Asuransi Konstruksi R4
Asuransi Konstruksi R4
Oleh:
DEVI
NIRMAYAH SJUKRI
WIWIK SETIAWATI
kerusakkan atas harta benda (harta tetap dan harta bergerak) yang
disebabkan oleh kebakaran, yang terjadi karena api sendiri atau api
dari luar, karena udara jelek, kurang hati-hati, kesalahan atau
perbuatan tidak pantas dari pelayan tertanggung, tetangga, musuh,
perampok dan apa saja dan dengan cara bagaimanapun sebab
timbulnya kebakaran.
di
dalam
dipunyai
industri
oleh
konstruksi.
pemberi
tugas
Risiko
dan
penerima tugas.
Menterjemahkan Konteks
Risiko
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Risk Treatment
Sumber resiko
Risk Respon
Kerugian yang ditanggung oleh pemilik proyek akan diganti semua oleh
pihak perusahaan asuransi. Namun, tidak semua kerugian dapat
ditanggung oleh pihak asuransi. Kerugian yang diakibatkan
Boiler & Pressure Vessel Insurance
Asuransi ini menjamin kerugian akibat meledaknya boiler (ketel uap) atau
pressure vessel (bejana tekan). Jaminan yang diberikan antara lain kerusakan pada
objek yang dipertanggungkan, kerusakan pada harta benda milik tertanggung,
dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga baik berupa cedera badan atau
kerusakan properti.
No 2/1992)
Sumber: www.aaui.or.id
AAUI
Bab II Pengecualian
Resiko yang dikecualikan,
Harta Benda dan
kepentingan yang
dikecualikan.
Bab II Pengecualian
Resiko yang dikecualikan,
Harta Benda dan
kepentingan yang
dikecualikan.
Hari,
Nama Orang,
Uraian jelas tentang barang,
Jumlah uang,
Kemungkinan Bahaya,
Waktu (mulai dan berakhir),
Premi pertanggungan,
AAUI
Lampiran SK No.
126/UUAI/06, yang
Evenement dan ganti kerugian
berisikan klausul-klausul
(Pasal 288-293)
mengenai asuransi
kebakaran.
Asuransi Rangkap dan
Klausus Otoritas Publik,
perubahan Resiko (Pasal 294Klausul Nilai Pemulihan,
296)
Klausul Kebocoran Pipa
Pemadam Otomatis,
Janj-janji khusus (Pasal 297Klausul Pemindahan
298)
Sementara, Klausul Biayabiaya Arsitek, Surveyor
dan Konsultan, Klausul Isi
Lainnya dalam Bangunan,
Klausul Bank, Perluasan
Jaminan Arus Pendek,
Perluasan Jaminan
terbakar Sendiri (Api yang
timbul sendiri), Perluasan
Jaminan Asap, Perluasan
Jaminan
Petir, dsbg.Polis Standar
Polis Asuransi Summit oto sudah
mengikuti
Kebakaran Indonesia.
Asuransi
POLIS ASURANSI
klausul-klausul
tambahan
sesuai
dengan
SK
No.
Sumber : http://www.akademiasuransi.org/2012/10/jenis-jenis-polis-asuransikebakaran.html
STUDI KASUS
Seorang wiraswasta / pedagang yang
juga pemilik dari Toko Famili berlokasi di
Tarutung, bernama Tuan Dick
(Penggugat) menggugat PT. ASURANSI
PRISMA INDONESIA d/h PT. WATAKA
GENERAL INSURANCE, Pusat Jakarta Cq
PT. ASURANSI PRISMA INDONESIA
Cabang Medan (Tergugat I) dan DR.
Immanuel Romin selaku pribadi maupun
selaku agen asuransi PT. Asuransi Prisma
Indonesia d/h PT. Wataka General
Insurance yang beralamat di medan
(Tergugat II).
