BST Dalam Sitta Fix
BST Dalam Sitta Fix
Nama
: Ny. R
Usia
: 62 tahun
Alamat
: Binangun , Watumalang
Jenis Kelamin : Perempuan
Identitas Pasien
Keluhan
Anamnesis
Pasien
Riwayat
RPD, RPK
Pasien
R. Personal Sosial
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
: Baik
: Compos Mentis
Vital Sign
T
: 36.6 C
TD
: 160/ 85 mmHg
HR
: 96 kpm
RR
: 20 kpm
Kepala
Mata
Leher
Normocephali
Status Generalis
INSPEKSI
Ictus cordis tidak tampak
PALPASI
Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm medial LMCS
PERKUSI
Batas kanan jantung: ICS III-V LSD
Batas kiri jantung: ICS V 1cm medial LMCS
Batas atas jantung: ICS III LPSS
AUSKULTASI
Bunyi jantung I - II reguler
murmur (-),
gallop (-)
Cor
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI
Pulmo
SN vesikular
Rh -/ Wh -/-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Datar
Spider nevi (-), kaput medusae
(-)
Akral Hangat
Ekstremitas
Anamnesis
Px
Hypothesis?
REMATOID ARTRITIS
OSTEOARTRITIS
Etiologi :
Inflamasi
Idiopatik
Predileksi :
Sendi-sendi besar : Vertebra,
panggul, lutut, dan pergelangan
kaki.
Cenderung sendi bagian distal.
Gejala :
Gejala cenderung pada malam
hari.
Kaku dipagi hari berlangsung <
30 menit
Gambaran radiologi :
Terdapat osteofit
Etiologi :
Faktor genetik, autoimun
Predileksi :
Sendi-sendi kecil : PIP (Proximal
Interphalangeal),
MCP(Metacarpophalangeal), MTP
(Metatarsophalangeal).
(menyerang pada membran sinovial
Gejala :
Gejala cenderung pada pagi hari
Kaku dipagi hari berlangsung > 60
menit
Gambaran radiologi :
Terdapat Periosteal
ARTRITIS GOUT
Etiologi :
Metabolik akibat penimbunan kristal
Monosodium urat monohidrat.
Predileksi :
Cenderung sendi bagian proksimal
Kronik terbentuk tofus di cuping
telinga, MTP-1, olekranon, tendon
achiles, dan jari tangan.
A
Gejala :
Onset sewaktu-waktu
Gambaran radiologi
Pada fase awal asimetris,
pembengkakan di sekitar sendi yang
terkena dan edema jaringan lunak
sekitar sendi.
Fase lanjut perubahan tulang pada
MTP 1. Gout kronis tophi interoseus
banyak
More Info
Darah Rutin
Hemoglobin : 13.5 g/dl
(11.7- 15.5)
Leukosit : 10 . 103 / L
( 3.8- 10.6)
Eosinofil : 0.30 % ( 2-4)
Basofil : 0.30
Netrofil : 72.70 % (50-70)
Limfosit : 16.10 % ( 25-40)
Monosit : 10.20 % (2-8)
Hematokrit : 41 (40-52)
Eritrosit : 4.5. 106/ L (4.4-5.9)
Trombosit: 292. 103 / L ( 150-400)
MCV : 89fL ( 80-100)
MCH : 30 pg ( 26-34)
MCHC : 33 g/dl ( 32-36)
Kimia Klinik
GDS
: 115 mg/dl
Ureum
: 24.6 mg/dl
Creatinin : 0.52 mg/dl
Asam urat : 2.4 mg/dl
Cholesterol : 170 mg/dl
Trigliserida : 86 mg/dl
Dont Know
Pengertian OA?
Klasifikasi OA?
Faktor resiko terjadinya OA?
Langakh dx OA?
Patofisiologi OA?
Penatalaksanaan OA?
Definisi
2.2 Definisi
Epidemiologi
Epidemiologi
Klasifikasi
OA
Primer
Idiopatik
Sekunder
Trauma
Genetik
Metabolik
Osteo
nekrosis
Cedera Sendi,
Pekerjaan,
Olahraga
Jenis Kelamin
Kegemukan
Kelainan
Pertumbuhan
Suku Bangsa
Genetik
Faktor Lain
Umur
Patogenesis
1
Patologis
Kelainan Yang Dapat Ditemukan
Tulang Rawan Sendi
Tulang
Membran Sinovial
Kapsul Sendi
Badan Lepas
Efusi
Nodus heberden dan
Bouchard
Gejala Klinis
Keluha
n
Utama
Sendi
penopang
tubuh
Nyeri
Malam
hari
Bertamba
h Dengan
Gerakan
Gejala Klinis
Kekakuan
Gangguan
Pergerakan
Pembengkakan
Nodus
Heberden dan
Bouchard
Deformitas
2.8 Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Hambatan
Gerak
Krepitasi
Tanda
Peradangan
Pembengkakan
Sendi yang
Seringkali
Asimetris
Deformitas
Sendi
Perubahan
Gait
Foto Rontgen
Penyempitan celah sendi yang
seringkali asimetris
Osteofit pada pinggir sendi
Peningkatan densitas (sclerosis)
tulang subkondral
Kista tulang
Perubahan struktur anatomi sendi
Description
No radiographic findings of osteoarthritis
Minute osteophytes of doubtful clinical
significance
Definite
osteophytes with unimpaired joint
space
Definite osteophytes with moderate joint space
narrowing
Definite osteophytes with severe joint space
narrowing and subchondral sclerosis
Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006
Gambar
atas
kiri
:
pandangan
anteroposterior
menunjukkan
menyempitnya
celah sendi (tanda panah)
Gambar bawah kiri :
pandangan lateral
menunjukkan
sklerosis
yang
ditandai
terbentuknya osteofit (tanda panah)
Gambar atas kanan :
menyempitnya celah sendi
(tanda panah putih) menyebabkan destruksi
kartilago
dan sunchondral
(tanda
panah
er : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001.padapada
Radiographic Assessment
of Osteoarthritis.
American Family
Physician.
64 (2) :
Gambar atas :
gambar pertama menunjukkan penyempitan celah
sendi pada panggul (tanda panah putih), sklerosis
subchondral (kepala panah putih), dan terbentuknya kista
(kepala panah transparan).
Gambar bawah :
gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar
pertama yang menunjukkan semakin menyempitnya celah
sendi 2001.
(tanda
panah
putih)
dan sklerosis
panah
er : LS, Daniel, Deborah Hellinger.
Radiographic
Assessment
of Osteoarthritis.
American(kepala
Family Physician.
64 (2) :
Gambaran
radiologis
posteroanterior
menunjukkan
penyempitan
ruang
sendi
interphalangeal,
sklerosis
subchondral, dan pembentukan osteofit (panah)
obson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) :
obson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) :
obson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) :
obson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) :
Adanya
pembentukan
osteofit dan penyempitan
celah sendi pada sendi
tungkai
Pembentukan
sklerosis subkondral
Osteofit pada sendi jari tangan (DIP
1)
Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan Laboratorium
Petanda (Marker)
Osteoartritis
Artritis Reumatoid
Gout
Sendi penyangga
Mengenai sendi-
Daerah
berat badan
Predileksi
seperti coxae,
pergelangan siku,
genu, vertebre
Menyempit
Menyempit
Tidak ada
Celahsendi
Baik hingga
menyempit
Erosi pada pinggir
tulang over hanging
lip
Erosi
Punched out
dengan garis
Simetri
Kista
Tidak simetris
Simetris dan
sklerotik
Asimetris
bilateral
Ada
Ada (pseudocyst)
Tidak Ada
Perbadingan
OA dengan
RA dan Gout Tidak ada
Ada pada pinggir
Tidak ada
Rheumatoid arthritis
Adalah penyakit yang bersifat progresif, kronik,
systemic inflamatory, yang mengenai synovial
joint,
Wanita > pria
3 : 1.
Rheumatoid factor .
Seronegatif rheumatoid factor
Osteoporosis.
Joint space narrowing .
Articular erosion .
Synovial cyst/pseudo cyst
Joint effusion.
Soft tissue swlling
Marginal erosion.
Joint deformity----boutonniere, swan neck
deformity
Simetris
Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 20
RA
OA
Sumber : The WHO Manual of Diagnostic Imaging
Tatalaksana
Terapi
NonFarmakologis
Farmakologis
Bedah
2.11 Prognosis
Atasi nyeri
Kasus Berat
= Operasi
Umumnya
Baik
Decision making
Anamnesis: Wanita, usia 62 tahun, nyeri lutut
kanan dan mengalami pemi an bengkak minimal
di daerah cubitikananbengkakkan, nyeri gerak,
Px fisik : TD 160/85 mmHg
Pembengkakkan daerah genu dextra, nyeri tekan
+, nyeri gerak +, terasa kaku, tidak bisa berjalan
Pembengkakkan minimal di cubiti dextra, nyeri
dan kaku bila diluruskan.
Diagnosis
Poliartritis -> multiple
Osteoartritis
Dengan Hipertensi
Penatalaksanaan
Inf futrolit 20 tpm
Inj MPS 3x 62.5
Po
Rennadinac 2x1
Meloxicam 1x1
Osteocom 1x1
Amlodipin 1x1
TERIMA KASIH