Kelompok IV A
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui
dan menjelaskan
1. Definisi Anemia Defisiensi besi
2. Gejala gejala Anemia Def. besi
3. Etiologi Anemia Def. besi
4. Patogenesis Anemia Def. besi
5. Klasifikasi Anemia
6. Pemeriksaan Anemia def.besi
7. Pengobatan Anemis Def. besi
Definisi Anemia
Defisiensi Fe.
Anemia yang timbul akibat
Batas Nilai
Hb (gr/dl)
11,0
12,0
13,0
11,0
12,0
kelemahan
otot,
lesu,
perasaan
dingin
ekstremitas.
serta
pada
Faktor nutrisi
Kebutuhan zat besi meningkat
Gangguan absorbsi besi
Diet yang buruk
Stage 1
Iron
Depleted
Serum
Ferritin
(g/L)
> 12
<12
<12
<12
Marrow Iron
23+
01+
TIBC (g/dl)
300-360
360
390
410
Serum Iron
(g/dl)
65-165
115
<60
<40
Transferin
saturation
(%)
20-50
30
<15
<10
RDW
Normal
Normal
Normal
MCV
Normal
Normal
Normal
Hemoglobin
Normal
Normal
Normal
RBC
Morfology
Normal
Normal
Normal
--------------
Iron
Status
Stage 2
Stage 3
Iron
Iron
Deficient deficiency
erythropoi
esis
KLASIFIKASI ANEMIA
Anemia Akibat Kehilangan Darah
Anemia Hemolitik
Anemia karena Penurunan
Eritropoiesis
yaitu :
1. Sferositosis Herediter
2. Anemia Sel Sabit
3. Thalasemia
4. Def.Glukosa-6-fosfat dehidrogenase
(G6PD)
5. Anemia Imunohemolitik
Anemia Hemolitik
Anemia yang terjadi karena pemendekan
masa hidup sel darah merah akibat kerusakan
dan kehancuran sel darah merah.
Sferositosis Herediter :
Rantai Asam
amino
normal Susun
an
basa
Rantai Susun
sabit an
basa
Asam
amino
Pro
glu
CCT GA
G
glu
GAC
pro
val
glu
Thalasemia
Kelainan autosom dominan yang
Anemia Megaloblastik
Etiologi : defisiensi asam folat
Anemia Aplastik
Etiologi : kegagalan sumsum
tulang (hiposeluler)
Patogenesis : kerusakan
pluripotent stemcell kemampuan
berdiferensiasi hilang
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Kelainan laboratorium pada kasus anemia
4.studi ferokinetik.
5.diagnosis.
Pengobatan
Mengkonsumsi makanan yang kaya
Hemopoesis
Pembentukan sel darah dan
stadium awal dan semua sel
darah berasal dari sel
induk
pluripotensial kemudian
berdiferensiasi