SINDROMA NEFROTIK
Sitta Grewo Liandar
Conceptor : dr. Heru Wahyono Sp. A
KASUS
Nama
: An. L. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 11 thn
Alamat
: Kalikajar, Wonosobo
Agama
: Islam
Tanggal Masuk
: 16 Maret 2015
No. CM
: 566903
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh seluruh wajah, tungkai
membengkak, dan perut tampak membesar sejak hari
Sabtu tanggal 14 Maret 2015.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
16 Maret
2015
Pasien datang ke
poli
2013
2014
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kepala
Rambut
: Warna hitam, panjang, tidak
mudah rontok, distribusI merata
Wajah : Tampak edema pada wajah,
butterfly rush (-)
Mata
: Konjungtiva anemis tidak ada,
sklera ikterik tidak ada, kedua palpebra
tampak edema
Lidah
Bentuk
: normal
Warna : kemerahan
Faring
Hiperemi
Edema
: tidak ada
: tidak ada
Tonsil
Warna : kemerahan
Pembesaran : tidak ada
Abses/tidak : tidak ada
TH O RAX
Dinding dada/paru
Inspeksi :Bentuk : simetris
Retraksi : tidak ada
Dispnea : tidak ada
Pernafasan : thorakal
Palpasi : Fokal Fremitus : simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi :Suara Dasar Nafas= Suara
dasar vesikuler Suara Tambahan : Rhonki
(-/-), Wheezing (-/-)
JANTUNG
ABDOMEN
Inspeksi :
Palpasi :
Bentuk : cembung
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Ginjal
: tidak teraba
Masa
: tidak ada
Undulasi : (+)
Nyeri Tekan : (-)
Perkusi
:timpani, shifting dullness (+),
ascites (+)
Auskultasi
: bising usus (+) normal
EKSTREMITAS
Status Gizi
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 14.9 g/dl
Angka Leukosit : 10.9 103 /L
Eosinofil : 0.10%
Basofil : 0.10%
Netrofil : 84.60%
Limfosit : 12.8%
Monosit : 2.4%
Eritrosit : 5.3x106/L
Angka Trombosit: 345. 103/L
Hematokrit : 41%
MCV : 78 fL
MCH: 27 pg
MCHC : 34 g/dl
Kimia Klinik
Ureum : 16.8 g/dl
Kreatinin
: 0.46 g/dl
Kolesterol total : 618 mg/ dl ( <220 mg/dl)
Albumin : 1.43 g/dl ( 3.8-5.3)
Urin Rutin
Urin Rutin
Makroskopik
Warna : Kuning
Kejernihan : Jernih
Protein urin : +1
Gkukosa urin : Bilirubin urin : Urobilin : Keton : Sedimen Urin
Eritrosit urin : 0-1 /lpb
Leukosit urin : 4-6 /lpb
Epitel : 4-6 /lpb
Kristal : Silinder : Silinder granula : Silinder hyalin : -
Diagnosis
SINDROM
NEFROTIK
GINJAL
GNA
KWASHIORK
OR
Edema pada
anak
MALNUTRI
SI
JANTUNG
HEPAR
ALERG
I
MARASMIKKWASHIORK
OR
GAGAL
JANTUNG
CIRRHOS
IS
ANGIOEDEMA
GINJAL
A. SINDROM NEFROTIK
Proteinuria
Hipoalbuminemia
Hiperkolesterolemia
Asites
Air kemih berbusa
B. GNA
Hipertensi
Timbul GNA apabila didahului infeksi
Demam
Hematuria
Oliguria/ anuria
Edema pada kelopak mata atau seluruh badan
BACK
MALNUTRISI
KWASHIORKOR
Hambatan pertumbuhan
Perubahan pigmen rambut dan kulit
Pembesaran perut
Dermatosis
Hipotrofi
MARASMIK-KWASHIORKOR
Sangat kurus
Rambut jagung dan mudah rontok
Perut buncit
Punggung kaki bengkak
BACK
JANTUNG
GAGAL JANTUNG
Cepat lelah
Kurang aktif
Sesak nafas
Edema tidak sering ditemukan pada bayi
atau anak
BACK
HEPAR
CIRRHOSIS HEPATIS
ALERGI
BACK
ANGIOEDEMA
Nyeri pada kulit
Bila pada mulut terjadi hipersalivasi
Pada hidung menyebabkan
pengeluaran sekret terus menerus
Gangguan kulit yang menyebabkan
edema secara mendadak
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
: Sindroma nefrotik
: Gizi baik
PRO G N O SIS
Prognosis baik bila penderita sindrom
nefrotik memberikan respons yang baik
terhadap pengobatan kortikosteroid dan
jarang terjadi relaps. Prognosis jangka
panjang sindrom nefrotik kelainan minimal
selama pengamatan 20 tahun menunjukan
hanya 4-5% menjadi gagal ginjal terminal,
sedangkan pada glomerulosklerosis, 25%
menjadi gagal ginjal terminal dalam 5 tahun,
dan pada sebagian besar lainnya disertai
penurunan fungsi ginjal.
TERAPI
Prednison induksi : 2mg/kgbb/hari x 34 kg
= 64 mg/ hari dibagi menjadi 3 dosis
3x 16 mg dengan aturan minum 2 1 1, selama 3 minggu
Furosemide / IV = 2x 20 mg melalui injection plug
VIP Albumin
: 3x 1 tab/ oral
Diit: Nasi dengan lauk Cukup protein dan rendah garam
FOLLOW UP
Fungsi Non-ekskresi
Degenerasi insulin
Menghasilkan prostaglandin
VIDEO
Sindroma Nefrotik
Definisi
Sindrom nefrotik bukan suatu penyakit tersendiri,
melainkan merupakan kompleks gejala klinik yang
dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, dengan ciriciri sebagai berikut :
- Edema umum (anasarka),.
- Proteinuria
- Hiperlipidemi
- Lipiduria
Ada yang berpendapat bahwa proteinuria, terutama
albuminuria yagn masif serta hipoalbuminemi sudah
cukup untuk menegakkan diagnosis sindrom nefrotik.
Epidem iologi
Sindrom nefrotik lebih sering terjadi pada pria
Etiologi
PATOFISIOLOGI
humoral
selular
Kompleks imun
antigen antibodi
Mediator
inflamasi dan
sitokin
Merusak
membran basalis
Hilangnya
proteoglikan
sulfat heparan
Perubahan
sawar ukuran
celah pori
Hilangnya sawar
muatan (-)
Proteinuria
Hipoalbuminemia
Manifestasi Klinis
Patofisiologi gejala pada
SN
Hipoalbuminemi
a
Tekanan onkotik
koloid plasma
Cairan interstitial
Edema
Cairan ekstrasel
Retensi Na dan
H2o
Pergeseran
cairan ke
ekstrasel
Cairan
intravaskuler
Renin
angiotensin
Reabsorbsi
Napada tubulus
sintesis
lipoprotein
hiperlipidemia
Antithrombin III
(inhibitor
koagulasi)
sintesis faktor
pro koagulan
(faktor I,II, VII, X)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
KO M PLIK A SI
Infeksi
Hiperlipidemia
Hipokalsemia
Hipovolemia
Prognosis
Prognosis baik bila penderita sindrom
Pem bahasan
Pada kasus ini ada seorang anak berusia 11
tahun datang ke rumah sakit RSUD KRT
Setjonegoro. Berdasarkan alloanamnesa
dengan orangtua penderita, dan setelah
dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan :
Keluhan utama berupa badan bengkak atau
sembab.
Lokasi sembab pada daerah kelopak mata
,perut, dan tungkai.
Berdasarkan hal diatas diagnosa sementara
yang dapat ditegakkan adalah sindrom
nefrotik (SN
Untuk