Anda di halaman 1dari 10

S2 Ilmu Komputer Denpasar

REKAYASA PERANGKAT LUNAK


I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

RUP
(Rational Unified Process)
A. PENGERTIAN
RUP (Rational Unified Process) merupakan suatu Software engineering
process hasil kerja awal dari Three Amigos Ivar Jacobson, Grady Booch, dan
James Rumbaugh- yang bertujuan untuk memastikan kualitas yang terbaik pada
suatu produksi software dengan memperkirakan jadwal dan biaya yang harus
dikeluarkan. RUP merupakan process product dari Rational Software dengan
konsep utamanya adalah tentang model, workflow dan workers, serta tentang
phase dan iterasi.
Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa
perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best
practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama
metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk
siklus pengembangan perankat lunak. Use-case driven mendorong terjadinya
pengerjaan pembangunan perangkat lunak, mulai dari pengumpulan awal dan
penentuan kebutuhan sampai proses pembuatan program, hal ini dilakukan karena
use case sangat sesuai untuk menangkap kebutuhan serta mendorong analisa,
desain, dan implementasi. Pendekatan iteratif memungkinkan perekayasa
perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
sedikit demi sedikit. Kebutuhan produk dan bisnis kadang-kadang berubah seiring
dengan laju perkembanganya sehingga membutuhkan sebuah model proses yang
sudah dirancang secara eksplisit untuk mengakomodasi perkembangan produk
sepanjang waktu.
RUP juga meliputi pembahasan dari implementasi UML (Unified
Modelling Language) secara luas dan memfokuskan dirinya pada software yang
memiliki metodologi berorientasi objek. Sehingga dapat kita bedakan dengan
UML bahwa RUP merupakan sebuah proses yang dilakukan dalam rekayasa
perangkat lunak sedangkan UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk
memvisualisasikan, mendeskripsikan, membangun, dan mendokumentasikan
1

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

perangkat yang akan digunakan dalam membangun sebuah perangkat lunak. RUP
dibutuhkan sebagai pedoman untuk menggunakan UML secara efektif. Sedangkan
UML berfungsi sebagai standardisasi notasi yang berorientasi objek untuk
mengkomunikasikan kebutuhan/requirement, architectures, dan desain secara jelas
dengan user. Oleh karena itu, hubungan antara RUP dan UML sangatlah dekat.
B. ARSITEKTUR RUP (RATIONAL UNIFIED PROCESS)
RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus
pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language
(UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu:

Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili


aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini
dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki
suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase
selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini
terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition.

Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspekaspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan
ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang
dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni
who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business
Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test,
Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management,
Environtment.

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

Gambar Arsitektur Rational Unified Process


Pada penggunaan kedua standard tersebut diatas yang berorientasi obyek
(object orinted) memiliki manfaat yakni:
o Improve productivity
Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah
tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas
o Deliver high quality system
Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada
komponenkomponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga
dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan kualitas
yang tinggi.
o Lower maintenance cost
Standard ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan yang
terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya
biaya

pemeliharaan

dapat

dioptimalkan

atau

lebih

rendah

dengan

pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.


o Facilitate reuse
Standard ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen3

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang


lainnya.
o Manage complexity
Standard ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua
tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat
kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua
manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and
schedule time and the users accepted.
Rational Unified Process menawarkan dan menjelaskan penerapan six
best practise yang efektif pada software development, diantaranya adalah :

Develop Software Iteratively


Pendekatan secara iterative digunakan untuk mengurangi resiko yang dapat
terjadi selama lifecycle. Setiap akhir iterasi akan diperoleh executable
release yang memungkinkan keterlibatan end user dan feedback yang
diberikan secara terus-menerus. Pendekatan ini juga mepermudahkan
penyesuaian perubahan kebutuhan, features, maupun jadwalnya.

Manage Requirements
Rational Unified Process mendeskripsikan bagaimana mendapatkan,
mengorganisasikan, dan mendokumentasikan fungsionalitas dan batasan
yang dibutuhkan. Sehingga akan memudahkan dalam memahami dan
mengkomunikasikan kebutuhan bisnis.

