Axel Lembong
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II
PENDAHULUAN
2
A.
B.
Jenis-jenis/Golongan Narkoba
C.
D.
Strategi Penanganan
Terlarang
BAB III
8
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hubungan narkoba dengan generasi muda dewasa ini amat erat. Artinya
amat banyak kasus kecanduan dan pengedaran narkoba yang di
dalamnya terlibat generasi muda, khususnya remaja sekolah dan luar
sekolah (putus sekolah). Menurut perhitungan pada pakar dan pers ada
sekitar 4 juta orang yang terlibat narkoba. Bahkan narkoba sudah
memasuki sekolah-sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan adalah
pil nipan dan daun ganja.
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini kami tujukan
kepada para remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Halayak ramai
yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana
bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan
harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa
membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan
bahaya narkoba itu sendiri
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang narkoba ?
2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda
menggunakan narkoba?
3. Bagaimana upaya penanggulangan terhadap bahaya narkoba pada
remaja?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk memberikan informasi atau gambaran
mengenai:
BAB II
PEMBAHASAN
2)
3)
4)
komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever,
jantung, ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
Dadang hawari menjelaskan bahwa selain mengganggu jiwa, zat narkoba
juga merusak organ fisik seperti lever, otak, paru, janin, pankreas,
pencernaan, otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga mengganggu
nutrisi, metabolisme tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika putus dari
narkoba si pemakai akan mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul
gejala seperti air mata berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan
(rhinorea), puril mata melebar, keringat berlebihan, mual, muntah, diare,
bulu kuduk beriri, menguap, tekanan darah naik, jantung berdebar,
insomnia, agresif.
B. Jenis-jenis/golongan Narkoba.
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1)
2)
Pslkotropika mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif susunan
syaraf pusat otak
3)
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai
narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
1)
Upper Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai
menjadi aktif seperti sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
2)
Downer Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat
orang yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang
menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa
cemas.
3)
Halusinogen Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih
menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
Adapun jenis-jenis narkoba lain antara lain :
1. Marijuana
Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2
meter, bentuk daun mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh
terbaik didaerah pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam
marijuana adalah tetra hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air
kencing. Para pecandu narkoba menghisap marijuana dengan rokok atau
pipa. Jika putus dari zat marijuana, maka si pemakai akan sakaw dengan
gejala macam-macam seperti mata berair, hidung berselesma, badan jadi
nyeri. Pemakaian yang semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan
kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga
dapat menyebabkan distorsi persepsi (penyimpangan persepsi dari
kenyataan), kehilangan koordinasi, detak jantung meningkat timbul rasa
cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat menyebabkan
kerusakan paru, batuk kronis, bronchitis.
1. Cocaine.
Cocaine sering dihirup melalui hidung, akan tetapi juga diisap dengan
rokok atau jika disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat
cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil
mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung meningkat,
darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine
bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang
meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa
bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat
menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak
kekurangan oksigen.
1. Methamphetamine.
Adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang
dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui mulut, dihirup,
daya serangnya ke otak si pemakai.
2. Heroin.
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam
tubuhnya. Si pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan,
mulut kering, perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan
menuju depresi di dalam system saraf sentral. Jika dihentikan maka si
pemakai akan sakaw, gelisah, sakit pada otot dan tulang, insomnia,
muntaber. Untuk menghilangkan kecanduan harus ada kerja sama antara
pecandu dengan pembimbing/dokter. Biasannya hal ini dilakukan oleh
konselor spesialis narkoba dengan menggunakan muti-methods/konseling
terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit demi sedikit
dalam jangka panjang untuk pngobatan kecanduan heroin dimaksudkan
agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan dirinya
karena over dosis dan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.
5. Club Drugs.
a. Ecstasy.
Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia.
Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi.
Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat
tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks
meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.
b. Rohypnol.
Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti
liver, ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak. c.
Gammahydroxybutyrate. Akibat over dosis adalah kehilangan kesadaran,
serangan jantung. d. Ketamine. Gejala yang dipakai adalah menimbulkan
efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan. Jika over dosis berakibat
kehilangan memory, mengigau, kehilangan koordinasi.
C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
1. Lingkungan
Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu
sendiri.Pada mass remaja, teman sebaya menduduki peran utama ads
kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua
dalam sosialisasi dan aktivitas waktu Luang dengan hubungan yang
bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang berbeda.
Faktanya:
1. Pads masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung
berakibat penurunan kedekatan emosi,dan kehangatan, bahkan
cendrung timbul konflik remaja denganorang tua.
1. Konflik keluarga membuat remaja tergantung pads teman
sebaya uantuk dukungan emosi.
2. Faktor Individu
Selain faktor lingkungan,peran genetik jugs merupakan komponen yang
berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk
beberapa individu. Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan
narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih pads ibu yang
sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah: Sikap positif
terhadapminum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman
1. Faktor Keluarga
Ciptakan keharmonisan dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua
dengan membangun suasana demokratis. Ciptakan komunikasi yang
produktif dan terapkan aturan yang jelas.
2. Faktor Teman Sebaya, Sekolah dan Lingkungan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena,
dan sebagainya. Orang tua meruapakan orang lebih tua atau
dituakanatau orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang
narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing,
mengenal teman anak-anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.
Upaya pencegahan terhadap bahaya narkoba dapat dilakaun dengan 3
cara intervensi yaitu: pencegahan primer pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier. Upaya pengulangan terhadap bahaya narkoba dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu: upaya pre-emtif, upaya preventif dan
upaya penegakan hukum.
2. Saran
a. Siswa perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba yang
selalu mengancam.
b. Agar siswa yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur dan giat
belajar, agar ada yang membantu supaya siswa yang terkena narkoba
jangan lagi bergaul dengan preman/pecandu.
DAFTAR PUSTAKA
http://siswasekolah.wordpress.com/2011/03/23/makalah-narkoba/
Lingkungan Kemasyarakatan
Penelitian melalui pertanyaan-pertanyaan kepada pihak yang
pernah bergelut dengan NARKOBA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AXEL LEMBONG
KELAS X - MULTIMEDIA