Actk Riri
Actk Riri
NAMA
: RIRI ANGGRAINI
NO. BP
: 1310412053
FAKULTAS
: MIPA
JURUSAN
: KIMIA
HARI/ TANGGAL
KELOMPOK
: VII (TUJUH)
ANGGOTA
:
1.
2.
3.
4.
DITA DWIYANTI
MUAMMAR IFFAN M
INDRI AFRIANI
GEBY DETTANIA
1310412011
1310411003
1310411081
1310411052
LABORATORIUM PENDIDIKAN I
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
ANALISIS CAMPURAN TIGA KOMPONEN
I.
TUJUAN
1. Mempelajari pemakaian alat refraktometer yang dikombinasikan dengan
kolorimetri standar seri.
2. Menerapkan pengukuran dua besaran fisika non selektif dalam analisis
campuran tiga komponen.
3. Menggunakan sistem diagram untuk menentukan komposisi campuran
tiga komponen.
II. TEORI
Refraktometer adalah suatu alat yang dipanaskan untuk menganalisis sampel
berdasarkan atas pengukuran besaran fisika indeks bias. Dalam analisa instrumen,
besaran fisika dapat dibedakan atas Besaran Fisika selektif dan non selektif. Suatu
campuran yang terdiri dari tiga komponen dapat dianalisa denga mengukur dua
besaran fisika non selektif dari suatu komponen deretan standar yang terdiri dari
ketiga komponen tersebut. Besaran fisika tersebut dapat berupa indeks bias dari
warna.
Dalam analisis instrumen besaran fisika dapat dibedakan atas besaran fisika
selektif dan non-selektif.
a.
b.
bagaimana cahaya diuraikan ketika melewati suatu zat, yang pada kasus ini
merupakan senyawa yang tidak diketahui. Jumlah cahaya yang diuraikan dihitung
dengan indeks refraktif. Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau
pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Pembiasan cahaya juga dapat didefinisikan sebagai pembelokan cahaya ketika
berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.
Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang
hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan
perbandingan indeks bias dua medium berbeda.
Refraktometer adalah suatu alat untuk menentukan indeks bias dengan
menggunakan prinsip sudut kritis. Prinsip Refraktometer adalah Indeks bias
yangdidefinisikan sebagairasiokecepatan(c)radiasi elektromagnetikdalam ruang
hampadengan kecepatanradiasielektromagnetikdalam media(v). Oleh karena
itukita mendapatkanpersamaan :
n=
Indeks bias juga diartikan sebagai perbandingan laju cahaya di udara hampa
dengan laju v pada materi tertentu. Indeks bias tidak pernah kecil dari 1 (artinya, n
1), dan nilainya untuk berbagai materi terdapat pada tabel :
Medium
Udara hampa
Udara (pada STP)
Air
Alkohol etil kaca
Kuarsa lebur
Kaca korona
Api cahaya
Lucite atau pleksiglass
Garam dapur (NaCl)
Berlian
n = c/v
1,0000
1,0003
1,333
1,36
1,46
1,52
1,58
1,51
1,53
2,42
2.
Immersion refraktometer
Dicelupkan dalam cairan yang akan ditentukan indeks biasnya.
3.
Refraktometer ABBE
Besarnya harga indeks bias zat tergantung pada densiti, temperatur dan
macam medium yang dilewati sinar, serta panjang gelombang sinar yang dipakai.
Indeks bias dapat juga disebu sebagai perbandingan sinus sudut dating dengan
sinus sudut bias. Larutan dari dua (biner) yang berbeda indeks biasnya dapat
ditentukan komposisinya dengan melakukan pengukuran harga indeks bias dan
dengan bantuan kurva kalibrasi dari larutan standar dengan komponen yang sama.
(Suparno, 1994).
Perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu tetap.
Jika sinar datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat, sinar akan
c.
d.
e.
diteruskan.
Sinar datang, sinar pantul, garis normal terletak pada satu bidang.
Hukum snellius berlaku untuk peristiwa refraksi dan refleksi. Terjadinya
bidang batas antara gelap dan terang bila cahaya dijatuhkan pada prisma kerja
dengan berbagai sudut datang mulai dari 0oC 90oC, maka cahaya dibiaskan
keluar dengan berbagai sudut yang besarnya berlainan untuk setiap warna cahaya.
Sifat dari Refraktometer itu sendiri adalah :
1.
2.
3.
Sinar pantul, sinar bias, sinar dating terletak pada satu bidang datar yaitu
bidang jatuh
b.
c.
Perbandingan antara sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan
untuk setiap dua media dan untuk cahaya dengan panjang gelombang
tertentu (bentuk umum hukum snellius)
No
1
2
3
4
Alat
Refraktometer ABBE
Tabung reaksi serta rak
Buret
Batang pengaduk
Fungsi
untuk pengukuran
sebagai tempat zat
mengambil larutan
mengaduk larutan
Bahan
Etilen Glikol
Sirup marjan merah
Akuades
Alkohol
Fungsi
sampel
sampel
sampel
membersihkan alat
3.1.2 Bahan
No
1
2
3
4
3.2
Cara Kerja
A.
Aquadest Sirup
4
0
3
0
2
0
1
0
0
0
0
1
0
2
0
3
0
4
1
3
2
2
3
1
1
1
2
1
1
2
Etilen glikol
0
1
2
3
4
3
2
1
0
0
0
0
2
1
1
3.3
Skema Kerja
A.
B.
3.4
Skema Alat
3.5
Gambar Alat
5
6
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lensa okuler
Tombol kemiringan prisma
Prisma
Sumber cahaya (lampu)
Reader
Prisma emisi
Tempat sampel
DAFTAR PUSTAKA
Gancoli C. Douglas. 2007. FISIKA EDISI KELIMA. Jakarta : Erlangga.
Khopkar, S.M. 2008. Basic Concepts of AnalyticalChemistry. New Delhi : New
Age International.
Sokolv,V dkk. 2014. Refractive index and dispersion of highly fluorinated acrylic
monomers in the 1.5 m telecom wavelength region measured with a
spectroscopic Abbe refractometer. Rusia.
Underwood, A.L. dan R.A. Day. 1999. ANALISA KIMIA KUANTITATIF. Edisi
ke-5. Erlangga: Jakarta.
Vogel. 1994. KIMIA ANALISIS KUANTITATIF ANORGANIK. EDISI KE-4.
Penerbit EGC: Jakarta.
Hasil
Hasil
Penelitian ini memberikan deskripsi rinci dari neart-IR spektroskopi refractometer
untuk mengukur indeks bias dan dispersi sampel cair dan padat setiap ditentukan
gelombang dalam 0,95 1,65 kisaran spektral m. Hal ini didasarkan pada
ekstensi standar IRF-454 B2M Abbe refractometer dan dilengkapi dengan
sensitivitas tinggi InGaAs untuk melacak CCD kamera. Iluminasi sampel