Use Component-based Architecture


RUP menggunakan pendekatan sistematis dalam mendefinisikan arsitektur
yang menggunakan component. Karena memang proses yang dilakukan
difokuskan pada awal pembangunan sebuah software. Dalam proses ini
akan mendeskripsikan bagaimana menyusun arsitektur yang fleksibel,
mudah dipahami, dan mengembangkan efektif software reuse.

Visually Model Software


Proses yang dilakukan menunjukkan bagaimana memvisualisasikan model
yang mencakup struktur dan kelakuan dari arsitektur dan komponen.

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

Verify Software Quality


Application perfoemance dan kemampuan tahan uji yang buruk dapat
menghalangi diterimanya sebuah aplikasi software. Sehingga diperlukan
penelaahan lebih lanjut tentang kualitas software dengan mematuhi
kebutuhan aplikasi berdasarkan kemampuan tahan uji, fungsionalitas,
application performance, dan system performance.

Control Changes to Software


Proses akan mendeskripsikan bagaimana mengontrol dan memonitor
perubahan untuk kesuksesan iterative development. Selain itu, proses juga
akan memandu kita bagaimana menyusun workspace yang aman bagi para
developer dengan mengisolasi perubahan yang dilakukan di workspace lain
dan dengan mengontrol perubahan pada seluruh software artifact. Sehingga
membuat team bekerja sebagai unit tersendiri dengan mendeskripsikan
bagaimana mengintegrasikan dan membangun management secara otomatis.

1) Disiplin Proses dari RUP (Rational Unified Process)


Dari gambar diatas, terlihat ada sembilan core process workflow
dalam RUP. Semuanya merepresentasikan pembagian worker dan activities
ke dalam logical grouping. Ada dua bagian utama yaitu process workflows
dan supporting workflows.
a) Dalam

process

workflows

terdapat

Bussiness

modeling

yang

didalamnya dibuat dokumen bussiness process yang dipakai disebut


bussiness use cases. Dokumen ini menjamin stakeholder memahami
kebutuhan bisnis proses yang diperlukan.
b) Tujuan dari requirement workflow adalah mendeskripsikan what/apa
yang harus dikerjakan oleh sistem serta membolehkan developer dan
costumer untuk menyetujui deskripsi itu.
c) Analysis&Design

workflows

bertujuan

untuk

menunjukkan

how/bagaimana merealisasikan sistem dalam tahap implementasi.


Didalamnya kita akan menemukan problem domain juga solusi dari
problem yang mungkin akan muncul dalam sistem. Hasil yang

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

diberikan pada tahapan ini adalah design model sebagai blueprint dari
source code yang akan dibuat dan juga analysis model (optional).
d) Implementation workflow bertujuan untuk mengimplementasikan
classes dan objects dalam hubungannya dengan component, mengetest
component yang dihasilkan sebagai unit, dan untuk mengintegrasikan
hasil yang dibuat oleh masing-masing implementer/teams ke dalam
executable system. RUP menjelaskan bagaimana kita me-reuse exiting
complements atau me-implement new component sehingga membuat
sistem mudah dibangun dan meningkatkan kemungkinan untuk mereusenya.
e) Test workflow bertujuan untuk memeriksa interaksi antar objek,
penggabungan component dari software dengan tepat, dan memeriksa
apakah semua kebutuhan sudah dipenuhi dengan tepat. Selain itu, test
bertujuan untuk mengidentifikasikan dan meyakinkan bahwa kerusakan
yang ada telah diatasi sebelum men-deploy software. RUP menawarkan
pendekatan iterative yang memungkinkan kita mengetest keseluruhan
project dengan menemukan kerusakan sejak dini sehingga mengurangi
cost untuk memperbaikinya. Test menghasilkan tiga macam ukuran
qualitas yaitu reliability, functionality, application dan system
performance.
f) Deployment workflow dilakukan untuk menghasilkan product release
dengan sukses dan aktifitas mengantar software kepada end user seperti
membuat external releases dari software ,packing software, distributing
software, installing software, serta membantu user memahami sistem.
Aktifitas ini dilakukan pada fase transition. Dalam RUP, deployment
workflow berisi paling sedikit detailnya daripada workflow yang lain.
g) Project

management

software-intensive

menyediakan

projects,

panduan

framework

untuk

mengatur

untuk

planning,

staffing,

executing, dan monitoring projects, dan framework untuk mengatur


resiko yang ada. Dikatakan sukses apabila produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan user dan kebanyakan customer.
h) Configuration and change management menyediakan panduan untuk
6

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

mengatur penyusunan software systems, mengatasi perubahan request


management, dan dapat menjadi salah satu cara untuk melaporkan suatu
kerusakan.
i) Environment
organization

bertujuan
beserta

menyediakan

software

software

development

development

environment,

yang

dibutuhkan untuk mendukung development team.


