ANTENATAL CARE
( ANC )
1.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).
Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya
pengetahuan masyarakat terutama minoritas mengenai kesehatan
kandungannya,banyaknya angka kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya
abortus dan kurang sehat angka kandungan yang menjadi momok bagi dunia
kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam penyelamatan sejak dini
melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak berhentinya
haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan
kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan
menejemen tiap instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan
berpartisipasi ikut dalam pensuksesan program yang di berikan.
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :
Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal,
yaitu:
1. Identifikasi ibu
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan
minimal
pada ibu hamil
Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu
Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu
Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 36 minggu
3. Palpasi abdomen
4. Pengelolaan anemia pada kehamilan
5. Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan
6. Persiapan persalinan
Kunjungan
Waktu
Alasan
Trimester I
Sebelum 14 minggu
Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa.
Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional
yang berbahaya)
Membangun hubungan saling percaya
Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
Trimester II
14 28 minggu
Sama dengan trimester I ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III
28 36 minggu
Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu
Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan
persalinan di RS.
3. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi,
bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul
untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat
besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu
menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg =
zat besi 60 mg dan asam folat 500 g), kebutuhannya meningkat secara
signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu
tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90
tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat
besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah
hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan2 kali selama masa
kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu
atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia.
Selain anemia, seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil
seperti medikasi berbagai jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin
dan mineral) dan obat khusus (anti parasit cacing dan malaria)
5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang
tepat, dan merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan
persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan
asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur
tinggi fundus uteri, TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang
menjadi 10 T hingga 14 T.
B. PEMBAHASAN
1. Konsep medis ANC
2. Fisiologi Kehamilan
3. Pemeriksaan penunjang
4. Konsep Keperawatan ANC
5. Asuhan keperawatan dalam format ANC
2.
PEMBAHASAN
1.
A.
Defenisi
*
Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
*
Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
*
Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
*
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan
setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM
II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2)
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg
perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3)
31 cm
34 Minggu
32 cm
36 Minggu
33 cm
40 Minggu
37,7 cm
6)
Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan
pengobatan dan rujukan..
8)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak
untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9)
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan
gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10) Perawatan Payudara ( T10 )
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari
sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
12) Pemberian Obat Malaria ( T12 )
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan
darah yang positif.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis
yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 )
D. Pemeriksaan kehamilan
2)
3)
4)
5)
Quickening 20 mgg
Hari + 7
2)
Bulan (1-3) + 9,
B (4-12) 3
3)
Tahun (1-3) + 0,
T (4-12) + 1
2)
2.
FISIOLOGOI KEHAMILAN
1.
Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal
periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
2.
a.
Proses kehamilan
Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1.
Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2.
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu
terlihat mampu menembus oosit.
3.
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid
(44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita
dan XY untuk laki - laki)
b.
Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel sel tersebut akan membelah
membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam. Berangsur angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah
sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 5 hari). Sel bagian
dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap
berimplantasi (5 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c.
Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 3 hari setelah ovulasi).
Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam
bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali
disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c.
Masa fetal
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
*
Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
*
Ngidam
Payudara tegang
Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
*
Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
*
Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
*
Epulis
Pigmentasi
2.
*
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
*
Tanda Hegar
*
Tanda Chadwiks.Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
*
Tanda Piskacek. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
*
Kontraksi Braxton Hicks. Peregangan sel sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
*
Teraba Ballotement. Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan
janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa.
*
Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif. Pemeriksaan ini
adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel
selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma
darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3.
*
Gerakan janin dalam rahim. Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan
jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
*
Denyut jantung janin. Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
*
Bagian bagian janin. Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian
kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir)
*
Kerangka janin. Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)
Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b.
Vagina
*
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c.
Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e.
Dinding perut
Payudara
Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h.
Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti puncak
nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu
dan menghilang antara umur kehamilan 14 22 minggu.
Cara meringankan:
*
*
Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari
*
Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
refleks gag.
*
Istirahat
*
Tanda bahaya
tanda kurang gizi
b.
kencing
c.
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan
berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, gunakan
mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d.
Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti
saat sedang berdiri.
e.
Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema
pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
*
*
Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan venavena panggul
f.
g.
Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
*
Istirahat cukup
*
Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
*
*
Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh
yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah
secara teratur
h.
Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
*
Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
*
Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
*
i.
Berbaring rileks
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Pemeriksaan laboratorium
Protein urine
Glukosa dalam urin
Warna hijau
Kuning, orange, coklat
Diabetes
VDRL/RPR
Negatif
Positif
Syphilis
Faktor rhesus
Rh +
RhRh sensitization
Golongan Darah
A B O AB
Ketidakcocokan ABO
HIV
+
AIDS
Rubella
Negatif
Positif
Anomali pada janin jika ibu terinfeksi
Feses untuk ova/telur cacing dan parasit
Negatif
Positif
Anemia akibat cacing
b.
Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi
kondisi
palpasi
c.
Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
4. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian ANC
1) Anamnesa
- Anamnesa identitas istri dan suami
- Anamnesa umum :
keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan,
tidur, miksi, defekasi, perkawinan
- Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
2) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
(1) Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya
ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul
(kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
(2) Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau
ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
(3) Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5
kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
(4) Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
(5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau
diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
- Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan
ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
(6) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
(7) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak
simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
(8) Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan
> 22 minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I
Pemeriksaan panggul
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
4) Pemeriksaan Dalam
(1)
(2)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Risti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
1) Tujuan :
Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
(1) Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
(2) Mengikuti diet yg dianjurkan
(3) Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin
(4) Menunjukkan BB ( min 1,5 kg pd TM I )
Intervensi :
(1) Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
R/ Memenuhi nutrisi ibu
(2) Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang diperlukan ibu
(3) Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah dan sebagai petunjuk
Intervensi :
(1) Auskultasi DJJ
R/ Mengidentifikasi keadaan janin
3
Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
1) Tujuan :
Pola napas efektif
2) Kriteria Hasil :
(1) Melaporkan penurunan keluhan sesak
(2) Mendemonstrasikan fungsi pernapasan baik
Intervensi :
(1) Kaji status pernapasan
R/ Mengidentifikasi adanya keluhan sesak karena pergeseran diafragma
(2) Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
R/ Memperberat adanya keluhan pernapasan
(3) Kaji kadar HB tekankan pentingnya vit.
R/ HB yang rendah menyebabkan suplai Oksigen dalam darah rendah, aliran
darah ke otak terlambat dan mempengaruhi sistem saraf pernapasan sehingga
dapat menyebabkan ibu merasa sesak
(4) Informasikan hubungan program latihan & kesullitan pernafasan
R/ Progran Latihan seperti senam hamil membantu ibu untuk mampu mengatur
pernapasan sehingga keluhan tentang kesulitan pernapasan dapat berkurang
(5) Anjurkan istirahat & latihan berimbang
R/ Mencegah kelelahan
Kriteria Hasil :
Tujuan
Kriteria Hasil :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
(1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan
selama hamil
R/ Mengidentifikasi adakah perubahan eliminasi BAB sebelum dan selama hamil
(2) Kaji adanya haemoroid
R/ Konstipasi dapat menyebabkan adanya haemoroid
(3) Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat
R/ Diet tinggi serat dapat memperlancar BAB dan menjadikan feses lebih lunak
(4) Anjurkan latihan ringan
R/ Latihan dapat membantu pergerakan peristaltik usus lebih cepat dan
membantu merangsang terjadai BAB
(5) Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif
R/ Mencegah terjadi konstipasi berlanjut
3. EVALUASI
1)
2)
3)
4)
5)
6)
BAB lancar
DAFTAR PUSTAKA