingkungan ketika
dikombinasikan dengan penggunaan label isotop lain.
Nitrogen-15 banyak digunakan dalam Nuclear Magnetic Resonance
Spectroscopy (NMR), karena tidak seperti nitrogen-14 yang lebih
melimpah, yang mempunyai bilangan nuklir spin bulat, N-15 mempunyai
bilangan nuklir spin 1, yang memberikan keuntungan untuk NMR seperti
panjang garis yang lebih sempit. Protein dapat diisotop labelkan dengan
membudidayanya dalam medium yang mengandung nitrogen-15 sebagai
satu-satunya sumber nitrogen. Sebagai tambahan, nitrogen-15 digunakan
untuk melabeli protein dalam proteomik kuantitatif (misalnya SILAC).
Juga, rasio 15N/14N dalam organisme dapat memberikan petunjuk
tentang dietnya, sebagai penggerak ke atas dalam rantai makanan yang
cenderung mengkonsentrasi isotop 15N, dengan 3-4 dalam setiap
langkah rantai makanan. Dua sumber nitrogen-15 adalah pemancaran
positron oksigen-15 dan peluruhan beta karbon-15.

3. Kobalt-60
Kobalt-60 adalah radionuklida sintesis dari kobalt dengan waktu
paruh 5,2714 tahun. Co-60 diproduksi secara buatan dengan aktivasi
neutron dari isotop Co-59. Co-60 meluruh melalui peluruhan beta menjadi
isotop stabil nikel-60.
Nukleus nikel yang aktif memancarkan dua sinar gamma dengan
energi 1,17 dan 1,33 MeV, sehingga persamaan reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut.
27

Co59 + 0n1 27Co60 28Ni60 + -0 + 00

Kegunaan utama dari Co-60 yaitu:


a)

Sebagai pelacak kobalt dalam reaksi kimia.

b)

Sterilisasi peralatan kedokteran.

c)

Sumber radiasi untuk radioterapi medis.

d)

Sumber radiasi untuk radiografi industri.

e)

Sumber radiasi untuk sterilisasi

f)

Sumber radiasi untuk penyinaran makanan dan penyinaran darah.

g)

Sumber radiasi untuk penggunaan laboratorium mutagenesis.


Kobalt telah dibahas sebagai unsur penggaram yang ditambahkan

ke senjata nuklir, untuk memproduksi bom Kobalt, senjata yang sangat


berbahaya yang akan mengkontaminasi area yang besar dengan
menjatuhkan nuklir, yang membuatnya menjadi tidak dapat ditinggali.
Dalam desain hipotesis, tamper dari senjata akan dibuat dari Co-59. Ketika
bom meledak, kelebihan neutron dari fisi nuklir akan mengirradiasi Kobalt

dan mentransmutasinya menjadi Co-60. Tidak ada negara yang benarbenar serius dalam mengembangkan senjata tipe ini.
Setelah memasuki mamalia hidup (seperti manusia), beberapa Co60 diekskresi dalam tinja. Sisanya diambil oleh jaringan, terutama hati,
ginjal, dan tulang, yang apabila terlalu lama kontak dengan radiasi gamma
akan menyebabkan kanker. Dari waktu ke waktu, Kobalt yang diabsorbsi
akan dibuang dalam urin.
Kobalt adalah senyawa paduan besi. Pembuangan tak terkontrol
dari Co-60 dalam besi tua adalah penyebab radioaktivitas ditemukan
dalam beberapa produk besi.
Tahun 2000, sebuah kepala bekas radioterapi yang mengandung
sumber Co-60 disimpan dalam lokasi yang tidak aman di Bangkok,
Thailand dan kemudian secara tidak sengaja dijual ke kolektor. Tidak tahu
bahayanya, pekerja barang rongsokan membongkar kepala tersebut dan
mengekstrak sumbernya, dan membiarkannya tak terlindungi selama
beberapa hari di tempat barang rongsokan. Sepuluh orang, termasuk
kolektor dan pekerja di tempat barang rongsokan, terpapar radiasi tingkat
tinggi. Tiga pekerja barang rongsokan meninggal sebagai akibat dari
pemaparan, yang diperkirakan lebih dari 6 Gy/ Sumber Co-60 tersebut
telah ditangani oleh pihak berwajib Thailand.
Pada Agustus 2012, Petco menarik kembali beberapa model besi
mangkuk makanan binatang peliharaan setelah US Customs dan Border
Protection menemukan bahwa produk tersebut memancarkan radiasi

