Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KULIAH

IRIGASI DAN DRAINASE


Rapid Appraisal Process (RAP)

Disusun Oleh:
Nama

: Yogo Setiawan

NIM

: 135040200111012

Kelas

:I

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

IPB (Input Water Balance)


1. Pada input- water balance Data yang di masukkan :
a. Nama proyek
b. Air pada tahun ke berapa;
c. Total area proyek dimana dalam bentuk secara keseluruhan area (Ha)
d. Total areal lahan usaha tani dalam areal layanan (command area) dimana area (dalam jumlah
Ha) yang didukung oleh infrastruktur penyaluran air proyek;
e. Perkiraan efisiensi penyaluran (conveyance eficiency);
f. Perkiraan laju rembesan air (seepage) untuk tanaman padi;
g.

Perkiraan kehilangan air permukaan dari tanaman padi ke pembuangan (drain);

h. Perkiraan efisiensi irigasi lahan untuk tanaman-tanaman lainnya (bkan tanaman padi);
i. Kapasitas debit

aliran (flow rate capacity) di saluran-saluran utama pada titik-titik

penyaluran /pengambilan;
j. Debit aliran puncak yang sesungguhnya ke saluran-saluran utama pada titik-titik
penyaluran/pengambilan;
k. Rata-rata ECe dari Air Irigasi(dS/m).
Table 1.Koefisien lahan dan Ambang Batas ECe Tanaman.
Pada Tabel 1 terdapat beberapa data yaitu dengan data air tahunan yang ditunjukkan dari
bulan kering sampai bulan basah, lalu memasukkan data nama tanaman yang diairi seperti tanaman
padi atau tanaman selainnya. Salinitas (kadar garam) dari suatu lahan dimana ambang batas salinitas
(dalam dS/m) tersebut dapat mempengaruhi hasil panen dan disebutkan pada data ambang batas
salinitas tanaman padi 2-3 dS/m, pada tanaman lainnya 1,5-2 dS/m. Koefisien lahan yang
ditunjukkan pada rumus ETc= Kc x ETo dimana dalam bulan kering nilai koefisien dari tanaman
padi akan lebih rendah pada curah hujan tinggi. Nilai ET Crop Padi memiliki nilai rata-rata tertinggi
diantara komoditas lain sehingga dibutuhkan air berlebih agar terjadi keseimbangan antara
evapotranspirasi dengan penyerapan air oleh tanaman.
Tabel. 2 Nilai ETo bulanan
Pada Tabel 2 Menunjukkan nilai ETo (mm) per bulan dalam satu tahun. Data yang
ditunjukkan dalam tabel yaitu pada bulan kering nilai ETo akan rendah dibandingkan bulan basah
karena nilai ETo (evapotranspirasi tanaman rujukan) seperti rerumputan akan tinggi jika curah
hujan tinggi.

Tabel 3 Air Permukaan yang Memasuki Areal Pelayanan (command area) (MCM- Million Cubics
Meter) dan yang dapat digunakan untuk irigasi.
Pada Tabel 3 memberikan tiga data yaitu data pertama tentang Air Irigasi yang masuk dari
luar areal pelayanan (command area), MCM harus merupakan total MCM pada titik-titik
pengambilan dimana air irigasi yang masuk ditentukan oleh tekanan dari suatu kanal. Tabel
menunjukkan air permukaan akan memiliki tekanan lebih tinggi pada bulan basah dibandingkan
pada bulan kering, data yang kedua yaitu tentang air irigasi yang lainnya dari sumber eksternal
dimana Sumber ini dapat ditentukan oleh pengguna RAP, dan dapat merupakan gabungan beberapa
sumber fisik tetapi semua dimasukkan ke dalam satu kategori. Pada keseluruhan data ini
dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan irigasi permukaan cocok pada lahan basah. Bulan
basah memiliki tekanan lebih tinggi, data yang kedua yaitu dari sumber ekstrnal dengan
penggunaan RAP.
Tabel 4 Sumber Air Permukaan Internal (MCM)
Pada Tabel 4 menunjukkan sumber air permukaan internal dimana system ini tidak menggunakan
tekanan dari kanal seberbeda denghinggaan tabel ke 3. Nilai-nilai di Tabel 4 tidak menggambarkan
suplai air sesuai asalnya, karena sumber permukaan tersebut telah dihitung dalam Tabel 3. Namun,
dalam data tersebut adanya volume air yang diresirkulasi (dipakai kembali) atau dipompa dari
sumber permukaan.
Tabel 5 Luasan hektar tiap Tanaman di Areal Pelayanan per Bulan
Pada tabel yaitu informasi tentang seberapa luas lahan yang digunakan untuk masingmasing tanaman untuk tiap-tiap bulan. Jika nilai Kc ada yang lebih besar dari 0.0 dalam satu bulan
untuk tanaman tersebut maka harus memasukkan luasan yang terkait pada suatu tanaman tersebut
yang ditunjukkan pada tanaman padi 1 dan 2 juga pada tanaman lain yang ke empat.
Tabel 6 Data Air Tanah (Ground Water)
Pada tabel 6 menunjukkan bahwa data air tanah itu seharusnya disajikan jika hal tersebut
baik digunakan untuk area proyek ataupun petani. Pada data tersebut banyak pernyataan yang
dimasukkan pada tabel mulai dari perhitungan air tanah dalam suatu proyek irigasi dimana sumbersumber air tanah dari luar area sering sekali diabaikan. Yang dalam hal tersebut menganggap bahwa
air didapat dari pemompaan akuifer. Karena dalam konteksnya air yang dipompa didalam area
proyek lebih berpengaruh terhadap irigasi dibandingkan dengan air dari aliran luar area proyek
(pelayanan).

