Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

TEKNOLOGI ISOLASI
(ISOLASI GAS)

Oleh

MUHAMMAD FITRI
D41106085

JURUSAN ELEKTRO FKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012

TUGAS
JENIS BAHAN ISOLASI GAS
Pada kemajuan teknologi tegangan tinggi , isolasi listrik memegang
peranan
yang sangat penting dalam teknik tegangan tinggi. Isolasi listrik sangat
diperlukan
untuk menunjang keandalan didalam penyaluran tegangan listrik.
Isolasi listrik
diperlukan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan pada
suatu
penghantar jaringan tegangan tinggi, sehingga dapat memberikan
keamanan dan
kenyamanan pada masyarakat yang ada pada areal yang terkena
tegangan tinggi.
Isolasi listrik pada sistem transmisi tenaga listrik dalam mengisolasi
atau
mengamankan konduktor dari tegangan membutuhkan suatu
koordinasi isolasi.
Koordinasi isolasi yang merupakan korelasi kekuatan isolasi peralatan
sistem
tenaga listrik, di satu pihak dengan alat-alat proteksinya dilain pihak,
sehingga
peralatan sistem tenaga listrik terlindungi dari bahaya-bahaya
tegangan lebih
secara ekonomis. Koordinasi isolasi didalam teknik tegangan tinggi
mempunyai
tujuan untuk perlindungan terhadap peralatan dan penghematan.
Jenis-jenis isolasi yang digunakan dalam teknik tegangan tinggi antara
lain :
isolasi udara (gas), isolasi padat, isolasi cair. Dalam hal ini lebih
diberatkan pada
isolasi udara (gas). Isolasi udara (gas) aplikasinya lebih banyak
digunakan pada
isolasi saluran transmisi udara dan pada GIL (Gas Insulated
Transmission Lines)
,pada CB dan sakelar pemisah. Dalam pemilihan bahan isolasi lebih
diberatkan
pada keandalan dari bahan isolasi itu sendiri maupu biaya operasional
dari
isolasi itu sendiri. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan
memilih bahan
isolasi yang cocok digunakan pada suatu peralatan tegangan tinggi
dengan
memperhitungkan keandalan dan keserhanaan dari isolasi itu sendiri.

TUGAS

1. Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan
tembus yang cukup besar yaitu 30 kV/ cm. Contoh yang mudah dijumpai antara lain :
pada JTR, JTM, dan JTT antara hantara yang satu dengan yang lain dipisahkan
dengan udara. Hubungan antara tegangan tembus dan jarak untuk udara tidak linier
seperti ditunjukkan pada Gambar berikut

TUGAS

Gambar 1. Vt = f (celah udara) pada p = 1 atm, F = 50 Hz

2. Sulphur Hexa Fluorida


Sulphur Hexa Fluorida (SF6) merupakan suatu gas bentukan antara unsure sulphur
dengan fluor dengan reaksi eksotermis :
S + 3 F2 ---------------- SF6 + 262 kilo kalori
Molekul SF6 seperti ditunjukkan pada Gambar berikut.

TUGAS

Gambar. 2. Molekul sulphur hexa fluoride

Terlihat pada gambar 2 bahwa molekul SF6 mempunyai 6 atom Fluor yang
mengelilingi sebuah atom Sulphur, di sini masing-masing atom Fluo mengikat 1buah
elektron terluar atom Sulphur. Dengan demikian maka SF6 menjadi gas yang inert
atau stabil seperti halnya gas mulia. Sampai saat ini SF6 merupakan gas terberat yang
mempunyai massa jenis 6,139 kg/m3 yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 00
celsius dan tekanan 1 atmosfir. Sifat lainnya adalah : tidak terbakar, tidak larut pada
air, tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau. SF6 juga merupakan bahan
isolasi yang baik yaitu 2,5 kali kemampuan isolasi udara. Perbandingan SF6 dengan
beberapa gas lain seperti tercantum pada Tabel :

TUGAS

Sifat beberapa Gas Seperti telah disebutkan di atas, bahwa untuk pembentukan SF6
timbulpanas, ini berarti bahwa pada pemisahan SF6 menjadi Sulphur dan Fluor
memerlukan panas dari sekelilingnya sebesar 262 k .kalori/ molekul. Hal ini tepat
sekali digunakan untuk bahan pendinginan pada peralatan listrik yang menimbulkan
panas atau bunga api pada waktu bekerja, misalnya : sakelar pemutus beban. Sifat
dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada sakelar pemutus
beban adalah : Hanya memerlukan energi yang rendah untuk mengoperasikan
mekanismenya. Pada prinsipnya SF6 sebagai pemadam busur api adalah tanpa
memerlukan energi untuk mengkompresikannya, namun semata-mata karena
pengaruh panas busur api yang terjadi.Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api
maupun sebagai pengisolasi dapat dengan mudah dideteksi. Penguraian pada waktu
memadamkan busur api maupun pembentukannya kembali setelah pemadaman,
adalah menyeluruh (tidak ada sisa unsure pembentuknya) Relatif mudah terionisasi

TUGAS
sehingga plasmanya pada CB konduktivitasnya tetap rendah dibandingkan pada
keadaan dingin. Hal ini mengurangi kemungkinan busur api tidak stabil dengan
demikian ada pemotongan arus dan menimbulkan tegangan antar kontak.
Karakteristik gas SF6 adalah elektro negatif sehingga penguraiannya menjadikan
dielektriknya naik secara bertahap.Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama
operasi pemutusan dan dengan adanya hal ini busur api akan dipadamkan pada saat
nilai arusnya rendah.
3. Gas-gas lain
Gas bentukan fluoro organic misalnya C7F14, C7F8, C14, F24 mempunyai tegangan
tembus yang tinggi, berkisar antara 6 10 kali tegangan tembus udara. Pemakaian
gas ini cocok untuk bahan isolasi pada alat-alat pemutus.Gas karbon dioksoda (CO2)
dapat digunakan sebagai gas residu pada bahan dielektrik cair (minyak) pada alat-alat
tegangan tinggi, antara lain : kabel dan trafo.Gas neon adalah salah satu gas mulia
yang banyak digunakan sebagai bahan pengisi lampu-lampu tabung.

Udara dan gas adalah suatu dielektrik yang paling mudah ditemukan, yang
mana banyak digunakan sebagai bahan untuk mengisolasi peralatan listrik tegangan
tinggi. Gas-gas yang biasa digunakan untuk mengisolasi adalah Nitrogen (N2),
Karbondioksida (CO2), Freon (CCI2F2) dan Sulfur Heksaflorida (SF6). Isolasi
berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan,
sehingga antara penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik
(flashover) atau percikan (sparkover).

TUGAS

Pada saat penerapan tegangan dilakukan, bermacam fenomena terjadi dalam


dielektrik gas. Ketika tegangan yang diterapkan adalah rendah, maka arus yang
mengalir diantara elektroda tersebut adalah kecil sehingga isolator masih dapat
menahan sifat listriknya. Akan tetapi bila arus yang diterapkan adalah besar, maka
arus yang mengalir dalam elektroda meningkat tajam dan ini menyebabkan terjadinya
suatu kegagalan listrik, yang mana ditandai dengan pelepasan, yang mana ditandai
dengan pelepasan muatan listrik (discharge). Kegagalan ini menyebabkan hilangnya
tegangan dan mengalirnya arus dalam bahan isolasi.
1.

Pelepasan yang bertahan sessndiri (self-sustaining discharge), dan

2.

Pelepasan yang tidak bertahan sendiri (non-self-sustaining discharge)

Mekanisme kegagalan gas, yang biasa disebut percikan, adalah peralihan dari
pelepasan tak bertahan ke berbagai jenis pelepasan yang tak bertahan ke berbagai
jenis pelepasan yang bertahan sendiri. Percikan (spark) biasanya terjadi secara tibatiba.
Sifat kelistrikan pada bahan isolasi terdapat tiga hal pokok yang
harusdiperhatikan, yaitu:
a. Resistivitas.
Sesuai dengan ftmgsinya bahan, bahan isolasi yang baik adalah bahan
isolasi yang resistivitasnya besar tak terhingga, tetapi pada kenyataanya
bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai sekarang semua
bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik ( walaupun
kecil ) yang lazim disebut arus bocor. Pemakaian bahan isolasi pada
daerah kerja yang suhunya tinggi atau lembab, harus dipilih bahan yang
sesuai, baik bahan dan tegangan kerjanya.
b. Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas, hal ini penting bagi

TUGAS
bahan-bahan yang digunakan sebagai dielektrik kapasitor. Kapasitansi
suatu kapasitor tergantung dari luas permukaan jarak antara kepingkeping kapasitor serta dielektriknya.
c. Sudut kerugian dielektrik
Pada bahan isolasi saat diberi tegangan bolak-balik maka terdapat energi
yang diserap oleh bahan tersebut yang mengakibatkan adanya faktor
kapasitif.
Ketahanan Terhadap Suhu rendah
Ketahanan terhadap suhu rendah merapakan kemampuan bahan isolasi
yang digunakan pada suhu rendah, dalam hal ini -60 C sampai dengan
-70 C. Bahan isolasi jika terkena suhu rendah akan menjadi keras dan
regas. Untuk itu biasanya bahan isolasi juga diuji pada suhu rendah
dengan diberi vibrasi (getaran).
Aplikasi isolasi GAS
Pengertian Gas Insulated Switchgear
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian
penting dari sistem pembangkitan yang berfungsi sebagai saluran
penghubung antara sistem pembangkitan dan jaringan transmisi milik
PLN. GIS adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik
yang dikemas dalam sebuah tabung non-ferro dan menggunakan bahan
gas Sulphurhexaflouride (SF6) sebagai media isolasinya. Gas SF6
mempunyai sifat elektronegatif yang berperan untuk menghambat busur
api yang mungkin terjadi ketika operasi switchgear. Switchgear
mempunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai penghubung antara
daya listrik terbangkitkan dari pembangkit dengan saluran transmisi.
Switchgear beroperasi pada tegangan ekstra tinggi, oleh karena itu harus
dilengkapi dengan sistem operasi pengaman dengan tingkat kehandalan
tinggi untuk menjaga kelangsungan pasokan listrik ke konsumen.
b.
SF6 Sebagai Media Isolasi Gas pada Switchgear

Sulphur Hexa Fluorida (SF6)


a.

Untuk tegangan rendah mungkin faktor keselamatan dan cara


pemasangan panel relatif belum begitu diperhatikan dibandingkan dengan
untuk tegangan menengah. Sedangkan untuk tegangan di atas 115 KV
faktor ruangan sudah menjadi terbatas untuk meletakkan panel indoor
(dalam ruang), sehingga ukuran komponen dan isolasi perlu diefisienkan.
Cara pengoperasian panel, antisipasi perluasan panel, cara perawatan,
kekuatan rangka dan dinding panel, kemungkinan kesalahan hubung
singkat juga menjadi pertimbangan dalam mendesain panel daya listrik
tegangan menengah. Pada panel berisolasi udara faktor kelembaban,
kontaminasi, masuknya gas explosif, uap korosif, debu dan binatangbinatang kecil masih merupakan masalah. Susunan bus bar yang

TUGAS
memanjang di keseluruhan panel membentuk panel dengan dimensi
panjang dan jumlah panel yang tetap. Dengan menggunakan gas SF6
sebagai isolasi komponen utama di dalam setiap panel baja kedap udara,
maka semua komponennya terlindung dari faktor-faktor di atas. Bus bar
panel diletakkan dalam selubung isolasi per-phasa, sambungan panel
dengan panel atau blok panel diberikan dengan menggunakan busbar
sumbat CU berisolasi semi konduktif. Fleksibilitas sambungan untuk
perluasan panel bisa diletakkan di kanan atau kiri panel asal.
Gas SF6 merupakan suatu gas bentukan antara unsur sulphur dan fluor
dengan reaksi eksotermis. Gas SF6 merupakan gas terberat sampai saat
ini dengan massa jenis 6,139 kg/m3. Yaitu sekitar 5 kali berat udara pada
suhu 00 C dan tekanan 1 atm. Dengan sifat tidak mudah terbakar, tidak
larut dalam air, tidak beracun,dan tidak berbau. SF6 ini juga merupakan
isolasi yang baik yaitu 2,5 kali kemampuan isolasi udara. Dalam proses
pembentukan gas SF6 ini akan timbul panas, sehingga pada saat
pemisahannya menjadi sulphur dan fluor juga memerlukan panas sebesar
262 kilo kalori/molekul. Hal ini menyebabkan gas ini sangat cocok
diterapkan sebagai pendingin pada peralatan listrik yang menimbulkan
panas dan bunga api saat bekerja seperti sakelar pemutus beban.
SF6 ini digunakan pada switchgear dan Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circu
it Breaker).

