Pengujian Kekerasan
Hardness Testing
Soal
1.
2.
3.
HRB
VIKESR
ROKWELL
Definisi
Uji Kekerasan adalah:
Pengujian dari sifat mekanis
suatu bahan/material terhadap
pembebanan yang dilakukan
oleh indentor atau alat uji
lainnya yang menyebabkan
material mengalami deformasi
plastis.
Jenis-jenis
Sistem Goresan
Nama Mineral
Unsur/Senyawa Kimia
Alat Penguji
Talc (Talk)
Hydrat Magnesium
Silikat
Gypsum (Gipsum)
Tergores kuku
manusia
Calcite (Kalsit)
Kalsium Karbonat
Tergores koin
perunggu
Fluorspar (Fluorit)
Kalsium Flour
Apatite (Apatit)
Kalsium Fosfat
Tergores kaca
Feldspar/Ortoklas
Alkali Silikat
Quartz (Kuarsa)
Silika
Topaz
Alumina Silikat
Tergores amplas
Corondum
Alumina
10
Diamond (Intan)
Karbon
Sistem Goresan
Prinsip pengujian: menggoreskan
mineral yang telah diketahui nilai
MOHS-nya dengan yang belum.
Alat pengujian yang telah
dikembangkan oleh Prof. L. C. Graton
dari Harvard, terdiri dari Mikroskop,
stage, pemberi beban hingga 3 gram,
dan mata intan.
Operasi alat ini, ialah benda uji digores
dengan menggunakan mata intan,
kemudian goresan itu dibandingkan
melalui mikroskop dengan standar
goresan sebelumnya.
Sistem Jejak
Prinsip: membebankan benda uji
dengan suatu indentor, dan hasil uji
tersebut dapat terlihat atau
diperhitungkan lagi untuk
selanjutnya diidentifikasikan
sebagai nilai kekerasan.
Tipe-tipe pengujian:
- Brinnel
- Vickers
- Rockwell
Brinnel
Adalah salah satu tipe pengujian
yang menggunakan bola dengan
diameter 2,5 10 mm sebagai
indentor
Prinsip Kerja:
Bola dengan diameter yang telah
ditentukan sesuai ketebalan menumbuk
benda uji. Bola tersebut memiliki beban
tumbuk 500 kg, 1500 kg, dan 3000 kg.
Beban 3000 kg dan 1500 kg digunakan
untuk pengujian logam-logam industri
khususnya logam keras, dan 500 kg
untuk logam lunak.
Brinnel
Hasil pengujian dapat
diubah ke dalam nilai
kekerasan Brinnel
menggunakan rumus:
HBN =
2P
(D)(D (D - d)
Dimana:
P = Beban yang diberikan
(massa bola, kg)
D = diameter bola (mm)
d = diameter jejak (mm)
Brinnel
Ketebalan
benda uji
(mm)
Diameter
bola
P untuk
Steelunhardene
d
P untuk
Perunggu,
tembaga,
Alumunium
P untuk
tsoft
copper
>6
10
3000
1000
500
>3
750
250
> 1,2
2,5
182,5
Bola Penjejak
Brinnel
Brinnel
Brinnel
Pengukuran Jejak:
Diameter dari penjejakan selanjutnya diukur
menggunakan mikroskop, dan toleransi dari
pembacaan adalah 0,01 mm.
Letak penjejakan
Penjejakan sebaiknya ditempatkan di
tengah-tengah benda uji untuk mendapatkan
hasil yang akurat.
Dan untuk penjejakan yang dilakukan pada
benda uji yang sama, jaraknya adalah 3 kali
diameter jejak yang pertama, diukur dari
pusat.
Brinnel
Kerugian Brinnel:
Seiring dengan bertambah kerasnya benda
uji, bola
penjejak mengalami
deformasi dan cenderung berubah
dimensinya, mengakibatkan jejak yang
dihasilkan tidak sempurna. Dan akhirnya
nilai kekerasan yang dibaca tidak akurat.
Deformasi ini disebabkan adanya
pembebanan yang
berulang-ulang pada
indentor ketika pengujian,
sementara
bola indentor memiliki tingkat modulus
elastis tertentu.
Brinnel
Kekhususan Pengujian:
Penjejakan Brinell:
Paling
Rockwell
Pengujian Rockwell ditemukan pada
tahun 1916 oleh Stanley P. Rockwell,
seorang ahli metalurgi dari Inggris.
