Anda di halaman 1dari 23

GANGREN FOURNIER

Pembimbing : dr. Saut H, Sp. U


KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU
BEDAH
RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

Kelompok D

Assyifa Anindya
Yulia Dewi Asmariati
Istiqlallia
Hilyati Ajrina

Definisi

Fournier Gangren adalah penyakit yang


ditandai dengan Fascitis Nekrotikan di daerah
perineum dan kelamin, akibat infeksi sinergi
dari polimikroba.

Fournier gangrene merupakan kedaruratan di


bidang urologi karena awal mula penyakitnya
(onset) berlangsung sangat mendadak, cepat
berkembang, bisa menjadi ganggren yang
luas dan menyebabkan septikemia.

Epidemiologi

Fournier gangrene dengan rasio pria ke perempuan


adalah sekitar 10:1. Kejadian yang lebih rendah
pada wanita dapat disebabkan oleh drainase yang
lebih baik dari daerah perineum melalui cairan
vagina.
Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis
berada pada risiko yang lebih tinggi, terutama
untuk infeksi yang disebabkan terkait dengan
methicillin-resistant Staphylococcus aureus
(MRSA).
Kebanyakan kasus yang dilaporkan terjadi pada
pasien berusia 30-60 tahun.

Etiologi

Kultur dari pasien dengan Fournier gangren adalah


infeksi polimikroba dengan rata-rata 4 isolat per kasus.
Escherichia coli adalah aerob dominan, dan Bacteroides
adalah anaerob dominan. Mikroorganisme umum
lainnya adalah sebagai berikut:
Gram-negative
E. coli
Klebsiella
pneumoniae
Pseudomonas
aeruginosa
Proteus mirabilis
Enterobacteria

Gram-positive
Staphylococcus
aureus
Beta Hemolytic
Streptococcus
Group B
Streptococcus
faecalis
Staphylococcus
epidermidis

Anaerobes
Peptococcus
Fusobacterium
Clostridium
perfringens
Mycobacteria
Mycobacterium
tuberculosis
Yeasts
Candida albican

Anatomi

Anatomi Penis

Anatomi Skrotum

Patofisiologi
Infeksi lokal berdekatan dengan portal masuk adalah dasar
terjadinya Fournier gangren.
Pada akhirnya, suatu endarteritis obliterative berkembang
menyebabkan kulit, subkutan dan pembuluh darah menjadi
nekrosis kemudian berlanjut iskemia lokal dan proliferasi
bakteri.
Infeksi fasia perineum (fasia colles) dapat menyebar ke penis
dan skrotum melalui fasia buck dan dartos, atau ke dinding
perut anterior melalui fasia scarpa, atau sebaliknya.
Fasia colles melekat pada perineum dan posterior diafragma
urogenitalia dan lateral dari ramus pubis, sehingga membatasi
perkembangan ke arah ini.
Keterlibatan testis jarang, karena arteri testis berasal
langsung dari aorta dan dengan demikian memiliki suplai
darah terpisah dari infeksi local.

Faktor resiko

Diabetes mellitus (sebanyak 60% dari kasus)


Malnutrisi
Alkoholisme
Usia lanjut
Vascular penyakit panggul
Keganasan
Lupus eritematosus sistemik
Penyakit crohn
Infeksi HIV
Iatrogenik kekebalan (misalnya terapi jangka panjang
kortikosteroid)

Manifestasi Klinis

Pada awalnya terdapat demam yang dapat


berkembang menjadi demam tinggi sampai
toksemia, syok, dan delirium.
Keadaan lokal pada penis, skrotum dan kulit
sekitarnya tampak bengkak, nyeri, teraba
hangat, dan eritematous.
Jika teraba krepitasi menandakan adanya
infeksi kuman pembentuk gas, di antaranya
adalah Clostridium spp. Pada fase lanjut, terjadi
gangrene dengan nekrosis luas, plak berwarna
hitam dan hijau, dan sekret sangat berbau.

Diagnosis

1. Anamnesis
Gejala prodromal demam dan letargi, yang muncul
dalam 2-7 hari
Rasa sakit dan nyeri tekan yang berhubungan
dengan edema pada kulit di atasnya yang disertai
pruritus
Meningkatkan nyeri genital dengan eritema dikulit
atasnya
Gambaran duski di kulit atasnya (subkutan krepitasi)
Gangren jelas dari bagian alat kelamin disertai
drainase purulen dari luka

Edema dinding skrotum dan


perubahan warna kulit

2. Pemeriksaan fisik
Palpasi dari alat kelamin, perineum dan pemeriksaan
colok dubur, untuk menilai tanda-tanda penyakit dan
untuk mencari potensi masuknya portal infeksi.
Dapat juga ditemukan krepitasi jaringan lunak, nyeri lokal,
ulkus yang disertai eritem, edema, sianosis, indurasi,
blister, maupun gangren.
Dari inspeksi kulit tersebut dapat menentukan derajat dari
bau amis ditimbulkan akibat infeksi dari bakteri anaerob
dan krepitasi yang disebabkan mikroorganisme
Clostridium yang dapat memproduksi gas.
Gejala sistemik dapat terjadi seperti demam, takikardia
dan hipotensi.