Sifat Kimia
Sifat kimia gas SF6 adalah sebagai berikut:
a) Stabil pada tumbukan sampai dengan suhu 5000C.
b) Lembam (inert)
Dengan sifat ini sangat menguntungkan untuk pemakaian pada
swicthgear karena umur dari bagian-bagian kontak akan lebih lama bila
berada pada gas SF6.
c) Sebagai gas elektronegatif. Yaitu kemampuan menangkap
elektron bebas yang terjadi pada saat terjadi pembusuran.
d) Tidak bereaksi dengan material lain sampai suhu 5000C.
Sifat Fisik Sifat fisik gas SF6 yang menguntungkan ialah :
a) Tidak mudah terbakar.
b) Tidak berwarna.
c) Tidak berbau.
d) Tidak beracun sehingga aman bagi manusia.
e) Merupakan gas berat. Pada tekanan 1 atm suhu 200C kerapatan
gas 4,7 kali udara.
f) Pada suhu dan tekanan normal berbentuk gas.
c. Pemeliharaan Switchgear
Frekuensi pemeliharaan yang dianjurkan akan tergantung pada
kondisi lingkungan dan operasi, sehingga tidak ada ketentuan hukum
yang tetap dapat mengatur semua penerapan. Inspeksi tahunan yang
menyeluruh pada switchgear assembly, termasuk elemen withdrawable

TUGAS
pada saat tiga tahun pertama setelah operasi, yang merupakan anjuran
minimum.
Frekwensi inspeksi dapat bertambah atau berkurang tergantung pada
observasi dan pengalaman. Hal yang baik adalah mengikuti rekomendasi
pabrikan untuk melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan sampai kita bisa
menentukan sendiri.
Konduktivitas Panas
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik
pada mesin listrik melalui bahan isolasi akan diteruskan ke udara
sekelilingnya, kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi pula oleh
resistansi panas dari bahan
isolasi.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keunggulan & Kelemahan


Keunggulan-keunggulan dari gas SF6 sebagai medium isolasi
dibandingkan dengan gas- gas lainnya adalah:
Pengurangan sejumlah pemutus dalam hubungan seri per phasa pada
rating tegangan yang digunakan.
Karena waktu durasi yang pendek dari busur api, maka bunga api kontak
yang terjadi dibatasi meskipun untuk arus hubung singkat yang sangat
tinggi.
Hasil busur api yang kebanyakan terdiri dari serbuk dengan sifat isolasi
yang baik dapat dipindahkan saat perbaikan.
Gas blast tidak di-discharge (pelepasan muatan) ke atmosfir sehingga
saat bekerja akan lebih tenang jika dibandingkan dengan Air Blast
Breaker.
Memiliki sifat kimia yang lamban, stabil, tidak mudah terbakar dan tidak
beracun.
Pemutus dari gas SF6 mempunyai dimensi yang lebih jika dibandingkan
dengan Air Blast Breaker.
Sedangkan kelemahan-kelemahan dari gas SF6 adalah:

1. Relatif lebih mahal dari segi pembiayaan.


2. Walaupun dalam jumlah yang kecil, apabila terjadi kerusakan maka
membutuhkan waktu yang lama untuk perbaikan.
3. Gas SF6 harus dipompa ke dalam tabung penyimpan apabila ada
penelitian dan maintenance.
4. Karena titik lelehnya sangat rendah yaitu 100 Celcius dan tekanan 1,520
kN/m2, maka perlu dipakai alat pengukur suhu untuk pengontrolan.