2) Fase RUP
a) Inception

Menentukan Ruang lingkup proyek

Membuat Business Case

Menjawab pertanyaan apakah yang dikerjakan dapat menciptakan


good business sense sehingga proyek dapat dilanjutkan

b) Elaboration

Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko

Menetapkan base line

Merencanakan fase berikutnya yaitu construction

c) Construction

Melakukan sederetan iterasi

Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut: analisa desain,


implementasi dan testing

d) Transistion

Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi

Dalam fase ini dilakukan:

Beta dan performance testing

Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user


guides dan sales kit

Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas


pengguna

C. Penerapan Tahapan Metodologi Pengembagan Perangkat Lunak dengan


7

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

Menggunakan RUP (Contoh Kasus)


Metodologi Rational Unified Process (RUP). Metode RUP merupakan
metode pengembangan kegiatan yang berorientasi pada proses. Dalam
metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:
1) Inception
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan,
melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan

perancangan

awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Pada


akhir fase ini, prototipe perangkat lunak versi Alpha harus sudah dirilis
2) Elaboration :
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari
menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototipe
versi Betha dari perangkat lunak.
3) Construction
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat
dilakukan pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, perangkat lunak versi
akhir yang sudah disetujui administrator dirilis beserta dokumentasi
perangkat lunak.
4) Transition
Instalasi , deployment dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada
tahap ini.
D. KEUNTUNGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK RUP
Ada beberapa keuntungan dengan mengunakan RUP (Rational
Unified Process) dalam pengembangan perangkat lunak di antaranya :
1) Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi
anggota tim.
2) Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan uml secara efektif.
3) Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.
4) Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses
5) Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahanperubahan yang terjadi pada software selama proses pengembangannya.
8

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

6) Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan


rational test manager tool
E. KEKURANGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK RUP
Ada beberapa kekurangan dengan mengunakan RUP (Rational
Unified Process) dalam pengembangan perangkat lunak di antaranya :
1) Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat
lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada uml (unified
modeling language).
2) Membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan menggunakan
model xp dan scrum.
F. KONDISI IDEAL DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
MENGGUNAKAN RUP
1) Pengembangan perangkat lunak yang berorientasi objek dengan
berfokus pada UML (Unified Modeling Language ).
2) Mempunyai waktu pengembangan yang panjang.
3) Dikembangkan pada perangkat lunak sebagai sarana interaksi antara
pengguna dan perangkat keras.
4) Mempunyai tim programmer yang cukup banyak.
5) Pengembangan dan perubahan perangkat berdasarkan kebutuhan user.
G. KESIMPULAN
The Rational Unified Process merupakan proses rekayasa perangkat
lunak yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tim. RUP
menyediakan pendekatan disiplin untuk memastikan proses produksi software
yang berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan

end user, dibawah

prediksi jadwal dan anggaran. Selain itu, RUP juga menekankan


pembangunan dan pemeliharaan model sehingga dijadikan acuan untuk
menggunakan UML (The Unified Modeling Process) sebagai bahasa
pemodelan secara efektif.
Dalam tahapan proses development software yang harus dilalui, RUP

S2 Ilmu Komputer Denpasar


REKAYASA PERANGKAT LUNAK
I Made Endra Wiartika Putra / 1429101010

membaginya ke dalam modul-modul yang akan dikerjakan secara iterative


sehingga memungkinkan kita mengetest keseluruhan project dengan
menemukan kerusakan sejak dini sehingga mengurangi cost untuk
memperbaikinya.
Dengan menggunakan RUP, diharapkan dalam proses pembangunan
sebuah software dapat menghasilkan kualitas yang terbaik.

10

Anda mungkin juga menyukai