3. Pemeriksaan penunjang
Tes darah lengkap
Foto polos radiologi
Ct-scan (computed tomography)
Histopatologis
USG (ultrasonografi)

Foto polos radiografi anteroposterior

Keterangan: panah menunjukkan tanda radiolusen dalam jaringan


lunak yang melapisi daerah skrotum dan perineum yang dapat
dicurigai sebagai emfisema subkutan.

Penatalaksanaan
1. Antibiotik
Pengobatan Fournier gangren
melibatkan antibiotik spektrum luas
terapi antibiotik. Spektrum harus
mencakup staphylococci, streptokokus,
Enterobacteriaceae organisme, dan
anaerob. Dimana secara empiris
ciprofloksasin dan klindamisin dapat
digunakan.

2. Debridemen
Tujuan debridemen adalah mengangkat seluruh
jaringan nekrosis (devitalized tissue) sebelum
dilakukan debridement sebaiknya dicari sumber
infeksi dari uretra atau dari kolorektal dengan
melakukan uretroskoi atau proktoskopi.

Ektensif debridemen
dari Fournier gangren

3. Oksigen Hiperbarik
Oksigen hiperbarik (HBO) telah
digunakan sebagai tambahan dalam
pengobatan gangren Fournier. Protokol
yang biasa digunakan antara lain :
ismultiple sesi sebesar 2,5% 90min dan
atmfor 100 oksigen inhalasi setiap 20
menit.
HBO meningkatkan kadar tekanan
oksigen dalam jaringan dan memiliki
efek menguntungkan berbagai

4. Rekonstruksi Bedah
Cacat kecil dapat ditutup oleh penjahitan primer,
terutama dikulit yang lentur seperti pada
skrotum. Kecacatan besar biasa paling sering
timbul saat pencangkokan kulit. Kulit kaki yang
sehat, pantat, dan lengan dapat digunakan untuk
pencangkokan

Transplantasi kulit
pada Fournier gangren

Komplikasi

Chordee, ereksi yang menyakitkan, dan disfungsi


ereksi
Infertilitas akibat memindahkan testis di paha
kantong (suhu tinggi)
Karsinoma sel skuamosa pada jaringan parut
Imobilisasi dengan kontraktur yang lama
Perubahan sekunder pada perubahan tubuh
karena gangguan depresi dismorfik
Lymphodema dari kaki sekunder untuk
debridement panggul yang selanjutnya
thrombophlebitis.

Prognosis

Jika jaringan lunak yang luas hilang, mungkin terjadi


gangguan pada drainase limfatik, sehingga terjadi,
edema dan selulitis.
Kecacatan pada skrotum, perineum, penis, dan kulit di
perut memerlukan prosedur rekonstruksi. Prognosis
untuk pasien setelah rekonstruksi Fournier gangren
biasanya baik.
Skrotum memiliki kemampuan untuk menyembuhkan
dan regenerasi setelah infeksi dan terjadi nekrosis
Namun demikian, sekitar 50% dari laki-laki dengan
keterlibatan penis mengalami sakit dengan ereksi, sering
berhubungan dengan jaringan parut pada daerah genital.

Daftar Pustaka

Pais, Vernon M. Fournier Gangerene Medication. [online]. 2011. [citied Agustus, 2012].
Available from : http://emedicine.medscape.com/article/2028899-overview
Sjamsuhidajat, Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi :2. Jakarta : EGC. 2008. 795-800
Morpurgo, Emillio, Susan. Fournier gangrene. [online]. 2006. [citied Agutus 2012]. Available
from : http://www/midcf.org/journlas/4335.pdf
Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi : 2. Malang : Sagung Seto, 2008. 50-56.
Hohenfellner, Markus, Richard. Emergencies and Urology. London : Springer. 2006. 50-140
Slone, Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC. 2005. 347-52
Putz, R, Pabst. Sobotta Atlas of Human Anatomy. Volume 2, 14 th edition. Elsevier. 2005. 198
Price, Sylvia A, Lorraine. Patofiiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi : 6, volume :2.
2005. Jakarta : EGC. 1311-22.
Hansen JT, Koeppen BM. Netters Atlas of Human Physiology. Volume 1, 10 th edition. Elsevier.
20010. 365
Stockinger, Zsolt. Fournier Gangrene. [online]. 2011. [citied Agustus, 8 2012]. Available from :
http://www.guttmacher.org/pubs/journals/3116205.pdf
Burch, Draion, Timothy, Vincent. Fourniers Gangrene : Be Alert forThis Medical Emergency.
[online]. 2007. [citied Agustus, 8 2012]. Available from
http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNACW770.pdf
Thwaini, Khan A, Malik A. Fourniers gangrene and its Emergency Management. [online]. 2005.
[citied Agustus, 8 2012]. Available from

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai