Anda di halaman 1dari 12

Nama

Npm

: Regi Zaky Utama


: 1406558784

PENGERTIAN ISLAM MENURUT AJARAN


Jika kita lihat agama Islam dari segi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang
sejarah manusia, agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh
Allah SWT.
Maka dari itu kita di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT
dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindungan NYA
selamat dan damai dunia maupun akhirat. Seperti halnya umat-umat sebelum
kita. Karena Islam adalah agama sepanjang masa, yang berarti bahwa tidak
ada agama lain yang patut kita panut kecuali agama Islam.Islam membagi
ilmu atau ajaran yang wajibdipelajari ke dalam dua kelompok , yaitu :
Fardhu 'ain, yaitu ilmu atau ajaran yng wajib dipelajari olelh umat
muslimtanpa keuali. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan
mempelajarinya,maka ia berdosa. Mengapa? Hal ini dikarenakan ajarann ini
harus dimilikioleh setiap orang agar kehidupan pribadinya selamat dunia
akhirat, dankehidupan agar kehidupan bermasyaraatpun menjadi terjaga dan
berjalandengan baik.
Fardhu kifayah, yaitu ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari oleh sebagian
kaum muslimin sehingga terpenuhinya kecukupan atau kebutuhan akan ajaran
tersebut. Jika kecukupan itu tidak tercapai, maka kaum muslimin menjadi
berdosa semuanya. Contohnya adalah ilmu-ilmu alam, sosial,hadits, tafsir,
bahasa Arab, dan lain-lain.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia
melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguhsungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang
diutus ke dunia oleh Allah.Umat Muslim percaya bahwa All?h menurunkan
firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti
Nabi Adam as., Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan nabi lainnya (untuk
1

lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam
Islam) yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul
utusan Allah terakhir sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga
meyakini Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang
disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara
Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS AlBaqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran
hingga akhir zaman dalam suatu ayat.

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM


Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan
ajaranIslam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan
sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan
agama yang diajarkan nabi MuhammadSAW yang berpedoman pada kitab
suci al Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu
allah SWT. Berarti karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai ciri yang
khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan
kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan),

yang didalamnya temasuk ekonomi,social, politik, pendidikan, kesehatan,


pekerjaan, dan disiplin ilmu yang baik dan benar.Konsepsi Islam dalam
berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai
berikut.

Dalam Bidang Agama


Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang agama, Islam
mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah
aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan
atau diingkari.Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya yang dengan tegas
mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan
syirik.Memang dan seharusnya tidak perlu mengherankan, bahwa Islam
selakuagama besar terakhir, mengklaim bahwa sebagai agama yang
memuncaki proses perrtumbuhan dan perkembangan agama-agama tersebut.
Tetapi perlu diingat, bahwa justru penyelesaian terakhir yang diberikan Islam
sebagai agama terakhir untuk persoalan keagamaan itu ialah ajaran pengakuan
akan hak agama-agama itu untuk berada dan untuk dilaksanakan.
Karena itu agama tidak boleh dipaksakan. (QS. Al-Baqara:256). Bahwa AlQuran juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama, asalkan
percaya kepadaTuhan dan hari akhir serta berbuat baik, semuanya akan
selamat. (QS. Al-Baqara:62). Inilah yang menjadi dasar toleransi agama yang
menjadi ciri khas Islam dalam sejarahnya yang otentik, suatu semangat yang
merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Al-Quran.

Dalam Bidang Ibadah


Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena
didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid.
Ibadah adalah sebagai upaya mendekatkandiri kepada Allah SWT dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi semualaranganNya. Ibadah ada
yang umum ada yang khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan
oleh Allah SWT, sedangkan yang khusus adalah yang telah ditetapkan oleh
AllahSWT akan perincian-perinciannya, tingkat, dan cara-caranya yang
tertentu. Ibadah yang akan kita bahas saat ini ialah ibadah yang khusus. Dalam
3

Islam diterangkan bahwa dalam beribadah dilarang yang namanya


"kreatifitas", sebab membentuk suatu ibadah dalam agama Islam dinnnilai
sebagai bid'ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Bilangan shalat lima
waktu beserta tata cara menggerjakannya atau pun ketentuan ibadah haji dan
tata cara mengerjakannya misalkan adalah ibadah yang sudah ditetapkan oleh
Allah ketentuan-ketentuan dan segalanya, makasebagai manusia atau
penganutnya tidak boleh ikut campur bahkan mengubahnya Ketentuan ajaran
Islam yang begitulah yang membuat akal tidak boleh ikutcampur tangan,
bahkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya. Hal yang demikian lah yang
membuat atau membentuk manusia atau penganut berserah diri, patuh dan
tunduk guna mendapatkan kedamaian dan kesalamatan. Dan itulah yang
memmbawa seorang hambamenjadi hamba yang sholeh, mempunyai jiwa
yang tenang, rendah hati, menyandarkan diri kepada amal sholeh dan ibadah,
dan tidak kepada nasab keturunan, semuanya itu adalah gejala kedamain dan
keamanan sebagai pengalaman dari ibadah.
Sedangkan ibadah yang berarti umum akan dibahas di selanjutnya, karena
lebih mengarah ke mu'amalah sebagai sesama makhluk hidup.

Dalam Bidang Akidah


Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ialah bahwa
akidah Islam bersifat murni baik dalam isinnya maupun prosesnya. Yang
diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah SWT.Murni dalam
isinya artinya bahwa keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh melenceng
atau diberikan kepada yang lain selin Allah SWT. Murni dalam prosenya
artinya adalah bahwa dalam prosesnya harus langsungtidak boleh diwakilkan
atau melalui perantara. Akidah yang seperti iitulah yang akan melahirkan
bentuk pengabdian hanya kepada Allah SWT, yang selanjutnya dapat
berdampak kepada cara bertingkah laku, dan pada akhirnya berbuat dan
menimbulkan amal sholeh.

Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan


Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap
terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif. Dari satu segi Islam terbuka dan
sangat akomodatif
untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan denga itu Islam
juga selektif,yakni tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan
kebudayaan, melainkan ilmu dan kebudayaann yang sejalan dengan Islam.
Bagaimanapun Islam adalah mata rantai peradaban dunia. Dalam sejarah kita
melihat Islam mewariskan peradaban Yunani-Roma di Barat, dan peradabanperadaban Persia, India, dan China di Timur. Islam bertindak sebagai
pewarisutama yang kemudian diambil alih oleh peradaban Barat sekarang
melalui Renaissans.Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa Islam
menjadi mata rantai yang penting dalamsejarah peradaban dunia.Karakteristik
Islam dalam bidang ilmu pengeahuan dan kebudayaan tersebutdapat dilihat
dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat tersebut terdapat kata iqra' yang
diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak hannya berarti membaca dalam
arti bahasa,tetapi berarti menelaah, mengobservasi, membandingkan,
mengukur, mendeskripsikan,menganalisis, dan penyimpulan secara induktif.
Semua cara tersebut dapat digunakan dalamm proses mempelajari sesuatu. Hal
itu dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Artinnya
Islam mendorong manusia agar memiliki ilmu pengetahuan dengan cara
menggunakan akalnya untuk merenung, berpikir dan sebagainya.

Dalam Bidang Pendidikan


Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas,
Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam pendidikan. Islam memandang
bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan,
dan berlangsung sepanjang hayat. Seperti yang terkutip di hadist Rasul.
"Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan.
Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat".
Di dalam Islam banyak diketahui metode-metode pembelajaran seperti:
ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi, penugasan, teladan, pembiasaan,
karya wisata,cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya.

Dalam Bidang Sosial


Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonnjol karena
seluruh bidang ajaran Islam adalah untuk kesejahteraan manusia. Islam
menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan
kesabaran, kesetiakawanan, kerukunan antar tetangga, tenggang rasa dan
kebersamaan. Menurut penelitian yang dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam
ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar daripada
urusan ibadah.
Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari aspek
kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini
masjid, tempat mengabdi pada Allah SWT.Muamalah jauh lebih luas dari pada
ibadah (dalam arti khusus). Dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengingatkan
imam supaya memperpendek shalatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit,
orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan. Istri

Rasulullah SAW Siti Aisyah, mengisahkan: Rasulullah SAW shalat di rumah


dan pintu terkunci. Lalu aku datang (dalam rijwayat lain aku minta
dibbukakan pintu), maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudian
kembali ke tempat shalatnya. Hadist ini diriwayatkan oleh lima orang perawi,
kecuali Ibnu Majah. Lalu Islam sangat menilai bahwa ibadah berjamaah atau
bersama-bersama dengan orang lain lebih tinggi dari pada yang dilakukan
secara perorangan, dengan perbandingan 27 derajat. Dari sini kita mengetahui
betapa Islam dan ajarannya menjunjung tinggi nilla-nilai sosial.