tingkat rendah. Sumber radiasi tersebut adalah Co-60 yang telah


mengkontaminasi besi.
Pada Desember 2013, truk yang membawa sumber 111 TBq Co-60
teleterapi bekas dari sebuah rumah sakit di Tijuana ke tempat penyimpanan
sampah radioaktif yang dibajak di SPBU di sekitar Mexico City. Truk
tersebut kemudian diamankan, tetapi diketahui bahwa pencuri tersebut
telah membuang pelindung dari sumber itu. Sumber Co-60 itu ditemukan
tertinggal dan lengkap di sebuah lapangan di dekat TKP.
B. PENGGUNAAN RADIOAKTIF DALAM BIDANG PERTAIAN
Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar radioaktif sangat besar,
yaitu sebagai berikut:
a. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk
memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan
dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan
menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan
yang umur lebih pendek. Radiasi mampu menembus biji tanaman
sampai ke lapisan kromosom. Struktur dan jumlah pasangan
kromosom pada biji tanaman dapat dipengaruhi dengan sinar rasiasi
ini. Perubahan struktur akibat radiasi dapat berakibat pada perubahan
sifat tanaman dan keturunannya.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk
membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan

induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan


ionisasi

pada

berbagai

sel

tumbuhan.

Ionisasi

inilah

yang

menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari


induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa
hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
Bibit unggul hasil mutasi melalui radiasi, misalnya dengan
menggunakan Co-60 pada padi pelita I menghasilkan bibit unggul
jenis padi Atomita dan radiasi kedelai dengan sinar gamma
menghasilkan bibit unggul kedelai muria. Banyak penerapan
pemuliaan tanaman yang sudah dilakukan, salah satunya adalah
tanaman padi. menurut uji multilokasi yang menurut standar
Departemen Pertanian, Sejak 1982 Studi pemanfaatan teknologi
radiasi nuklir terhadap pemuliaan padi sudah dilakukan Batan sejak
tahun 1982.
b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop

fosfor

dapat

dipakai

untuk

mempelajari

pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil


fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal
inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran
pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman.
Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan
menjadikan serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga


timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di
laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga
jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di
daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi
perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas,
sehingga telur itu tidak akan menetas. Radiasi dapat mengakibatkan
efek biologis, misalnya hama kubis.
Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah
yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga
jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang
terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama
setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti
itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut
terganggu dan akan mengurangi populasi.
Radiasi dapat menghambat proses kebebasan sel gonad
sehinnga menimbulkan kemandulan pada beberapa hewan atau
seranga jantan. Kemudian ini disebabkan oleh penurunan jumlah sel
spermaatau sperma tidak aktif sehingga tidak mampu membuahi sel
telur . jika terjadi perkawinan antara serangga jantan dan serangga
betina maka akan dihasilkan telur yang tidak mampu menetas
sehingga secara tidak langsung populasi serangga akan menurun.

c.

Untuk mencegah timbulnya penyakit padat Tumbuhan


Penyakit tumbuhan yang disebabkan jamur merupakan
masalah

pertanian

yang

utama.

Upaya

mengatasinya

adalah

pengontrolan penyakit itu secara kimiawi Penelusuran dengan


radioisotop,

misalnya

dengan

sulfur-35,

dimungkinkan

untuk

mengukur pertumbuhan kimiawi dalam spora-spora tunggal dan


mengikuti zat kimia sekujur tanaman. Orang bisa mempelajari siklus
kehidupan mikroorganisme dan memahami bagaimana suhu dan
kelembaban mempengaruhi siklus itu.
Orang juga bias menemukan perubahan kimiawi dalam sel
tanaman yang membuat tanaman itu mudah diserang jamur.
Penelusuran radioisotope dapat menentukan serangga predator yang
senang memangsa serangga hama pemakan tanaman. Hama dibuat
radioaktif, dan jejaknya ditemukan dengan detector di dalam serangga
predator.
d. Mutasi tanaman (untuk menemukan varietas unggul).
Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat yang baik
yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat (gen). Perubahan gen
yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup dan
diwariskan disebut mutasi. Sinar radioaktif yang biasanya digunakan
untuk mutasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif
Cobalt-60. Contohnya adalah padi atomita dan kedelai muria.

e.

Pengawetan makanan.
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah.
Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat
tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi
ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah
rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan,
pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada
jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur,
dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan
teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada
makanan.
Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:
1.

Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan,

2.

misalnya bawang, kentang, jahe, kunyit dan kencur.


Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar,

3.
4.
5.

misalnya menunda kematangan buah.


Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.
Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.
Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kumankuman parasit yang ada dalam makanan.
Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam

pengawetan makanan antara lain:

1.
2.
3.
4.
5.

Sifat bahan makanan tidak berubah.