Tabel 7 Curah Hujan, Curah Hujan Efektif, dan Perkolasi Curah Hujan.
Pada Tabel 7 disbutkan bahwa membutuhkan 3 input dalam setiap bulan yaitu: ETo mm
pada presipitasi perbulannya, pada tiap tanaman diestimasi dengan persen pada hujan efektif
perbulan, dan pada tiap tanaman juga diestimasi dengan mm/ kedalaman perkolasi dimana air hujan
melewati atau melebihi (meneembus) zona akar per bulannya. Curah hujan efektif dan perkolasi
yang tinggi adalah pada lahan basah dimana banyak terjadi pada lahan sawah yang ditanami padi.
Tabel 8
Pada tabel 8 menjelaskan tentang kebutuhan air secara khusus terhadap suatu komoditas.
Beberapa tanaman memiliki persyaratan irigasi khusus pada waktu tertentu dalam setahun. Sebagai
contoh, sawah mungkin perlu digenangi sebelum tanam atau saat tanam. Satuan nilai masukan
adalah milimeter. Nilai ini harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan air di lapang. Kebutuhan air
spesial ini bergantung pada tanaman dan cara budidaynya.
Tabel 9
Menjelaskan tentang hasil panen beserta pendapatannya selama melakukan teknik budidaya.
data pertama memiliki pendapatan sebesar Rp 13.500.000 untuk tanaman padi. Data selanjutnya
lebih tinggi yaitu 4,5 ton/ha luasan lahan 35.000 ha dan harga Rp. 820/ton menghasilkan Rp.
32.287.500. Pada tanaman ke 4 dengan luasan 10.000 ha menghasilkan 1,5 ton/ha dengan harga Rp.
1.800 memberikan pendapatan kepada petani sebesar Rp. 6.750.000. Data terakhir luasan lahan
sebesar 5.000 ha memberikan hasil 2 ton/ha dengan harga Rp. 2.400 dapat hasil sebesar Rp.
6.000.000. Sehingga diperoleh hasil pendapatan sebesar Rp. 58.537.500 dalam 1 tahun. Maka dapat
disimpulkan bahwa untuk perhektarnya tanaman 5 lebih menguntungkan .

Indikator Eksternal
Salah satu faktor ekstenal yaitu suplai air memberikan nilai-nilai sebagai efisiensi irigasi,
dan mengindikasikan adanya masalah-masalah terkait dengan kapasitas debit aliran dan suplai air
relatif untuk suatu proyek. Indikator ini harus menggabungkan data air tanah jika dalam areal
pelayanan menggunakan pompa sumur. Efisiensi Penyaluran Indikator ini dihitung dari nilai-nilai
yang sebelumnya dimasukkan ke dalam Lembar Kerja oleh pemakai RAP. Indikator ini tidak
dikalkulasikan dalam spreadsheet. Indikator ini merepresentasikan kehilangann penyaluran
(conveyance losses) yang terjadi dalam jaringan distribusi yang dioperasikan oleh otoritas proyek.
Efisiensi penyaluran air menyatakan air saluran menunjukkan angka rembesan dan tumpahan yang

mengalir sebanyak 80, dan 0.20 %. Efisiensi irigasi lahan yang tertimbang dari efisiensi sebanyak
76, 0.25%, daerah wilayah lahan pertanian irigasi didaerah resapan air irigasi, yang tidak
merupakan daerah multiple cropping yaitu 80.000 ha. Sumber eksternal air untuk areal Permukaan
air irigasi inflow dari luar daerah perintah (gross pada pengalihan dan entry point) 760 MCM atau
0,15%. Curah hujan bruto atau kotor di bidang irigasi di wilayah perintah sebanyak 252 atau sekitar
0,10%. Curah hujan yang efektif untuk bidang irigasi (tidak termasuk salinitas) yaitu 41 MCM atau
0.25% . Aquifer penarikan karena irigasi di daerah perintah t.idak ada (0) Jumlah pasokan air
eksternal untuk proyek

termasuk peresapan kotor. dan akuifer penarikan bersih, tetapi tidak

termasuk resirkulasi internal sebanyak 1.012 atau sekitar 0.14%. Total pasokan irigasi eksternal
untuk proyek sebanyak 760 atau 0.15% Internal permukaan air resirkulasi oleh petani atau proyek
di daerah perintah 0.20%. Air yang kotor dipompa oleh petani dalam area perintah 0,20% juga.
Tanah dipompa oleh Otoritas Project dan diterapkan ke daerah perintah,Volume kotor tahunan total
pasokan irigasi otoritas proyek 1040 atau sebanyak 0.12%. Jumlah air tanah dipompa dan
didedikasikan untuk area perintah.
Efisiensi kendaraan secara keseluruhan otoritas proyek disampaikan air Persyaratan Irigasi
Bidang ET dari irigasi sawah di daerah perintah sebanyak 610, ET air irigasi di daerah perintah (ET
- curah hujan efektif) sebanyak 568, Air irigasi yang diperlukan untuk pengendalian salinitas
sebanyak 22, Air irigasi yang dibutuhkan untuk praktek khusus sebanyak 43, Jumlah kebutuhan air
irigasi NET (ET - ppt eff + control + garam praktek khusus) berjumlah 633 atau 0.17%.

Nilai

kunci lainnya Aliran kapasitas laju kanal utama (s) pada titik pengalihan (s) sebanyak 70 cms,
Kebutuhan air irigasi puncak untuk bidang, termasuk persyaratan khusus 42,8 atau sekitar 43 cms.
RWS pasokan air relatif untuk bagian irigasi dari daerah perintah (Total pasokan air eksternal) /
(Field ET selama musim tanam + ??air untuk pengendalian garam - Curah hujan efektif) sebanyak
1.60 atau 0.22%. Komando Daerah Irigasi tahunan Efisiensi [100 x (Crop ET + Leaching kebutuhan
- ppt Efektif) / (pengalihan irigasi permukaan air tanah + Net)] sebanyak 0.23%. Bidang Efisiensi
Irigasi (dihitung) = [Crop ppt ET-Efektif + air LR] / [Jumlah Air Dikirim ke Pengguna] x 100.
RGCC - Relatif Canal Gross Kapasitas - (Puncak Bulanan Net Irigasi Kebutuhan) / (Canal Main
Kapasitas). RACF - Relatif Aktual Canal Arus - (Kebutuhan Puncak Net Bulanan Irigasi) / (Puncak
Canal Main Alir). Nilai tahunan total produksi pertanian sebanyak 58.537.500.
Project Employee
Inidikator ini diperoleh setelah mengunjungi semua tingkat proyek. Dibawah ini adalah
indikator indikatornya Frekuensi dan kecukupan pelatihan operator dan manajer menengah dan
bukan hanya mereka yang bekerja di kantor saja, pelatihan yang memadai disemua tingkat dan
karyawan dipekerjakan dengan latarbelakang baik atau dillatih pada saat bekerja dan sesudahnya,

Manager yang memiliki pelatihan yang sangat baik namun beberapa pengetahuna yang
penting belum disampaikan kepada operator, Pelatihan ditentukan di tempat yang
terdekat saja karena apabila ditempat yang jauh maka karyawan akan kehilangan
beberapa ide penting.
-