SUMBER Ajaran Islam itu ada tiga, yakni Al-Quran, Hadits (AsSunnah), dan Ijtihad.
Sumber ajaran Islam pertama dan kedua (Al-Quran dan Hadits/As-Sunnah)
langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad Saw. Sedangkan yang ketiga
(ijtihad) merupakan hasil pemikiran umat Islam, yakni para ulama
mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap mengacu kepada Al-Quran dan AsSunnah.

1. Sumber Ajaran Islam: Al-Quran


Secara harfiyah, Al-Quran artinya bacaan (qoroa, yaqrou, quranan),
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. 75:17-18:
7

Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengum-pulkannya dan


membacanya. Jika Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah
bacaan itu.
Al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad Saw, berisi ajaran tentang keimanan
(akidah/tauhid/iman), peribadahan (syariat), dan budi pekerti (akhlak). AlQuran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, bahkan terbesar pula
dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Al-Quran membenarkan KitabKitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Tidak mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta
alam (Q.S. 10:37).
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Quran itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya... (Q.S. 35:31).
Al-Quran dalam wujud sekarang merupakan kodifikasi atau pembukuan yang
dilakukan para sahabat. Pertama kali dilakukan oleh shabat Zaid bin Tsabit
pada masa Khalifah Abu Bakar, lalu pada masa Khalifah Utsman bin Affan
dibentuk panitia ad hoc penyusunan mushaf Al-Quran yang diketuai Zaid.
Karenanya, mushaf Al-Quran yang sekarang disebut pula Mushaf Utsmani.

2. Sumber Ajaran Islam: Hadits/As-Sunnah


Hadits disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti "adat-istiadat"
atau "kebiasaan" (traditions). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan
penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad Saw. Penetapan
(taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap perkataan dan
perilaku sahabat.
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran dan
sabda Nabi Muhammad Saw.

Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga mereka


menjadikanmu (Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, lalu mereka tidak merasa berat hati terhadap putusan yang
kamu berikan dan mereka menerima sepenuh hati(Q.S. 4:65).

Apa yang diberikan Rasul (Muhammad) kepadamu maka terimalah dan apa
yang dilarangnya maka tinggalkanlah (Q.S. 59:7).
Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu
Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah-ku. (HR. Hakim dan Daruquthni).
Sunnah merupakan penafsir sekaligus juklak (petunjuk pelaksanaan) AlQuran. Sebagai contoh, Al-Quran menegaskan tentang kewajiban shalat dan
berbicara tentang ruku dan sujud. Sunnah atau Hadits Rasulullah-lah yang
memberikan contoh langsung bagaimana shalat itu dijalankan, mulai
takbiratul ihram (bacaan Allahu Akbar sebagai pembuka shalat), doa iftitah,
bacaan Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, hingga bacaan tahiyat dan
salam.Ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, beliau melarang para
sahabatnya menuliskan apa yang dikatakannya. Kebijakan itu dilakukan agar
ucapan-ucapannya tidak bercampur-baur dengan wahyu (Al-Quran).
Karenanya, seluruh Hadits waktu itu hanya berada dalam ingatan atau hapalan
para sahabat.Kodifikasi Hadits dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Abdul
Aziz (100 H/718 M), lalu disempurnakan sistematikanya pada masa Khalifah
Al-Mansur (136 H/174 M). Para ulama waktu itu mulai menyusun kitab
Hadits, di antaranya Imam Malik di Madinah dengan kitabnya Al-Mutwaththa,
Imam Abu Hanifah menulis Al-Fqhi, serta Imam Syafii menulis Ikhtilaful
Hadits, Al-Um, dan As-Sunnah. Berikutnya muncul Imam Ahmad dengan
Musnad-nya yang berisi 40.000 Hadits. Ulama Hadits terkenal yang diakui
kebenarannya hingga kini adalah Imam Bukhari (194 H/256 M) dengan
kitabnya Shahih Bukhari dan Imam Muslim (206 H/261 M) dengan kitabnya
Shahih Muslim. Kedua kitab Hadits itu menjadi rujukan utama umat Islam
hingga kini. Imam Bukhari berhasil mengumpulkan sebanyak 600.000 hadits
yang kemudian diseleksinya. Imam Muslim mengumpulkan 300.000 hadits
yang kemudian diseleksinya.
9

Ulama Hadits lainnya yang terkenal adalah Imam Nasa'i yang menuangkan
koleksi haditsnya dalam Kitab Nasa'i, Imam Tirmidzi dalam Shahih Tirmidzi,
Imam Abu Daud dalam Sunan Abu Daud, Imam Ibnu Majah dalam Kitab Ibnu
Majah, Imam Baihaqi dalam Sunan Baihaqi dan Syu'bul Imam, dan Imam
Daruquthni dalam Sunan Daruquthni

3. Sumber Ajaran Islam: Ijtihad


Ijtihad adalah berpikir keras untuk menghasilkan pendapat hukum atas suatu
masalah yang tidak secara jelas disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Pelakunya disebut Mujtahid.
Kedudukan Ijtihad sebagai sumber hukum atau ajaran Islam ketiga setelah AlQuran dan As-Sunnah, diindikasikan oleh sebuah Hadits (Riwayat Tirmidzi
dan Abu Daud) yang berisi dialog atau tanya jawab antara Nabi Muhammad
Saw dan Muadz bin Jabal yang diangkat sebagai Gubernur Yaman.
Bagaimana memutuskan perkara yang dibawa orang kepada Anda?
Hamba akan memutuskan menurut Kitabullah (Al-Quran.
Dan jika di dalam Kitabullah Anda tidak menemukan sesuatu mengenai soal
itu?
Jika begitu, hamba akan memutuskannya menurut Sunnah Rasulillah.
Dan jika Anda tidak menemukan sesuatu mengenai hal itu dalam Sunnah
Rasulullah?
Hamba akan mempergunakan pertimbangan akal pikiran sendiri (Ijtihadu bi
rayi) tanpa bimbang sedikit pun.
10

Segala puji bagi Allah yang telah menyebabkan utusan Rasulnya


menyenangkan hati Rasulullah!
Hadits tersebut diperkuat sebuah fragmen peristiwa yang terjadi saat-saat Nabi
Muhammad Saw menghadapi akhir hayatnya. Ketika itu terjadi dialog antara
seorang sahabat dengan Nabi Muhammad Saw.
Ya Rasulallah! Anda sakit. Anda mungkin akan wafat. Bagaimana kami
jadinya?
Kamu punya Al-Quran!
Ya Rasulallah! Tetapi walaupun dengan Kitab yang membawa penerangan
dan petunjuk tidak menyesatkan itu di hadapan kami, sering kami harus
meminta nasihat, petunjuk, dan ajaran, dan jika Anda telah pergi dari kami, Ya
Rasulallah, siapakah yang akan menjadi petunjuk kami?
Berbuatlah seperti aku berbuat dan seperti aku katakan!
Tetapi Rasulullah, setelah Anda pergi peristiwa-peristiwa baru mungkin
timbul yang tidak dapat timbul selama hidup Anda. Kalau demikian, apa yang
harus kami lakukan dan apa yang harus dilakukan orang-orang sesudah
kami?
Allah telah memberikan kesadaran kepada setiap manusia sebagai alat setiap
orang dan akal sebagai petunjuk. Maka gunakanlah keduanya dan tinjaulah
sesuatu dan rahmat Allah akan selalu membimbing kamu ke jalan yang
lurus!
Ijtihad adalah sarana ilmiah untuk menetapkan hukum sebuah perkara yang
tidak secara tegas ditetapkan Al-Quran dan As-Sunnah.

11

Daftar Pustaka

Sarkowi, Teologi Islam Klasik, ReSIST Literacy, Malang Cet I 2010.


Rozak, Abdul. Anwar,Rosihan, Ilmu Kalam, CV Pustaka Setia, Bandung,
2006.
Majdid Fakhry, The History of Islsmic Philoshopy, Columbia university, press
Netwyor ,1983.
Hanafi Ahmad, Pengantar Teologi Islam, Pustaka Alhusna Baru, Jakarta 2003.
Abduh, Muhammad, Terj Risalah tauhid, Firdaus A.N, Bulan Bintang, jakarta
1979,

12

Anda mungkin juga menyukai