Dapat meningkatkan mutu.
Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.
Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.
Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari makalah ini kami dapat menarik
kesimpulan yaitu Dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan
dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan, penggunaan
Radioisotop zat radioaktif yang sangat luas dewasa ini dapat menimbulkan
berbagai sensasi dalam kehidupan dan

Kemajuan teknologi dengan

ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop memudahkan aktifitas manusia


dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Allingger, Norman.1993. Organic Chemistry. New york: Gracindo
Badan Tenaga Atom Nasional. 1998. Pengembangan dan Penelitian Aplikasi
Isotop Dan Radiasi. Jakarta: Jumatom
Gabriel, J.F, 1979. Fisika Kedokteran. New york: Udayana
Jalil, A.A. Abdul. Zat Radioaktif Dan Penggunaan Radioisotop Bagi Kesehatan.
Sumatra Utara: Usu
Justiana, Muchtaridi. 2009. Kimia 1, kimia dasar jilid 1. Bogor: Yudhistira
Purba, Michae. 1994. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlanggas
Siswanto. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Sunandar. 2011. Kartu ajaib rumus kimia. Cimanggis, Depok: Media Pusindo
http://fisika.name/siap/Radioaktivitas/materi5.html# (diakses 27 feb 2013. 19.30)
http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida (diakses 27 feb 2013. 19.40)
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_alfa (diakses 27 feb 2013. 19.45)
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_gamma (diakses 27 feb 2013. 19.50)
http://rezarafiqmz.blogspot.com/2012/04/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif-pada.html (diakses
27 feb 2013. 19.55)
http://yudhipri.wordpress.com/2011/03/15/dampak-radioaktif/ (diakses 27 feb 2013. 19.30)
http://rinioktavia19942.wordpress.com/2011/07/01/radioaktif/ (diakses 27 feb 2013. 19.35)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2178279-penggunaan-teknik-nuklirdalam-bidang/#ixzz2ME9n4MeS (diakses 27 feb 2013. 19.40)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2178279-penggunaan-teknik-nuklir-dalam-bidang/
(diakses 27 feb 2013. 20.10)
http://fanhyliebesmart.blogspot.com/2012/02/makalah-isotop-dalam-kehidupan.html
27 feb 2013. 20.35)

(diakses

Anwar,budiman.2005. 1700 Bank Soal Bimbingan dan Pemantapan Kimia.


Bandung : Yrama Widya.
Astatin (UPDATED!). Kegunaan Radioisotop.
http://imperfectionsts.wordpress.com/2010/10/17/kegunaan-radioisoitop/.
(diakses 17 februari 2013).
Allingger, Norman.1993. Organic Chemistry. New york: Gracindo
Badan Tenaga Atom Nasional. 1998. Pengembangan dan Penelitian Aplikasi
Isotop Dan Radiasi. Jakarta: Jumatom
Guru

muda
(dot)
com.
Penggunaan
Radioisotop.
http://gurumuda.com/bse/penggunaan-radioisotop/. (diakses 15 februari
2013)

Prawestiana, Vera. Penggunaan Radioisotop dalam Kehidupan.


Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Jakarta: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP/.
(diakses 23 februari 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bandung: ITB.
Piraux, H. 1964. Radionuclides and Their Industrial Applications. Amsterdam:
Philips Technical Library.

http://cha2in-chemistry09.blogspot.com/2012/08/makalah-radiokimia-aplikasiradionuklida.html diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:00


http://chem-is-try-li.blogspot.com/2013/03/pemanfaatan-radionuklida-dalambidang.html diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:15
http://en.wikipedia.org/wiki/Cobalt-60 diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul
08:05
http://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_nitrogen diakses pada tanggal 30 Maret
2014 pukul 08:20
http://en.wikipedia.org/wiki/Phosphorus-32 diakses pada tanggal 30 Maret 2014
pukul 08:35
http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radionuklida/ diakses pada tanggal 30
Maret 2014 pukul 08:10
http://riandonok.blogspot.com/2013/03/makalah-manfaat-dan-bahaya-zat.html dia
kses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:30
http://www.orcbs.msu.edu/radiation/programs_guidelines/radmanual/appendix_ph
osphorus_32.pdf diakses pada tanggal 30 Maret 2014 pukul 08:25
http://wwwrcamnl.wr.usgs.gov/isoig/period/n_iig.html diakses pada tanggal 30
Maret 2014 pukul 08:40
DAFTAR PUSTAKA

Allingger, Norman.1993. Organic Chemistry. New york: Gracindo


Badan Tenaga Atom Nasional. 1998. Pengembangan dan Penelitian Aplikasi
Isotop Dan Radiasi. Jakarta: Jumatom
Gabriel, J.F, 1979. Fisika Kedokteran. New york: Udayana
Jalil, A.A. Abdul. Zat Radioaktif Dan Penggunaan Radioisotop Bagi Kesehatan.
Sumatra Utara: Usu
Justiana, Muchtaridi. 2009. Kimia 1, kimia dasar jilid 1. Bogor: Yudhistira
Magdalena. Merry. 2008. Radiasi Nuklir Mampu Hasilkan Padi Tahan Hama.
(online). (http://task-list.blogspot.com/2008/05/radiasi-nuklir-mampuhasilkan-padi.html) diakses pada tanggal 15 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai