PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit serius dan menghabiskan
banyak biaya yang menjadi semakin umum, terutama di negara-negara
berkembang (WHO, 2014). Prevalensi global penderita DM adalah sebesar
8.3% sementara penderita Impaired Glocose Tolerance (IGT) adalah 6.9%
dari total penduduk dunia. Mayoritas 382 juta orang dengan DM berusia
antara 40 dan 59, dan 80% dari mereka hidup di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah (IDF, 2013). DM terjadi ketika pankreas
tidak memproduksi insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara
efektif
menggunakan
insulin
yang
dihasilkan.
Hal
ini
menyebabkan
Stres
oksidatif
adalah
keadaan
yang
ditandai
oleh
2014). Ubi jalar ungu pekat mengandung antosianin sebesar 61,85 mg/100 g,
17 kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan antosianin ubi jalar ungu
muda yaitu 3,51 mg/100g. Proses pengolahan menurunkan kandungan
antosianin ubi jalar ungu segar, tetapi produk yang dihasilkan tetap
menyisakan kandungan antosianin sebagai sumber antioksidan. Penurunan
kandungan antosianin ditemukan pada produk olahan dari ubi jalar ungu
seperti ubi kukus, keripik, ubi goreng, dan tepung ubi jalar ungu (Husna dkk
2011). Penurunan total antosianin adalah sebesar 1,78 kali setelah ubi jalar
ungu digoreng (Tokuzoglu and Yilgirim, 2012)
Antosianin digunakan sebagai pewarna alami pada produk makan dan
minuman sehingga dapat mengganti penggunaan pewarna sintetis pada
produk pangan, pigmen antosianin juga dapat berperan sebagai penangkal
radikal bebas yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh (Samber dkk
2011). Pigmen antosianin dan flavonoid lainnya diduga diproduksi dalam
sistem kultur sel tanaman dapat memberikan keuntungan besar untuk
penelitian kesehatan dan gizi karena mereka cepat dan mudah terisolasi dan
ditemukan dalam buah-buahan utuh yang mudah untuk biolabeling sehingga
proses metabolik dapat diselidiki setelah konsumsi (Lila, 2004).
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat anthocyanin
dalam
ekstrak antosianin dari kulit biji kedelai hitam menunjukkan penurunan kadar
glukosa dan meningkatkan fungsi hemodinamik jantung. Selain itu antosianin
tidak hanya meningkatkan penurunan tingkat insulin pada tikus yang telah
diberikan streptozotocin, tetapi juga menurunkan kadar trigliserida yang
disebabkan oleh injeksi streptozotocin dalam serum (Nizamutdinova, et al,
2009).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melihat
efek ekstrak anthocyanin yang terkandung dalam ubi jalar ungu pada kadar
glukosa darah manusia.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh
pemberian ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu terhadap penurunan kadar
glukosa darah.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
1. Untuk menilai efek ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu pada kadar
glukosa darah
Tujuan Khusus :
1.
Menilai perubahan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak
2.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis, menjadi dasar pertimbangan untuk pemanfaatan ubi jalar
ungu dalam menanangi kejadian hyperglikemia dalam masyarakat.