Prinsip Pengujian:
Pengujian Rockwell terdiri atas pengukuran
perbedaan kedalaman yang diakibatkan oleh
pembebanan besar (major loading) terhadap
kedalaman yang disebabkan oleh
pembebanan kecil (Minor Loading)
Rockwell
Brale Sphero-Conical Diamond Penetrator
Pertambahan Kedalaman
Benda Uji
Skema Pengujian Rockwell
Rockwell
F0
Rockwell
Rumus Tingkat Kekerasan Rockwell
HR
=E-e
HR = Tingkat kekerasan Rockwell
E
= Konstanta bahan indenter
e
= Selisih kedalaman penetrasi
antara F1
dan F0
Rockwell
Pembebanan Minor adalah selalu 10 kg,
sedang untuk pembebanan Major dapat
60, 100 atau 150 kg.
Angka kekerasan Rockwell tidak terdiri
atas angka saja, melainkan huruf yang
melambangkan tipe penetrator dan beban
major yang dipakai.
Contoh penulisannya:
60 HRB, 15T-22
Prosedur untuk pengujian Rockwell
terbagi tiga:
Rockwell A
Rockwell B
Rockwell C
Rockwell
Rockwell A
Digunakan untuk menguji benda uji dari baja
dengan ketebalan 0,4 0,6 mm atau benda
berlubang dengan ketebalan dinding 0,4 0,
8 mm.
Beban yang diberikan 60 Kg.
Menggunakan Penetrator kerucut intan
Angka dapat langsung terbaca pada alat
Rockwell
Rockwell B
Sesuai untuk unhardenened steel dan
semua logam non ferrous.
Beban yang diberikan adalah 100 kg
Penjejaknya ialah bola dengan diameter
1/16 inchi
Angka kekerasan dapat dibaca langsung
pada alat
Rockwell
Rockwell C
Digunakan untuk Hardened Steel dan logam
dengan ketebalan 0,6 0,8 mm
Pembebanan (Major Load) adalah 150 kg
Indentor adalah kerucut intan dengan sudut
1200
Angka kekerasan juga dapat langsung
dibaca pada alat
Rockwell
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Permukaan harus rata, bersih, dan kering,
serta bebas dari karat.
Pembebanan harus tegak lurus, tidak terjadi
pelenturan, terutama untuk benda
berongga.
Ketebalan Plat, setelah diuji bagian
belakang tidak menggelembung.
Pembebanan/pengujian jangan di pinggir
benda uji.
Makin halus benda uji, makin akurat hasil
pengukuran yang akan didapat.
Rockwell
Kekhususan Pengujian
Penjejakan
Untuk
Rockwell:
Vickers
Sesuai dengan standar ASTM E92, dimana tes ini
menggunakan indenter berupa
diamond berbentuk piramid
dengan sudut 136o dengan
beban
1-100 kgf.
Beban diberikan selama 10
sampai 15 sekon.
Vickers
Vickers
Vickers
Vickers
Keuntungan:
Penggunaan
indenter yang
Kerugian:
sama untuk tiap
Alat yang
jenis
digunakan lebih
permukaan dan
mahal daripada
material
alat-alat yang
Pembacaan
digunakan
dapat dilakukan
untuk pengujian
secara akurat
yang lain
Baik untuk
semua materi
Vickers
Kekhususan Pengujian:
Penjejakan Vickers:
Microhardness
Disebut Mikrohardness karena digunakan
untuk pembebanan hanya sampai 1000
gram.
Indentor yang digunakan dapat berupa
Piramida knoop atau Intan bersudut 1360
Microhardness
Vickers
Knoop
Penjejak adalah Intan
Angka kekerasan didapat
dari perbandingan antara
bebean dengan luas
penjejakan
Material keras dan rapuh,
keduanya dapat diuji dengan
((Knoop
Knoop
Knoop Hardness Indenter
Indentation
Knoop
The
Knoop
Kekhususan Penjejakan:
Penjejakan
Knoop:
Khusus untuk mikro hardness dan
pengujian benda-benda yang kecil
(komponen jam tangan, logam
tipis, dan sebagainya)
Untuk phasa atau struktur pada
matriks logam
Spesial Test
Disebut spesial karena metode dan
penggunaaannya berbeda dengan yang
sebelumnya dibahas.
Terdiri atas:
1. Scleroscope Shore
2. Durometer
Scleroscope Shore
Adalah pengujian dengan cara
memantulkan benda (yaitu
berupa palu bermata intan atau
bola baja)
Energi pantulan tersebut yang
selanjutnya diidentifikasikan
sebagai nilai kekerasan
Durometer
Cara Kerja
Durometer
Durometer Digital
Durometer
Durometer Analog
Terima Kasih