A. TEORI EVOLUSI
1. Aristoteles
Aristoteles mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam,
maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2. Anaximander
Anaximanter berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan
dan mengalami proses evolusi.
3. Empedoclas
Empedoclas mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang
mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup.
4. Erasmus Darwin
Erasmus Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional
terhadap stimulasi adalah diwariskan.
5. Count De Buffon
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Sir Charles Lyell
Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam
jangka waktu yang lama.
7. Jean Baptise de Lamarck
Dalam bukunya yang berjudul Philoshopic, Lamarck mengatakan bahwa :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan
melalui proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang.
8. Charles Robert Darwin
Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya secara lengkap dalam buku yang
berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selectio. Dalam buku ini
dikemukakan teori :
a. Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau
b. Evolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam
c. Proses evolusi dipengaruhi oleh lingkungan
9. August Weismann
Weismann nengemukakan bahwa :
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada
generasi berikutnya.
b. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika.
B. MACAM-MACAM EVOLUSI
1. Evolusi berdasarkan arah :
a. Evolusi Progresif, merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat
bertahan hidup (survival).
b. Evolusi Regresif, merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan.
2. Evolusi berdasarkan skala perubahan :
a. Makroevolusi, adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan
dalam skala besar.
b. Mikroevolusi, adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam
skala kecil.
3. Evolusi berdasarkan hasil akhir :
a. Evolusi Divergen, merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu
spesies menjadi banyak spesies baru.
b. Evolusi Konvergen, adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada
adanya kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari
nenek moyang yang sama.
C. MEKANISME EVOLUSI
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara lain :
1. Mutasi
Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga
akan mempengaruhi fenotipe dan genotipe.
Sifat menguntungkan dari mutasi yaitu :
a. dapat menghasilkan sifat baru yang lebih menguntungkan,
b. dapat menghasilkan spesies yang adaptif,
c. memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas.
Selain menguntungkan, ada kemungkinan mutasi bersifat merugikan yaitu
menghasilkan sifat-sifat yang berkebalikan dengan sifat-sifat di atas.
2. Seleksi alam dan adaptasi
Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan dapat mempertahankan hidupnya,
sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.
3. Aliran gen
Adanya aliran gen menyebakan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi
melalui migrasi dan individu yang kawin.
4. Perkawinan yang tidak acak
Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai
akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang
tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.
5. Genetik Drift
Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi
kecil yang terisolasi. Penghitungan populasi secara acak tersebut dapat ditentukan
dengan hokum Hardy Weinberg. Hukum Hardy Weinberg dapat dirumuskan:
Teori biogenesis mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup pula. Teori ini didukung oleh Lazzaro Spallanzani, Francesco
Fredi, dan Louis Pasteur. Semboyan teori Biogenesis :
omne vivum ex ovo (makhluk hidup berasal dari telur)
omne ovum ex vivo (setiap telur berasal dari makhluk hidup)
omne vivum ex vivo (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada)
3. Teori Biologi Modern
Teori biologi modern merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi
ini pada awalnya sangat panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses
pendinginan. Teori evolusi kimia dicetuskan oleh beberapa tokoh, yaitu Harold Urey,
Stanley Miller, dan A.I. Oparin,
Urey menyatakan zat-zat organik terbentuk dari zat-zat anorganik. Menurut Urey,
zat-zat anorganik yang ada di atmosfer berupa gas karbondioksida, metana, amonia,
hidrogen, dan uap air. Semua zat ini bereaksi membentuk zat organic karena energi
petir.
Oparin mengemukakan bahwa di dalam atmosfer bumi akan timbul reaksi-reaksi
yang menghasilkan senyawa organik sel pertama.energi pereaksinya adalah radiasi
sinar ultra violet.