Bella
Nama anggota
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok
zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah diluar batas dosis.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi
itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Psikotropika
Golongan Psikotropia adalahZat atau obat yang dapat menurunkan
aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para
pemakainya.
Pemakaian Psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan
pembatasan medis bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja
menyebabkan ketergantungan namun juga menimbulkan berbagai macam
penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai bahkan menimbulkan
kematian.
Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta
isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada
sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya
dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup
dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya. Kenikmatan
menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4
menit seperti rasa senang riang gembira, tambah pede, terangsang,
menambah tanaga dan stamina, sukses, dan lain-lain. Setelah 20 menit semua
perasaan enak itu hilang seketika berubah menjadi rasa lelah / capek,
depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sampai
mati.
Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaan
kokain secara terus menerus adalah :
- Darah tinggi
- Sulit bobo / susah tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Hilang nafsu makan / kurus
- Detak jantung jadi cepat
- Terbius sesaat, dan sebagainya
a.
b.
Pathologi
otak
Otak mengalami perdarahan
Infark cerebral
2. Sabu-sabu
Narkoba jenis psikotropika ini berbentuk kristal seperti gula, tidak
berwarna dan berbau, dalam bahasa medis lebih dikenal dengan nama
methamphetamine. Jenisnya antara lain gold river, coconut dan kristal
namun
ada
juga
yang
berbentuk
tablet.
Sabu-sabu
juga di kenal dengan julukan Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream.
Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si
pemakai sabu-sabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan
terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian.
Pemakaian:
Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil
sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain.
Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong
(sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut
berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu
melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih
membakar sabu-sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka
panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.
Cepat marah,
tidak tenang,
cepat lelah, dan tak bersemangat,
lesu, letih dan
ingin selalu tidur terus.
Zat Adiktif
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika &
Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup
(inhalansia) maupun zat pelarut (solven). Sering kali pemakaian rokok dan
alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai
orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi
pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
Golongan Narkotika Berdasarkan Bahan Pembuatannya :
1. Narkotika Alami Zat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai
narkotik tanpa perlu adanya proses fermentasi, isolasi dan proses
lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai dengan sedikit
proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh
digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu
beresiko. Contoh narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka.
Penyebaran Narkoba
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja
dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah,
diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu
saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan
penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD pun banyak yang terjerumus
narkoba.
Jenis-jenis Narkoba
Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan
Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan
maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala
masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau
opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga
tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos
(The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari narkotika,
Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu
pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat
disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam
tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak
sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik,
psikis/jiwa dan fungsi sosial.
Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolon narkotika, walau tidak
terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obatobatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak,
yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna
ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira)
yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para
pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna
akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini
masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh
beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan
marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan
pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak
yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam
berkarya (terutama pada para seniman dan musisi.
Efek-efek Narkoba
Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai
bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja
juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja
juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai
ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa
negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan
pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama
sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh
daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok,
dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis.
Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai
membudidayakannya dalam rumah kaca.
Berdasarkan cara zat itu masuk kedalam tubuh manusia, dapat dirinci sebagai berikut :
Zat yang dapat diminum, misalnya kopi dan minuman yang berakohol.
Zat yang dapat dihisap, misalnya rokok dan ganja.
Zat yang disuntik, misalnya morfin.
Zat yang ditelan, misalnya pil penenang dan berbagai jenis zat yang dijual bebas.
Zat yang dihirup, misalnya acetone, thiner.
Gambaran Sosial
Gambaran umum tertentu dari penampilan luar seseorang misalnya wajah, pakaian,
tingkah lakunya disebut gambaran social.
Contoh :
Kita sering mempunyai gambaran orang yang menyalahgunakan morfin sebagai
orang yang berambut gondrong, kurus kering, putus sekolah yang mengundang rasa
takut dan kasihan.
Gambaran sosial tentang orang yang menyalah gunakan morfin diatas belum tentu
benar atau sesuai dengan kenyataan. Kita ketahui tentang bahwa, ada siswa yang
berpenampilan rapih, bersih dan sopan, ternyata juga menggunakan zat yang dapat
menimbulkan ketergantungan itu. Merokok digambarkan sebagai suatu kebiasaan orang
muda yang modern, tampan dan gagah, seperti dalam iklan rokok. Tetapi dapat juga
menggambarkan orang yang berpakaian kusut, gigi kuning dan kumuh.
2. Penawaran Zat
Penawaran berbagai jenis zat oleh orang-orang tertentu apalagi
menyalahgunaan zat terjadi dimana-mana di luar dugaan kita. Penawaran zat
dalam kehidupan sehari-hari terutama di dalam kalangan generasi muda,
seperti di sekolahan, diwaktu pergi dan pulang sekolah, dirumah kawan,
dipesta ulang tahun, di diskotik, diperkemahan dan lain-lain. Yang
menawarkan kadang-kadang teman terdekat, sebelumnya tidak pernah kita
duga bahwa teman kita menggunakan zat. Hal seperti harus kita waspadai.
Cara-cara penawaran zat mungkin dilakukan secara halus seperti
memberikan secara gratis, ingin coba, dengan memasikkan zat ke minuman
atau di paksa. Akhinya timbul ketagihan dan ketergantungan pada zat
tersebut.
Pengambilan Keputusan
Mungkin di hadapi oleh kamu, seperti teman mengajak bolos,
merokok, tidak mengerjakan PR, mengobrol diruang kelas. Pengambilan
keputusan adalah suatu proses yang tidak mudah, apabila salah mengambil
keputusan akan merugikan diri sendiri.
Oleh sebab itu harus berlatih dalam mengambil keputusan. Untuk itu
mengambil keputusan harus bersikap bijaksana. Didalam penawaran zat,
harus memiliki pengetahuan, pemahan dan keterampilan sebagai berikut :
SELESAI