Ketersediaan aturan kinerja secara tertulis


Setiap karawan memiliki deskripsi pekerjaan tertulis secara merinci yang dievaluasi

setiap tahun dan hasilnya dibahas dengan karyawan. Dimana deskripsi pekerjaan tersebut
ditulis umum dikantor serta ada evaluasi kerja namun tidak ketat, juga tidak ada deskripsi
prosedur evaluasi. Deskripsi pekerjaan tidak ditulis, dan tidak ada prosedur evaluasi secara
formal.
-

Kekuatan karyawan untuk membuat keputusan


Karyawan resmi serta todak resmi didorong berfikir dan bertindak sendiri dengan

cara yang positif. Karyawan tidak diperbolehkan melakukan tugas yang signifikan tanpa
izin namun jika mereka mengabil inisiatif mereka tidak dihukum.
-

Kemampuan proyek untuk memecat karyawan dengan penyebabnya


terdapat proses yang singkat untuk memecat karyawan. Apabila ada karyawan lain

yang mengetahuinya maka dia akan dipecat ketika itu diperlukan. Pemecatan hanya terjadi
sekali apabila karyawan itu malas atau tidak serius dalam menyelesaikan masalah. Namun
tidak hanya karyawan yang malas saja yang akan dipecat namun jika mereka perlu dipecat
atau tidak diperlukan dalam proek maka mereka akan diberhentikan.
WUA(Water User Association)
Sebuah Badan Pengguna Air (WUB), atau Asosiasi Pengguna Air (APA) adalah sekelompok
pengguna air, seperti irigasi, yang rencna keuangan, teknis, material, dan sumber daya manusia
mereka untuk operasi dan pemeliharaan sistem air. WUA biasanya memiliki seorang pemimpin
untuk menangani perselisihan internal, mengumpulkan biaya, dan melaksanakan pemeliharaan. Di
sebagian besar wilayah, keanggotaan WUA tergantung pada hubungan seseorang dengan sumber air
(seperti air tanah atau kanal)..
Berdasarkan data dari tabel RAP diperoleh informasi jika WUA di Indonesia ini ada namun
Tergolong lemah dengan keterangan 15 pada data selanjutnya WUA dengan kekuatan sedang
bernilai 30, WUA dengan kategori kuat yang memiliki badan hukum dengan investmen baru
memiliki keterangan 55. Total WUA harus sebanding dengan nilai 100. Penggunaan WUA dengan
tipe luassannyang diketahui bernilai 1000 Ha. Tipe WUA harus setidaknya 6 tahun.
Pada data fungsi jenis WUA. Terdapat distribusi air dalam setiap area, terdapat pengaturan
kanal dalam proses distribusi air, tetapi tidak terdapat fasilitas bangunan dalam area tersebut.

Terdapat pengumpulan biaya air, tidak terdapat pengumpulan biaya air. Tidak terdapat kerjasma
kepada petani dan tidak meiliki tujuan agronomi. Tidak terdapat penyuluhan terhadap petani. Tidak
terdapat peraaturan tertulis. Jumlah denda yang dikenakan oleh aktif WUA khas dalam waktu satu
tahun terakhir dengan keterngan 3.
Jumlah semua musim untuk biaya WUA rata-rata lebih ari 5 tahun terakhir adalah Total
gaji sebesar 1000.000, peningkatan struktur dan modernisasi sebesar 300.000. Pengaturan termasuk
gaji internal dan kontrak eksternal sebesar 750.000 untuk rehabilitasi sebesar 100.000, untuk
operasi yang lain sebesar 600.000. Untuk keperluan administrasi sebesar 800.000. Dana untuk
pengiriman proyek pemerintah sebesar 800.000 jadi jumlah total dari item sebelumnya adalah
5.550.000. total persentase yang diperoleh dari bayaran petani adlah 100%. Total pekerja
profesional dan bersifat permanen sebesar 10% dan yang bersifra sementara sebesar 2%. Pekerja
non profesional sebesar 100% , Pekerja non profesional sementara sebesar 15% total jam penuh
pekerja adalah 127.
Rata-rata tipe pekerja profesional dari WUA (yang di antisipasi) sebesar 5% dan banyak
ekerja yang bekerja dilapang sebesar 95%.
Gaji menurut tingktannnya dibagi menjadi :
Professional, admin senior , (Local currency/year

Rp80.000

Professional, engineer (Local currency/year)

Rp65.000

Non-prof. - canal operators, (Local currency/year)`

Rp25.000

Day laborers, (Local currency/year)

Rp20.000

Kemudian sifat dari pengumpulan air adalah dikumpulkan dan diperoleh dari penguna
individu oleh WUA dengan luas 150 ha. Pada data selanjutnya diperoleh estimasi total air selama
semusim yang didapatkan dari petani melaui proyek dengan dana sebesar 6000.000. berdasarkan
kontribusi pengguna air
Diperoleh

biaya buruh 500.000, konstruksi material 200.000 total semuanya 700.000,

frequensi dalam servis per tahun sama dengan 1 kali persentase petani dalam pelayanan sebesar
45%, prosentase dari semua proyek yang memiliki fungsional dalam distribusi air sebesar 85%.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dalam WUA memiliki hubungan dalam distribusi air,
asosiasi perhitungan biaya.
Main Canal/ Kanal utama
Proyek Contoh pada tanggal 20 Oktober 2002, kondisi saluran proyek pada umumnya
adalah 3 yang dapat dikategorikan cukup buruk, kepadatan saluran bernilai 4 yang dapat