STUDI KASUS
Pada mulanya Tergugat II sebagai agen asuransi Tergugat I datang ke
Toko Penggugat di Tarutung untuk menawarkan prospek asuransi
keakaran / kerugian terhadap rumah serta barang barang yang ada di
dalamnya dan oleh karena tertarik prospek yang diuraikan maka
penggugat selanjutnya menjadi nasabah dari tergugat I.
Penggugat selaku tertanggung dan
Tergugat I sebagai asuradur telah
melakukan perjanjian / persetujuan
asuransi kebakaran terhadap rumah toko
beserta barang barang yang ada
didalamnya.
Penggugat telah membayar premi
asuransi kebakaran kepada Tergugat I.
STUDI KASUS
Sebelum
penggugat
menjadi
nasabah
Tergugat
I
terlebih
dahulu melalui agen resminya
Tergugat
II
telah
mensurvei
keberadaan
bangunan
Pada tanggal 2 April 2001, pukul 14.30 WIB telah terjadi kebakaran besar
yang melanda rumah rumah di Jl. Sisingamangaraja dan Jl. D.I Panjaitan
Tarutung, termasuk bangunan bangunan rumah toko serta barang
barang yang ada didalamnya milik Penggugat hangus terbakar.
Terhadap kejadian tersebut Penggugat telah
melaporkan pada Kepolisian Resort Tapanuli
Utara dan Kepada Tergugat I dan selanjutnya
Penggugat telah melanjutkan Klaim kerugian
secara tertulis kepada Tergugat I akan tetapi
Tergugat I telah membalas dan menolak
serta
membatalkan
secara
sepihak
pertanggungan tersebut dengan alasan
adanya data kelas konstruksi yang salah dari
informasi Tergugat II / agen asuransi yang
mana Tergugat II tersebut mencantumkan
konstruksi tersebut adalah kategori Kelas I
dan uang premi yang diterima untuk
konstruksi bangunan Kelas I, bukan kelas III
(tiga), serta menyembunyikan fakta kelas
konstruksi yang sebenarnya dan hal tersebut
kesalahan ada di pihak Tergugat II sebagai
agen asuransi.
STUDI KASUS
Setelah
menerima
surat
dari
Penggugat tanggal 6 Agustus 2001,
tergugat I membalas dengan Surat
Tergugat I 29 Agustus 2001 yang
menyatakan
bahwa
penutupan
asuransi
dinyatakan
Batal,
ini
diambil dengan keputusan secara
sepihak dan Tergugat I tidak mau
membayar Klaim kerugian yang
diderita Penggugat.
Atas alasan yang dikemukakan
Tergugat I secara sepihak adalah
tidak
tepat
dan
tidak
dapat
dibenarkan oleh hukum karena
menyimpang dari ketentuan yang
diatur
dalam
Polis
Standar
Kebakaran Indonesia,oleh karena itu
perbuatan yang dilakukan oleh
Tergugat I tersebut merupakan
perbuatan Ingkar Janji.
STUDI KASUS
Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah membayar kepada
penggugat untuk ganti rugi asuransi kebakaran walaupun Penggugat
telah memajukan somasi kepada Tergugat I maupun Tergugat II, akan
tetapi hingga sekarang belum ada penyelesaian sama sekali.
Akibat hukum atas perbuatan ingkar janji yang dilakukan oleh
Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas makan Tergugat I dan
Tergugat II telah melanggar ketentuan Pasal 246 Kitab Undang
Undang Hukum Dagang jo. Pasal 1234 jo. Pasal 1774 KUH Perdata.
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian, di mana
penanggung
mengikat
diri
terhadap
tertanggung
dengan
memperoleh premi, untuk memberikan kepadanya ganti rugi karena
suatu kehilangan, kerusakan, atau tidak mendapat keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dapat diderita karena suatu
peristiwa yang tidak pasti. (KUHPerd. 1774; KUHD 60, 249, 252, 269,
286, 593.) , Pasal 246 KUHD