TUGAS

Sifat mendasar dari kegagalan percikan (spark breakdown) adalah bahwa tegangan
pada sela jatuh menurun karena proses yang menghasilkan kehantaran (conductivity)
tinggi antara anoda dan katoda. Pada saat ini dikenal dengan dua mekanisme
kegagalan gas, yaitu :

1. Teori/mekanisme Townsend, dan


2. Teori/mekanisme Streamer (Kanal).
Bermacam-macam kondisi fisik dalam gas seperti : tekanan, temperatur
(suhu), sifat dasar elektroda, permukaan alami elektroda dan tersedianya partikelpartikel penghantar dianggap sebagai dasar yang menentukan dalam terjadinya proses
ionisasi.

Udara ideal adalah gas yang hanya terdiri dari molekul-molekul netral, sehingga tidak
dapat mangalirkan arus listrik. Tetapi dalam kenyataannya, udara yang sesungguhnya
tidak hanya terdiri dari molekul-molekul netral saja tetapi ada sebagian kecil
daripadanya berupa ion-ion dan elektron-elektron bebas, yang akan mengakibatkan
udara dan gas mengalirkan arus walaupun terbatas.

TUGAS
Kegagalan listrik yang terjadi di udara atau gas, pertama-tama tergantung dari jumlah
elektron bebas yang ada di udara atau gas tersebut. Konsentrasi elektron bebas ini
dalam keadaan normal sangat kecil dan ditentukan oleh pengaruh radioaktif dari luar.
Pengaruh ini dapat berupa radiasi ultraviolet dari sinar matahari, radiasi radioaktif
dari bumi, radiasi sinar kosmis dari angkasa luar dan sebagainya, yang menyebabkan
udara terionisasi. Proses dasar pelepasan dalam gas yang bertanggungjawab dalam
terjadinya kegagalan adalah : Ionisasi karena benturan elektron, ionisasi karena
cahaya (fotoionisasi), ionisasi karena panas, proses ionisasi kedua dan proses
penggabungan (rekombinasi).

Pada proses ionisasi ini elektron yang bebas bertumbukan dengan molekul gas netral
dan mengakibatkan kenaikan pada elektron baru dan ion positif. Proses dari
pelepasan elektron dari molekul gas yang bersamaan dengan dihasilkannya ion positif
merupakan bentuk dari ionisasi. Jika dianggap suatu gumpalan gas yang bertekanan
rendah dan medan listrik E diterapkan pada sebaran dua plat elektroda yang sejajar.

Proses pertemuan dan penggabungan gas yang sering dijumpai adalah :


1. Penggabungan secara langsung, dimana elektron langsung dapat melekat
dan membentuk ion negatif.
2. Penggabungan secara disosiasi, dimana molekul gas terbagi dua kedalam
unsur pokok atom-atomnya dan atom elektronegatif terbentuk menjadi ion
negatif.

TUGAS
Tingkat Ketahanan Isolasi (Basic Impuls Insulation Level/BIL)
Basic Impuls Insulation Level/BIL adalah suatu referensi level yang dinyatakan dalam
impuls crest voltage dengan standar bentuk gelombang dari 1,5 mikro sekon ( di
USA), sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik
ketahanan impuls sama atau lebih tinggi dari BIL tersebut.Pemikiran tentang tingkat
isolasi suatu sistem tenaga listrik pertama-tama adalah penyusunan suatu level umum
isolasi pada atau diatas level tertentu, dimana hal ini akan membatasi persoalan pada
tiga kebutuhan yang fundamental,
yaitu :
1. Pemilihan Level Isolasi yang Sesuai.
2. Jaminan bahwa break down dan flash over dari semua peralatan yang di
isolasi / isolator akan sama atyau melebihi level yang telah dipilih.
3. Penggunaan peralatan pengaman yang akan memberikan suatu perlindungan
pada peralatan-peralatan sistem tenaga listrik dengan baik dan ekonomis.
Suatu isolasi peralatan harus disesuaikan dengan tingkat ketahanan impuls
sebesar tidak kurang dari BIL. Dengan sendirinya peralatan harus mampu
terhadap tegangan spesifikasi baik impuls positif maupun negatif.

Anda mungkin juga menyukai