dikategorikan agak cukup, perbandingan hasil pada area proyek yang berbeda pada musim basah
adalah 1,1, sedangkan pada musim kering adalah 1,2. Level pasir di dalam kanal adalah 8 yang
berarti cukup rendah, dan sumber pasirnya berasal dari tepian kanal. Pada kanal utama, jenis alat
untuk mengendalikan aliran adalah sluice gate, manual, sedangkan untuk mengukur aliran adalah
rated section, dimana ketelitian pengendalian dan pengukuran aliran +/- 15%.
Karakteristik kanal utama adalah panjang totalnya mencapai 100 km, panjang kanal utama
yang terpanjang adalah 60 km, kanal yang membalikkan lereng sebesar 0,005%, terdapat arus aliran
yang tak terkendali yang masuk ke kanal, persentase kanal yang memotong bagian yang terisi pasir
sebesar 10%, jumlah total titk jatuh pada kanal utama adalah 4, waktu berjalannya air dari
permulaan ke penyerahan pertama adalah selama 12 jam, waktu berjalannya air yang paling panjang
untuk menjangkau titik penyerahan level kanal ini dari sumbernya atau dari waduk penyangga
adalah selama 52 jam, tidak ada rembesan dan jatuhan yang terukur dengan baik, tidak ada sumur
yang aliran airnya kembali ke kanal, tipe lapisan (persentase dari keseluruhan kanal utama) adalah
konkrit sebesar 20% dan tak berlapis sebesar 80%, dimana nilai yang benar ketika data tersebut
dimasukkan adalah sama dengan 100.
Level pemeliharaan dasar dan tepian kanal umumnya sebesar 2 yang berarti pemeliharaan
yang rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan dalam pencapaian kanal.
Ketiadaan rembesan yang tidak diinginkan umumnya (jika penggunaan yang konjuktif
dipraktikkan, beberapa rembesan mungkin diinginkan) bernilai 2 yang berarti kebanyakan fungsi
alat pemeliharaan, dan staff cukup besar untuk menjangkau materi kritis dalam seminggu atau kirakira segitu, sementara materi lain sering menunggu satu tahun atau lebih untuk pemeliharaan.
Second Level Canal
-

Scanduling of Flows from level canal offtake


Tediri dari dua aliran yaitu Official dan Aktual. Pada kedua aliran ini yang

mempenagruhiwaktu aliran berdasarakan 6 karakteristik. Yan membedakan kediua aliran tersebut


terletak pada karakteristik Jadwal oleh operator dari supplay dan yang dibutuhkan serta Jadwal
kecocokan aktiftas pada level rendah.
-

Control flow Second Level Canal Offtake


Pad hal ini terdiri dari 6 karakteristik terdiri dari tipe yang resmi dari konrtol aliranan,

bersamaan nama, tipe resmi dari aliran berdasarkan ukuran control, nama resmi dan Kontrol aliran
actual / bentuk. Dan dengan kemungkinan akurasi dari Q .
-

Turnout Indicttor (Secound level canal)


Penurunan dari operasi pengeluaran arus dibagi menjadi 4 kategori,yaitu

0. Komonikasi dan pergkt keras yang dipakai sangat tidak mencukupi. Hmpir tidk
dimungkinkan untuk dioperasikan.
1. Sulit dipakai , sulit dan bebrbahaya untuk dioperasikan
2. Susah untuk dipakai, tetapi masih dimungkinkan secara fisik. Rat2 bentuk aliran atau
tekniknolgi masih rendah.
3. Mudah dan cepat untuk dioperasikan. Rata2 aliran layak atau sesuai namun tidak sempurna seprti
level 4.
4. Sangat mudah dioperasikan. Perangakt keras bergerak secara otomatis dengan cepat dan mudah
sekali. Air yang mengalir dapt terkontrol dengan baik.
.
Regulating Reservoir Indikator (Second level canal)
Untuk indicator pnegaturan waduk terdiri dari 4 kategoro yaitu :
1. Kecocokan nomor dari lokasi tersebut
2. Efektifitas dari operasi
3. Kecocokan dari penyimpanan/ kapasitas penyangga
4. Pemeliharaan
Actual Service that the second level canal provides to its Subcanal
Tredapat 3 indek yang mempengaruhi jalur actual pada kanal level kedua yaitu :
a. Indek kelenturan
b. Index Ketahanan
c. Index Kewajaran
Third Level Canal (1-125)
Control terhadapap Canal tingkat ketiga dibagi menjadi 4, dimana jenis control dan
pengukuran aliran perangkat sebesar metergates, control akurasi dan pengukuran arus kurang lebih
15%. Karakteristik canal tingkat ketiga yaitu total panjang canal 400km, panjang canal terpanjang
4km, saluran yang masuk kedalam canal tidak terkendali, persentase lintas canal yang dipenuhi
lumpur sebesar 20%, jumlah total point tumpahan yang khas pada canal sebesar 2, waktu tempuh
pengiriman air dari sumber atau reservoir penyangga ke hilir selama 2jam, rembesan dan tumpahan
tidak diukur dengan baik, tidak ada sumur, nilai 10 sangat efektif untuk regulasi dan nilai 1 tidak
baik/buruk untuk digunakan sebagai regulasi, jenis lining (seluruh persentase ketiga tingkat canal)
yaitu masonry 0%, beton 0%, lapisan tipe lain 0%, dan yang bergaris 100%.
Tingkat pemeliharaan lantai dan tepi canal yaitu pada tingkat 2 yang artinya pemeliharaan
rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan kinerja canal. Kurangnya rembesan
yang tidak diinginkan sebesar 3 yaitu 4-8% dari seluruh jumlah air yang masuk dalam canal.
Ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk menjaga canal minim.

Pengatur palang canal tingkat ketiga diantaranya yaitu pengatur kondisi lintas adalah 4
yaitu baik. Tipe pengatur silangnya flashboard, tidak ada operator pada setiap lokasi pengaturan
lintas, orang-orang beroperasi baik sesuai dengan kebutuhan, dan beroperasi baik secara teoritis.
Jumlah pengatur lintas yairu 1/km, tidak ada tumpahan yang besar disekitar pengatur lintas, variasi
permukaan air maksimum mingguan yang tidak dimasukkan pada pengendalian gerbang rata-rata
6cm, 4hari tidak ada perubahan gerbang, waktu yang dibutuhkan operator 0,5jam untuk mencapai
pengatur, setiap 6jam gerbang dipindahkan jika dibutuhkan atau diperintah, setiap 7hari biasanya
gerbang dioperasikan, operator melakukan penyesuain gerbang tanpa meminta persetujuan, dan
keputusan yang dibuat operator cukup baik. Dan operator membutuhkan waktu 2 hari untuk
melakukan perubahan yang signfikan.
.
Final Deliveries (Penyaluran akhir)
Pada lembar kerja Final Deliveries (penyaluran akhir) memberikan sebuah penjelasan
tentang distribusi akhir pada sebuah irigasi. Pekerjaan dilakukan pada tanggal 2 bulan Oktober pada
tahun 2002 dengan luas lahan sekitar 4 hektar dan yang menggunakan air hilir sekitar 7. Banyak
nya penggunaan air dilahan dari air hilir di nilai sekitar 10 atau lebih lahan. Ukuran volume yang
salurkan yaitu tidak ada ukuran sebuah volume dari sebuah aliran. Diketahui dari lembar kerja
bahwa fleksibelitas yang dimiliki adalah memiliki point ke 1 yang menjelaskan bahwa rotasi
penyaluran namun dengan jadwal yang masih belum teratur. Dengan memiliki reliabilitas pada
point ke 2 yaitu pembagian air dilakukan ketika membutuhkan pengairan namun belum diketahui
volume nya. Dilihat dari kejelasan equitas nya mempunyai point 1 yang artinya terdapat tidak
keadilan baik didalam daerah maupun diluar daerah.
Dipandang dari distribusi air nya dari setiap individu, persentase distribusi terakhir pada
individual memiliki persentase sebanyak 100 % untuk individu petani atau irigasi pada setiap
petani. Apabila para petani bekerja sama untuk mendistribusikan untuk sampai kelahan dengan
nilai 100% pada kemungkinan kecil air dari kanal. Kemampuan untuk mengukur laju aliran untuk
bidang individu memiliki penilaian 3 yang artinya tidak terlalu baik. Untuk kemampuan mengukur
volume air pada bidang individu per lahan pertaniaan memiliki nilai 1 yang artinya sangat tidak
memenuhi atau buruk. Persentase para petani benar-benar menerima air sebagai rotasi tetap dengan
jadwal yang sudah ditentukan adalah sebesar 50%. Para petani menerima air pada rotasi jadwal
yang diketahui adalah sebesar 25% dan para petani memperoleh air pada rotasi dengan variabel dan
jadwal yang tidak diketahui adalah sebesar 25%. Tidak ada mekanisme hukum yang efektif untik
memastikan bahwa setiap individu petani memperoleh air dengan ekuitas.

