PEMBAHASAN THT MCX Selvi
PEMBAHASAN THT MCX Selvi
1.
2) Perawatan pascaoperasi :
Tonsilektomi
didefinisikan
sebagai
operasi
pengangkatan
seluruh
tonsil
dengan pasien.
Setelah relaksasi sempurna otot faring dan mulut, mulut difiksasi dengan pembuka
anterior ditekan sehingga seluruh jaringan tonsil masuk ke dalam Iubang guillotine.
Picu alat ditekan, pisau akan menutup lubang hingga tonsil terjepit.
Setelah diyakini seluruh tonsil masuk dan terjepit dalam lubang guillotine, dengan
bantuan jari, tonsil dilepaskan dari jaringan sekitarnya dan diangkat keluar.
Perdarahan dirawat.4
2) Cara diseksi
Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh Waugh (1909). Cara ini digunakan pada
pembedahan tonsil orang dewasa, baik dalam anestesi umum maupun lokal.4
Bila menggunakan anestesi umum, posisi pasien terlentang dengan kepala sedikit
ekstensi. Posisi operator di proksimal pasien.
harmonik
menggunakan
teknologi
ultrasonik
untuk
memotong
dan
Laser tonsil ablation (LTA) menggunakan CO2 atau KTP (Potassium Titanyl Phospote) untuk
menguapkan dan mengangkat jaringan tonsil. Teknik ini mengurangi volume tonsil dan
menghilangkan recesses pada tonsil yang meyebabkan infeksi kronik dan rekuren.4
Terjadi >5 x episode dalam satu tahun dengan pemberian terapi medis
Pada pasien ini tidak dilakukan terapi medikamentosa karena keadaan tonsil pasien stabil,
tidak ada tanda-tanda inflamasi berupa hiperemis sehingga pasien dilakukan rencana
operasi berupa Tonsilektomi untuk mencegah terjadinya infeksi dan kekambuhan
berulang.
e. Krista Tonsil
Sisa makanan terkumpul dalam kripta mungkin tertutup oleh jaringan fibrosa dan ini
menimbulkan krista berupa tonjolan pada tonsil berwarna putih dan berupa cekungan, biasanya
kecil dan multipel.
f. Tonsilolith (Kalkulus dari tonsil)
Terjadinya deposit kalsium fosfat dan kalsium karbonat dalam jaringan tonsil yang membentuk
bahan keras seperti kapur.1,2,3
Komplikasi tonsilektomi dapat terjadi saat pembedahan atau pasca bedah.4
Komplikasi saat pembedahan dapat berupa perdarahan dan trauma akibat alat. Jumlah
perdarahan selama pembedahan tergantung pada keadaan pasien dan faktor operatornya
sendiri.Perdarahan mungkin lebih banyak bila terdapat jaringan parut yang berlebihan .
Perdarahan yang terjadi karena pembuluh darah kapiler atau vena kecil yang robek
umumnya berhenti spontan atau dibantu dengan tampon tekan. Komplikasi pasca bedah
dapat digolongkan berdasarkan waktu terjadinya yaitu immediate, intermediate dan late
complication.
Quo ad functionam dubia ad bonam karena tonsil merupakan jaringan limfoid yang
berfungsi sebagai tempat pembentukkan antibody, diperrkirakan bila tonsil diangkat
maka tempat pembentukkan antibody dalam tubuh berkurang.