Indikator Internal
Label Indikator I-14 menunjukkan Hardware lintas regulator ( Kanal Tingkat II ) dengan nilai
faktor pembandingnya sebesar 1,8 menunjukkan bahwa alat pengatur kanal ini kurang baik.
Kemudian sub indikatornya antara lain :
a) Kemudahan operasi lintas regulator di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan
seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan regulator lintas untuk memenuhi target .
b) Tingkat pemeliharaan regulator lintas .
c) Kurangnya fluktuasi muka air
d) Waktu perjalanan dari perubahan laju aliran seluruh tingkat kanal ini
Dari keempat sub indicator tersebut menunjukkan bahwa penggunaan serta pemeliharaan hardware
lintas regulator ini cukup baik dengan rata-rata nilainya sebesar 2,8.
Label indicator I-15membahas tentang Turnouts dari Kanal Tingkat II dengan nilai factor
pembandingnya sebesar 3,0 menunjukkan bahwa Turnouts dari Kanal Tingkat II ini baik. Kemudian
sub indikatornya antara lain :
a. Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa
mudah atau sulitnya untuk memindahkan turnouts dan mengukur aliran untuk memenuhi
target .
b. Tingkat pemeliharaan
c. Aliran kapasitas tingkat
Dari ketiga sub indicator tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemudahan serta pemeliharaan
system operasi turnouts ini baik dengan rata-rata nilainya mencapai 3,0.
Label indicator I-16 membahas tentang Pengaturan Waduk di Kanal Tingkat II dengan sub
indikatornya yaitu :
a) Kesesuaian jumlah lokasi ( s )
b) Efektivitas operasi
c) Kesesuaian kapasitas penyimpanan / penyangga
Pemeliharaan
Dari ketiga sub indicator tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian serta efektivitas
waduk pada Kanal Tingkat II ini sangat buruk.
Label indicator 1-17 menerangkan tentang Jaringan Komunikasi untuk Kanal Tingkat II dengan
nilai factor pembandingnya sebesar 1,9 menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di system ini
cukup baik. Ada beberapa sub indicator antara lain :
a. Frekuensi komunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi ( hr )
b. Frekuensi komunikasi dengan operator atau supervisor dengan pelanggan mereka

c. Kemampuan komunikasi suara melalui telepon atau radio .


d. Frekuensi kunjungan oleh pengawas tingkat atas ke lapangan .
e. Keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh (baik otomatis atau manual ) pada titiktitik tumpahan kunci , termasuk akhir kanal
f. Ketersediaan jalan sepanjang kanal
Dari keenam sub indicator tersebut menunjukkan bahwa jarinan komunikasi pada kanal tingkat
II ini telah mampu mengolah informasi melalui beberapa piranti komunikai serta memiliki tingkat
sosialisitas yang baik antar operator, supervisor serta pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
rata-rata dari sub indicator tersebut sebesar 2,0.
Label indicator 1-18 menjelaskan tentang Kondisi Umum Kanal Tingkat II dengan nilai factor
pembandingnya sebesar 1,7 menunjukkan bahwa kondisi secara umum system ini cukup baik
dengan beberapa pertimbangan dari sub indicator antara lain :
-

Tingkat umum pemeliharaan lantai kanal dan tepi kanal

Kurangnya rembesan yang tidak diinginkan


Label indicator I-19 menjelaskan tentang Pengoperasian Kanal Tingkat II dengan nilai factor

pembandingnya mencapai 1,4 menunjukkan bahwa pengoperasian system ini cukup baik dengan
ditunjukkan pada beberapa sub indikatorantara lain :
-

Tingkat ketidaksesuaian pesanan , dan masalah yang terkait dengan variasi penyimpanan
serta waktu tempuh gelombang .

Keberadaan dan efektivitas prosedur air pemesanan / pengiriman untuk mencocokkan


tuntutan yang sebenarnya .

Kejelasan dan ketepatan instruksi untuk operator .

Seberapa sering seluruh panjang kanal ini diperiksa untuk masalah dan dilaporkan ke kantor.

Dari keempat sub indicator tersebut menunjukkan bahwa pengoperasian pada Kanal Tingkat II
ini kurang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkat ketidaksesuaian pesanan dari
pelanggan serta pemeliharaan system yang kurang.
Page 5
Pada lembar kerja kelima ini menjelaskan kondisi Kanal Tingkat III dengan label indicator
dan sub indicator yang sama seperti Kanal Tingkat III. Namun nilai factor pembanding pada
beberapa label indikatornya menunjukkan nilai yang lebih rendah dari Kanal Tingkat II. Hal ini
menunukkan bahwa secara keseluruhan kondisi system Kanal Tingkat III kurang baik sehingga
perlu adanya peningkatan pada tingkat pengoperasian system serta pemeliharaan hardware nya.

Page 6
Pada lembar kerja ini menjelaskan tentang kualitas Anggaran, Karyawan serta WUA (Asosiasi
Pengguna Air)
Label indicator I-26 menjelaskan tentang anggaran dengan nilai faktor pembandingnya
sebesar 2,2 dengan sub indikatornya antara lain :
-

Persentase dari total proyek ( termasuk WUA ) Operasi dan Pemeliharaan yang
dikumpulkan sebagai layanan in-kind atau biaya air dari pengguna air

Kecukupan dolar aktual dan jasa dalam bentuk yang tersedia untuk mempertahankan
Operasi dan Pemeliharaan yang memadai dengan mode saat operasi .

Kecukupan pengeluaran untuk modernisasi pengiriman air

Dari ketiga sub indicator tersebut bahwa penanganan anggaran pada system ini baik. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya nilai pemasukan serta pengeluaran yang cukup stabil dimana
pemasukan berasal dari biaya yang dikeluarkan oleh pengguna air serta pengeluaran untuk
pemeliharaan system yang ada.
Label indicator I-27 menjelaskan tentang karyawan dimana nilai factor pembandingnya
mencapai 1,6 dengan sub indikatornya antara lain :
-

Frekuensi dan kecukupan pelatihan operator dan manajer menengah

Ketersediaan aturan kinerja secara tertulis

Kekuatan karyawan untuk membuat keputusan

Kemampuan proyek untuk memecat karyawan dengan penyebabnya .

Hadiah untuk layanan ememplary

Gaji relatif dari operator dibandingkan dengan buruh harian

Dari keenam sub indicator tersebut menunjukkan bahwa kualitas karyawan untuk system ini cukup
baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk karyawan agar mencapai suatu
kemampuan yang maksimal daam mengelolah suatu system yang baik.
Label indicator 1-28 menjelaskan tentang Asosiasi Pengguna Air dengan nilai factor
pembandingnya mencapai 2,3dengan beberapa sub indicator antara lain :

Persentase semua pengguna proyek yang memiliki unit formal yang fungsional serta
berpartisipasi dalam distribusi air

Kemampuan Pengguna Air Asosiasi untuk mempengaruhi waktu pengiriman

Kemampuan WUA mengandalkan bantuan dari luar yang efektif untuk penegakan aturan

Dasar hukum bagi WUA

Kekuatan keuangan dari WUA

Page 7
Pada lembar kerja ini menunjukkan cara penilaian dari indicator-indikator yang belum disebutkan di
atas antara lain :
Label indicator I-32 tentang Kemampuan saat ini layanan pengiriman air untuk individu serta untuk
mendukung metode irigasi bertekanan. Penilaian sub indikatornya antara lain :
-

Pengukuran dan kontrol volume ke lapangan


4 - volumetrik metering dan kontrol sangat baik ; 3.5 - Kemampuan untuk mengukur laju
aliran cukup baik , tapi bukan volume . Arus dikendalikan dengan baik ; 2.5 - Tidak bisa
mengukur aliran , tetapi dapat mengontrol laju aliran baik ; 0 - Tidak bisa mengontrol laju
aliran , meskipun dapat diukur .

Fleksibilitas untuk lapangan


4 - Mengatur pengiriman , dengan frekuensi , tingkat dan durasi yang dijanjikan .; 3 - Sama
seperti 4 , tetapi tidak dapat bervariasi durasi ; 2 - 2 variabel adalah tetap , tetapi diatur
jadwal ; 0 Rotasi

Kemampuan ke lapangan
4 - Air tersedia seperti yang dijanjikan , termasuk volume yang sesuai ; 3 - Beberapa hari
keterlambatan kadang-kadang terjadi , tapi air masih mampu memenuhi kebutuhan ; 0 Lebih dari beberapa hari terjadi penundaan pengiriman .

Poin-poin untuk memahami Ringkasan Indikator dibawah ini :


1. Spreadsheet ini hanya berlaku untuk indikator INTERNAL . Sebuah spreadsheet yang terpisah
digunakan untuk indikator EKSTERNAL seperti Irigasi Efisiensi dan Relatif Pasokan Air
2. Sebagian besar nilai-nilai pada lembar kerja ini secara otomatis ditransfer dari lembar kerja
sebelumnya di spreadsheet ini
3. Beberapa nilai indikator pada lembar kerja ini harus diberikan oleh pengguna
4. Organisasi lembar kerja ini adalah sebagai berikut :
a) Label alpha - numeric untuk setiap indikator ditemukan di Kolom A
b) Nama Indikator Primer diberikan dalam Kolom B
c) Sub - Indikator dijelaskan dalam Kolom C
d) Nilai yang diberikan untuk masing-masing Sub - Indikator ditemukan di Kolom D.
Selain itu, nilai-nilai yang dihitung untuk setiap Indikator Primer yang ditemukan di sini .
e) Berat ditugaskan untuk setiap Sub - Indikator diberikan dalam Kolom E.
f) Label indikator asli, seperti yang ditemukan di FAO Laporan Air 19 , diberikan di sini.
g) Worksheet di mana data asli dimasukkan diberikan .

Label indikator I-1 sampai I-7 menunjukkan Hardware Service and Social Order
Halaman 1
Indikator I-1 dengan indikator primer

Actual Water Delivery Service to Individual

Ownership Units (e.g., field or farm) yaitu kondisi nyata dimana servis pengiriman air pada unitunit berkepemilikan pribadi (misalnya lahan atau peternakan) memiliki nilai sebesar 0,9
menunjukkan bahwa kegiatan ini kurang baik. Kemudian sub indikatornya antara lain:

Pengukuran volume

Fleksibilitas/Keluwesan

Reliability/Keandalan

Apparent equity/kejelasan ekuitas

Dari keempat sub indikator tersebut menunjukkan nilai kurang dari nilai yang seharusnya dipenuhi
yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan yang tidak baik.
Indikator I-2 dengan indikator primer Stated Water Delivery Service to Individual
Ownership Units (e.g., field or farm) yaitu kondisi yang ditetapkan dimana servis pengiriman air
pada

unit-unit berkepemilikan pribadi (misalnya lahan atau peternakan) memiliki nilai 3,

menunjukkan bahwa kegiatan tersebut baik. Kemudian sub indikatornya antara lain:

Pengukuran volume

Fleksibilitas/Keluwesan

Reliability/Keandalan

Apparent equity/kejelasan ekuitas

Dari keempat sub indikator tersebut indikator I-2A dan I-2B memiliki nilai lebih dari nilai nilai
yang ditentukan, namun pada indikator I-2C dan I-2D menunjukkan nilai kurang dari nilai yang
seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan bahwa indikator I-2
memiliki keadaan yang lebih baik dari indikator sebelumnya.
Indikator I-3 dengan indikator primer Actual Water Delivery Service at the most
downstream point in the system operated by a paid employee yaitu keadaan nyata/realisasi dari Jasa
Pengiriman air pada titik paling hilir dalam sistem yang dioperasikan oleh karyawan yang dibayar,
memiliki nilai 0,9 yang menunjukkan bahwa kegiatan tersebut kurang baik. Dengan sub indikator
antara lain :

Jumlah bidang hilir saat ini

Pengukuran volume

Fleksibilitas/Keluwesan

Reliability/Keandalan

Apparent equity/kejelasan ekuitas

Dari kelima sub indikator tersebut indikator I-3A sampai I-3E menunjukkan nilai kurang dari nilai
yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan yang
tidak baik.
Halaman 2
Indikator I-4 dengan indikatorprimer Stated Water Delivery Service at the most downstream
point in the system operated by a paid employee yaitu kondisi yang ditetapkan dari Jasa Pengiriman
air pada titik paling hilir dalam sistem yang dioperasikan oleh karyawan yang dibayar memiliki
nilai 3,2 menunjukkan bahwa kegiatan tersebut baik. Dengan sub indikator antara lain :

Pengukuran volume

Fleksibilitas/Keluwesan

Reliability/Keandalan

Apparent equity/kejelasan ekuitas

Pengendalian laju aliran ke submain seperti yang dinyatakan

Dari kelima sub indikator tersebut indikator I-4A sampai I-4E menunjukkan nilai lebih dari nilai
yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan yang
baik.
Indikator I-5 dengan indikator primer Actual Water Delivery Service by the Main Canals to
the Second Level Canals yaitu kondisi nyata/ realisasi dari Pengiriman servis air oleh kanal-kanal
Utama ke kanal-kanal tingkat dua memiliki nilai 1,6. Dengan sub indikator antara lain:

Fleksibilitas/Keluwesan

Reliability/Keandalan

Equity

Pengendalian laju aliran ke submain seperti yang dinyatakan

Dari keempat sub indikator tersebut indikator I-5A dan I-4D menunjukkan nilai sama dengan nilai
yang seharusnya dipenuhi, sedangkan indikator I-5B dan I-5C menunjukkan nilai lebih dari nilai
yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan yang
agak baik.
MAIN CANAL (KANAL UTAMA)
Indikator I-8 dengan indikatorprimercross regulator hardware (Main canal) memiliki
nilai1.3, hal ini menunjukkan kegiatan tersebut agak baik. Dengan sub indikator antara lain :

Kemudahan operasi lintas regulator di bawah operasi target saat ini . Ini tidak berarti bahwa
target saat ini sedang dipenuhi; agak Peringkat ini menunjukkan seberapa mudah atau
sulitnya untuk memindahkan regulator lintas untuk memenuhi target .

Tingkat pemeliharaan regulator lintas .

Kurangnya fluktuasi muka air

Waktu perjalanan dari perubahan laju aliran seluruh tingkat kanal ini
Dari keempat sub indikator tersebut indikator I-8A dan I-8 B menunjukkan nilai lebih dari

nilai yang seharusnya dipenuhi, sedangkan indikator I-8C dan I-8D menunjukkan nilai lebih dari
nilai yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan
yang sedikit baik.
Page 3
Indikator I-9 dengan indikatorprimerTurnouts from the Main Canalmemiliki nilai2.3, hal ini
menunjukkan kegiatan tersebut baik. Dengan sub indikator antara lain :

Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target saat ini . Ini tidak berarti bahwa target
saat ini sedang dipenuhi; agak Peringkat ini menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya
untuk memindahkan turnouts dan mengukur mengalir untuk memenuhi target .

Tingkat pemeliharaan

Aliran kapasitas tingkat

Dari ketiga sub indikator tersebut indikator I-9A sampai I-9C menunjukkan nilai lebih dari nilai
yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan keadaan yang
baik.
Indikator I-10 dengan indikator primer pengaturan waduk/embung pada kanal utama,
memiliki nilai 1,5. Dengan sub indikator sebagai berikut:

Kesesuaian jumlah lokasi ( s )

Efektivitas operasi

Kesesuaian kapasitas penyimpanan / penyangga

Pemeliharaan

Dari keempat sub indikator tersebut indikator I-10A dan I-10C menunjukkan nilai sama dengan
nilai yang seharusnya dipenuhi, indikator I-10B menunjukkan nilai kurang dari nilai yang
seharusnya dipenuhi, sedangkan indikator I-10D menunjukkan nilai yang lebih dari nilai yang
seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E.

Indikator I-11 dengan indikator primer Komunikasi pada kanal utama menunjukkan nilai
2,1. Dengan sub indikator sebagai berikut:

Frekuensi komunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi ? ( hr )

Frekuensi komunikasi dengan operator atau supervisor dengan pelanggan mereka

Keandalan komunikasi suara melalui telepon atau radio .

Frekuensi kunjungan oleh pengawas tingkat atas ke lapangan .

Keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh (baik otomatis atau manual ) pada titiktitik tumpahan kunci , termasuk akhir kanal

Ketersediaan jalan sepanjang kanal

Dari keenam sub indikator tersebut indikator I-11A sampai I-11F menunjukkan nilai rata-rata lebih
dari nilai yang seharusnya dipenuhi yaitu yang terdapat pada kolom E. Hal ini, menunjukkan
keadaan yang baik.
Indikator I-12 dengan indikator primer Kondisi umum pada saluran utama memiliki nilai
1,9. Dengan sub indikator sebagai berikut:

Tingkat umum pemeliharaan lantai kanal dan tepi kanal

Kurangnya rembesan yang tidak diinginkan (catatan : jika menggunakan penghubung


sengaja dipraktekkan , beberapa rembesan mungkin diinginkan ) .

Ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk mempertahankan kanal ini memadai

Waktu perjalanan dari halaman pemeliharaan ke titik paling jauh sepanjang kanal ini ( untuk
kru dan peralatan pemeliharaan).

Indikator Internal
Label indikator I-14 sub indikatornya antara lain :
e) Kemudahan operasi lintas regulator di bawah operasi
f) Tingkat pemeliharaan
g) Kurangnya fluktuasi muka air
h) Waktu perjalanan dari perubahan laju aliran
Adanya sub indikator tersebut, lintas regulator ini cukup baik dengan rata-rata nilai sebesar 2,8.
Label indicator I-15 sub indikatornya antara lain :
d. Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target
e. Tingkat pemeliharaan
f. Aliran kapasitas tingkat
Tingkat kemudahan serta pemeliharaan system operasi turnouts ini baik dengan rata-rata nilainya
mencapai 3,0 dilihat dari ketiga sub diatas.

Label indicator I-16 sub indikatornya yaitu :


d) Kesesuaian jumlah lokasi
e) Efektivitas operasi
f) Kesesuaian kapasitas penyimpanan / penyangga pemeliharaan
Sub indicator tersebut disimpulkan bahwa efektivitas waduk sangat buruk.
Label indicator I-17 sub indicator antara lain :
g. Frekuensi komunikasi dengan tingkat yang lebih tinggi ( hr )
h. Frekuensi komunikasi dengan operator
i. Kemampuan komunikasi suara melalui telepon atau radio .
j. Frekuensi kunjungan oleh pengawas tingkat atas ke lapangan .
k. Keberadaan dan frekuensi pemantauan jarak jauh pada titik-titik tumpahan kunci , termasuk
akhir kanal
l. Ketersediaan jalan sepanjang kanal
Dari keenam sub indicator tersebut telah mampu mengolah informasi melalui beberapa piranti
komunikai serta memiliki tingkat sosialisitas yang baik antar operator, supervisor serta pelanggan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari sub indicator tersebut sebesar 2,0.
Label indicator 1-18 sub indicator antara lain :
-

Tingkat umum pemeliharaan lantai kanal dan tepi kanal

Kurangnya rembesan yang tidak diinginkan

Ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk mempertahankan kanal

Waktu perjalanan dari lokasi pemeliharaan ke titik paling jauh sepanjang kanal

Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi cukup baik dengan adanya pemeliharaan yang baik serta
berkurangnya nilai rembesan.
Label indicator I-19 sub indikatorantara lain :
-

Tingkat ketidaksesuaian pesanan dan masalah

Keberadaan dan efektivitas prosedur air pemesanan / pengiriman

Kejelasan dan ketepatan instruksi untuk operator .

Seberapa sering seluruh panjang kanal diperiksa

Hal tersebut menunjuksn bahwa adanya tingkat ketidaksesuaian pesanan dari pelanggan serta
pemeliharaan system yang kurang.
Poin-poin untuk memahami Ringkasan Indikator dibawah ini :
5. Spreadsheet ini hanya berlaku untuk indikator INTERNAL . Sebuah spreadsheet yang terpisah
digunakan untuk indikator EKSTERNAL seperti Irigasi Efisiensi dan Relatif Pasokan Air
6. Sebagian besar nilai-nilai pada lembar kerja ini secara otomatis ditransfer dari lembar kerja
sebelumnya di spreadsheet ini

7. Beberapa nilai indikator pada lembar kerja ini harus diberikan oleh pengguna
8. Organisasi lembar kerja ini adalah sebagai berikut :
h) Label alpha - numeric untuk setiap indikator ditemukan di Kolom A
i) Nama Indikator Primer diberikan dalam Kolom B
j) Sub - Indikator dijelaskan dalam Kolom C
k) Nilai yang diberikan untuk masing-masing Sub - Indikator ditemukan di Kolom D.
Selain itu, nilai-nilai yang dihitung untuk setiap Indikator Primer yang ditemukan di sini .
l) Berat ditugaskan untuk setiap Sub - Indikator diberikan dalam Kolom E.
m) Label indikator asli, seperti yang ditemukan di FAO Laporan Air 19 , diberikan di sini.
n) Worksheet di mana data asli dimasukkan diberikan.
13. Indikator IPTRID
Data ini adalah pedoman yang digunakan untuk penentuan irigasi dan drainase yang
dibuat oleh sekretariat IPTRID
DI 1 - Nilai 1100
Ketersediaan air (permukaan maupun bawah tanah) untuk pengguna.
DI 2 - Nilai 760
Irigasi permukaan yang dilakukan dengan mengaliri air dari luar ke area budidaya.
DI 3 - Nilai 80.000
wilayah fisik lahan pertanian dilahan bududaya (tidak termasuk mulitple cropping)
DI 4 - Nilai 65.000
Area lahan pertanian di daerah yang dibudidaya, termasuk multiple cropping
DI 5 - Nilai 1.012
Pasookan air eksternal tahunan per satuan luas
DI 8 - Nilai 70
Pasokan irigasi tahunan per unit daerah irigasi
DI 9 - Nilai 93
Persyaratan puncak nilai gross irigasi
DI 10 - Nilai 900
Aliran kapasitas laju kanal utama
DI 12 - Nilai 1.675.000
Volume air kotor tahunan dari hak air irigasi
DI 13 - Nilai 2.312.500
Hak laju air maksimum
DI 14 - Nilai 562.500

Rata - rata presentase hak yang diterima


DI 15 - Nilai 750.000
Pendapatan kotor yang diperoleh dari pengguna air
DI 16 - Nilai 155
Jumlah karyawan proyek
DI 17 - Nilai 2.175.000
Jumlah tahunan untuk perawatan sistem
DI 19 - Nilai 58.537.500
Biaya manajemen, oprasi dan pemeliharaan biaya proyek
DI 20 - Nilai 610
Produksi pertanian kotor tahunan (ton)
DI 21 - Nilai 1
DI 22 - Nilai 3
DI 23 - Nilai 2
DI 24 - Nilai 1,2
DI 25 - Nilai 15
RAP 9 - Nilai 0
Jumlah bersih penggunaan air tanah per tahun
RAP 20 - Nilai 568
Tanaman ET - Curah hujan efektif
RAP 31 - Nilai 58
Rata -rata bidang efisiensi irigasi
RAP 15 - Nilai 90
Perkiraan efisiensi kendaraan untuk memompa air (%)
14. World Bank BMTI Indicator
terdapat 4 indikator inti dari BMTI, yaitu :
-

indikator keseimbangan air,

indikator keuangan,

produktivitas pertanian

indikator ekonomi serta indikator lingkungan.

semua indikator saling berkaitan satu sama lain. dengan menentukan indikator indikator ini, kita
dapat memanajemen air irigasi secara efisien, cocok dengan keadaan, serta sesuai dengan keadaan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai